commit to user 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
A.1. Letak Astronomis
Lokasi penelitian terletak di wilayah Sub DAS Samin, DAS Bengawan Solo Hulu, Kabupaten Karanganyar. Penentuan lokasi
penelitian dilakukan dengan overlay peta fungsi kawasan dengan peta jenis tanah DAS Samin, sehingga didapatkan peta satuan lahan.
Berdasarkan peta satuan lahan tersebut, kemudian digunakan untuk menentukan lokasi sembilan jenis individu pohon terpilih. Tahap
selanjutnya adalah melakukan pengecekan kesesuaian antara kondisi di peta dengan kondisi di lapangan. Setelah dilakukan pengecekan di
lapangan, didapatkan bahwa lokasi ke sembilan jenis pohon berada di empat wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan
Karangpandan, Kecamatan Matesih, dan Kecamatan Jumantono. Letak astronomi lokasi penelitian berada pada kisaran antara 7
⁰3740 hingga 7
o
4012.9 Lintang Selatan dan 110 ⁰5739 hingga 111⁰1038.5 Bujur
Timur, pada ketinggian antara 205 hingga 1741 m di atas permukaan
laut. Adapun ringkasan deskripsi lokasi penelitian disajikan pada Tabel 4.1.
25
commit to user 26
Tabel 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berdasarkan Wilayah Administrasi, Letak Astronomi, dan Ketinggian Tempat
No. Pohon
Lokasi Lintang
Selatan Bujur Timur
Ketinggian Tempat,
m dpl
1. Pinus
Kalisoro Gondosuli 1
Gondosuli 2 7
o
4012,6 7
o
3950,3 7
⁰3949,3 111
⁰845,1 111
⁰1038,2 111
⁰1038,5 1253
1737 1741
2. Surian
Nglebak 1 Nglebak 2
Krangean 7
⁰405,5 7
⁰405,3 7
⁰3945,8 111
⁰643,5 111
⁰643,4 111
⁰74,2 913
911 920
3. Alpukat
Kalisoro Ngemplak 1
Ngemplak 2 7
⁰4012,9 7
⁰3746,4 7
⁰3742,2 111
⁰846,4 111
⁰314,2 111
⁰315,8 1245
488 465
4. Cengkeh
Krangean Ngemplak 1
Ngemplak 2 7
⁰3944,3 7
⁰3947,9 7
⁰3846,5 111
⁰72,7 111
⁰320,1 111
⁰319,7 887
529 514
5. Durian
Ngemplak 1 Ngemplak 2
Plosorejo 7
⁰3748,5 7
⁰3749,6 7
⁰3837,1 111
⁰318,6 111
⁰317,9 111
⁰157,3 487
464 389
6. Mahoni
Ngadiluwih Bangsri 1
Bangsri 2 7
⁰3825,5 7
⁰3742,6 7
⁰3740,9 110
⁰5955,5 111
⁰322,5 111
⁰322,4 282
358 354
7. Rambutan Sambirejo
Ngunut 1 Ngunut 2
7 ⁰3831,7
7 ⁰393,5
7 ⁰392,9
110 ⁰5756,9
110 ⁰5913,1
110 ⁰5913,3
223 273
275
8. Duku
Ngadiluwih Plosorejo 1
Plosorejo 2 7
⁰388,4 7
⁰383,7 7
⁰384,2 111
⁰009,6 111
⁰0213,2 111
⁰0213,1 288
395 393
9. Jati
Jumantono 1 Jumantono 2
Jumantono 3 7
⁰3814,4 7
⁰3826 7
⁰3827,3 110
⁰5756 110
⁰5739,2 110
⁰5740 205
215 213
Keterangan : m dpl : meter di atas permukaan laut. 26
commit to user 27
A.2. Karakteristik Tanah di Lokasi Penelitian
Pengukuran sifat fisika maupun kimia tanah pada penelitian ini, digunakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi populasi, jenis,
dan biomassa makrofauna tanah baik epigeik maupun endogeik di bawah tegakan pohon yang berbeda. Karakteristik tanah di lokasi
penelitian disajikan pada Tabel 4.2.a dan 4.2.b. Tabel 4.2.a Data Rata-Rata pH H
2
O, Pasir, Debu, Lempung, dan Kelas Tekstur di Bawah Tegakan Pohon
Pohon pH H
2
O Pasir
Debu Lempung
Kelas Tekstur USDA
Pinus 7,33 b
21,27 a 68,53 b
10,20 a Geluh debuan
Surian 6,85 ab
33,52 ab 52,81 ab
13,54 ab Geluh debuan
Alpukat 6,13 a
32,90 ab 45,18 ab
21,16 ab Geluh
Cengkeh 6,06 a
31,61 ab 33,51 a
34,35 b Geluh lempungan
Durian 6,21 ab
52,10 b 33,82 a
14,08 ab Geluh pasiran
Mahoni 6,05 a
51,04 b 29,99 a
18,97 ab Geluh pasiran
Duku 5,65 a
55,62 b 36,57 a
8,02 a Geluh pasiran
Rambutan 5,79 a
15,90 a 20,00 a
64,05 c Lempung
Jati 5,47 a
16,03 a 12,89 a
70,67 c Lempung
Keterangan : Angka pada kolom yang sama dan diikuti dengan huruf yang sama adalah berbeda tidak nyata p 0,05.
Tabel 4.2.b Data Rata-Rata Berat Volume, Berat Jenis, Permeabilitas, Kemantapan Agregat, Bahan Organik, dan CN Rasio
Tanah di Bawah Tegakan Pohon
Pohon Berat
Volume gcm
3
Berat Jenis
gcm
3
Permeabilitas cmjam
Kemantapan Agregat
Bahan Organik
CN Rasio Tanah
Pinus 0,18 a
0,25 a 38,49 b
41,69 a 6,10 a
2,03 a Surian
0,26 ab 0,31 ab
17,13 a 53,13 a
5,56 a 2,82 a
Alpukat 0,48 b
0,59 b 7,64 a
49,51 a 2,94 a
1,06 a Cengkeh
0,45 ab 0,55 b
5,46 a 103,57 a
5,92 a 2,65 a
Durian 0,37 b
0,52 b 10,1 a
595,25 a 4,83 a
1,25 a Mahoni
0,49 b 0,56 b
7,21 a 292,84 a
2,02 a 2,75 a
Duku 0,41 b
0,73 b 5,03 a
258 a 5,04 a
1,64 a Rambutan
0,47 b 0,66 b
5,55 a 29,99 a
3,71 a 1,14 a
Jati 0,29 b
0,71 c 1,33 a
31,33 a 3,09 a
1,33 a
Keterangan : Angka pada kolom yang sama dan diikuti dengan huruf yang sama adalah berbeda tidak nyata p 0,05.
27
commit to user 28
Berdasarkan Uji F, jenis pohon berpengaruh nyata p 0,05 terhadap pH H
2
O dan berat volume, berpengaruh sangat nyata p 0,01 terhadap berat jenis, pasir, debu, lempung, dan permeabilitas,
serta berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap bahan organik tanah dan CN tanah contoh analisis Uji F disajikan pada Lampiran 1.
Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa lokasi di bawah tegakan masing-masing jenis pohon memiliki kandungan pH tanah
yang berbeda-beda, yaitu berada pada kisaran 5,57-7,33 agak masam- agak basa Tabel 4.2.a. Dengan kondisi kisaran pH tanah tersebut,
sebenarnya tanah-tanah pada lokasi penelitian berada pada kondisi yang baik karena mendekati netral. Keadaan yang seperti ini sangat
membantu dalam melarutkan unsur hara sehingga mudah digunakan oleh tanaman. Selain mampu mempengaruhi kelarutan unsur hara, pH
juga berperan penting dalam perkembangan makroorganisme dan mikroorganisme. Mikroorganisme seperti bakteri dekomposer hanya
dapat berkembang baik pada pH 5,5 Hardjowigeno, 1987. Keberadaan mikro dan makroorganisme sangat penting karena mereka
dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti yang dilakukan oleh bakteri dekomposer yang membantu proses dekomposisi
seresah. Proses dekomposisi
dipengaruhi kondisi pH tanahnya, pada kondisi pH tanah agak masam hingga agak basa dekomposisi
berlangsung optimal Notohadiprawiro, 2000. Namun, kecepatan proses dekomposisi ini juga dipengaruhi oleh sifat atau kualitas seresah.
Sebagaimana dinyatakan oleh Fisher dan Binkley 2000, bahwa kecepatan dekomposisi suatu seresah dipengaruhi oleh tipe molekul
organiknya semakin panjang rantai karbon maka seresah akan semakin sulit terdekomposisi, adanya kandungan gula, selulose, lignin dan
kandungan unsur hara bahan kandungan N, nisbah CN dan nisbah ligninN.
28
commit to user 29
Nilai tekstur tanah pasir, debu, dan lempung Tabel 4.2.a yang berbeda-beda menunjukkan bahwa masing-masing pohon
berada pada lokasi yang berbeda. Kelas tekstur pada lokasi pohon Pinus, Surian, Alpukat, Cengkeh, Durian, Mahoni, Duku, Rambutan,
dan Jati, berturut-turut yaitu Geluh debuan, Geluh debuan, Geluh, Geluh lempungan, Geluh pasiran, Geluh pasiran, Geluh pasiran,
Lempung, dan Lempung Tabel 4.2.a. Jenis pohon memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap bahan
organik dan CN tanah contoh analisis Uji F disajikan pada Lampiran 1. Hal ini disebabkan karena seresah jenis pohon yang diteliti
kebanyakan memiliki kualitas seresah yang rendah 20 Tabel 4.3.b yang artinya seresah tersebut sukar didekomposisi, sehingga
sumbangannya terhadap kandungan bahan organik tanah relatif sama.
B. Karakteristik Jenis Pohon