Gambaran Klinis Gambaran Radiologi Pencegahan Pemakaian Mouth Guard

2.3.7 Kesalahan Dokter Gigi

Sebelum melakukan pencabutan gigi, mungkin dokter gagal melakukan diagnosis yang tepat. Haruslah dokter gigi melakukan anamnesis terhadap pasien supaya mengetahui riwayat medis pasien dan dapat memberikan rawatan yang betul. Pemeriksaan radiografi dilakukan supaya diagnosis lebih tepat. 6 Sikap seseorang dokter juga sangat penting bila memberikan diagnosis dan rawatan kepada pasien. Dokter harus sabar dan penuh semangat untuk memberikan rawatan yang terbaik kepada pasien. Keadaan seperti pemilihan instrumen waktu ekstraksi gigi, tang yang diguna harus sesuai dengan gigi yang diekstraksi supaya mengurangi kecelakaan waktu aplikasi daya. 6,22

2.4 Gambaran Klinis

Menurut klasifikasi fraktur dari Ellis, fraktur terdiri dari empat kelompok dasar: 1. Fraktur Email Fraktur mahkota sederhana tanpa mengenai dentin. Gambar 4. Fraktur terbatas pada email dengan hilangnya struktur gigi. 23,24 Universitas Sumatera Utara 2. Fraktur Dentin Tanpa Terbukanya Pulpa Fraktur mahkota yang megenai cukup banyak dentin, tanpa megenai pulpa. 3. Fraktur Mahkota dengan Terbukanya Pulpa Fraktur mahkota yang mengenai dentin dan menyebabkan pulpa terbuka. Gambar 5. Fraktur terbatas pada email dan dentin dengan hilangnya struktur gigi, tapi tidak melibatkan pulpa. 23,24 Gambar 6. Fraktur yang melibatkan email dan dentin dengan hilangnya struktur gigi dan eksposur pulpa. 23,24,25 Universitas Sumatera Utara 4. Fraktur Akar Fraktur terbatas pada akar gigi yang melibatkan sementum, dentin, dan pulpa

2.5 Gambaran Radiologi

Foto rontgen penting sebelum membuat diagnosis pada pasien, dan dari foto tersebut kita dapat melihat batas fraktur sampai mana. Dari foto tersebut, lokasi yang mengalami fraktur akan muncul gambaran garis yang radiolusen. Gambar 8a. b. c. d. Gambar 7. Fraktur pada akar gigi. 22,27,28 Gambar 8a. Fraktur email ; b. Fraktur dentin tanpa terbukanya pulpa ; c. Fraktur mahkota dengan terbukanya pulpa ; d. Fraktur akar. 22,29 Universitas Sumatera Utara

2.6 Pencegahan

Mencegah fraktur tampaknya sulit. Namun ada beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan gigi fraktur secara umum:

2.61 Pemakaian Mouth Guard

Aspek utama fraktur gigi adalah disebabkan oleh trauma. Mouth guard dapat melindungi mulut dan meminimalkan risiko gigi fraktur. Ini biasanya meliputi gigi atas, dan akan membantu melindungi dari cedera. Hal ini penting terutama jika berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. 13 Keuntungan memakai mouth guard adalah signifikan. Dengan memakainya, dapat membatasi risiko terkait cedera mulut, termasuk cedera pada bibir, lidah, jaringan lunak, dan gigi. Memakai mouth guard dapat melindungi terhadap pecah atau fraktur gigi, akar atau kerusakan tulang, dan bahkan mencegah gigi lepas atau tercabut. Selain itu kalau seseorang mempunyai kebiasaan buruk grinding gigi pada waktu malam, mouth guard dapat membantu. Ini akan melindungi gigi dari aus atau rusak malam demi malam, jadi resiko fraktur juga menurun. 13,17 Gambar 9a. b. Gambar 9a. Mouth guard untuk olahraga ; b. Mouth guard untuk waktu tidur. 16 Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Pemeriksaan Gigi

Pasien harus melakukan kunjungan ke dokter gigi sekali atau dua kali setiap tahun untuk pemeriksaan gigi. Ini karena kadang kadang ada struktur gigi yang sudah rapuh karena disebabkan oleh perawatan saluran akar ataupun bahan restorasi yang lama mulai terpisah dari struktur gigi. Dengan pemeriksaan dan dapat dideteksi lebih awal, kondisi fraktur gigi dapat dielakkan dan segera dilakukan perawatan. 13

2.6.3. Diagnosis dan Perawatan yang Tepat.

Dari peran seorang dokter gigi harus melakukan diagnosis yang tepat baru dapat memberikan perawatan yang sesuai dan hasil yang baik. Diagnosis dimulai dengan merekam demografi pasien dan mengambil sejarah singkat peristiwa traumatik, kemudian diikuti pemeriksaan intra oral dan ekstra oral. Gigi mungkin terasa tidak nyaman waktu perkusi atau palpasi dan menunjukkan perubahan warna mahkota sementara. Sebuah visualisasi menyeluruh daerah subgingiva juga penting untuk mendeteksi adanya garis fraktur. 24 Awalnya, sensibilitas dan tes vitalitas dapat memberikan hasil negatif yang sementara atau permanen karena kerusakan pulpa yang ditimbulkan oleh trauma. Secara rutin tindakan lanjut diperlukan untuk memantau status pulpa terus menerus. Penggunaan pulsa-oksimeter direkomendasikan untuk mengevaluasi status pulpa dari gigi baru mengalami trauma. Alat ini memiliki sensitivitas yang lebih baik dan spesifisitas dari tes listrik dan termal dan memberikan pembacaan vitalitas positif yang konstan pada waktu dalam kasus gigi baru mengalami trauma. 30 Setelah itu, dilakukan rongten foto pada gigi yang dicurigai atau tidak dapat langsung dilihat secara visual dari tes lain. Pemeriksaan radiografi sangat diperlukan untuk konfirmasi fraktur akar. 31 Kemudian harus mempunyai rencana perawatan sebelum melakukan pencabutan. Untuk eksodonsia, dipilih tang yang sesuai dengan gigi yang akan diekstraksi, manipulasi dengan luksasi atau rotasi sesuai jenis gigi. Kadang kadang, bein digunakan untuk mengoyangkan gigi dan megeluarkan sisa akar gigi. Jika gigi tersebut sukar dicabut, maka teknik bedah trans alveolar diindikasikan untuk mengeluarkan gigi tersebut. 32 Universitas Sumatera Utara

2.6.4 Diet

Makan makanan segar seperti apel, wortel mentah dan seledri. Makanan ini membantu untuk membersihkan gigi atau self-cleansing pada waktu dimakan dan mengunyah. Makanan ini adalah sikat gigi alami. Dengan ini, karies akan dikurangi dan kesehatan gigi masih dapat dipertahankan dan dengan demikian resiko fraktur gigi menurun. 13 Pilihan makanan terbaik untuk kesehatan gigi termasuk keju, daging, kacang-kacangan, dan susu. Makanan ini penting untuk melindungi email gigi dengan menyediakan kalsium dan fosfor yang dibutuhkan untuk remineralisasi gigi. 16

2.7 Perawatan

Dokumen yang terkait

Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

1 69 48

Prevalensi Tindakan Alveolektomi Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Dan Regio Yang Dilakukan Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgmp Fkg Usu Tahun 2011-2012

4 27 59

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

4 36 45

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 12

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 15

Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

0 0 14