Bagian 3 |
Petunjuk Teknis-05:Kajian Komunikasi dan Media 137
Langkah-langkah Pelaksanaan
1. Susun Jadwal, Lingkup Kajian, dan Penanggung Jawab Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan, Pokja harus menetapkan terlebih dulu jadwal pelaksanannya, lingkup kajian, dan anggota-anggota yang menjadi penanggung jawab.
- Pelaksanaan kajian komunikasi ini dilakukan secara paralel dengan beberapa aktivitas lain dalam kurun waktu
2-3 pekan. Tapi, yang terpenting bagi Pokja adalah bagaimana menyusun rencana kegiatan terkait kajian komunikasi ini. Pastikan Ketua dan Tim Pengarah Pokja terinformasikan dengan baik.
- Agar tidak melenceng ke mana-mana, Pokja harus menetapkan lingkup kajian. Lingkup kajiannya pada
dasarnya adalah mengkombinasikan data primer dan data sekunder, baik yang diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung, dan studi meja untuk memastikan tercapainya tujuan seperti dijelaskan pada bagian
pengantar Petunjuk Praktis ini.
- Ketua Pokja harus secepatnya menugaskan sebuah tim untuk melaksanakan kajian. Beberapa anggota yang
berasal dari Humas atau Infokom, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Bappeda dapat dipertimbangkan menjadi anggota tim untuk melaksanakan kajian komunikasi ini.
2. Konsolidasi Data Sekunder
Konsolidasi data seku nder terkait komunikasi dan media dapat menggambarkan dengan baik “pengalaman dan
kapasitas” Kabupatenkota tentang “pemasaran” isu-isu sanitasi di daerahnya. Tim kajian dapat mulai dari studi meja dengan mengkonsolidasikan data-data komunikasimedia yang
telah dikumpulkan pada “Pengumpulan Data Sekunder”, khususnya data yang ada di Humas atau Infokom, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan
Bappeda. Usahakan data yang dikonsolidasikan adalah data berasal dari tiga tahun terakhir. Selanjutnya Tim ini dapat mulai mengkonsolidasikan data-data tersebut ke dalam tabel-tabel:
1. Tabel Kegiatan Komunikasi:
Ini dimaksudkan untuk menggambarkan lingkup kegiatan kabupatenkota terutama terkait dengan komunikasi sanitasi dan higiene serta kesehatan pada umumnya. Tabel berikut dapat dipakai sebagai patokan. Tim dapat
memperoleh informasi ini dari pengamatan langsung di beberapa tempat di lapangan dan wawancara dengan pengambil keputusan instansi terkait komunikasipromosi termasuk yang berada di luar pemerintahan seperti
LSM, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit dll.
Tabel Kegiatan Komunikasi terkait Promosi Higiene dan Sanitasi
No Kegiatan
Tahun Dinas
Pelaksana Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci Pembelajaran
1 Pemicuan STBM
2013 Dinas
Kesehatan Meningkatkan
peranserta masyarakat dalam
penyediaan layanan sanitasi
dan membiasakan PHBS dalam
kehidupan sehari- hari.
Masyarakat di 100 RT pada 13
DesaKelurahan prioritas yang
menurut studi EHRA memiliki
Indek Risiko Sanitasi
Tertinggi. Sanitasi buruk
dan perilaku hidup tidak
bersih dan tidak sehat itu
menJijikan, memalukan dan
membuat sakit, karenanya perlu
kita perbaiki sanitasi dan
biasakan PHBS. Terbatasnya
tenaga fasilitator yang handal,
membuat pemicuan di
sejumlah RT kurang sukses,
perlu peningkatan jumlah fasilitator
handal.
2 Iklan Layanan
Masyarakat ILM di Media Massa
Lokal 2012
Dinas PU Mengajak
masyarakat untuk membuang sampah
di tempat yang telah disediakan
Masyarakat umum.
Dengan membuang
sampah di tempat yang
telah disediakan,
berarti telah mengurangi
Kerjasama yang baik dengan
media massa lokal selama ini
meski dengan anggaran biaya
terbatas, frekuensi
Bagian 3 |