Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

2. Menurut Huxley 1999, agroforestrywanatani adalah sistem pengelolaan sumberdaya alam yang dinamis secara ekologi dengan penanaman pepohonan di lahan pertanian dan padang penggembalaan untuk memperoleh berbagai produk secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan keuntungan sosial, ekonomi dan lingkungan bagi semua pengguna lahan. Tujuan akhir program wanatani adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani yang berada di sekitar hutan dengan memprioritaskan partisipasi aktif masyarakat dalam memperbaiki keadaan lingkungan yang rusak dan berlanjut dengan memeliharanya. Program-program wanatani ini diarahkan pada peningkatan dan pelestarian produktivitas sumberdaya yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Gambar 1. Tujuan Akhir dari Program Wanatani, Fay dan Sirait. 2001. Tujuan tersebut diharapkan dapat dicapai dengan cara mengoptimalkan interaksi positif antara berbagai komponen penyusunnya pohon, produksi tanaman pertanian, ternakhewan atau interaksi antara komponen-komponen tersebut dengan lingkungannya. Kegiatan hutan desa atau peremajaan kebun-kebun karet tua dapat dikembangkan melaui tanaman campuran yang sudah berkembang atau sudah Sistem Wanatani Rehabilitasi dan Perlindungan Lingkungan Peningkatan Produktivitas Lahan Perbaikan Sosial dan Ekonomi menjadi suatu kearifan lokal melalui kegiatan agroforestry atau wanatani. Kawasan hutan produksi yang terdegradasi tidak hanya ditanami dengan spesies tanaman perhutanan, tetapi dapat juga dikombinasikan dengan tanaman karet. Kombinasi tanaman karet dengan jenis tanaman kehutanan dapat memberikan penghasilan rutin setelah karet berproduksi sambil petani menjaga hutan. Prinsipnya dari wanatani yang dilakukan oleh petani selain untuk mendapatkan hasil jangka panjang dari tanaman karet dan jenis kayu, juga untuk mendapatkan hasil jangka menengah dan jangka pendek, sekaligus berfungsi ekologis dalam penyerapan karbon Asmani, 2012.

2. Ciri-ciri wanatani

Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh sistem wanatani adalah sebagai berikut : 1. Adanya dua kelompok tumbuhan sebagai komponen dari sistem wanatani, yaitu pepohonan tanaman tahunan dan tanaman semusim. 2. Ada interaksi antara pepohonan dan tanaman semusim, terhadap penangkapan cahaya, penyerapan air dan unsur hara. 3. Transfer silang antara pohon dengan tanaman. 4. Perbedaan perkembangan tanah

3. Komponen wanatani

Wanatani terdiri dari beberapa komponen pembentuk yang pada dasarnya komponen-komponen tersebut merupakan salah satu faktor dalam menjaga kelestarian lingkungan atau kawasan hutan.

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Analisis Finansial Dan Pola Budidaya Tanaman Karet (Hevea braziliensis muell Arg.) Sebagai Model Hutan Rakyat Di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

2 70 79

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Beberapa Genotipe Plasma Nutfah Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun (Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Laboratorium

0 30 53

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57

KONTRIBUSI KARET (Hevea brasilliensis Muell.Arg) YANG DITANAM DENGAN POLA AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN SUMBER AGUNG KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG

2 22 53