3.8. Alur Penelitian
Persiapan Penelitian
Pemilihan Sampel
Pembuatan Proposal
Pengolahan Data
Pembahasan Hasil Data
Pengambilan Data Rekam
Medis Distribusi ke
RSUD Cengkareng
Input Data
Laporan Hasil Penelitian
3.9. Manajemen Data
Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat langsung melalui rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi pasien ulkus diabetik di RSUD
Cengkareng. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software statistic, yaitu semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan editing dan coding
untuk kemudian dimasukan kedalam program Statistical Package for Social Sciences SPSS dengan tahapan sebagai berikut:
1. Cleaning
Data “dibersihkan” terlebih dahulu dengan cara meneliti data yang ada supaya tidak terdapat data yang tidak perlu.
2. Editing
Pada tahapan ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan data. 3.
Coding Tahapan ini merupakan tahapan dimana data yang telah
terkumpul diberi kode-kode untuk memudahkan pemasukan data. 4.
Entry Data yang telah diberi kode dimasukkan ke dalam komputer
untuk kemudian dilakukan analisis data. Kemudian data diolah lebih lanjut dan kemudian data disajikan dalam bentuk teks, grafik, dan
tabel.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder pasien ulkus diabetik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng pada bulan Januari 2013
hingga Desember 2014. Data pasien yang digunakan adalah pasien ulkus diabetik yang berobat rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng pada bulan
Januari 2013 hingga Desember 2014. Pengambilan sampel dilakukan melalui metode Consecutive Sampling hingga dari 100 data rekam medis yang diberikan
Tim Rekam Medis RSUD Cengkareng, didapatkan 59 data yang terdiagnosis ulkus diabetik sedangkan 41 data lainnya di eksklusi karena tidak memenuhi kriteria
inklusi.
Tabel 4.1. Karakteristik Janis Kelamin Pasien Ulkus Diabetik
Variabel Jumlah n= 59
Persentase Jenis Kelamin
Laki-laki 25
42.4 Perempuan
34 57.6
Dari data tabel 4.1. diketahui distribusi pasien ulkus diabetik berdasarkan jenis kelamin dari 59 pasien ulkus diabetik di RSUD Cengkareng pada Januari 2013
– Desember 2014 didapatkan 42,4 25 pasien kasus laki-laki, sedangkan untuk kasus perempuan memiliki angka yang lebih tinggi yakni 57,6 34 pasien. Rasio
kasus ulkus diabetik di RSUD Cengkareng antara laki-laki dan perempuan adalah 1 : 1,36.
Hal ini sependapat dengan penelitian Sugiyanto dkk.
22
di RS Kariadi Semarang yang mendapatkan distribusi pasien ulkus diabetik berdasarkan jenis
kelamin sebanyak laki-laki 42 dan perempuan 58, Syadzwina dkk.
23
di RSUD Arifin Achmad Riau juga mendapatkan distribusi laki-laki sebanyak 43,58 dan
perempuan 56,42 , dilanjutkan dengan Witanto dkk.
24
yang mendapatkan gambaran distribusi pasien ulkus diabetik di RS Immanuel Bandung sebanyak 37
laki-laki dan 63 perempuan. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Decroli dkk.
25
yang mendapatkan distribusi jenis kelamin sebesar 71 laki-laki dan