Iklim Kondisi Fisik Wilayah 1. Letak dan Luas

C. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana umum yang terdapat di lokasi penelitian cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Sarana dan prasarana umum yang ada yaitu 1 buah kantor kelurahan, 2 buah lapangan sepak bola, 1 buah lapangan voli, 1 unit Puskesmas Pembantu, dan 3 unit posyandu. Untuk sarana peribadatan, terdapat 4 unit masjid dan 4 unit musholla. Sarana pendidikan yang ada antara lain adalah 2 Taman Kanak-Kanak, 3 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat PertamaSederajat, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat AtasSederajat, serta terdapat 1 pondok Pesantren. Prasarana penerangan listrik juga sudah ada disertai dengan lampu penerangan jalan. Lokasi penelitian yang terletak di Taman Hutan Rakyat TAHURA ini memiliki akses jalan yang cukup baik yang dapat di tempuh kurang lebih 2 jam perjalan dari pusat Kota Bandar Lampung.

D. Sistem Penguasaan Lahan di Taman Hutan Raya Wan Abdurachman

Masyarakat di Taman Hutan Raya Wan Abdurachman umumnya memperoleh lahan dari warisan. Sebagian penduduk yang mempunyai lahan berupa kebun wanatani karet tua yang umurnya lebih dari 30 tahun tanpa melakukan pembukaan lahan. Hutan-hutan karet tua tersebut masih dipertahankan dan sebagian masih dapat disadap sampai sekarang. Dari hasil wawancara 35 responden sebagian besar lahan yang dikelola adalah lahan yang diperoleh dari warisan atau turun-temurun. Khusus untuk kebun-kebun karet tua keberadaannya kini pada umumnya semakin sedikit karena meningkatnya konversi lahan atau peremajaan karet dengan pembukaan lahan. Pengelolaan wanataniagroforestri karet, bagi pemilik kebun-kebun karet yang luas dan kekurangan tenaga kerja, sering dilakukan sistem bagi hasil produksi karet antara pemilik kebun dengan penggarap. Sistem bagi hasil dapat berbeda antara pemilik kebun satu dengan yang lain tergantung kesepakatan antara pemilik dan penggarap. Pembagian hasil dilakukan antara pemilik kebun dengan para penggarap yang berasal dari kekerabatan pemilik lahan atau orang lain, dimana terdapat pembagian hasil getah karet dibagi dua antara pemilik dan penggarap.

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Analisis Finansial Dan Pola Budidaya Tanaman Karet (Hevea braziliensis muell Arg.) Sebagai Model Hutan Rakyat Di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

2 70 79

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Beberapa Genotipe Plasma Nutfah Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun (Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Laboratorium

0 30 53

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57

KONTRIBUSI KARET (Hevea brasilliensis Muell.Arg) YANG DITANAM DENGAN POLA AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN SUMBER AGUNG KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG

2 22 53