Etiologi Hipertensi Faktor Risiko Hipertensi

3. Hipertensi sistolik isolated systolic hypertension yaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut Phibbs, 2007. Berdasarkan kriteria tekanan darahnya dalam JNC 7 2003, Hipertensi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Prahipertensi. Tekanan darahnya dari 12080 mmHg sampai 13989 mmHg. 2. Hipertensi tingkat I. Tekanan darahnya dari 14090 mmHg sampai 15999 mmHg. 3. Hipertensi tingkat II. Tekanan darahnya melebihi 160100 mmHg.

2.2.3. Etiologi Hipertensi

Berdasarkan Kumar et al 2004, hipertensi memiliki beberapa etiologi, yaitu : 1. Faktor genetik. Beberapa mutasi genetik pada gen-gen pengatur tekanan darah akan menyebabkan sebuah keluarga lebih rentan terhadap Hipertensi daripada keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi. 2. Faktor fetal. Menurut penelitian, berat badan lahir yang rendah mempunyai risiko mengalami kejadian hipertensi yang lebih tinggi. Ini berhubungan dengan adanya kelainan pada sistem pembuluh darahnya. 3. Faktor lingkungan : a. Obesitas. Orang yang gemuk lebih sering mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan orang yang kurus. b. Alkohol. Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara meminum alkohol dengan kejadian hipertensi. c. Asupan garam. Semakin tinggi asupan garam yang diterima oleh seseorang, peluang untuk terjadinya hipertensi semakin besar. d. Stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Universitas Sumatera Utara e. Mekanisme humoral. Sistim saraf pusat memegang peranan penting dalam pengaturan tekanan darah. Jika sistem ini terganggu, maka pengaturan tekanan darah juga terganggu. f. Resistensi insulin. Hubungan antara diabetes dengan hipertensi telah lama diketahui dan salah satu ciri pada diabetes adalah hiperinsulinemia sehingga resistensi insulin juga akan memiliki hubungan dengan terjadinya kejadian hipertensi.

2.2.4. Faktor Risiko Hipertensi

Faktor-faktor risiko yang mendorong timbulnya hipertensi adalah: 1. Faktor risiko, seperti diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok, dan genetik. 2. Sistem saraf simpatis tonus simpatis dan variasi diurnal. 3. Keseimbangan antara modulator, vasodilatasi, dan vasokontriksi. 4. Pengaruh sistem endokrin setempat yang berperan pada sistem renin, angiotensin, dan aldosteron Yogiantoro, 2009. Gambar 2.1. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Pengendalian Tekanan Darah. Dikutip dari: Yogiantoro, M., 2006. Hipertensi Esensial. In: Sudoyo, A. W., et al eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 5 th ed. Jilid II. Jakarta: Interna Publishing, 1079-1085. Universitas Sumatera Utara Selain itu, menurut Sigarlaki 2006, faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak terkontrol seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur dan yang dapat dikontrol seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Akan tetapi, hipertensi ini dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti neurotransmiter, hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti rokok, nutrisi dan stres.

2.2.5. Patogenesis Hipertensi