53
dengan lingkungan, dan materi lain yang terkait pengembangan keterampilan sosial siswa seperti yang tercantum di lampiran. Meskipun demikian sampai
sejauh ini dinyatakan oleh guru BK bahwa siswa kelas VII merupakan tingkat yang paling membutuhkan banyak pelayanan BK agar menjadi semakin adaptif.
Maka mengenai hal ini peneliti menemukan fenomena bahwa siswa belum ideal kemampuan penyesuaian dirinya meskipun telah dilakukan layanan BK bidang
sosial.
2.3.5 Persepsi Siswa tentang Layanan Informasi Sosial
Persepsi dapat dimaknai sebagai suatu proses pemaknaan terhadap stimulus yang diperoleh dari indra manusia, sehingga persepsi ini menentukan
cara berperilaku, ucapan, dan tindakan manusia. Persepsi ini dipengaruhi oleh beragam faktor yang terbagi atas faktor internal yakni dari dalam individu
misalnya pengalaman, kematangan usia, tingkat pendidikan serta terbagi atas faktor eksternal seperti situasi lingkungan, subyek yang memberikan stimulus,
dan sifat stimulus. Menurut Okumu 2009: 65 layanan bimbingan konseling diberikan untuk
membimbing siswa dalam menyesuaikan diri terhadap kurikulum sekolah dan kehidupan di sekolah secara umum. Demikian bimbingan konseling hendaknya
turut berperan penting dalam proses penyesuaian diri siswa di sekolah. Secara lebih jelas, Okumu 2009: 66 menyebutkan bahwa “and also to learn to put such
understanding to being an effective member of the society ”. Hal tersebut
bermakna bahwa bimbingan konseling yang disebutkan oleh Okumu dalam bukunya di Afrika tersebut selaras dengan penelitian ini. Hal yang dibahas ialah
54
mengenai penyesuaian diri siswa agar menjadi bagian dari lingkungan sosialnya yang efektif. Lingkungan yang dimaksud di dalam bahasan ini ialah lingkungan
sekolah. Persepsi siswa SMPN 22 Semarang kelas VII terhadap layanan informasi sosial bermakna gambaran respons siswa terhadap layanan klasikal jenis
informasi dalam bidang sosial yang telah diberikan di sekolah tersebut. Persepsi siswa terhadap layanan informasi sosial yang telah diberikan oleh
guru BK meliputi aspek pelaksanaan layanan yang telah berlangsung selama berada di kelas VII. Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas sebelumnya
mengenai persepsi siswa dan layanan informasi sosial, berikut merupakan aspek- aspek persepsi siswa tentang layanan informasi sosial yang diberikan oleh guru
BK: 1. Dalam pelaksanaan layanan, aspek-aspek yang diamati ialah sebagai berikut:
guru BK dalam pelaksanaan layanan yang seharusnya mendorong siswa agar mampu mengembangkan potensinya sehingga dapat berkembang sesuai
potensinya, mendorong siswa agar mampu menerima dan memberi dukungan dengan temannya sehingga dapat menyesuaikan dengan teman-temannya,
mendorong siswa agar mampu beradaptasi dengan kelompok sehingga siswa dapat bekerja sama, mendorong siswa agar mampu mengambil keputusan
sehingga siswa mandiri dan berlatih menerima resiko dari keputusannya, dan mendorong siswa agar mampu menyesuaikan diri di lingkungan sekolah.
2. Setelah pelaksanaan layanan, aspek yang ditinjau ialah sebagai berikut: kemampuan siswa dalam menghormati dan menghargai orang lain, siswa
memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya sebagai siswa, siswa mampu
55
berperan sebagai warga sosial, siswa memiliki kemampuan berinteraksi dengan orang lain, siswa memiliki kemampuan berkomunikasi secara verbal
dan nonverbal, dan siswa mampu menyesuaikan diri sehingga kegiatannya di sekolah dapat berjalan dengan baik, tanpa ada hambatan yang dapat
mengganggu kehidupannya di sekolah. Semua aspek layanan informasi sosial tersebut kemudian di dalam
penelitian ini dianalisis untuk diketahui bagaimana persepsi siswa terhadap layanan informasi sosial tersebut. Maka berdasarkan kajian teori yang telah
dibahas, maka aspek-aspek yang dijadikan sebagai fokus penelitian persepsi siswa ialah dalam rangkaian prosesnya. Berikut merupakan proses terbentuknya
persepsi berdasarkan paparan Devito dalam Sugiyo 2006: 29 yang digunakan di dalam penelitian:
1 Stimulasi sensoris
Merupakan tahap siswa menerima stimulus atau informasi berupa layanan informasi sosial melalui panca indranya. Yakni indra penglihatan, pendengaran,
peraba, perasa, dan pencium siswa yang menerima stimulus dari layanan BK informasi bidang sosial secara keseluruhan.
2 Stimulasi organisasi
Merupakan tahap siswa memahami stimulus atau informasi berupa layanan informasi sosial melalui prinsip kedekatan dan kesamaan. Diantaranya
ialah kedekatan dan kesamaan dalam hal nilai-nilai, prinsip, keyakinan, atau unsur lain yang ada di dalam diri siswa dan di dalam layanan informasi sosial.
56
3 Stimulasi interpretasi sensori
Merupakan tahap pemaknaan stimulus atau informasi berupa layanan informasi sosial yang diberikan oleh guru BK. Bisa jadi siswa menyukai,
memaknai layanan sebagai sebuah program BK yang menarik dan menyenangkan atau sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, kebutuhan, keinginan,
harapan, motivasi, nilai-nilainya, dan kondisi emosinya siswa. 4
Stimulasi tingkah laku siswa Merupakan hasil akhir dari serangkaian proses pembentukan persepsi,
dalam tahap ini siswa akan melakukan sesuatu yang diperintahkan di dalam layanan informasi sosial atau tidak. Akan memberikan tingkah laku yang baik
selama pelaksanaan layanan atau tidak. Serta akan bertingkah laku seperti apa setelah diberikan layanan informasi sosial, apakah akan ada tindakan yang
menjadi semakin berkembang baik setelah diberikan layanan informasi sosial BK.
2.4 Kemandirian Siswa