Berdasarkan tabel R-square pada tabel 4.24 tersebut, dapat diketahui bahwa nilai R-square perilaku etis auditor Inspektorat sebesar 0,892, dapat
diartikan bahwa konstruk perilaku etis auditor Inspektorat dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk perkembangan moral pra konvensional, perkembangan moral
konvensional, perkembangan moral pasca konvensional, dan perkembangan pengalaman audit sebesar 89 sementara 11 dijelaskan oleh faktor lain diluar
penelitian ini.
4.4 Uji
Structural Equation Model SEM
Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan Structural Equation Model SEM berbasis variance dengan menggunakan
SmartPLS v3.0. Berikut merupakan hasil pengujian Full Model SEM Algorithm
Gambar 4.1 Uji Full Model SEM PLS Algorithm Sumber : Output SmartPLS v3.0, 2016
4.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai path coefficient yang menunjukkan koefisien parameter dan nilai t-statistic. Signifikansi parameter yang
diestimasi memberikan informasi mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian kemudian membandingkan nilai t-statistic dengan nilai t-tabel
signifikansi pada 5 nilai t-hitung t tabel 1,691. Tabel 4.18 berikut menyajikan hasil pengujian path coefficient dengan SmartPLS v3.0.
Tabel 4.18 Path Coefficient Mean, STDEV, T-Values
Original Sample O
Sample Mean M
Standard Deviation
STDEV T Statistics
|OSTDEV| P
Values Hasil
PMA - PEA
0.370 0.365
0.075
4.925
0.000
Hipotesis diterima PMB -
PEA
0.224 0.224
0.061 3.609
0.000 Hipotesis diterima
PMC - PEA
0.501 0.513
0.095
5.323
0.000
Hipotesis diterima PPA -
PEA
0.150 0.137
0.072 2.082
0.019 Hipotesis diterima
Sumber: Output SmartPLS v3.0, 2016
4.5.1 Perkembangan moral pra konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis auditor Inspektorat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa nilai
koefisien parameter untuk variabel perkembangan moral pra konvensional yaitu
sebesar 0,370 bernilai positif dan nilai t-statistiknya sebesar 4,925 atau lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,691 signifikan pada 0,05. Berdasarkan
nilai tersebut maka H1 diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan moral pra konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat.
4.5.2 Perkembangan moral konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis auditor Inspektorat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa nilai
koefisien parameter untuk variabel perkembangan moral konvensional yaitu
sebesar 0,224 bernilai positif dan nilai t-statistiknya sebesar 3,609 atau lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,691 signifikan pada 0,05. Berdasarkan
nilai tersebut maka H2 diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan moral konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat.
4.5.3 Perkembangan moral pasca konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis auditor Inspektorat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa nilai
koefisien parameter untuk variabel perkembangan moral pra konvensional yaitu
sebesar 0,501 bernilai positif dan nilai t-statistiknya sebesar 5,323 atau lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,691 signifikan pada 0,05. Berdasarkan
nilai tersebut maka H3 diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan moral pasca konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku
etis auditor Inspektorat.
4.5.4 Perkembangan pengalaman audit berpengaruh positif terhadap perilaku etis auditor Inspektorat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa nilai
koefisien parameter untuk variabel perkembangan pengalaman audit yaitu sebesar
0,150 bernilai positif dan nilai t-statistiknya sebesar 2,082 atau lebih besar
dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,691 signifikan pada 0,05. Berdasarkan nilai tersebut maka H4 diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
perkembangan pengalaman audit berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat.
Tabel 4.19 Hasil Rekapitulasi Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan
Hasil H1
Perkembangan moral pra konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat Hipotesis diterima
H2
Perkembangan moral
konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat Hipotesis diterima
H3
Perkembangan moral pasca konvensional berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat Hipotesis diterima
H4
Perkembangan pengalaman
audit berpengaruh positif terhadap perilaku etis
auditor Inspektorat Hipotesis diterima
Sumber: Output SmartPLS v3.0, 2016
4.6 Pembahasan