12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Astin I-E-O
Model I-E-O yang dikembangkan oleh Astin 1993 menjelaskan hubungan antara input, environment, dan outcome. Model ini biasanya digunakan
sebagai panduan konseptual untuk kegiatan penilaian pada pendidikan tinggi. Outcome berkaitan dengan kompetensi yang didapatkan dari proses pendidikan.
Environment berkaitan dengan pengalaman sebenarnya selama proses pendidikan. Dan input berkaitan dengan kualitas awal pribadi mahasiswa pada awal program
pembelajaran. Muray 2006 juga menyebutkan bahwa menggunakan model I-E-O
memungkinkan peneliti untuk memperhitungkan karakteristik latar belakang siswa yang dapat memberikan pengaruh pada hasil, dengan demikian mengisolasi
variabel lingkungan yang menarik dalam rangka untuk mengukur dampak pendidikan. Dengan kata lain, keberhasilan dalam menyerap proses pembelajaran
dapat dipengaruhi oleh karakteristik latar belakang siswa tersebut.
Gambar 2.1 Model Astin ENVIRONMENT
INPUT OUTPUT
13
Berdasarkan gambar 2.1 input pada model Astin mengacu pada kualitas pribadi siswa awalnya yang dibawa untuk program pendidikan termasuk tingkat
awal bakat siswa dikembangkan pada saat masuk Astin, 1993. Input juga dapat hal-hal seperti kondisi anteseden atau pretest kinerja yang berfungsi sebagai
variabel kontrol dalam penelitian. Contoh input siswa mungkin termasuk informasi demografis, latar belakang pendidikan, orientasi politik, pola perilaku,
aspirasi gelar, alasan untuk memilih institusi, status keuangan, status kecacatan, pilihan karir, bidang studi utama, tujuan hidup, dan alasan untuk menghadiri
kuliah Astin, 1993. Pencantuman input data saat menggunakan model I-E-O sangat penting karena masukan langsung mempengaruhi baik lingkungan maupun
output, sehingga akan mempengaruhi output baik secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi melalui lingkungan. Input data juga dapat digunakan
untuk menguji pengaruh input pada lingkungan; input data ini bisa mencakup jenis kelamin, usia, latar belakang etnis, kemampuan, dan tingkat sosial ekonomi.
Environment atau lingkungan pada model Astin mengacu pada pengalaman nyata siswa selama program pendidikan Astin, 1993. Environment
atau lingkungan mencakup segala sesuatu dan apapun yang terjadi selama proses pembelajaran yang mungkin berdampak pada siswa. Komponen lingkungan dapat
mencakup hal-hal seperti pengalaman pendidikan, praktek, program, atau intervensi. Selain itu, beberapa faktor lingkungan anteseden misalnya paparan
kebijakan institusi dapat terjadi sebelum bergabung dengan organisasi perguruan tinggi. Faktor lingkungan dapat mencakup program, personil, kurikulum,
14
instruktur, fasilitas, iklim kelembagaan, program, gaya mengajar, teman, teman sekamar, kegiatan ekstra kurikuler, dan afiliasi organisasi Astin, 1993.
Sedangkan ouput pada model Astin mengacu pada kemampuan atau bakat yang dihasilkan dari program pembelajaran yang berupa karakter, pngetahuan
sikap, keyakinan, nilai-nilai yang ada setelah menempuh proses pembelajaran. Output adalah variabel hasil yang diperoleh setelah melalui proses pembelajaran.
Teori model Astin IEO pada penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dalam penelitian. Dalam teori ini, output ditentukan oleh
input dan environment, hubungan antara environment dan output juga tidak dapat dipisahkan oleh adanya pengaruh dari input. Variabel motivasi mahasiswa dan
prestasi akademik diasumsikan sebagai input, keterlibatan perkuliahan Auditing diasumsikan sebagai environment, dan kemampuan mendeteksi kecurangan
diasumsikan sebagai output. Hal ini berarti kemampuan mendeteksi kecurangan sebagai ouput penelitian dipengaruhi oleh motivasi mahasiswa dan prestasi
akademik sebagai input dan keterlibatan perkuliahan Auditing sebagai environment.
2.2 Involvement Theory