Implementasi Dan Pengujian Sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi Dan Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan Implementasi untuk memastikan apakah perancangan yang telah dibuat telah terlaksana dan dapat digunakan dengan baik serta dilakukan pengujian terhadap sistem. Sistem yang perlu diuji disini adalah Policy jaringan Internet baik di Mikrotik maupun di BrazilFW, pembagian Bandwidth yang diterapkan telah sesuai dengan keinginan atau belum, didalam pembagian bandwidth tersebut digunakan metode Simple Queue dan akan diuji pada system routerOS Mikrotik dan BrazilFW.

4.1.1 PengujianSistem Server Mikrotik

Setelah semua setting di router telah dilakukan maka selanjutnya adalah melakukan pengujian apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah: 1. Klik [New Terminal]. 2. Lakukan ping kesalah satu domain yang ingin dituju. Misalnya [ping google.com], jika sudah ada balasan berarti router sudah berhasil terkoneksi ke Internet. Universitas Sumatera Utara . Gambar 4.1 Tampilan Pengujian Konfigurasi Router Selanjutnya adalah melakukan pengujian ke Internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut adalah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang dibuat: IP Address : 192.168.1.17 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.1.1 Preferred DNS : 8.8.8.8 Alternate : 8.8.4.4 Lakukan ping dari Command Prompt kesalah satu domain di Internet, misalnya google.com dengan mengetik perintah [ping google.com]. Jika ada reply berarti konfigurasi sudah berhasil. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Tampilan pengujian Koneksi Internet dari Klien

4.1.1.1 Implementasi Policy Jaringan Menggunakan Mikrotik

Untuk memastikan terlaksananya pengaturan policy jaringan yang telah diatur di RouterOS Mikrotik, dilakukan pembagian IP untuk setiap user, sertah dilakukan pembatasan untuk mengakses Internet, maka penerapannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.3 Implementasi Policy Jaringan Setelah konfigurasi selesai di buat, selanjutnya dilakukan pengujian dari beberapa situs yang di blok oleh sistem, gunanya untuk mengetahui apakah penerapatnya telah sesuai dengan keinginan, pengujian pertama adalah membuka situs Universitas Sumatera Utara Youtube.com, situs ini telah di blok oleh router Mikrotik jadi situs tersebut tidak dapat di akses oleh gurupegawai dan siswa dan dapat dilihat hasil uji yang dilakukan pada gambar dibawah ini Gambar 4.4 Hasil Block Berdasarkan Nama Situs Setiap kali user melakukan browsing ke situs www.youtube.com, user yang tidak berhak mengaksesnya yaitu gurupegawai dan murid akan dialihkan kepesan yang telah dibuat di Mikrotik bahwa situs tersebut tidak dapat di akses. Pengujian selanjutnya dilakukan untuk melihat apakah ekstensi file seperti .mp3, .avi, .3gp dan beberapa file video lainnya tidak dapat diakses, dapat dilihat pengujiannya dari gambar dibawah ini. Gambar 4.5 Block Berdasarkan Ekstensi File

4.1.1.2 Implementasi Simple Queue Menggunakan Mikrotik

Untuk memastikan terlaksananya pengaturan Simple Queue pada jaringan yang telah diatur di RouterOS Mikrotik, pertama dilakukan pembagian bandwidth di Mikrotik maka dapat dilakukan dengan cara berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Pembagian Bandwidth Gambar diatas merupakan setting awal untuk pembagian bandwidth, disini kepala sekolah mendapatkan bandwidth yang lebih besar dari gurupegawai dan murid, Untuk melihat hasil dari pembagian tersebut dilakukan pengujian untuk donwload file sebesar 18.192 MB sebelum dan setelah dilakukannya pembagian bandwidth dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Gambar 4.7 Tampilan Download tanpa Pembagian QoS Setelah dilakukan pengujian untuk download sebuah file sebelum dilakukannya pembagian bandwidth dapat dilihat dari gambar transfer rate dari file tersebut sebesar 144.43 kbsec, ini menyebabkan trafik di internet terlalu tinggi bila dilakukan oleh beberapa orang saja menyebabkan jaringan internet akan menjadi lambat. Pengujian selanjutnya dilakukan setelah pembagian bandwidth dengan metode Universitas Sumatera Utara simple queue, pengujian dilakukan dengan cara mendownload file yang sama sebesar 18.192 MB oleh beberapa user yaitu kepala sekolah, gurupegawai dan murid. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Gambar 4.8 Tampilan Download Pembagian QoS untuk Kepala Sekolah Dari gambar diatas dapat dilihat untuk file sebesar 18.192 MB yang di download oleh kepala sekolah dan mempunyai transfer rate 60.282 kbsec, dengan melihat transfer rate ada dapat disimpulkan bahwa pembagian bandwidth telah berjalan dengan baik untuk user kepala sekolah. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Tampilan Download file oleh Guru Gambar diatas menjelaskan pengujian untuk download file, dengan kapasitas file sebesar 18.192 MB, pengujian ini dilakukan oleh gurupegawai, terlihat dari gambar transfer rate 14.740 KBsec lebih kecil dari transfer rate yang dilakukan sewaktu download file oleh kepala sekolah. Kecepatan data dari situs yang mau didownload akan disesuaikan dengan batasan bandwidth yang telah di bagi untuk setiap user. Batasan download untuk gurupegawai sebesar 128 Kb. jadi terlihat pembagian bandwidth telah sesuai. Gambar 4.10 Tampilan Download Pembagian QoS untuk Siswa Pengujian juga dilakukan oleh murid dengan mendownload file yang sama sebesar 18.192 MB. Maka terlihat transfer rate filenya sebesar 7.128 kbsec ini lebih kecil dari transfer rate kepala sekolah dan Gurupegawai sedangkan data untuk dapat didownload dan diizinkan untuk murid dengan kecepatan sebesar 64 Kbsec merupakan batasan maksimum transfer data tersebut. maka batasan bandwidth untuk murid berjalan dengan baik sesuai aturan yang telah diberikan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11 Tampilan Penggunaan Bandwidth Tampilan gambar diatas adalah untuk melihat pemakaian bandwidth yang dilakukan oleh setiap user. Terlihat dari gambar tersebut nama user memiliki tanda merah yang berarti bahwa user tersebut menggunakan akses Internet dan memakai bandwidth untuk masing-masing user yang telah dibagikan. User disini penuh memakai seluruh bandwidth yang telah dibagikan untuk masing-masing user.

4.1.2 PengujianSistem Server BrazilFW

Untuk mengetahui apakah installasi di sistem BrazilFW telah dapat digunakan atau konfigurasinya sudah benar atau tidak, dapat dilakukan pengujian sebagai berikut: Gambar 4.12 Sistem Sukses dan Bisa Koneksi Internet Pengujian ini dilakukan dengan melakukan tracert ke situs www.google.com, Universitas Sumatera Utara dapat dilihat dari gambar diatas proses tracert berjalan dengan baik tidak ada waktu yang terputus untuk menghubungkan ke situs www.google.com. Router dapat bekerja dengan baik dan user terkoneksi ke Internet. 4.1.2.1 Implementasi policy jaringan Menggunakan BrazilFW Untuk memastikan terlaksananya pengaturan policy jaringan yang telah diatur di RouterOS BrazilFW, adapun yang dilakukan dalam pembuatan policy jaringan Internet adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan setting awal terlebih dahulu untuk menentukan IP mana saja

yang boleh mengakses internet.

2. Memblok situs-situs seperti www.youtube.com, www.facebook.com,

www. Frendter.com dan beberapa situs lainnya yang sekirannya tidak bermanfaat untuk perkembangan sekolah.

3. Pembatasan download file menurut ekstensi yang telah ditentukan, karena

file tersebut dapat menghabiskan bandwidth. Gambar 4.13 Pembatasan IP Address yang Boleh Terhubung Internet Gambar diatas menerangkan setting untuk pembatasan IP Address yang boleh terhubung ke Internet, pembatasan ini digunakan untuk mencegah agar tidak terlalu tingginya trafik Internet di jaringan LAN di SMA Kesatria, yang akan berdampak penundaan atau penolakan drop pada paket data. Jadi dengan adanya pembatasan Universitas Sumatera Utara ini dapat menurutkan trafik Internet tersebut. Gambar 4.14 Pembatasan Situs yang tidak Dapat Diakses Pada gambar diatas dilakukan pembatasan situs-situs yang tidak dapat diakses, situs-situs ini tidak dapat diakses oleh gurupegawai dan murid. Cara pembatasan ini dengan memasukkan nama-nama situs yang akan diblok kedalam daftar, nantinya BraziFW akan membuat sebuah file yang terletak di usrlocalsquidetc yang berisi nama situs yang akan diblok file tersebut bernama block.flt. Gambar 4.15 Pembatasan Download berdasarkan ekstensi File Universitas Sumatera Utara Dari gambar diatas menjelaskan pembatasan download berdasarkan ekstensi file di BrazilFW. Ekstensi-ekstensi file yang ingin diblok dimasukkan kedalam file bernama dload.flt yang terletak di usrlocalsquidetc.

4.1.2.2 Implementasi s imple QueueMenggunakanBrazilFW

Untuk memastikan terlaksananya pengaturan Simple Queue dengan baik pada jaringan, yang telah diatur di RouterOS BrazilFW, maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

4.16 Pembagian Bandwidth dengan Simple Queue pada BrazilFW