Uji Beban Vertikal Axial Compression Loading Test Uji BebanTarik Uplift Loading Test

Yang harus diperhatikan dalam loading test adalah jumlah pembebanan loding test adalah 1-2 dari jumlah titik tiang bor yang dilakukan pada lapangan, namun pada pembangunan gedung Crystal Square ini hanya 0,94 jumlah titik yang di loading dari jumlah titik tiang bor. Struktur tidak boleh memperlihatkan tanda–tanda keruntuhan seperti terjadinya retak–retak yang berlebihan atau terjadi lendutan yang melebihi persyaratan keamanan yang telah ditetapkan dalam peraturan–peraturan bangunan.

2.8 Uji Beban Vertikal Axial Compression Loading Test

Uji beban vertikal digunakan untuk mengetahui besar daya dukung ultimit tiang untuk menerima gaya aksial. Ciri khusus penurunan beban pada uji pembebanan vertikal dapat dilihat seperti pada Gambar 2.4 menunjukkan jenis kurva penurunan beban yang dialami oleh tiang vertikal dalam berbagai kondisi. Gambar 2.4 Ciri Khusus beban-penurunan pada uji pembebanan vertikal Tomlinson, 1997 Ciri khusus penurunan beban pada uji pembebanan vertikal pada: Universitas Sumatera Utara a Lempung lunak–kaku padat atau pasir tak padat b Lempung kaku c Tiang dukung ujung pada batu berpori lunak d Badan tiang dari beton lunak tergesek secara menyeluruh e Celah tiang tertutup akibat beban f Beton kurang kuat dan mengalami keretakan Tomlinson, 1997. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan percobaan pembebanan vertikal adalah sebagai berikut: - Selang waktu pemasangan tiang dengan pengujian untuk hal ini belum ada peraturan yang tegas dalam pengujian ini. - Untuk tiang beton “cast in place” tentu saja percobaan dapat dilakukan setelah beton mengeras 28 hari disamping mungkin ada persyaratan lainnya. - untuk tiang pancang pre cast ada beberapa pendapat mengenai kapan tiang dapat di test, menurut Terzaghi, tiang yang diletakkan diatas lapisan yang permeable misalya berpasir, maka percobaan dapat dilakukan 3 tiga hari setelah pemancangan, pada tiang – tiang yang dimasukkan dalam lapisan lanau dan lempung, maka percobaan ini hendaknya dilakukan setelah pemancangan berumur 1 satu bulan. - Hal lain yang perlu diperhatikan adalah berapa panjang tiang tersisa dipermukaan tanah, pada prinsipnya penonjolan ini harus sependek mungkin untuk menghindari kemungkinan terjadinya tekuk, untuk loading test yang dilakukan didarat, maka sisa tiang tidak boleh lebih dari 1 m, sedangkan pada lokasi berair siatas dasar sungai muka tanah dapat lebih dari 1 m dengan catatan harus ada kontrol tekuk.

2.9 Uji BebanTarik Uplift Loading Test

Universitas Sumatera Utara Pada uji pembebanan tarik Gambar 2.5 pengukuran beban dengan gerakan tiang ditarik ke atas sesuai dengan pengujian beban aksial. Uji beban tarik digunakan untuk mengetahui daya dukung ultimit pondasi tiang menahan tarik, seperti beban gempa, momen dan lain sebagainya. Interpretasi untuk menentukan keruntuhan beban pada uji tarik bisa bervariasi, tergantung pada besarnya gerakan yang bisa ditolerir, tetapi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan uji tekan karena komponen perlawanan tidak bercampur dengan tahanan ujung. Cara untuk menentukan daya dukung ultimit untuk tarik dicapai pada defleksi kepala tiang sebesar 6,25 mm. Gambar 2.5. Uji pembebanan tarik Tomlinson, 1997

2.10 Uji Beban Lateral Lateral Loading Test

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Daya Dukung antara Hasil Loading Test Bore Pile Diameter Satu Meter Tunggal dari Jembatan Fly Over Amplas dengan Metode Elemen Hingga

4 67 172

Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal Square JL. Imam Bonjol No. 6 Medan

6 86 93

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Borepile Tunggal Dengan Menggunakan Model Tanah Mohr Coulomb Pada Proyek City Hall Town Square Medan

7 87 199

Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Diameter 100 Cm Pada Proyek Pembangunan Hotel Grandhika, Medan

10 117 108

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 1 30

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 2

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 6

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 6 86

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 2

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 1 14