alasan perilaku-perilaku tertentu tidak dapat diterima dengan fokus pada perspektif orang lain dikenal sebagai induksi.
3 Isu dan Dilema Moral Kohlberg dalam teorinya mengenai teori perkembangan moral menyatakan
bahwa disekuilibrium adalah individu berkembang secara moral ketika mereka menghadapi suatu dilema moral yang tidak dapat ditangani secara memadai
dengan menggunakan tingkat penalaran moralnya saat itu. 4 Perasaan Diri.
individu cenderung terlibat dalam perilaku moral ketika mereka berfikir bahwa mereka sesungguhnya mampu menolong orang lain dengan kata lain ketika
mereka memiliki efikasi diri yang tinggi mengenai kemampuan mereka membuat suatu perbedaan.
Teori perkembangan moral dari Kohlberg menggambarkan semakin berkembangnya moral seseorang seiring dengan bertambahnya usia menjadikan
seseorang tersebut untuk berperilaku etis. Perkembangan moral menurut Kohlberg terdiri dari tiga tahapan sebagai berikut:
2.4.1 Perkembangan moral pra konvensional
Papalia et, all. 2008 menjelaskan perkembangan moral pada taraf ini setiap individu bertindak di bawah kontrol eksternal. Seseorang mematuhi
perintah untuk menghindari hukuman atau mendapatkan hadiah, atau bertindak di luar kepentingan diri. Perkembangan moral pra konvensional ini terdiri dari dua
orientasi, yakni orientasi kepatuhan hukuman dan orientasi minat pribadi. Orientasi kepatuhan hukuman menjelaskan akibat fisik dari sebuah tindakan
menentukan baik buruknya tindakan tersebut, menghindari hukuman dan taat secara buta pada yang berkuasa dianggap bernilai etis pada dirinya sendiri.
Orientasi ini menggambarkan seseorang mengacuhkan motif sebuah tindakan yang dilakukan, yang hanya fokus pada bentuk fisiknya seperti sebuah
kebohongan, dan fokus pada konsekuensinya misalnya jumlah kerusakan fisik Papalia et, all. 2008
Orientasi minat pribadi merupakan orientasi kedua yang menjelaskan akibat dalam orientasi ini beranggapan bahwa tindakan yang benar adalah
tindakan yang dapat menjadi alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dianggap
sebagai hubungan jual beli di pasar. Engkau menjual saya membeli, saya menyenangkan orang lain maka orang lain juga akan menyenangkan saya.
Papalia et, all. 2008 menjelaskan bahwa seseorang melihat sebuah tindakan sebagai kebutuhan manusia yang dipenuhinya dan membedakan nilai dari
tindakan bentuk fisik serta konsekuensinya. Indikator pengukuran perkembangan moral pra konvensional menurut
Febrianty 2011 dan penjelasan Santrock 2007 terdiri dari 8 item, yakni 1 orientasi kepatuhan taat terhadap aturan kebijakan, 2 orientasi kepatuhan taat
terhadap instruksi pimpinan, 3 orientasi penghindaran hukuman datang tepat waktu, 4 orientasi penghindaran hukuman minimalisasi kesalahan, 5 orientasi
reward penyesuaian sikap dihadapan pimpinan, dan 6 orientasi reward penyesuaian sikap dihadapan auditee.
2.4.2 Perkembangan moral konvensional