Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengolahan Data Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengkaji perkembangan ekspektasi inflasi selama kurun waktu 2004 – 2013 secara deskriptif, kemudian mencoba menggunakan metode kuantitatif makro sederhana untuk memperoleh informasi suku bunga yang memiliki kemampuan menjelaskan pergerakan ekspektasi inflasi di Sumatera Utara dengan menggunakan pendekatan metode analisis “regresi” dan “kointegrasi” selama kurun waktu 2004 – 2013.

3.8. Jenis dan Sumber Data

Studi yang mengkaji tentang transisi kebijakan moneter dalam upaya mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat di Sumatera Utara menggunakan data skunder dengan jenis data runtun waktu time series selama kurun waktu 2004 – 2013. Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data suku bunga nominal yang diperoleh dari Bank Indonesia BI berupa statistik keuangan Sumatera Utara, tahun 2004 – 2013 dan juga data inflasi dari Badan Pusat Statistik BPS berupa laporan indikator Ekonomi Sumatera Utara, tahun 2004 – 2013. Dalam penelitian ini data sampel spread inflasi dan spread suku bunga yang digunakan adalah inflasi 12 bulan, 6 bulan, 3 bulan, dan 1 bulan dengan spread dari suku bunga yang sama priodenya dengan inflasi. Priode sampel yang digunakan adalah mulai bulan Januari 2004 sampai dengan bulan Desember 2013. Universitas Sumatera Utara

3.9. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

3.1.1. Library Research

Penetiian dilakukan dengan menelaah berbagai bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, artikel, dan laporan yang berkaitan denga topik yang akan diteliti. 3.1.2. Field Research Penelitiian ini dilakukan dengan langsung mendatangi sumber resmi atau publikasi resmi yaitu Bank Indonesia BI dan juga Badan Pusat Statistik BPS. Teknik pengumpulan data yang di pergunakan adalah melakukan pencatatan langsung berupa data seri waktu time series yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 sampel data selama 10 tahun yang diperoleh dari laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia BI.

3.10. Pengolahan Data

Untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan program komputer E-Views 7.1. Data yang diolah adalah data variabel-variabel yang mempengearuhi ekspektasi inflasi, yaitu suku bunga deposito berjangka dan juga spread inflasi.

3.11. Model Analisis Data

Data analisis dengan membandingkan spread suku bungan dengan spread inflasi untuk mengetahui apakah suku bunga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator ekspektasi inflasi di Sumatera Utara. Dalam penelitian ini digunakan termstructureofinterest rate yang bisa digunakan sebagai tolak ukur di Negara- negara berkembang, termasuk Indonesia pada umumnya dan khususnya Sumatera Universitas Sumatera Utara Utara. Suku bunga deposito digunakan sebagai indikator inflasi Laksmono, 2001. Sedangkan suku buga yang digunakan adalah suku bunga 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Selain itu masih ada suku bunga 24 bulan yang dianggap relevan untuk dianalisa, akan tetapi mengingat suku bunga deposito 24 bulan tidak seluruh bank memilikinya dan jumlahnya yang relatif sedikit maka tidak digunakan dalam analisa ini. Dalam perekonomian masih ada suku bunga jangka panjang berupa suku bunga kredit modal kerja dan suku bunga investasi. Namun karena suku bunga tersebut sudah ada unsur penambahan keuntugan profit dari bank dimana tiap-tiap bank berbeda- beda, maka suku bunga tersebut tidak dimasukan dalam model yang akan digunakan. Variabel IHK indeks harga konsumen atau Consumer Price Index CPI bulanan juga digunakan sebagai proxy expected inflation akan ditransformasikan dalam bentuk ekspektasi ke depan annualized dengan rumus [1] berikut dari Laksmono 2000: � �,� = 1200 k log P �,� P � ………………………………………………….1 Dimana: K = Suku bunga deposito berjangka Spread 1,3,6,dan 12 bulan dan P = level dari CPI Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen IHK. Annualitas diperlukan untuk melaksanakan adjustment dengan suku bunga yang dalam satuan annualitas. Penyesuaian ini mengimplikasikan pasar telah membentuk suatu forecast infalsi jangka waktu tertentu yang fair dengan suku bunga. Universitas Sumatera Utara

3.11.1. Uji Akar Unit ADF test

Uji akar unit Unit Root Test digunakan untuk menguji adanya anggapan bahwa sebuah data time series tidak stasioner. Uji yang biasa digunakan adalah uji augmented Dickey–Fuller. Uji lain yang serupa yaitu Uji Phillips–Perron. Keduanya mengindikasikan keberadaan akar unit sebagai hipotesis null. Data yang dikatakan stasioner adalah data yang bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan keragaman yang konstan, serta tidak terdapat fluktuasi periodik. Untuk diketahui adanya akar unit, maka dilakukan pengujian Dickey-Fuller DF-test sebagai berikut: Jika variabel Y t sebagai variabel dependen, maka akan diubah menjadi: Y t = ρ Y t−1 + U t Jika koefisien Y t−1 ρ adalah = 1 dalam arti hipotesis diterima, maka variabel mengandung unit root dan bersifat non-stasioner. Untuk mengubah trend yang bersifat non-stasioner menjadi stasioner dilakukan uji orde pertama first difference. ΔY t = ρ − 1Y t − Y t−1 Koefisien ρ akan bernilai 0, dan hipotesis akan ditolak sehingga model menjadi stasioner. Hipotesis yang digunakan pada pengujian augmented dickey fuller adalah: H0 : ρ = 0 Terdapat unit roots, variabel Y tidak stasioner H1 : ρ ≠ 0 Tidak terdapat unit roots, variabel Y stasioner Universitas Sumatera Utara Kesimpulan hasil root test diperoleh dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel pada tabel Dickey-Fuller.

3.11.2. Uji Granger Causality

Untuk menemukan spread suku bunga yang dapat menjelaskan fenomena pergerakan ekspektasi inflasi dilakukan pengujian melalui ekonometrik dengan menguji granger causality berbagi spread suku bunga dengan berbagai indikator ekspektasi inflasi. Penurunan model tersebut adalah sebagai berikut: E t �� k,t � = i k,t − r k,t Dimana E t adalah ekspektasi pada waktu t, � k,t adalah tingkat inflasi pada waktu t sampai t+k, i k,t suku bunga nominal dengan jangka waktu k pada waktu t r k,t suku bunga real dengan jangka waktu k pada waktu t.

3.11.3. Uji Regresi Ordinary Least Square OLS

Pada Model analisis ekonometrika ini akan dilakukan uji ekonometrik antara spread suku bunga dengan spread inflasi. Penelitian kuantitatif tersebut dilakukan dengan menggunakan model makro sederhana dengan regresi OLS Ordinary Least Square dengan menggabungkan persamaan Fisher dan RationalExpectation. Suku bunga digunakan sebagai variabel bebas dan ekspektasi inflasi sebagai variabel tidak bebas terikat. Pengujian indikasi ekspektasi inflasi suku bunga dilakukan dengan menggunakan metode membandingkan spread antara priode suku bunga dengan spread inflasi dalam priode yang sama. Universitas Sumatera Utara Setelah menganualisasi variabel inflasi dalam rumus [1] yang digunakan Laksomono 2000, pada tahap ini akan dilakukan pengujian dengan model termstructure dan inflasi yang dikembangkan oleh Miskhin dan Fama. Dengan mengasumsikan slope suku bunga real menjadi konstan maka diperoleh rumus persamaan regresi [2] sebagai berikut: � �,� − � �,� = α �,� + β �,� �i �,� − i �,� � + µ � …………………………………......2 � �,� = ekspektasi inflasi priode k bulan pada waktu t � �,� = ekspektasi inflasi priode n sebelumnya bulan pada waktu t i �,� = suku bunga dengan jangka waktu k, pada waktu t i �,� = suku bunga dengan jangka waktu n sebelumnya, pada waktu t µ � = disturbanceeror Dan k n Koeffisien β hasil regresi menyatakan seberapa besar informasi yang terkandung dalam slope term of structure suku bunga nominal mengenai tingkat inflasi. Jika nilai β≠0 maka term structure memiliki informasi mengenai inflasi dimasa datang.

3.11.4. Uji Kointegrasi Engle-Granger

Uji kointegrasi dipopulerkan oleh Engle dan Granger 1987 Damodar Gujarati, 2009. Pendekatan kointegrasi berkaitan erat dengan pengujian terhadap kemungkinan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara variabel- variabel ekonomi seperti yang disyaratkan oleh teori ekonomi. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat hubungan dalam jangka panjang maka dilakukan uji kointegrasi antara spread suku bunga deposito dengan spread inflasi. Uji kointegrasi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang antara variabel yang diamati yaitu spread suku bunga dengan spread inflasi. Jika koefisien λ menjadi signifikan, maka dapat dikatakan ada hubungan jangka panjang antara spread suku bunga dan inflasi.

3.11.5. Persamaan Error Correction Model ECM

Bila dua variabel waktu adalah tidak stasioner tetapi saling berkointegrasi maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan keseimbangan jangka panjang antara kedua variabel tersebut. Dalam jangka pendek ada kemungkinan terjadi ketidak seimbangan disequilibrium, dan untuk mengatasinya digunakan koreksi dengan model koreksi kesalahan Error Correction Model. Model ECM diperkenalkan oleh Sargan, dikembangkan oleh Hendry, dan dipopulerkan oleh Engle dan Granger. Model ECM mempunyai beberapa kegunaan, namun penggunaan yang paling utama dalam ekonometrika adalah mengatasi data runtun waktu yang tidak stasioner dan regresi palsu. Adapun untuk menguji model ECM tersebut dapat dilakukan dengan metode Engle-Granger yang menggunakan rumus [3] dibawah ini: ΔY � = αΔY �−1 + βΔX �−1 + λµ � + m ………………………………………….3 ΔY � = first difference spread inflasi ΔX �−1 = first difference spread suku bunga deposito pada waktu t-1 µ � = error dari persamaan [2] Universitas Sumatera Utara Selain itu model ECM Engle-Granger juga dapat didefinisikan sebagai berikut : ∆� � = � + � � ∆� � + � 2 �� � + � � dengan �� � = � �−1 − � − � 1 � �−1 , ∆� � = � � − � �−1 , � 1 = koefisien jangka pendek, � 1 = koefisien jangka panjang, dan � 2 = koefisien koreksi ketidakseimbangan. Koefisien koreksi ketidak seimbangan � 2 adalah nilai absolut yang menjelaskan seberapa cepat waktu yang diperlukan untuk mendapatkan nilai keseimbangan. Apabila nilai probabilitas dari koefisien � 2 lebih kecil 0.05 maka terindikasi mempunyai hubungan jangka pendek.

3.12. Defenisi Operasional

1. Suku bunga adalah harga yang dibayar peminjam yang dalam hal ini adalah bank, kepada pihak yang telah mendopositokan uangnya untuk pemakaian selama waktu tertentu dalam satuan persen. 2. Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bak. 3. Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum yang diukur berdasarkan Indeks Harga Konsumen IHK yang dinyatakan dalam persen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriktif

4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara

1. Letak Geografis Provinsi Sumatera Utara berada dibagian barat Indonesia yang terletak pada garis 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur. Sebelah utara Provinsi ini berbatasan langsung dengan Provinsi Aceh, sebelah timur berbatasan dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, dan disebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan atau wilayah Provinsi Sumatera Utara kurang lebih 71.680 km2, atau sekitar 14,95 dari seluruh luas Sumatera dan 3,69 dari luas wilayah Indonesia. Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas beberapa kelompok wiyah, yaitu: • Pesisir Timur • Pegunungan Bukit Barisan • Pesisir Barat • Kepulauan Nias Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa Universitas Sumatera Utara