Data-data Masukan .1 Siklus PEMODELAN ELEMEN HINGGA

Jenis tanah C c Pasir padat 0.0005-0.001 Pasir tidak padat 0.025-0.05 Lempung agak padat 0.03-0.05 Lempung kenyal 0.06-0.15 Lempung medium sd lunak 0.15-1.0 Tanah organik 1.0-4.5 Batu Cadas Tabel 5. 2. Nilai C s secara empiris Potensial swelling Deskripsi 0-1.5 Rendah 1.5-5 Sedang 5-25 Tinggi 25 Sangat tinggi Kemudian dengan nilai Cs dan Cc tersebut dapat diperoleh koefisien kekakuan tanah λ lambda dan К kappa. b. Nilai kekuatan tanah Strength of Soil Nilai kohesi c dan internal friction Φ berdasarkan percobaan direct shear test sedangkan nilai ψ = ϕ-30 o untuk Φ 30 o dan 0 o untuk Φ 30 o . 5.2 Data-data Masukan 5.2.1 Siklus Cycle Uji Pembebanan Loading Test pada Lokasi BH1 - Project : Crystal Town Square - Working Load : 415 Ton - Test load : 830 Ton - Jenis Tiang : Beton - Diameter Tiang : 1.00 m - Panjang tiang : 23,3 m Universitas Sumatera Utara Sebelum dilakukan perhitungan terlebih dahulu disajikan data-data masukan yang diperlukan dalam finite element, yaitu data: siklus pembebanan loading test, tiang pancang dan deskripsi dan parameter tanah hasil pengujian laboratorium setiap lapisan pada lokasi BH-1, Data siklus pembebanan Loading Test dapat dilihat pada Tabel 5.3 Project : Gedung Crystal Square, 2005 Jl. Imam Bonjol No.6 Working Load : 415 Ton Test Load : 830 Ton Jenis Tiang : Beton Diameter : 1 meter Panjang Tiang : 23,3 meter Tabel 5.3 Data siklus pembebanan loading test Data Proyek Crystal Square, 2005 No Cycle Besar Beban Waktu Konsolidasi Beban Loading Test ton Cycle I 25 1 jam 103.75 50 2 jam 207.50 25 20 menit 103.75 1 jam Cycle II 50 20 menit 207.50 75 1 jam 311.25 100 2 jam 415.00 75 20 menit 311.25 50 20 menit 207.50 1 jam Cycle III 50 20 menit 207.50 100 20 menit 415.00 125 1 jam 518.75 150 2 jam 622.50 125 1 jam 518.75 100 20 menit 415.00 50 20 menit 207.50 1 jam Cycle IV 50 20 menit 207.50 100 20 menit 415.00 150 20 menit 622.50 175 1 jam 726.25 200 24 jam 830.00 175 20 menit 726.25 Universitas Sumatera Utara 150 20 menit 622.50 100 20 menit 415.00 50 20 menit 207.50 10 menit Hasil finite element dengan pembebanan 830 ton loading test maka hubungan beban dengan penurunan, beban dimulai dari 0 nol sampai beban maksimum 830 ton. Dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut: Gambar 5.1 Hasil finite element dengan pembebanan 830 ton loading test. Dari Gambar 5.2 hubungan beban dengan waktu beban dimulai 0 nol dan 103,75 ton sampai beban maksimum 830 ton.dapat dilihat bahwa semakin besar beban yang diberikan makin besar waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh 504 jam. -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 100 200 300 400 500 600 700 800 900 P E NURUNA N m m TEST LOAD TON Cycle1 Cycle2 Cycle3 Cycle4 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2 Hasil beban terhadap waktu dengan menggunakan finite element. Hasil pengujian laboratorium Data Proyek Crystal Square, 2005 setiap lapisan pada lokasi BH-1 dengan Beban 830 ton. Penurunan rata-rata dapat dilihat pada Tabel 5.4 dengan pengujian tiang setelah beton berumur 28 hari. Tabel 5.4 Hasil pengujian laboratorium penurunan setiap lapisan pada lokasi BH-1 No. Cycle Jam Test load ton Duration hari Penurunan rata-rata mm Cycle I 13.37 0.00 0.00 0.00 25 14.37 103.75 0.0417 -0.32 50 14.41 207.50 0.0017 -1.96 25 16.42 103.75 0.0838 -1.49 17.03 0.00 0.0254 -0.94 Cycle II 50 18.09 207.50 0.0442 -1.94 75 18.32 311.25 0.0096 -2.93 100 19.35 415.00 0.0429 -5.69 75 21.36 311.25 0.0837 -5.64 50 21.57 207.50 0.0088 -4.82 22.18 0.00 0.0254 -2.49 Cycle III 50 23.20 207.50 0.0425 -3.53 100 23.42 415.00 0.0092 -5.81 125 24.03 518.75 0.0254 -7.58 150 1.04 622.50 0.9579 -10.43 125 3.05 518.75 0.0838 -10.75 100 3.26 415.00 0.0088 -10.02 50 3.47 207.50 0.0088 -7.86 4.08 0.00 0.0254 -3.52 Cycle IV 50 5.09 207.50 0.0421 -5.68 100 5.30 415.00 0.0088 -7.90 150 5.51 622.50 0.0088 -10.79 175 6.12 726.25 0.0254 -14.89 200 7.2 830.00 0.0450 -24.82 175 7.21 726.25 0.0004 -24.64 150 7.42 622.50 0.0088 -23.42 100 8.03 415.00 0.0254 -20.85 50 8.24 207.50 0.0088 -17.50 8.45 0.00 0.0087 -10.74 Universitas Sumatera Utara Hasil daya dukung tanah dengan finite element pada BH1 dapat dirangkum dalam Tabel 5.5. Tabel 5.5 Hasil Daya Dukung tanah finite element Data Proyek Crystal Square, 2005 Metode Daya dukung tanah ton Davisson 780 Mazurkiewicz 840 Loading test 830 Hasil perhitungan finite element berdasarkan data loading test pada lokasi bore hole 1 dengan beban 780 ton. Dapat dilihat pada Gambar 5.3 dengan pengujian tiang setelah beton berumur 28 hari. Gambar 5.3 Penurunan dalam metode Davisson hasil finite element. -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 100 200 300 400 500 600 700 800 900 P E NURUNA N m m TEST LOAD TON Cycle1 Cycle2 Cycle3 Cycle4 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4 Penurunan dalam metode Mazukiewicz Beban 830 ton, hasil finite element . Data Proyek Crystal Square, 2005 dengan penurunan maksimum 24,82 mm dan penurunan permanen17,78 mm. Gambar 5.4 Penurunan dalam metode Mazukiewicz beban 830 ton, Perhitungan daya dukung tiang bored pile dari data SPT memakai hasil beban 100,150, 200 dengan finite element penurunan dalam 7 hari dapat dirangkum dalam Tabel 5.6 berikut: -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 200 400 600 800 1000 P E NURUNA N m m TEST LOAD TON Cycle1 Cycle2 Cycle3 Cycle4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Hasil penurunan akibat beban dengan finite element dalam 7 hari. No. Cycle No. Urut Jam Test Duration Penurunan load hari rata-rata ton mm Cycle I 1 13.37 0.00 0.00 0.00 2 25 14.37 103.75 0.0417 -0.20 3 50 14.41 207.50 0.0017 -1.30 4 25 16.42 103.75 0.0838 -1.10 5 17.03 0.00 0.0254 -0.80 Cycle II 6 50 18.09 207.50 0.0442 -1.50 7 75 18.32 311.25 0.0096 -2.56 8 100 19.35 415.00 0.0429 -4.80 9 75 21.36 311.25 0.0837 -3.96 10 50 21.57 207.50 0.0088 -2.98 11 22.18 0.00 0.0254 -0.88 Cycle III 12 50 23.20 207.50 0.0425 -1.53 13 100 23.42 415.00 0.0092 -3.81 14 125 24.03 518.75 0.0254 -5.58 15 150 1.04 622.50 0.0421 -8.55 16 125 3.05 518.75 0.0838 -8.75 17 100 3.26 415.00 0.0088 -8.52 18 50 3.47 207.50 0.0088 -5.86 19 4.08 0.00 0.0254 -2.72 Cycle IV 20 50 5.09 207.50 0.0421 -3.68 21 100 5.30 415.00 0.0088 -5.90 22 150 5.51 622.50 0.0088 -8.79 23 175 6.12 726.25 0.0254 -12.95 24 200 7.2 830.00 0.0450 -22.82 25 175 7.21 726.25 0.0004 -22.61 26 150 7.42 622.50 0.0088 -21.33 27 100 8.03 415.00 0.0254 -18.88 28 50 8.24 207.50 0.0088 -15.32 29 8.45 0.00 0.0087 -8.74 1 0.00 0.0000 0.00 Hasil perhitungan pada Tabel 5.6 dapat Gambar 5.5, hasil finite element. Penurunan dalam 7 hari, dimana pembebanan dimulai dari 0 nol sampai beban maksimum 830 ton. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5 Hasil beban dan penurunan 7 hari dengan finite element. Hasil perbandingan penurunan akibat beban dengan hasil loading test dan finite element dapat dirangkum dalam Tabel 5.7. Beban loading test 100 adalah 415 ton penurunan 5,69 mm, finite element 100 adalah 415 ton dengan penurunan 3,81 mm, untuk beban loading test 150 adalah 622,5 ton dengan penurunan 10,43 mm, dan untuk finite element 150 adalah 622,5 ton dengan penurunan 8,55 mm. Beban loading test 200 adalah 830 ton dengan penurunan 24,64 mm, finite element 200 adalah 830 ton dengan penurunan 22,82 mm. -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 100 200 300 400 500 600 700 800 900 P E NURUNA N m m TEST LOAD TON Cycle1 Cycle2 Cycle3 Cycle4 Cycle1A Cycle2A Cycle3A Cycle4A Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Perbandingan hasil pembebanan antara finite element dan loading test Data Proyek Crystal Square, 2005 Beban Beban ton Penurunan Test Loading 100 415 ton 5,69 mm FEM 100 415 ton 3,81 mm Test Loading 150 622,5 ton 10,43 mm FEM 150 622,5 ton 8,55 mm Test Loading 200 830 ton 24,64 mm FEM 200 830 ton 24,82 mm Hasil gabungan penurunan akibat beban dengan hasil loading test dan finite element dapat dilihat pada Gambar 5.6. Beban rencana load design loading test 415 ton, finite element 415 ton untuk 7 hari 415, beban maksimum maximum load 830 ton, finite element 830 ton untuk 7 hari 830 ton, penurunan permanen mm loading test 19,63 mm, finite element 17,78 mm untuk 7 hari 18,88 mm. Rebound maksimum elastis mm loading test 5,01 mm, finite element 5,04 mm untuk 7 hari 3,81 mm, penurunan maksimum, pada beban maksimum mm loading test 24,64 mm, finite element 24,74 mm untuk 7 hari 22,82 mm. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6 Hasil perbandingan finite element dengan loading test Untuk hasil pada dengan loading test dan finite element untuk BH2 Bore Hole 2 diperoleh hasil perhitungan loading test dan pemodelan elemen hingga untuk titik lain Bore Hole 2 dengan mempergunakan finite element dapat adalah daya dukung ultimit sebagai berikut. Beban rencana load design untuk hasil loading test sebesar 400 ton, untuk hasil finite element 400 ton. Beban maksimum maximum load 800 untuk finite element 800 ton, penurunan permanen hasil loading test 19,81 mm dan finite element 17,88 mm dengan perbedaan 9,74, rebound maximum elastic mm untuk loading test 5,01 mm dan untuk finite element 5,02 mm dengan perbedaan 0,2, penurunan maksimum pada beban maksimum loading test sebesar 24,82 mm dan finite element 22,90 mm perbedaan penurunan 7,38. Dari hasil loading test dan simulasi finite element untuk BH2 Bore Hole 2 maka hasil perhitungan dapat dilihat pada Gambar 5.7. -30,00 -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1000,00 P E NURUNA N m m BEBAN TON Loading test FEMPlaxis 6 nodal Universitas Sumatera Utara Gambar 5.7 Beban dan penurunan dengan hasil Finite Elemen BH2 Data Proyek Crystal Square , 2005 Hasil gabungan penurunan akibat beban dengan hasil loading test dan finite element dapat dilihat pada Tabel 5.8. Beban rencana load design loading test 415 ton, finite element 415 ton, beban maksimum maximum load 830 ton, finite element 830 ton, penurunan permanen mm loading test 19,63 mm, finite element 17,78 mm. Rebound maksimum elastis mm loading test 5,01 mm, finite element 5,04 mm. Penurunan maksimum, pada beban maksimum mm loading test 24,64 mm, finite element 24,74 mm. -30,00 -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 200 400 600 800 1000 P E NURUNA N m m TEST LOAD TON Cycle1 Cycle2 Cycle3 Cycle4 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.8 Kurva hubungan beban dan penurunan 7 hari beban 200 Perhitungan penurunan maksimum, plastis dan elastik beban 200 dan dikonsolidasi selama 7 hari besar penurunan adalah 24,64 mm untuk loading test, 22,82 mm dengan finite element ini dapat dilihat pada Gambar 5.8. Tabel 5.8 Hasil perbandingan perhitungan finite element Hardening Soil dengan loading test pada lokasi bore hole 1 Uraian Loading Test FEM Soft Soil model Perbedaan 1. Beban Rencana Load Design 415 415 Beban Maksimum Maximum Load 2. 830 830 3. Penurunan permanen mm 19,63 17,78 9,42 Rebound maksimum elastis mm

4. 5,01

5,04 0,6 5. Penurunan maks. pd beban maksimum mm 24,64 24,82 7,38 Hasil gabungan penurunan akibat beban dengan hasil loading test dan finite element dapat dilihat pada Gambar 5.6. Beban rencana load design loading test 400 ton, finite element 400 ton, Beban maksimum maximum load 800 ton, finite element 800 ton, penurunan permanen mm loading test 19,81 mm, finite element 17,88 mm. Rebound -30 -25 -20 -15 -10 -5 200 400 600 800 1000 beban Fem Plaxis Fem 7 Hari Loading Test Universitas Sumatera Utara maksimum elastis mm loading test 5,01 mm, finite element 5,02 mm. Penurunan maksimum, pada beban maksimum mm loading test 24,82 mm, finite element 22,90 mm. Tabel 5.9 Hasil perbandingan perhitungan finite element Hardening Soil dengan loading test pada lokasi Bore Hole 2 Uraian Loading Test FEM Soft Soil model Perbedaan 1. Beban Rencana Load Design 400 400 Beban Maksimum Maximum Load 2. 800 800 3. Penurunan permanen mm 19,81 17,88 9,74 Rebound maksimum elastis mm

4. 5,01

5,02 0,2

5. Penurunan maks. pd beban

maksimum mm 24,82 22,90 7,38

5.3 Hasil Perhitungan Elemen Hingga

Dari hasil perhitungan dengan metode elemen hingga Plaxis pada BH1 Bore Hole 1 dan BH2 Bore Hole 2 besarnya penurunan pada tiang dengan menggunakan elemen segitiga 15 nodal, kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil loading test dan FEMPlaxis dengan 6 nodal seperti pada Gambar 5.9. Gambar 5.9. Besar penurunan maksimum berdasarkan perhitungan FEMPlaxis dengan menggunakan elemen segitiga 6 nodal untuk bore hole 1 dan bore hole 2. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Daya Dukung antara Hasil Loading Test Bore Pile Diameter Satu Meter Tunggal dari Jembatan Fly Over Amplas dengan Metode Elemen Hingga

4 67 172

Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal Square JL. Imam Bonjol No. 6 Medan

6 86 93

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Borepile Tunggal Dengan Menggunakan Model Tanah Mohr Coulomb Pada Proyek City Hall Town Square Medan

7 87 199

Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Diameter 100 Cm Pada Proyek Pembangunan Hotel Grandhika, Medan

10 117 108

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 1 30

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 2

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 6

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 6 86

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 2

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 1 14