Klasifikasi Jasa Kualitas Jasa

commit to user

D. Klasifikasi Jasa

Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria menurut Lovelock, 1987 yang dikutip oleh Tjiptono 1998 : 8 yaitu : a. Segmen Pasar Berdasarkan segmen jasa, jasa dibedakan menjadi jasa kepada konsumen akhir dan jasa kepada konsumen organisasional. b. Tingkat Keberwujudan tangible Jasa dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 1 Rented Goods Service Konsumen menyewa dan menggunakan produk tertentu berdasarkan tariff tertentu selama jangka waktu tertentu pula. 2 Owned Goods Produk yang memiliki konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya. 3 Non Goods Service Jasa personal yang bersifat intangible tidak berbentuk fisik ditawarkan pada pelanggan. c. Keterampilan Penyedia jasa Jasa dibedakan atas professional service misalnya dokter, konsultan hokum dan non-proffesonal service misalnya supir, penjaga malam pelanggan selektif dalam memilih penyedia jasa dengan tingkat keterampilan tinggi. commit to user d. Tujuan Organisasi Jasa Jasa dibagi menjadi profit service misalnya Bank, Penerbangan dan non- profit service misalnya sekolah, yayasan e. Regulasi Jasa dibagi menjadi regulated service misalnya angkutan umum, Bank dan Non- regulated service misalnya makelar , catering f. Tingkat Intensitas Karyawan Jasa dibedakan menjadi equipment based service misalnya ATM, saluran telepon jarak jauh dan people based service misalnya jasa akuntansi, konsultan hukum g. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan Jasa dibagi menjadi high-contact service misalnya dokter, bank, pegadaian dan low-contact service bioskop.

E. Kualitas Jasa

a. Pengertian Kualitas Goetsh dan Davis dalam Tjiptono, 1996 : 51 merumuskan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. commit to user b. Definisi Kualitas Jasa Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckot seperti yang dikutip lovelock dalam Tjiptono, 1996 : 59 “kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Parasuraman dalam Lumpiyoadi, 2001 : 148 kualitas jasa adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh. c. Dimensi Kualitas Jasa Dalam kualitas jasa, ada beberapa faktor atau dimensi antara lain lupiyoadi, 2001 : 1. Reliability Dimensi Keandalan Reliability keandalan adalah aspek-aspek keandalan system pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah jasa yang diberikan sesuai dengan standar-standar umum atau bahkan standar internasional. Dimensi ini diwakili oleh : kesesuaian pelaksanaan pelayanan sesuai rencana, kepedulian perusahaan terhadap permasalahan keluhan konsumen, keandalan penyampaian jasa sejak awal, keakuratan penanganan pengadministrasian catatan. commit to user 2. Responsiveness Dimensi daya tanggap Responsiveness adalah keinginan untuk membantu konsumen dan menyediakan jasa pelayanan yang dibutuhkan tersebut.Dimensi ini diwakili oleh : kejelasan informasi waktu penyampaian jasa, kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan administrasi, kesediaan pegawai selalu membantu konsumen dan keluangan waktu pegawai untuk menanggapi pemintaan konsumen dengan cepat. 3. Assurance Dimensi Jaminan Assurance adalah adanya jaminan bahwa jasa yang diberikan memberikan jaminan keamanan, kemampuan sumber daya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang sifatnya memberikan jaminan sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi ini diwakili oleh : kemampuan pegawai selama berhubungan dengan Nasabah, kesabaran pegawai dan dukungan pimpinan perusahaan kepada tugas pegawai, kesabaran pegawai terhadap nasabah. 4. Emphaty Dimensi Empati Empati berkaitan dengan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi, dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen.Dimensi ini diwakili oleh : perhatian perusahaan kepada konsumen, perhatian dan keramahan pegawai commit to user secara pribadi kepada konsumen, pemahaman akan kebutuhan konsumen, kesesuaian jam kerja perusahaan dengan kesibukan konsumen. 5. Tangible Dimensi bukti Fisik Bukti fisik adalah aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba.Dimensi bukti fisik ini mencakup : kemutakhiran peralatan dan teknologi,kondisi sarana, kondisi SDM perusahaan,dan keselarasan fasilitas fisik dengan jenis jasa yang diberikan khususnya untuk bangunan kantor perusahaan. d. Mengelola Kualitas Jasa Sebuah perusahaan jasa dapat memenangkan persaingan dengan menyampaikan secara konsisten layanan yang bermutu lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya dan yang lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Parasuraman, Zeithami, dan Berry Kotler : 2002,498 membentuk model mutu jasa yang menyoroti syarat-syarat utama dalam memberikan kualitas jasa yang tinggi. Mereka mengidentifikasikan lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu : 1 Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen: Manajemen tidak selalu memahami secara tepat keinginan pelanggan. commit to user 2 Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa : Manajemen mungkin memahami secara tepat keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan satu kumpulan standar kinerja tertentu. 3 Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa : Para petugas mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau memenuhi standar 4 Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal : Harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat para petugas perusahaan dan iklan perusahaan. 5 Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan : Kesenjangan terjadi bila pelanggan memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa.

F. Pelayanan