25
2.3.3 Penyebab Kecurangan Fraud
Segitiga kecurangan fraud triangle theory menjelaskan bahwa tindakan kecurangan dapat terjadi karena adanya tiga unsur yaitu kesempatan, tekanan, dan
pembenaran Arens, 2005:432. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Donald R. Cressey pada tahun 1953. Ada tiga elemen yang mendorong terjadinya
kecurangan yaitu tekanan yang dirasakan, peluangkesempatan yang dimiliki, dan kemampuan untuk merasionalisasi sebagai sesuatu yang dapat diterima
Zimbelman et al, 2014:43.
C
Gambar 2.3 Fraud triangle theory
1. Kesempatan opportunity Faktor kesempatan merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya
tindakan kecurangan fraud. Risiko adanya kesempatan bagi pegawai untuk dapat melakukan tindak kecurangan dapat diperkecil dengan adanya
pengendalian internal internal control yang memadai dan terus melakukan pengawasan atas pengendalian internal tersebut.
Opportunity Rationalization
26
2. Tekanan situasionalmotivasi situational pressuremotivation Motivasi merupakan hal yaang sangat berpengaruh dalam hal terjadinya
kecurangan, yang termasuk dalam kategori ini dapat berupa kebutuhan finansial, tantangan untuk dapat melakukan kecurangan tanpa terdeteksi atau
tindakan balas dendam atas perlakuan perusahaan yang dinilai tidak adil. 3. Rasionalisasi ratinalization
Rasionalisasi rationalization merupakan tindakan pembenaran atas tindak kecurangan yang dilakukan. Contohnya adalah mereka pelaku tindak
kecurangan mungkin akan bekerja lebih giat atau membayar dikemudian hari untuk membayar tindakan kecurangan yang telah mereka lakukan tersebut.
2.3.4 Teknik Mendeteksi Kecurangan Fraud
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kecurangan fraud. Menurut Tuanakotta 2014:295 berikut merupakan teknik
yang digunakan untuk mendeteksi kecurangan fraud: 1. Penggunaan teknik-teknik audit yang dilakukan oleh internal maupun
eksternal auditor dalam mengaudit laporan keuangan, namun secara lebih dalam dan luas.
2. Pemanfaatan teknik audit investigatif dalam kejahatan terorganisir dan penyelundupan pajak penghasilan, yang juga dapat diterapkan terhadap data
kekayaan pejabat Negara. 3. Penelusuran jejak-jejak arus uang.
4. Penerapan teknik analisis bidang hukum.
27
5. Penggunaan teknik audit investigatif untuk mengungkap fraud dalam pengadaan barang.
6. Penggunaan computer forensics. 7. Penggunaan teknik interogatif.
8. Penggunaan operasi penyamaran. 9. Pemanfaatan whistleblower.
Teknik mendeteksi kecurangan pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan mahasiswa dalam memahami teknik-teknik untuk
mendeteksi kecurangan.
2.4 Motivasi Mahasiswa