ditumbuk atau digilas dengan mesin gilas, pada waktu dipadatkan biasanya disiram air. Dengan demikian terjadi jalan tanah.
b. Jalan Kerikil
Jalan tanah kemudian dapat ditingkatkan menjadi jalan kerikil, yaitu dengan menebarkan batu kerikil secara merata, kemudian ratakan dan
dipadatkan. Pada waktu proses pemadatan biasanya disiram dengan air agar kerikil bisa menyatu dengan permukaan tanah.
c. Jalan Aspal Tipis
Seterusnya, bahwa jalan kerikil dapat ditingkatkan menjadi jalan aspal tipis. Mula-mula permukaan jalan diratakan, dan permukaan kerikil
disiram dengan air, agar terjadi sifat basah yang membuat licin kerikil, kemudian dipadatkan. Biasanya pemadatan dilakukan dengan mesin
gilas selama 3 - 5 kali, dan selama pemadatan selalu disiram dengan air. Pemadatan juga dapat dilakukan dengan mesin penumbuk jalan. Setelah
permukaan jalan kerikil rata dan padat, serta dalam keadaan kering dibiarkan kering oleh matahari, maka mulailah permukaan disiram
dengan aspal dan tidak terlalu tebal, batu kemudian ditaburkan pasir secara merata dan cukup tipis. Setelah itu permuakaan boleh dipadatkan
dengan mesin gilas selama 3 - 5 kali. Jangan lupa permukaan roda mesin gilas selalu diberi air agar aspal didak melekat. Pemadatan
selanjutnya bisa dilakukan dengan roda kendaraan yang lewat, dan jalan aspal tipis sudah selesai untuk lalu lintas umum.
d. Jalan Telford
Jalan tanah dapat ditingkatkan menjadi jalan telford, namun juga suatu lokasi dibersihkan untuk jalur jalan, dengan proses seperti membuat
jalan tanah.
e. Jalan Makadam
Jalan tanah dapat ditingkatkan menjadi jalan makadam, namun juga suatu lokasi dibersihkan untuk jalur jalan, dengan proses seperti
membuat jalan tanah.
f. Jalan
Paving Block
Jalan Paving Block atau Konstruksi Paving Block adalah jalan lingkungan yang dibuat dengan konstruksi jalan paving block.
Sedangkan paving block adalah suatu material bangunan dibuat dari campuran semen dan pasir yang dicetak dengan tekanan dan dibuat
dengan berbagai bentuk dan warna-warni.
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Pengambilan Sampel
1. Tanah Lempung Anorganik
Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.
Lokasi pengambilan sampel tanah lempung anorganik ini berada di daerah Blok I A Karang Anyar, Lampung Selatan.
Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung besi. Tabung ditekan perlahan-lahan sampai kedalaman kira-kira 50 cm, kemudian diangkat ke
permukaan sehingga terisi penuh oleh tanah dan ditutup dengan plastik agar terjaga kadar air aslinya. Sampel yang sudah diambil ini selanjutnya
digunakan sebagai sampel untuk pengujian awal, dimana sampel ini disebut tanah tidak terganggu. Sedangkan pengambilan sampel untuk
tanah terganggu, dilakukan dengan cara penggalian dengan menggunakan cangkul kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik.