m
terhadap variabel dependen dividend per share, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar4,832 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.005. Dengan
demikian hipotesis alternatif diterima.
3. Pengujian Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Besarnya koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu Semakin mendekati nol besarnya koefisien seterminasi suatu persamaan regresi maka
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin kecil. Begitu pula sebaliknya semakin besar koefisien determinasi mendekati
angka satu maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin besar.
Tabel 10. Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .453
a
.206 .163
157.52378 a. Predictors: Constant, EPS, DER, CR
Sumber: lampiran 13: Hasil Uji Koefisien Determinasi halaman 92 Hasil dari regresi dengan diperoleh R
2
Koefisien Determinasi sebesar 0,163, artinya variabel dependen Y dalam model yaitu Dividend Per Share DPS
dijelaskan oleh variabel independen yaitu Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, dan Earnings Per Share EPS sebesar 16,3, sedangkan sisanya sebesar
83,7 dijelaskan oleh faktor lain di luar model.
n
E. Pembahasan
Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend per share. Hal ini berarti, jika current ratio
mengalami peningkatan, maka dividen per share juga akan mengalami peningkatan. Current Ratio adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayarkan
kewajiban yang segera harus dipenuhi dari aktiva lancar yang dinyatakan dalam persen . Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan dengan current ratio-nya yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur
yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang
harus segera dipenuhi, sementara itu keuntungan yang besar belum menunjukkan kemampuan untuk membayar, karena tidak menunjukkan jumlah yang benar-benar
tersedia dalam jangka pendek, karena dividen merupakan cash outflow, maka dividen tergantung pada kemampuan membayar current ratio dari perusahaan tersebut,
berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi current ratio maka semakin tinggi perusahaan membagikan dividend per share kepada para pemegang
saham. Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa debt to equity ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend per share . Hal ini berarti, jika debt to equity ratio mengalami peningkatan, maka dividen per share juga akan
mengalami penurunan. Menurut Sutrisno 2000 salah satu faktor yang memengaruhi kebijakan dividen adalah pengawasan terhadap perusahaan dimana kedang-kadang
pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan, apabila perusahaan mencari sumber dana dari moda sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan