52
– Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil; – Surat Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepega-waian Negara Nomor 23SE1980 tanggal 30 Oktober 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Apabila menimbulkan kerugian keuangan dapat diajukan tindakan tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi, atau tindakan gugatan perdata. Apabila terdapat indikasi tindak pidana, yang
bersang-kutan dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Dalam batas-batas tertentu, dapat dilakukan tindakan menonaktifkan,
atau memutasikan, dan atau memberikan demosi terhadap yang bersangkutan.
Apabila pengaduan tersebut menyangkut mengenai kelemahan manajemen, maka dilakukan tindakan
penyempurnaan.
X. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN PENGADUAN.
A. Penanganan pengaduan terhadap hakim harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kebebasan
hakim. Oleh karena itu, apabila pengaduan tersebut ditujukan terhadap hakim menyangkut suatu perkara yang sedang
ditanganinya, pemeriksaan ditangguhkan sampai perkara tersebut diputus. Jika pengaduan itu mengenai kekeliruan atau
kelalaian dalam penerapan hukum acara dan atau pengaduan tentang adanya dugaan suap dalam pemeriksaan perkara dan
atau tindak pidana lainnya, maka pemeriksaan dilanjutkan, meskipun perkara belum diputus.
B. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup. C. Pemeriksaan dilakukan secara lisan atau tertulis.
53
D. Pemeriksaan dilakukan dalam suasana yang nyaman. E. Dalam melakukan pemeriksaan, harus dihindari cara-cara
seperti dalam suatu persidangan perkara dan atau penyidikan oleh pihak yang berwajib.
F. Berlakunya asas praduga tidak bersalah selama proses pemeriksaan.
G. Seluruh laporan, surat menyurat dan arsip yang digunakan dalam penanganan pengaduan, bersifat rahasia.
H. Menjaga dan menghormati hak-hak dari pihak yang diperiksa. I. Pemeriksaan tidak diperbolehkan menggunakan cara-cara
yang menjurus kepada intimidasi atau tekanan secara fisik atau psikis, atau mengajukan pertanyaan yang bersifat
menjerat.
J. Lamanya penanganan
pengaduan disesuaikan
dengan urgensinya, dan paling lama dalam 30 tiga puluh hari kerja
laporan hasil pemeriksaan sudah harus disampaikan kepada pejabat yang berwenang.
KETUA MAHKAMAH AGUNG - RI,
BAGIR MANAN
TATA CARA PEMERIKSAAN MANAJEMEN PERADILAN
L II.1
55
TATA CARA PEMERIKSAAN MANAJEMEN PERADILAN I.
PROGRAM KERJA DAN PENCAPAIAN TARGET
Untuk melakukan
pemeriksaan Program
Kerja dan
pencapaian target, sudah barang tentu terlebih dahulu meminta Program Kerja. Kemudian diteliti dan diadakan wawancara dengan
Pimpinan Unit KerjaKetua Pengadilan Tingkat BandingKetua Pengadilan Tingkat Pertama dan beberapa pejabat fungsional dan
pejabat struktural yang ada, dengan materi :
1. Dalam penyusunan program kerja apakah Ketua Pengadilan Tingkat BandingKetua Tingkat Pertama mengikut sertakan
Wakil Ketua, para Hakim, Panitera, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris, dan pejabat struktural lainnya.
2. Apakah program kerja dibuat berdasar Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan
Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diterbitkan
oleh Lembaga Adminstrasi Negara. 3. Apakah program kerja mencakup :
a. Pernyataan visi, misi, strategi, dan faktor-faktor
keberhasilan organisasi. b. Rumusan tentang tujuan, sasaran dan uraian aktivitas
organisasi. c.
Uraian tentang cara pencapaian tujuan dan sasaran. 4. Apakah program kerja meliputi seluruh kegiatan secara rinci
disertai jadwal dan target yang akan dicapai serta disesuaikan juga dengan DIPA tahun berjalan.
5. Apakah telah disusun penciptaan indikator kinerja atau ukuran keberhasilan program yang telah disusun serta tujuan yang
akan dicapai oleh pengadilan pada tahun berjalan. 6. Apakah telah dilaksanakan pengukuran kinerja. Dalam
pengukuran kinerja apakah terdapat bukti-bukti atau
56
indikator-indikator atau ukuran capaian yang mengarah kepada pencapaian misi.
7. Apakah telah dilakukan evaluasi pencapaian target, dengan menghitung nilai capaian dari pelaksanaan per kegiatan, dan
menghitung capaian kinerja dari pelaksanaan program didasarkan pembobotan dari setiap kegiatan yang ada dalam
program.
8. Apakah semua pejabat dan seluruh pegawai yang diberi tugas sudah melaksanakan tugas dengan baik dan penuh
tanggungjawab. 9. Apakah
visi dan
misi Mahkamah
Agung sudah
disosialisasikan pada pegawai pengadilan. 10. Apakah sudah dibuat struktur organisasi beserta personil-
personil yang ada serta ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca, dan jika ada yang kosong pejabatnya
apakah sudah diusulkan atau belum,
II. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN