Peran Pohon Terhadap Porositas Tanah

commit to user 6 dengan pengolahan tanah secara intensif, sehingga tanah menjadi peka terhadap tenaga kinetik air hujan dan terjadi erosi Nugraha dkk., 2006; 2007. Erosi tanah yang tinggi disebabkan oleh konsekuensi pengelolaan lahan yang buruk, dan pengembangan usaha tani pada lahan yang secara topografis rentan terhadap degradasi, karena pada lahan lereng gunung terjal. Pemanfaatan lahan demikian sebagai akibat kemiskinan dan terbatasnya lapangan kerja di luar pertanian Irfan, 2008.

2. Peran Pohon Terhadap Porositas Tanah

a Peranan Pohon Secara Langsung Terhadap Porositas Tanah Tegakan pohon dapat mempengaruhi fungsi hidrologi tanah melalui intersepsi air hujan, lolos tajuk troughfall, dan aliran batang stemflow, masukan seresah serta distribusi akar Mas’ud et al., 2004; Budiastuti, 2006; Hairiah et al., 2006. Populasi dan diversitas pohon yang banyak seperti di hutan, pada umumnya konsumsi air atau laju evapotranspirasinya tinggi, namun terkompensasi oleh pengembalian seresah yang berperan sebagai filter air dan sedimen, sehingga dapat memperbesar kapasitas infiltrasi, dan mengurangi limpasan permukaan serta erosi Hairiah et al., 2004. Selain itu, siklus hidup akar pohon yang sangat dinamis dapat menciptakan biopori yang berukuran besar dalam waktu yang lama, sehinga memberikan laju perkolasi peresapan air yang tinggi dan dapat meningkatkan air tanah ground water Anonim, 1998; Stott et al., 1999; Agus et al., 2002. Peran pohon dalam menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air melalui beberapa komponennya : 1 akar pohon memelihara kestabilan struktur tanah dengan memperbesar granulasi tanah, 2 seresah dan tajuk pohon menutupi permukaan tanah sehingga mengurangi evaporasi, 3 seresah dan tajuk pohon juga mempengaruhi iklim mikro dan menyediakan pakan bagi biota sehingga meningkatkan populasi dan aktifitasnya mengakibatkan commit to user 7 peningkatan porositas tanah, sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi Suhardi, 2003. b Peran Pohon Secara Tidak Langsung Terhadap Porositas Tanah Melalui Aktivitas Makrofauna Fauna tanah adalah semua kelompok fauna yang sebagian atau seluruh tahap kehidupannya berada di dalam tanah, termasuk pada seresah tumbuhan. Fauna tanah diklasifikasikan berdasarkan ukuran tubuh, preferensi habitat, serta keberadaan dan aktivitas ekologinya. Berdasarkan ukuran tubuhnya, fauna tanah dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu mikrofauna 20x10 -6 - 20010 -6 mm, mesofauna 200 x10 -6 - 2000 x10 -6 mm, makrofauna 2-20 mm, dan megafauna 20 mm Suin, 1997. Menurut Anderson dan Ingram 1993 berdasarkan peranannya makrofauna tanah dapat dikelompokkan menjadi : epigeik, aneksik, dan endogeik. 1 Kelompok epigeik yaitu kelompok spesies yang hidup dan makan seresah di permukaan tanah, kelompok ini meliputi berbagai jenis fauna saprofagus dan berbagai jenis predatornya. 2 Kelompok aneksik memindahkan bahan organik tanaman dari permukaan tanah karena aktivitas makan, anggotanya meliputi filum Annelida dan sebagian filum Arthropoda. 3 Kelompok endogeik hidup di dalam tanah dan memakan materi organik serta akar tumbuhan yang mati, yang meliputi kelompok rayap dan berbagai jenis cacing tak berpigmen. Sistem agroforestri pada umumnya memiliki kanopi yang menutupi sebagian atau seluruh permukaan tanah dan sebagian akan melapuk secara bertahap. Adanya seresah yang menutupi permukaan tanah dan penutupan tajuk pepohonan menyebabkan kondisi di permukaan tanah dan lapisan tanah lebih lembab, temperatur dan intensitas cahaya lebih rendah. Kondisi iklim mikro yang sedemikian ini sangat sesuai untuk perkembangbiakan dan kegiatan organisme. commit to user 8 Kegiatan dan perkembangan organisme ini semakin cepat karena tersedianya bahan organik sebagai sumber energi. Kegiatan organisme makro dan mikro berpengaruh terhadap beberapa sifat fisik tanah seperti terbentuknya pori makro biopore dan pemantapan agregat. Peningkatan jumlah pori makro dan kemantapan agregat pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas infiltrasi dan sifat aerasi tanah Edward, 1998. Pola penggunaan lahan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap populasi, biomas dan keanekaragaman cacing tanah. Sebaliknya cacing tanah mempunyai peranan penting terhadap perbaikan sifat tanah seperti menghancurkan bahan organik dan mencampuradukkannya dengan tanah, sehingga terbentuk agregat tanah dan memperbaiki struktur tanah Buck, Langmaack, dan Schrader, 1999; Peres et al., 1998. Cacing tanah juga memperbaiki aerasi tanah melalui aktivitas pembuatan lubang dan juga memperbaiki porositas tanah akibat perbaikan struktur tanah. Selain itu cacing tanah mampu memperbaiki ketersediaan unsur hara dan kesuburan tanah secara umum Edward, 1998.

3. Peran Makrofauna Terhadap Porositas