Klasifikasi pneumonia didasarkan pada adanya batuk dan atau sukar bernapas disertai adanya napas cepat. Batuk napas cepat pada anak usia 2
bulan - 1 tahun adalah ≥ 50 kali per menit, dan ≥ 40 kali per menit untuk
anak usia 1 - 5 tahun. Klasifikasi batuk bukan pneumonia mencakup kelompok penderita
dengan batuk yang tidak menunjukan gejala peningkatan frekuensi napas dan tidak menunjukan adanya tarikan dinding dada bagian bawah
kedalam. Dengan demikian klasifikasi batuk bukan pneumonia mencakup penyakit ISPA lain selain pneumonia, seperti: batuk pilek common cold,
pharyngitis, tonsillitis, dan otitis Depkes RI, 2005.
2.1.2 LandasanTeori Tentang Pelayanan Kesehatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok, maupun masyarakat berdasarkan teori HL Blum dalam Soekidjo
Notoatmodjo 2005 dikelompokan menjadi 4, yaitu: Lingkungan environment, perilaku behavior, pelayanan kesehatan health service,
dan genetik hereditas.
2.1.2.1 Lingkungan
Faktor lingkungan yang berperan dalam suatu kejadian penyakit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: Lingkungan fisik, biologi, dan sosial
ekonomi. Lingkungan fisik ini terdiri dari cuaca, iklim, udara, tanah, dan air. Lingkungan biologi meliputi: kedudukan misalnya, kepadatan hunian,
tumbuh-tumbuhan yaitu
sebagai sumber
makanan yang
dapat
mempengaruhi sumber penyakit, serta hewan yaitu sebagai sumber makanan dan juga sebagai tempat munculnya sumber penyakit. Sedangkan
untuk lingkungan social ekonomi meliputi: pekerjaan, kependudukan,
perkembangan ekonomi dan bencana alam Supariasa, 2002. 2.1.2.2
Perilaku
Perilaku dalam hal ini adalah semua hal yang berhubungan dengan manusia atau host yang dapat menimbulkan penyakit, misalnya: perilaku
yang berhubungan kebersihan diri dan lingkungan, kebiasaan makan, kebiasaan melakukan aktivitas tertentu yang kurang baik kesehatan seperti
pola makan dan tidur yang tidak teratur, serta kesenangan mengkonsumsi
suatu makanan tertentu Supariasa, 2002. 2.1.2.3
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, maupun
masyarakat Azwar, 1996. Pelayanan kesehatan merupakan suatu proses kegiatan pemberian jasa
atau pelayanan dibidang kesehatan yang hasilnya dapat berupa hasil pelayanan yang bermutu, kurang bermutu, atau tidak bermutu yang
tergantung dari pelaksanaan kegiatan pelayanan itu sendiri, sumber daya yang berkaitan dengan pelayanan, dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi, serta manajeman mutu pelayanan Wijono, 2002.
Berdasarkan sifat upaya penyelenggaraannya, pelayanan kesehatan
dibedakan menjadi 3, yaitu Notoatmodjo, 2005.
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama Primary Care
Pelayanan kesehatan tingkat pertama diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningktkan
kesehatan mereka. Bentuk pelayanan kesehatan seperti ini: puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, poliklinik, dan balkesmas.
Puskesmas termasuk dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama sebab puskesmas merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan kepada
masyarakat Budioro, 2002. Puskesmas dapat diartikan sebagai salah satu organisasi kesehatan fungsional yang memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok Budioro, 2002.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua Secondary Care
Pelayanan kesehatan tingkat kedua diperlukan sebagai rujukan bagi kasus-kasus atau penyakit yang tidak atau belum tertangani oleh
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan kesehatan ini meliputi: puskesmas rawat inap, rumah sakit tipe C dan D.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga Tertiery Care
Pelayanan kesehatan tingkat tiga merupakan rujukan bagi kasus-kasus atau penyakit yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
tingkat kedua. Pelayanan kesehatan ini sudah sangat kompleks. Bentuk pelayanan kesehatan ini seperti: rumah sakit tipe A dan B.
Suatu pelayanan kesehatan harus memenuhi unsur-unsur pokok dari pelayanan kesehatan yaitu sebagai berikut Azwar, 1996:
1. Input Masukan
Masukan merupakan semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan. Unsur masukan ini meliputi: SDM, Dana, dan
Sarana Prasarana. 2.
Proses Proses merupakan semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan
kesehatan. Tindakan tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu: tindakan medis yang bersifat penyembuhan penyakit serta tindakan non medis
yang meliputi pelayanan administrasi, dan pelayanan aspek. 3.
Output Keluaran Unsur keluaran adalah yang menunjuk pada system pelayanan kesehatan
yang diselengarakan. Pada output ini dimaksud adalah sistem Manajeman Terpadu Balita Sakit MTBS dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada balita sakit. Dengan diterapkannya pendekatan manajeman terpadu balita sakit dapat
membantu mempermudah dalam proses anamnesia, pemeriksaan, serta diagnosis penyakit pada balita.
2.1.2.4 Genetik