2.4.2 Perkembangan moral konvensional
Papalia et, all 2008 menyimpulkan bahwa perkembangan moral konvensional menggambarkan orang-orang telah menginternalisasikan standar
figur otoritas. Mereka peduli tentang menjadi baik, memuaskan orang lain, dan mempertahankan tatanan sosial. Perkembangan moral konvensional ini terdiri dari
dua orientasi, yakni orientasi keserasian interpersonal konformitas dan orientasi otoritas pemeliharaan aturan sosial. Orientasi yang pertama terkait keserasian
interpersonal dari seseorang tak lepas dari sifat perfeksionistis. Mangunhardjana 1996 menjelaskan orang dengan sifat perfeksionistis
menginginkan kesempurnaan dan ingin mengusahakan kesempurnaan dalam diri sendiri, pada orang lain, masyarakat dan dunianya. Tingkah laku yang lebih baik
adalah tingkah laku yang membuat orang lain merasa senang atau ketika dapat menolong orang lain dan mendapat persetujuan dari mereka. Agar diterima dan
disetujui oleh orang lain seseorang harus berperilaku “manis”. Orang berusaha membuat dirinya wajar seperti pada umumnya orang lain bertingkah laku.
Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial menjelaskan otoritas peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan pemeliharaan ketertiban sosial
dijunjung tinggi dalam perkembangan moral ini. Mangunhardjana 1996 menyimpulkan bahwa oleh sebuah otoritas, seseorang dapat mempengaruhi
pendapat, pemikiran, gagasan, dan perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok. Orang otoritarian berpegang pada kekuasaan sebagai acuan
hidup, dan menggunakan wewenang sebagai dasar berfikir. Tingkah laku disebut benar, bila orang melakukan kewajibannya, menghormati otoritas dan memelihara
ketertiban sosial, dan sebaliknya tindakan akan bernilai salah terlepas dari motif atau situasi yang ada jika tindakan tersebut melanggar peraturan yang ada dan
menyakiti orang lain. Indikator pengukuran perkembangan moral konvensional menurut
Febrianty 2011 dan penjelasan Santrock 2007 terdiri dari 8 item, yakni 1 orientasi pandangan personal peduli dengan partner kerja, 2 orientasi pandangan
personal komunikatif dengan pihak lain, 3 orientasi pandangan personal memenuhi kewajiban sebagai auditor, 4 orientasi pandangan personal
penuntasan pekerjaan secara keseluruhan, 5 orientasi pandangan personal kepatuhan terhadap norma-norma yang berkembang di masyarakat, dan 6
orientasi pandangan personal pemahaman perlindungan profesi.
2.4.3 Perkembangan moral pasca konvensional