Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA
27
subjek adalah sebagai berikut: Anak tunagrahita sedang, mengalami gangguan
pada motorik kasar meliputi koordinasi kaki dan tangan, anak cenderung malas untuk bergerak, sempoyongan dalam berdiri atau belum bisa berdiri tegak, anak
juga sangat pemalu, konsentrasi dan perhatian rendah, duduk di kelas III SDLB-
C1, Sekolah SLB C Wiyata Dharma II Tempel, Sleman. C.
Desain Penelitian
Desain penelitian tindakan kelas ini, digunakan model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2006: 93
yaitu “menggunakan siklus sistem spiral yang masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan
observing , dan refleksi reflecting. Desain penelitian tersebut secara lebih jelas
yaitu: 1 Permasalahan yaitu kemampuan motorik kasar siswa rendah, 2 Perencanaan yaitu persiapan pembelajaran, mendiskusikan RPP, 3 Tindakan
yaitu pelatihan motorik kasar diberikan melalui permainan lompat tali, 4 Pengamatan yaitu mengamati aktivitas siswa ketika mengikuti pelatihan lompat
tali, 5 Refleksi yaitu menganalisis data siklus I untuk perbaikan, dan 6 Siklus II bila diperlukan.
Pelaksanaan tindakan ini dimulai dari perencanaan, kemudian dengan pelaksanaan tindakan, dan pengamatan. Selanjutnya dilakukan refleksi
berdasarkan hasil pengamatan. Berikut uraian bagan siklus tersebut. 1.
Persiapan
Persiapan dilakukan secara langsung untuk mengetahui kemungkinan dan kesediaan sekolah yang bersangkutan untuk dijadikan tempat
28
penelitian. Tahap perencanaan ini diawali dengan mengidentifikasi anak dan diskusi dengan guru kelas untuk menyusun langkah-langkah kegiatan
penelitian.