Teori perkembangan kognitif Jean Piaget

tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning sikap ilmiah sangat diperlukan. Seperti dikutip dari Cahyono dalam Lestari 2010 sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki seseorang yang sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah seperti: 1. jujur terhadap data, 2. rasa ingin tahu yang tinggi, 3. terbuka atau menerima pendapat orang lain serta mau mengubah pandangannya jika terbukti bahwa pandangannya tidak benar, 4. ulet dan tidak cepat putus asa, 5. kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa adanya dukungan hasil observasi empiris, dandapat bekerja sama dengan orang lain. Sikap ilmiah merupakan faktor psikologis yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan siswa. Adapun menurut Syah dalam Tim Penyusun 2013c dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas tahapan atau prosedur yang harus dilak- sanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum adalah sebagai beri- kut:

1. Stimulasi pemberian rangsangan

Pada tahap ini siswa dihadapkan pada suatu permasalahan atau fenomena yang disajikan dalam bentuk video, tabel, grafik, atau gambar submikro- skopis. Tujuan dari tahap ini adalah menimbulkan rasa ingin tahu siswa untuk menyelidiki sendiri pengetahuan yang akan diberikan serta menye- diakan kondisi belajar yang dapat dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dalam proses pembelajarannya siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi permasalahan atau fenomena yang diberikan dan menuliskan hasil identifikasi pada kolom yang diberikan.

2. Identifikasi masalah

Menurut Syah dalam Tim Penyusun 2013 Setelah dilakukan stimu- lation langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan da-lam bentuk hipotesis jawaban sementara atas pertanyaan masalah. Dalam tahap ini siswa diminta menuliskan hal-hal yang tidak mereka pahami dalam bentuk pertanyaan dan memilih salah satunya untuk dijadikan hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

3. Pengumpulan data

Pada tahap ini siswa diminta mengumpulkan informasi-informasi yang relevan yang digunakan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dibuatnya. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui mengamati objek, membaca literatur, wawancara dengan nara sumber, atau melakukan percobaan sendiri.

4. Pengolahan data

Menurut Syah dalam Tim Penyusun 2013 data processing merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Data pro-cessing disebut juga dengan peng-kodean coding kategorisasi yang berfungsi sebagai pemben-tukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi ter-sebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis. Pada tahap ini, setelah data yang diperlukan terkumpul, data tersebut diolah dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif