Gambaran Klinis Tinea Kruris

2.1.4. Gambaran Klinis

Menurut Budimulja 1999, Nasution M.A. 2005, Berman 2011, dan Wiederkehr 2012, gambaran klinis Tinea kruris khas, penderita merasa gatal hebat pada daerah kruris. Ruam kulit berbatas tegas, eritematosa, dan bersisik. Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat garukan. Berikut ini gambaran klinis dari Tinea kruris : Departemen Kesehatan Kulit Kelamin FK Unair, 2009 Gambar 2.2. Regio Inguinal Meluas ke Pubis 2.1.5. Faktor Risiko Menurut Bagian Kesehatan Anak FK UI 2002, faktor risiko adalah faktor yang dapat mempermudah timbulnya suatu penyakit. Peran faktor risiko itu dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu : 1 Yang menyuburkan pertumbuhan jamur. 2 Yang memudahkan terjadinya invasi ke jaringan karena daya tahan yang menurun. Menurut Bagian Kesehatan Anak FK UI 2002, faktor risiko yang menyuburkan pertumbuhan jamur, antara lain : 1 Pemberian antibiotik yang mematikan kuman akan menyebabkan keseimbangan antara jamur dan bakteri terganggu. Universitas Sumatera Utara 2 Adanya penyakit diabetes mellitus, dan atau kehamilan menimbulkan suasana yang menyuburkan jamur. Menurut Bagian Kesehatan Anak FK UI 2002, faktor risiko yang memudahkan invasi jamur ke jaringan, antara lain : 1 Adanya rangsangan setempat yang terus menerus pada lokasi tertentu oleh cairan yang menyebabkan pelunakan kulit, misalnya air pada sela jari kaki, kencing pada pantat bayi, keringat pada daerah lipatan kulit, atau akibat liur di sudut mulut orang lanjut usia. 2 Adanya penyakit tertentu, seperti gizi buruk, penyakit darah, keganasan, diabetes mellitus, dan atau kehamilan menimbulkan suasana yang menyuburkan jamur. Menurut Nasution M.A. 2005 dan Berman 2011, pada penyakit kulit karena infeksi jamur superfisial seseorang terkena penyakit tersebut oleh karena kontak langsung dengan jamur tersebut, atau benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh jamur, ataupun kontak langsung dengan penderita. Menurut Adiguna 2001 dan Siregar R.S. 2004, Tinea kruris paling banyak terjadi di daerah tropis, musimiklim yang panas, lingkungan yang kotor dan lembab, banyak berkeringat. Faktor keturunan tidak berpengaruh Siregar, 2004. Kebiasaan mengenakan celana ketat dalam waktu yang lama dan atau bertukar pinjam pakaian dengan orang lain penderita Tinea kruris juga termasuk faktor risiko infeksi awal maupun infeksi berulang Tinea kruris Wiederkehr, 2012.

2.1.6. Diagnosis