d e
1. Uji Asumsi Klasik
Menurut Algifari 2000, model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa apakah estimator linier tidak bias Best linier Unbias Estimator
BLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik, sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah ada data yang dipakai dalam
penelitian terdistribusi secara normal atau tidak, model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan:
1. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05 distribusi tidak normal 2. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05 distribusi normal
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen Ghozali, 2005. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factory, umumnya Multikoleniaritas dapat diketahui dari nilai Variance Inflation Factor VIF atau
tolerance value. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila hasil analisis menunjukkan nilai VIF dibawah nilai 10 dan tolerance value di atas
nilai 0,10 maka tidak terjadi Multikoleniaritas sehingga model reliable sebagai dasar analisis.
ff
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji adanya ketidaksamaan variance dari
residual pengamatan satu ke pengamatan lain. Jika variance residual antar pengamatan bersifat tetap, berarti terjadi homoskedastisitas sehingga model regresi
dinyatakan baik. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat digunakan scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Bila pada scatterplot
tersebut tidak membentuk pola-pola tertentu yang beraturan atau titik-titik menyebar secara merata, maka diperkirakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ghozali, 2005 d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan kesalahan
penggunaan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi
adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan tes Durbin-Watson DW, dengan kriteria:
a Bila nilai DW antara du dan 4-du berarti tidak terjadi autokorelasi. b Bila DW dl berarti terjadi autokorelasi positif.
c Bila DW 4-dl berarti terjadi autokorelasi negatif. d Bila DW antara 4-du dan 4-dl berarti hasil tidak dapat disimpulkan.