c. Tahap ketiga
Melakukan analisis antara data lapangan dengan buku yang sesuai dengan penelitian tentang penggunaan teori dan persamaan yang sesuai, serta pendekatan yang akan
digunakan. Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat permasalahan tanah sangat kompleks.
d. Tahap keempat
Pada tahap ini dilakukan perhitungan daya dukung pondasi tiang bor secara konvensional sesuai dengan teori dan formula yang telah dibahas pada tinjauan pustaka
dengan data-data yang diperoleh dari laporan data pengujian tanah dilapangan.
e. Tahap kelima
Pada tahapan ini, dilakukan pemodelan tanah dengan Model tanah lunak Soft Soil model
pada finite element untuk mendapatkan daya dukung pondasi tiang bor dan penurunan yang terjadi.
f. Tahap keenam
Membandingkan daya dukung pondasi tiang bor, penurunan yang terjadi yang dihitung dengan dengan Model tanah lunak Soft Soil Model pada Program Plaxis terhadap hasil
uji pembebanan di tempat loading test, kemudian membuat kesimpulan dan saran. Tahapan ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Flowchart tahapan penelitian
Untuk mengetahui hasil penyelidikan tanah diperoleh data bahwa lapisan tanah atas adalah tanah lunak dengan konsistensi tanah rendah sehingga daya dukungnya juga rendah,
sedangkan lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 28 meter dari permukaan tanah, oleh sebab itu direncanakan pondasi dengan menggunakan pondasi tiang bor borepile,
Skets Situasi Letak titik sondering test dan bor mesin dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut:
Gambar 3.5 Skets situasi letak titik sondering test dan bor mesin Data Proyek Crystal Square, 2005
Universitas Sumatera Utara
Sebelum dilakukan perhitungan terlebih dahulu disajikan data-data masukan yang diperlukan untuk finite element yaitu data siklus pembebanan loading test, data tiang
pancang, deskripsi dan parameter tanah hasil pengujian laboratorium setiap lapisan. Dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Lokasi titik loading test Data Proyek Crystal Square, 2005
3.8. Kondisi Umum Lokasi Studi
Data yang diperoleh pada lokasi ini adalah sebagai berikut: 1. Data boring tanah asli sebanyak 1 titik.
2. Data Sondir tanah asli sebanyak 4 titik. 3. Data loading test sebanyak 2 titik tiang pancang.
Dari data boring dan sondir yang ada diambil hanya sebanyak 1 titik yang paling dekat dengan tiang bore yang diadakan loading test.
3.9 Lokasi Penilitian
Lokasi penilitian berada pada proyek pembangunan Gedung Crystal Square Medan yang terletak dijalan Imam Bonjol. No. 6 di kota medan, berikut adalah Gambar 3.7 lokasi
penelitian.
Loading Test titik 313
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Lokasi penilitian Data Proyek Crystal Square, 2005
Universitas Sumatera Utara
BAB IV LOADING TEST DAN PERHITUNGAN ANALITIS
4.1 Hasil Perhitungan Analitis
Dalam melakukan proses perhitungan antara korelasi beban vertikal batas ultimate dengan displacement yang terjadi pada suatu pondasi tiang bor beton dengan hasil
laboratorium.
4.2 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Bored Pile dari Data SPT
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data SPT memakai metode Reese Wright dan data diambil pada titik BH-1.
A. Perhitungan pada titik BH-1:
Data tiang bored pile yang digunakan pada Proyek Crystal Square adalah: - Diameter tiang D
: 100 cm - Keliling tiang bored pile p
: π x 100 cm
: 314,1593 cm - Luas tiang bored pile A
p
: 14 x π x D
: 14 x π x 100
2 2
= 7853,982 cm Daya dukung ultimit pada ujung tiang bor non kohesif dinyatakan sebagai berikut
Untuk lapisan tanah kedalaman, 2,00 m:
2
- Q
p
= q
p
x A
p
= 2N x A
p
- A
p
= 14 x π x D
2
Universitas Sumatera Utara