2 2
2 2
a. Sistem kandang satu per satu individual cage. Pada sistem ini satwa
dikandangkan satu per satu. Ukuran kandang yang dipergunakan disesuaikan dengan berat badan satwa, seperti disajikan pada tabel
Tabel 2 Ukuran kandang satwa primata menurut berat badannya.
No. Berat badan kg
Luas atasalas m
2
Tinggi cm
1 1
0,15 50,8
2 1 - 3
0,28 76,2
3 3 - 15
0,40 76,2
4 15 - 25
0,74 91,4
5 25
2,33 213,4
Sumber: Bismark, 1984.
b. Sistem kelompok gang cage
. Dalam sistem ini suatu kelompok satwa ditempatkan dalam satu kandang yang cukup besar dan dapat menampung
cukup banyak satwa. Sistem ini sudah tidak dipakai lagi untuk satwa yang belum lepas karantina. Pada umumnya sistem ini sekarang dipakai untuk
percobaan reproduksi, uji obat, atau tingkah laku Bismark, 1984. Sistem pengandangan tertutup tidak memerlukan lahan yang luas, karena
dalam penangkaran ini satwa ditempatkan dalam kandang sehingga memerlukan biaya investasi yang tinggi, kemudian biaya operasional setiap
harinya juga memerlukan biaya yang besar pakan, kesehatan dan pembersihan kandang, didalam aktivitas hariannya satwa tidak harus mencari pakan dan
minum, karena semua sudah tersedia dan aktivitas harian mudah dipantau, kemudian waktu pemanenanpenangkapan mudah dilakukan.
Prinsip-prinsip dari ke 3 Sistem Penangkaran dan Persamaan Sistem Penangkaran Monyet Ekor Panjang
Macaca fascicularis tercantum pada Tabel 4 berikut
Tabel 4. Perbedaan dan Persamaan Masing-masing Sistem Penangkaran
Sistem Penangkaran
2 2
3 3
Sistem Penangkaran No.
Uraian
Terbuka Semi
Terbuka Tertutup
1. Perizinan
V V
V 2.
Penyusunan rencana pra studi V
V V
3. Studi kelayakan
V V
V 4.
Lahan untuk penangkaran V
V V
5. Pengadaan bibit monyet ekor panjang
V- V
V 6.
Persiapan sarana dan prasarana : - Kandang perangkap untuk pemanenan
V -
- - Kandang angkut
V- -
- - Kandang kesehatan hewan dan karantina
V V
V - Kandang penampungan
V -
- - Kandang penyapihan
- V
V - Kandang kondisi
V V
V - Kandang bebas
- V
V - Kandang koloni
- V
V - Kandang isolasi
V V
V - Kandang individu
V V
V - Bangunan utama kandang kondisi
V V
V - Bangunan utama kandang keswan
V V
V - Ruang pengobatan
V V
V - Ruang bedah
V V
V - Laburaturium klinik
V V
V - Kantor administrasi
V V
V - Ruang dokter hewan, paramedis
V V
V - Gudang pakan
V V
V - Gudang umum
V V
V - Sumber dan instalasi air Zetpam
V V
V
2 2
4 4
- Listrikgenerator V
V V
- Sarana telekomunikasi V
V V
- Blower -
- V
- Alat kantor V
V V
- Pagar keliling -
V V
- Pos jaga -
- -
- Sarana Traspotasi V
- V
7. Pemeliharaan di penangkaran:
- Kebersihan kandang -
V V
- Pemberian pakan dan minum V-
V V
- Pengamatan fisik dan kesehatan -
V V
- Penimbangan berat badan -
V V
- Uji tuberkulinasi -
V V
- Pemberian vitamin dan mineral -
V V
- Pemeriksaan feses -
V V
- Pengamatan fisik dan siklus birahi -
V V
- Screening test terhadap salmonella -
- V
- Tatto -
V V
- Aklimasi ±
72 jam -
- V
- Prophylaxis treatment parasit -
- V
- Data pengamatan harian -
V V
8. Pemeliharaan setelah pemanenan kdg
karantina 2-3 bulan sebelum di eksport: - Kebersihan kandang
V V
V - Pemberian pakan dan minum
V V
V - Pengamatan fisik dan kesehatan
V V
V - Penimbangan berat badan
V V
V - Uji tuberkulinasi
V V
V
2 2
5 5
- Pemberian vitamin dan mineral V
V V
- Pemeriksaan feses V
V V
- Pemberian anthelmintica V
V V
- Uji klinis terhadap B-virus V
V V
- Pemberian anti stres V
V V
- Data pengamatan harian V
V V
- Test darah V
V V
Penangkaran Sistem Terbuka
Penangkaran sistem terbuka merupakan suatu usaha yang dimulai dari tahap kegiatan inventarisasi populasi, mengetahui jenis satwa yang ada baik sebagai predator
monyet ekor panjang di alam. Jika dalam areal usaha telah terdapat populasi, maka tidak diperlukan penyediaan bibit secara khusus. Artinya induk monyet ekor panjang
yang digunakan sepenuhnya tergantung pada kondisi populasi di alam tersebut. Namun jika dalam areal usaha tersebut belum ada populasi monyet ekor panjang atau dirasa
kurang memenuhi, maka induk sebagai bibit hanya diperlukan pada awal pengusahaan saja, kemudian luas areal yang diperlukan untuk usaha penangkaran dengan sistem
terbuka ± 2500 ha. Kegiatan inventarisasi populasi pada penangkaran sistem terbuka dimaksudkan
untuk menduga kepadatan, komposisi umur dan jenis kelamin serta pola penyebarannya. Didalam pemeliharaannya tidak dikelola seperti pada penangkaran dengan sistem
semi terbuka dan tertutup. Satwa dibiarkan mencari makan dan minum sendiri, sewaktu-waktu diberikan makanan tambahan agar supaya memudahkan untuk
penangkapan pemanenan. Hasil yang didapat dari penjualan setiap ekornya lebih rendah dibandingkan
dengan penangkaran semi terbuka dan tertutup. Biaya operasional lebih rendah dibandingkan dari ke 2 dua sistem penangkaran sistem semi terbuka dan sistem
tertutup
2 2
6 6
Penangkaran Sistem Semi Terbuka
Pada penangkaran sistem semi terbuka memerlukan lahan yang tidak begitu luas ± 4 ha, penyediaan bibit untuk induk yang disesuaikan dengan kondisi tempat
penangkaran, penyediaan induk memperhatikan jenis kelamin sex ratio, umur dan kondisi kesehatan monyet ekor panjang.
Pemeliharaan dengan sistem semi terbuka, monyet ekor panjang tergantung oleh manusia, sehingga makan, minum, pengontrolan kesehatan kebersihan lingkungan dan
lain-liannya dikelola dengan baik. Hasil yang didapat dari penjualan setiap ekornya lebih tinggi dibandingkan
dengan penangkaran terbuka. Biaya operasional lebih tinggi dibandingkan dari sistem penangkaran terbuka.
Penangkaran Sistem Tertutup
Pada penangkaran dengan sistem tertutup memerlukan lahan tidak luas ± 1 ha pengadaan bibit dan pengelolaannya pada sistem ini tidak jauh berbeda dengan
penangkaran semi terbuka. Namun ada hal-hal yang sangat berbeda yaitu mengenai tingkat kebersihan dan kesehatannya baik manusia yang menanganinya maupun
kebersihan satwanya, hal ini untuk menghindari penularan penyakit monyet dengan monyet atau manusia dengan monyet yang sangat cepat karena berada dalam ruangan
yang tertutup. Hasil yang didapat dari penjualan setiap ekornya lebih tinggi dibandingkan
dengan penangkaran terbuka dan semi terbuka. Namun biaya operasionalnya lebih tinggi dibandingkan dari kedua sistem penangkaran.
Dasar Legalitas, Persyaratan dan Tahapan Kegiatan di Masing-Masing Sistem Penangkaran
Dasar Legalitas Penangkaran Satwa Primata
2 2
7 7
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
2. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis dan Satwa Liar
3. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 26kpts-1194 Tentang Pemanfaatan Kera Ekor Panjang, Beruk Dan Ikan Arowana Untuk Keperluan Exspport
Persyaratan Administratif Penangkaran
1. Akta Notaris Perusahaan 2. SIUP Surat Ijin Usaha Perdagangan
3. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak 4. SITU Surat Ijin Tempat Usaha
5. HO Surat Kesehatan Dari Dinas Kesehatan Hewan 6. Proposal Penangkaran
7. BAP Berita Acara Pemeriksaan 8. Rekomendasi dari Balai KSDA setempat
Kegiatan di Masing-masing Penangkaran
1. Penangkaran dengan sistem terbuka a. Perizinan