22
E. Hasil Penelitian Relevan
Beberapa penelitian pernah dilakukan terkait tentang motorik kasar.Salah satunya yaitu penelitian Fitri Syahriar tahun 2012 dengan judul “Peningkatan
Motorik Kasar Melalui Permainan Lompat Karet bagi Anak Tunagrahita sedang kelas IV di SDLB”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan motorik kasar siswa setelah dilatih melalui permainan Lompat Karet. Pencapaian peningkatan tersebut terjadi dalam dua siklus dengan rincian
peningkatan 57,14 pada siklus I, pada siklus ini mengalami sedikit kendala yaitu anak tuangrahita sedang masih sering malas-malasan, gerakan kaku, dan
mudah bosan. Pada siklus II peningkatan sebesar 75 karena pada pelatihan ini peneliti memberikan sedikit inovasi lagi pada permainan lompat agar anak tidak
mudah bosan yaitu dengan cara memberikan tambahan pada gerakan melompat, di antaranya anak bisa melompat dengan melambaikan tangan seolah-olah seperti
pesawat, perasaan anak tunagrahita menjadi lebih senang dalam bermain lompat karet. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa motorik kasar anak
meningkat setelah diberikan tindakan Permainan Lompat Karet. Pendukung minat siswa terbentuk karena siswa merasa senang dalam bermain dan motorik kasar
anak meningkat yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi anak tunagrahita sedang.
23
F. Kerangka Pikir
Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Bagi Anak Tunagrahita Sedang Kelas III SDLB di SLB C
Wiyata Dharma II Tempel
Karakteristik yang dimiliki siswa tunagrahita kategori sedang dalam mengerjakan tugas memiliki ketahanan memperhatikan lebih pendek
dibandingkan dengan siswa normal Tin Suharmini, 2009: 88. Hal tersebut dikarenakan siswa tunagrahita kategori sedang kesulitan dalam mengingat apa
yang dilihat, dan secara sekilas motoriknya kurang baik didengar, dan mengalami masalah persepsi. Kondisi yang dialami siswa kategori tunagrahita sedang
berpengaruh pada perkembangan perilaku, sehingga perilaku yang muncul pada siswa-siswa tunagrahita tidak sesuai dengan perilaku seusianya. Perilaku siswa
yang sering muncul dalam keterampilan akademik misalnya dalam mengerjakan tugas membutuhkan durasi yang lama dengan frekuensi kesalahan yang banyak.
Hal ini juga karena kekurangmampuan dalam motoriknya, kemampuan dalam pembelajaran jasmani dan olahraga anak masih mengalami kelemahan terutama
dalam pengembangan motorik kasarnya dan dalam hal keseimbangan. Upaya untuk menangani anak tunagrahita sedang tersebut terutama dalam
motorik kasar diperlukan suatu materi, strategi, media atau alat bantu yang dibutuhkan dalam proses kegiatan dan disesuaikan dengan kebutuhan,
karakteristik anak tunagrahita sedang agar pelaksanaan proses kegiatan berjalan efektif, efisien. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melalui
permainan tradisional lompat tali yang dimodifikasi.