Permasalahan Sub Daerah Aliran Sungai DAS Samin, DAS

commit to user 5

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permasalahan Sub Daerah Aliran Sungai DAS Samin, DAS

Bengawan Solo Hulu DAS Samin merupakan anak Sungai Bengawan Solo, bagian hulu dan tengah terletak di Kabupaten Karanganyar, sedangkan bagian hilir termasuk Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah. DAS Samin meliputi wilayah seluas 32.378,79 ha. Fungsi Kawasan yang terdapat di DAS Samin dapat dibedakan menjadi: 1 fungsi Kawasan Lindung seluas 3.296,4 ha ± 10, fungsi Kawasan Penyangga seluas 2.915,5 ha ± 9, fungsi Kawasan Budidaya Tanaman Semusim seluas 21.981,5 ha ± 68, dan fungsi Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan seluas 4.185,4 ha ± 13. Berdasarkan pada kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi sedang sampai sangat berat terjadi pada lahan yang mempunyai kemiringan lereng 45 sebanyak 44, pada kemiringan lereng 25-45 sebanyak 31 dan kemiringan lereng 15-25 sebanyak 17 Nugraha dkk., 2006. Sebagian besar penduduk di DAS Samin mengandalkan sumberdaya alam sebagai sumber mata pencahariannya Nugraha dkk., 2006; 2007. Masalah kerusakan lingkungan di wilayah DAS Samin diindikasikan oleh erosi dan longsor tanah yang serius. Laju erosi tanah di DAS Samin mencapai 250 ton ha -1 th -1 dengan kategori sangat berat, dan banyak kejadian longsor tebing di beberapa tempat di Kabupaten Karanganyar pada bulan Desember 2007 hingga Maret 2008 Nugraha dkk., 2006; 2007. Faktor penyebab dari masalah tersebut adalah perubahan tutupan lahan hutan menjadi penggunaan lahan pertanian tanaman semusim dan pemukiman, serta penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan Nugraha, 2008. Penggunaan lahan dengan fungsi lindung dan penyangga pada kemiringan lebih dari 30, dalam prakteknya banyak digunakan untuk sistem pertanaman hortikultura wortel, kentang, kobis commit to user 6 dengan pengolahan tanah secara intensif, sehingga tanah menjadi peka terhadap tenaga kinetik air hujan dan terjadi erosi Nugraha dkk., 2006; 2007. Erosi tanah yang tinggi disebabkan oleh konsekuensi pengelolaan lahan yang buruk, dan pengembangan usaha tani pada lahan yang secara topografis rentan terhadap degradasi, karena pada lahan lereng gunung terjal. Pemanfaatan lahan demikian sebagai akibat kemiskinan dan terbatasnya lapangan kerja di luar pertanian Irfan, 2008.

2. Peran Pohon Terhadap Porositas Tanah