Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih. Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan terutama untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank. b. Imbauan Moral. Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya. Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini adalah antara lain yang dilakukan oleh: Neny Erawati 2002, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pergerakan Suku Bunga Dan Laju Ekspektasi Inflasi Untuk Menentukan Kebijakan Moneter di Indonesia”. Hasil penelitian mengatakan bahwa dari dua pengujian dalam penelitian tersebut, yaitu dalam jangka pendek dan panjang yang dilakukan terhadap spread inflasi dengan spread suku bunga maka hasil yang diperoleh untuk jangka pendek, spread yang mampu menjelaskan ekspektasi inflasi adalah spread suku bunga deposito 12-1 bulan; spread deposito 12-3 bulan; spread deposito 12-6 bulan; spread deposito 6-1 bulan dan 6-3 bulan. Sedangkan untuk jangka panjang hanya ada satu spread deposito yang dapat menjelaskan pergerakan ekspektasi inflasi, yaitu spread deposito 12-3 bulan. Universitas Sumatera Utara Hutabarat 2005, dengan menggunakan model makroekonomi SSMX Small Scale Macroeconomic model extended menemukan bahwa ekspektasi inflasi masyarakat Indonesia pada periode 1999-2004 sangat mendominasi pembentukan Inflasi dibandingkan variable ekonomi lainnya seperti output gap, administered price, supply shocks, dan nilai tukar. Selain itu, berdasarkan dekomposisi inflasi di Indonesiapada tahun 2007, Bank Indonesia 2008 mendapati bahwa ekspektasi inflasi memilikiporsi 56,8. Angka ini jauh di atas persentase variable volatile foods, output gap, supply shocks, dan nilai tukar. Jadi, tidaklah mengherankan apabila ekspektasi inflasimenjadi bagian yang penting untuk diperhitungkan dalam memperkirakan inflasimendatang. Didy Laksomono R 2000, dalam penelitiannya yang berjudul “Suku Bunga Sebagai Salah Satu Indikator Ekspektasi Inflasi”. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yield curve yang dibentuk dari suku bunga deposito perbankan Indonesia cenderung memiliki bentuk yang berganti-ganti antara upward dan downward sloping. Berbeda dengan yield curve di Amerika Serikat yang cenderung upward. Pengamatan bentuk yield curve di Indonesia dan kemampuannya dalam menjelaskan inflasi dilakukan dalam beberapa priode waktu tertentu. Hasil analisa menunjukan sejak Januari 1990 – Juli 1990 yield curve di Indonesia berbentuk upward sloping. Berdasarkan teori ekspektasi, suku bunga jangka pendek kurang dari 12 bulan dimasa yang akan datang akan mengalami kenaikan akibat peningkatan didalam ekspektasi inflasi. Indikasi adanya kenaikan- kenaikan ekspektasi inflasi dapat tercermin dari kenaikan tingkat inflasi pada Universitas Sumatera Utara priode berikutnya Agustus 90 – Juli 1991 menunjukan peningkatan dibanding priode sebelumnya dari rata-rata 6,44 menjadi rata-rata 9,46. hal ini memberikan indikasi bahwa bentuk yield curve dapat menjelaskan perubahan inflasi pada priode berikutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengkaji perkembangan ekspektasi inflasi selama kurun waktu 2004 – 2013 secara deskriptif, kemudian mencoba menggunakan metode kuantitatif makro sederhana untuk memperoleh informasi suku bunga yang memiliki kemampuan menjelaskan pergerakan ekspektasi inflasi di Sumatera Utara dengan menggunakan pendekatan metode analisis “regresi” dan “kointegrasi” selama kurun waktu 2004 – 2013.

3.8. Jenis dan Sumber Data

Studi yang mengkaji tentang transisi kebijakan moneter dalam upaya mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat di Sumatera Utara menggunakan data skunder dengan jenis data runtun waktu time series selama kurun waktu 2004 – 2013. Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data suku bunga nominal yang diperoleh dari Bank Indonesia BI berupa statistik keuangan Sumatera Utara, tahun 2004 – 2013 dan juga data inflasi dari Badan Pusat Statistik BPS berupa laporan indikator Ekonomi Sumatera Utara, tahun 2004 – 2013. Dalam penelitian ini data sampel spread inflasi dan spread suku bunga yang digunakan adalah inflasi 12 bulan, 6 bulan, 3 bulan, dan 1 bulan dengan spread dari suku bunga yang sama priodenya dengan inflasi. Priode sampel yang digunakan adalah mulai bulan Januari 2004 sampai dengan bulan Desember 2013. Universitas Sumatera Utara