Discriminant Validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Metode lain untuk
menilai Discriminant Validity adalah membandingkan nilai square root of average Variance Extracted AVE setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan
konstruk lainnya dalam model Ghozali, 2011:25. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya
dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik Fornell Larcker, 1981 dalam Ghozali 2011:25. Penelitian ini menggunakan nilai AVE untuk
mengukur discriminant validity.
Nilai AVE yang sangat direkomendasikan berada di atas 0,5.
Composite reliability blok indikator yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam ukuran, yaitu internal consistency pc dan
cronbach alpha. Nilai composite reliability pc 0,70 dapat dikatakan bahwa konstrak
memiliki reliabilitas yang tinggi atau reliable. Namun, nilai pc 0,60 sudah dikatakan cukup reliabel untuk penelitian eksplorasi. Cornbach alpha dikatakan
baik apabila α 0,60 dan dikatakan cukup apabila α ≥ 0,30.
3.7.2 Menilai Inner model atau Structural Model
Structural model dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk prediktive relevance dan
uji-t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Penilaian model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten
dependen. Interpretasinya sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai apakah variabel laten independen
tertentu mempunyai pengaruh substantif terhadap variabel laten dependen
Ghozali, 2011:26. Widarjono 2015 menyimpulkan secara umum nilai R
2
≥0,75 adalah baik.
Model PLS juga dievaluasi dengan melihat Q-square predictive relevance untuk model konstruk. Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi
dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari 0 nol menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance,
sedangkan nilai Q-square kurang dari 0 nol menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive relevance Ghozali, 2011:26.
Pengambilan keputusan atas penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Melihat nilai inner weight dari hubungan antar variabel laten. Nilai weight dari hubungan tersebut harus menunjukkan arah positif dengan nilai T-
statistic di atas 1.691 untuk p 0.05 one tailed; dan 2,032 untuk p 0.05 two tailed.
2 Hipotesis alternatif Ha diterima jika nilai weight dari hubungan antar variabel laten menunjukkan arah positif dengan nilai t-statistic di atas 1.691
untuk p 0.05 one tailed; dan 2,032 untuk p 0.05 two tailed.
68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah auditor di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Kota Semarang. Auditor yang menjadi responden
tidak terbatas pada kriteria tertentu, yakni semua auditor yang masih aktif bekerja di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 35 kuesioner telah diserahkan ke
kantor Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada bulan April sampai Mei 2016.
Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang diserahkan 35
100 Kuesioner yang tidak kembali
- -
Kuesioner yang kembali 35
100 Kuesioner yang tidak lengkap pengisiannya
- -
Kuesioner yang bisa diolah 35
100 Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah kuesioner yang diserahkan sebanyak 35 100, dari jumlah tersebut kuesioner yang
pengisiannya lengkap dan memenuhi syarat untuk diolah sebanyak 35 100 sehingga data tersebut dapat diolah
.