g. Ijab dan Kabul dilakukan dalam satu majelis h.
Tujuan akad itu harus jelas dan diakui oleh syara‟
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Karena konsep adalah sebagai penghubung yang menerangkan sesuatu yang sebelumnya hanya baru ada
dalam pikiran. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realitas.
29
Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, yang
disebut dengan defenisi operasional.
30
Defenisi operasional perlu disusun, untuk memberi pengertian yang jelas atas masalah yang dibahas. Karena istilah yang digunakan utuk membahas suatu masalah,
tidak boleh memiliki makna ganda. Terhadap pentingnya disusun defenisi operasional ini, Tan Kamello mengatakan, pentingnya defenisi operasional adalah untuk
menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai.
31
Selain itu, konsepsi juga digunakan untuk menberikan pegangan pada psoses penelitian. Oleh karena itu, dalam rangka penelitian ini perlu dirumuskan serangkaian
defenisi operasional atas beberapa variabel yang digunakan, sehingga dengan demikian tidak akan menimbulkan perbedaan penafsiran atas sejumlah istilah dan
masalah yang dibahas. Disamping itu, dengan adanya penegasan kerangka konsepsi
29
Masri Singarimbun dkk, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1999, hlm 34
30
Sumandi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hlm 3
31
Tan Kamello , Hukum Jaminan Fidusia, Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Bandung : Alumni, 2004, hlm 31
Universitas Sumatera Utara
ini, diperoleh suatu persamaan pandangan dalam menganalisa masalah yang diteliti, baik dipandang dari aspek yuridis, maupun dipandang dari aspek sosiologis.
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian dan pemahaman yang berbeda tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka perlu diuraikan pengertian
konsepsi yang digunakan, yaitu : a. Bank Syariah
Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
32
Selain itu, Bank Syariah biasa disebut Islamic Banking atau Interest fee banking, yaitu suatu
sistem perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga riba, spekulasi maisir, dan ketidakpastian atau ketidakjelasan
gharar.
33
b. Perbankan Syariah Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank
Syariah dan Unit Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
c. Akad
32
Muhamad, Sistem Prosedur Operasional Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2000, hlm 15
33
Edy Wibowo Untung Hendy Widodo, Mengapa Memilih Bank Syariah, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005, hlm 33
Universitas Sumatera Utara
Akad menurut bahasa berarti ikatan al-rabthu, kaitan al- akadah atau janji al-ahdu. Akad atau perjanjian adalah janji setia kepada Allah SWT dan juga
meliputi perjanjian yang dibuat oleh manusia dengan sesama manusia dalam pergaulan hidupnya sehari-hari.
34
d. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang tagihan
yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
35
e. Harga Jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan margin
36
f. Pembiayaan Murabahah Al-Wakalah adalah pemberian kuasa dari pihak bank sebagai muwakil kepada pihak
nasabah sebagai wakil didalam akad perjanjian pembiayaan murabahah yang berisi pemberian pinjaman atau hutang kepada debitur atau nasabah
peminjam terhadap transaksi jual beli barang, dimana bank bertindak sebagai penjual dan nasabah debitur sebagai pembeli, dengan harga jual dari bank
berdasarkan harga jual asal dari pemasok barang ditambah dengan persentase
34
Chairuman Pasaribu, Suhrawadi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 1994, hlm 2.
35
Pasal 1 angka 1 butir 12 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Syariah
36
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1997, hlm 37
Universitas Sumatera Utara
tambahan keuntungan untuk bank, yang besarnya telah disepakati bersama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini, pihak bank harus memberi tahu
harga awal produk yang dia beli, dan menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh sebagai tambahannya. Biasanya pembayaran harga dalam transaksi
jual beli ini dilangsungkan dengan cara angsuran. g. Pembiayaan Warung Mikro
Pembiayaan Warung Mikro adalah pembiayaan bank kepada nasabah calon nasabah perorangan badan usaha untuk membiayai kebutuhan usahanya
melalui pembiayaan modal kerja dan atau pembiayaan investasi.
37
h. Agunan Agunan adalah hak dan kekuasaan atas barang asset yang diserahkan oleh
nasabah kepada Bank guna menjamin perlunasan hutangnya apabila pembiayaan yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai dengan waktu yang
diperjanjikan dalam perjanjian pembiayaan berikut perpanjangan dari perubahan-perubahannya.
i. Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini
berdiri pada tahun 1973 dengan nama Bank Susila Bakti dan tahun 1999, bank ini terpengaruhi krisis moneter. Saat itu pula, Bank Dagang Negara, Bank
37
Surat Edaran Pembiayaan No.11009PEM perihal Pembiayaan Melalui Warung Mikro
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan Indonesia, Bank Bumi Daya dan Bank Ekspor Impor Indonesia merger membentuk Bank Mandiri. Bank Susila Bakti diambil alih oleh Bank
Mandiri menjadi Bank Syariah Sakinah Mandiri, sejak tanggal 8 September 1999 berubah menjadi Bank Syariah Mandiri. Resmi menjadi Bank Syariah
tanggal 1 November 1999.
G. Metodologi Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian
Penelitian tesis ini merupakan penelitian yang menggunakan penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual dan akurat termasuk didalamnya peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan di atas yang diarahkan untuk mengetahui secara lebih mendalam serta
menganalisa pelaksanaan akad pembiayaan murabahah al-wakalah pada pembiayaan warung mikro di PT. Bank Syariah Mandiri.
Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai penelitian dengan metode pendekatan yuridis empiris yaitu merupakan cara prosedur yang dipergunakan untuk
memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di
lapangan.
38
38
Soerjono Soekanto, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1986, hlm 10
Universitas Sumatera Utara
Hal ini diperlukan dengan pertimbangan bahwa efektif tidaknya berlaku suatu aturan hukum sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan pemikiran
masyarakat.
2. Lokasi Penelitian