Analisis Hipotesis Secara Simultan

o ini tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan, jika dibelanjai dari utang risikonya cukup besar. Oleh karena itu perusahaan cenderung tidak membagikan dividennya agar pengendalian tetap berada ditangannya. Kemampuan perusahaan didalam membayar utang yang didanai oleh modal sendiri dapat diukur dengan menggunakan debt to equity ratio, dimana debt to equity ratio merupakan bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang Riyanto,1995. Menurut Fresher dan Ormiston 2000 dalam Hairunisa 20040 “ Debt to Equity Ratio dapat mengukur risiko struktur modal perusahaan dimana dalam hal ini berkaitan antara dana yang diperoleh dari kreditur debt dan investor equity ”. Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas diketahui bahwa semakin tinggi debt to equity ratio dimungkinkan perusahaan akan menurunkan jumlah dividend per share yang dibagikan kepada pemegang saham. Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa earnings per share tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend per share. Hal ini berarti, jika earnings per share mengalami peningkatan, maka dividend per share akan mengalami peningkatan. Menurut Syamsudin 1985 pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham sangat tertarik akan EPS karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa, para calon pemegang saham tertarik dengan earnings per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan, earnings per share merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan, keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tentu saja akan p memengaruhi besarnya dividen. Berdasarkan teori bisa diketahui bahwa semakin tinggi earnings per share diharapkan semakin besar dividend per share yang dibagikan. Apabila seluruh kewajiban perusahaan telah terpenuhi dan hasil yang diperoleh oleh perusahan tidak sesuai dengan earnings per share yang diharapkan, maka dividend per share yang akan dibagikan juga tidak akan terlalu besar.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Solvabilitas, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 37 90

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Industri Manufaktur dan Industri Non Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 6

Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap perubahan laba : studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.

0 0 132

PENGARUH RASIO RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap perubahan laba studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2012

0 0 130

Pengaruh Rasio Rentabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 79

PENGARUH RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH RASIO RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH RASIO RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17