Panggung Indie Medan: Kajian Pengelolaan Dan Gaya Musik

(1)

i

PANGGUNG INDIE MEDAN:

KAJIAN PENGELOLAAN DAN GAYA MUSIK

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

YUSUF SIREGAR NIM: 100707034

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN


(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

PANGGUNG INDIE MEDAN:

KAJIAN PENGELOLAAN DAN GAYA MUSIK

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

NAMA: YUSUF SIREGAR

NIM:

100707034

Disetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Perikuten Tarigan, M.Si. Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 195804021987031003 NIP 196512211991031001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN


(3)

iii ABSTRAKSI

Skripsi ini yang berjudul Panggung Indie Medan : Kajian Pengelolahan dan Struktur Musik. Pokok masalah yang dikaji dalam tulisan ini adalah : a) kajian pengelolahan dan b) struktur musik. Perlu diketahui bahwa Panggung Indie Medan atau yang sering disingkat PIM merupakan suatu wadah yang merangkup semua jenis kesenian, baik itu seni musik, tari, lukis, teater dan seni lainya. Namun pada saat ini masih seni musik yang terealisasi di lapangan. Adapun suatu grup musik yang ingin masuk dan tampil di PIM ialah grup musik tersebut sudah mempunyai karya sendiri. Kata indie (independent) berarti setiap band atau grup musik yang ingin masuk dan tampil di PIM adalah band yang tidak terikat pada industri musik diluar dari label indie. PIM yang secara rutin menyediakan wadah setiap minggunya kepada band – band lokal untuk menampilkan hasil karya mereka yang bertempat di Lapangan Merdeka Medan. Selain kegiatan reguler, Panggung Indie Medan juga kerap melakukan kegiatan diluar itu.

Dalam pengerjaan skripsi ini,pendekatan yang penulis lakukan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam proses kerjanya penulis melakukan pengamatan terlibat, peneliti sebagai partisipant observer, wawancara, studi pustaka (termasuk pustaka internet), perekaman kegiatan (audio,visual dan audiovisual, transkripsi, dan analisis laboratorium. Penelitian ini berfokus pada pendapat dari informan. Namun disamping itu, juga di imbangi dengan penafsiran dan pemahaman peneliti dalam pendekatan etik.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan anugrah-Nya yang begitu besar yang telah menolong dan menyertai hidup penulis, memberikan kebaikan-kebaikan lebih dari penulis bayangkan dan minta. Bahkan dalam penyelesaian skripsi ini kekuatan dan pengertian yang baru penulis selelu peroleh dari-Nya. Skripsi ini berjudul “Panggung Indie Medan: Kajian Pengelolaan dan Gaya Musik.”Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak hambatan yang penulis rasakan. Begitu juga dengan kejenuhan yang membuat penulis bosan dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, berkat orang-orang yang ada di sekitar penulis, membuat penulis kembali semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan skripsi ini dan mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai, ayahanda A. Siregar dan ibunda E. Pasaribu. Terima kasih buat segala cinta kasih serta ketulusan kalian sehingga saya bisa seperti sekarang, terima kasih buat perhatian yang tak pernah putus-putus khususnya selama pengerjaan skripsi ini, terimakasih buat motivasi-motivasi yang kalian berikan sehingga saya tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih buat doa-doa yang kalian panjatkan sehingga saya mendapatkan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan. Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada kakak terkasih Rut Siregar dan Lidya Siregar. Terimakasih buat doa, dukungan, dan semangat yang telah kalian berikan kepada saya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Begitu juga segenap jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.


(5)

v

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak Drs. M. Takari, M.Hum., Ph.D. sebagai Ketua Departemen Etnomusikologi dan juga sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta pengalaman yang telah Bapak berikan kepada saya selama berkuliah. Kiranya Tuhan selalu membalaskan semua kebaikan yang Bapak berikan. Kepada yang terhomat Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si. Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk perhatian, ilmu dan semua kebaikan yang Bapak berikan. Kiranya Tuhan membalas semua kebaikan Bapak.

Terima kasih juga kepada Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. selaku sekretaris Departemen Etnomusikologi FIB USU, yang telah membantu lancarnya administrasi kuliah saya selama ini, serta ilmu yang diberikan. Terima kasih juga ditujukan kepada yang terhormat seluruh seluruh staf pengajar Departemen Etnomusikologi USU yang telah banyak memberikan pemahaman-pemahaman baru dan wawasan kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan.

Kepada seluruh dosen di Etnomusikologi, Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum, Ph.D., Ibu Drs. Heristina Dewi, M.Pd., Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D, Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., Bapak Drs. Fadlin, M.A., Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Ibu Arifni Netrosa, SST,M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si., Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., Bapak Drs. Dermawan Purba, M.Si., Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu sekalian yang telah membagikan ilmu dan pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian. Sungguh ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan karena telah belajar dari orang-orang hebat seperti Bapak/Ibu sekalian. Biarlah kiranya ilmu yang saya dapatkan dari


(6)

vi

bapak-ibu sekalian bisa saya aplikasikan dalam kehidupan dan pendidikan selanjutnya. Biarlah Tuhan membalaskan semua jasa-jasa Bapak/Ibu sekalian.

Kepada semua informan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini; Bang Loko Tria Johny Ivanda SE. dan Bang Adelian serta informan-informan lain yang tidak bisa saya sebutkan. Kiranya Tuhan membalaskan kebaikan kalian.

Kepada saudara-saudari saya Etno 2010: Beny Purba, Surung Solin, Hendra Woyo, Jakson AK, Lido, Agus, Ateng, Supriadi, Tumpak, Ronse, Samuel, Yeny, Maharani, Upay, Anna, Gohana, Miduk, Erni, Luhut, Fery, Rendi, terimakasih buat tahun-tahun yang telah kita miliki di Etnomusikologi. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian orang-orang hebat seperti kalian. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan bisa menjadi bagian hidup kalian. Hal tersebut merupakan kenangan yang tidak bisa saya lupakan. Saya percaya kita semua akan menjadi orang-orang yang hebat. Semoga kita tetap bersahabat dan menjadi orang-orang yang berhasil di masa mendatang. Juga kepada senior dan junior di Etnomusikologi terutama stambuk 2004-2014 terimakasih buat hari-hari saya di perkuliahan yang begitu bersemangat karena kalian semua.

Terima kasih juga kepada teman-teman band saya, SK Merkunjo; Zube, Rian, Coy, Ardy, Tom, Sintong, Pranata, Azis. Saya sangat bangga dan terhormat bisa bermain musik bersama-sama dengan kalian, semoga cita-cita kita kedepan dapat terwujud.

Medan, April 2015 Penulis,


(7)

vii DAFTAR ISI

ABSTRAKSI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI Vii

DAFTAR TABEL X

DAFTAR GAMBAR Xi

LAMPIRAN Xii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Pokok Permasalahan 5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 5 1.3.1 Tujuan Penelitian 5 1.3.2 Manfaat Penelitian 5 1.4 Konsep dan Teori 6 1.4.1 Konsep 6

1.4.2 Teori 8

1.5 Metode Penelitian 9 1.5.1 Studi Kepustakaan 10 1.5.2 Penelitian Lapangan 11 1.5.2.1 Observasi 11 1.5.2.2 Wawancara 12 1.5.2.3 Perekaman atau Dokumentasi 12 1.5.3 Kerja Laboratorium 13 1.6 Lokasi Penelitian 13


(8)

viii

BAB II: SEJARAH DAN KEBERADAAN PANGGUNG INDIE MEDAN

14

2.1 Sejarah Terbentuknya PIM 14 2.2 Keberadaan dan Eksistensi PIM 26 2.2.3 Perekrutan Anggota 30 2.2.4 Pendapat Masyarakat 35

BAB III SISTEM PENGELOLAAN PANGGUNG INDIE MEDAN 37

3.1 Pengelolaan PIM 37 3.2 Sarana dan Prasarana PIM 40 3.2.1 Prasarana Gedung 40 3.2.2 Prasarana Venue 41 3.2.3 Alat musik dan Soundsistem 47 3.3 Sumber Keuangan dan Pengeluaran PIM 49 3.4 Proses Pertunjukan 50

BAB IVPENYAJIAN DAN GAYA MUSIKDALAM KONTEKS PERTUNJUKAN PADA PANGGUNG INDIE MEDAN

53

4.1 Penyajian Musik Dalam Setiap Pertunjukan 53 4.1.1 Penyajian Musik Event Reguler 54 4.1.2 Penyajian Musik Event Goes To Campus 60

4.1.3 Deskripsi Pertunjukan 66

4.1.4 Properti Panggung 68 4.1.5 Lighting 69 4.1.6 Pertunjukan 70


(9)

ix

4.1.7 Tahapan Pertunjukan 71 4.1.8 Penonton 71

4.2 Gaya Musik 73

4.2.1 Notasi dan Transkripsi 73 4.2.2 Proses Pentranskripsian 74 4.2.2.1 Sampel Lagu 75 4.2.2.2 Tangga Nada 76 4.2.2.3 Nada Dasar 77 4.2.2.4 Wilayah Nada 78

4.2.2.5 Jumlah Nada 80

4.2.2.6 Interval Nada 81 4.2.2.7 Pola Kadensa 83 4.2.2.8 Formula Melodi 83 4.2.2.9 Kontur 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 94

5.1 Kesimpulan 94

5.2 Saran 95

Daftar Pustaka 97


(10)

10

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Acara 27

Tabel 2.2 Daftar Lagu Pada Album Compilation 1 28 Tabel 2.3 Daftar Anggota band 31 Tabel 3.1Struktur Organisasi PIM 39 Tabel 3.5 Daftar Alat Musik 49 Tabel 4.1 Daftar List Band Pendopo 61 Tabel 4.5 Pemakaian Interval 82


(11)

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Sekretariat PIM 41 Gambar 3.2 Venue Amalin Food Court 42 Gambar 3.3 Venue Lap Merdeka 43 Gambar 3.4 Venue Pendopo USU 44 Gambar 3.5 Venue Lap UMSU 45 Gambar 3.6 Charity For Sinabung 46 Gambar 3.7 Venue Lubuk Arai 46 Gambar 3.8 Foto Bersama Manajemen PIM 52

Gambar 4.1Reguler AFC 56

Gambar 4.2Kuis Interaktif 56 Gambar 4.3 Reguler Lap Merdeka 59

Gambar 4.4 Hadiah Kaos 59

Gambar 4.5Tradisi IME 64

Gambar 4.6Band SPR 65

Gambar 4.7Logo PIMUSIKOLOGI 65 Gambar 4.8 Suasana Pimusikollogi 66 Gambar 4.9 Lighting Pimusikologi 69


(12)

12 LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkripsi Lagu Bencana...99 Lampiran 2. Transkripsi Lagu Jenuh Letihku...114 Lampiran 3. Transkripsi Lagu Panas...124


(13)

13 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan yang keberadaannya sangat diperlukan manusia. Setiap manusia membutuhkan hiburan, ritual, ekspresi estetis, dan lainnya dalam kehidupannya. Sesuai dengan yang dikatakan oleh (Koentjaraningrat 1981:395-396) bahwa kesenian merupakan ekspresi hasrat manusia akan keindahan. Salah satu bagian dari kesenian adalah musik. Fungsi musik bersifat uum, dapat dinikmati semua orang tanpa terkecuali. Musik dapat didengar dan dirasa jika musik dimainkan oleh pemusik.

Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kegiatan bersosialisasi pada kehidupan sehari-hari mereka secara langsung atau tidak langsung melibatkan orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu dengan tujuan dan maksud yang sama, manusia membentuk suatu organisasi atau kelompok-kelompok. Organisasi yang dibentuk berdasarkan sosialisasi yang membutuhkan suatu pengelolaan. Sebab salah satu faktor yang menyebabkan suatu organisasi dapat berjalan baik sesuai tujuan yang mereka sepakati adalah pengelolaan atau manajemen yang baik pula di dalamnya.

Aspek organisasi dan pengelolaan juga menjadi bidang kajian di dalam etnomusikologi. Seperti diketahui secara umum, bahwa etnomusikologi adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang mengkaji musik di dalam kebudayaan di seluruh dunia. Etnomusikologi sebagai sebuah disiplin ilmu, merupakan fusi atau gabungan dari etnologi (antropologi) dan musikologi. Selain fusi induknya


(14)

14

etnologi dan musikologi, etnomusikologi juga terbuka menerima ilmu-ilmu lain seperti linguistik, sosiologi, psikologi, dan dalam hal ini manajemen. Terlepas dari hal materi, hasil dari kegiatan berkesenian yang menjadikan etnomusikologi berkaitan dengan manajemen karena hasil akhirnya dapat dipandang sebagai kajian etnomusikologi.

Sesuai dengan pendapat Merriam (1964) kajian etnomusikologi paling tidak mencakup enam wilayah. Yang pertama adalah: budaya material musik yang meliputi studi mengenai alat-alat musik, baik itu klasifikasinya, niali-nilai keramatnya, simbol, nilai ekonomis, dan lain-lain. Kedua adalah studi tentang teks nyanyian atau lirik dalam musik vokal. Yang ketiga adalah, kategori-kategori yang dibuat oleh para peneliti berdasarkan apa yang terdapat di dalam kelompok masyarakat pendukung budaya musik tersebut. Keempat, adalah kajian terhadap pemusik (musisi) itu sendiri. Kelima, adalah kajian mengenai penggunaan dan fungsi musik di dalam masyarakat. Yang keenam adalah kajian musik sebagai aktivitas kreratif di dalam kebudayaan.

Dalam kaitannya dengan pengelolaan seni dalam komunitas tertentu, maka selaras dengan lingkup studi etnomusikologi yang ditawarkan Merriam tersebut, dapat dimasukkan ke dalam wilayah kajian tentang pemusik dan aktivitas kreatif di dalam kebudayaan.

Dalam skripsi ini nantinya penulis akan memfokuskan kajian terhadap aspek pengelolaan dan gaya musik yang dikelola oleh Panggung Indie Medan. Organisasi ini adalah sebuah pengelola hiburan di Kota Medan, yang menyertakan beberapa kelompok musik di kota ini, untuk tujuan bisnis seni pertunjukan yang


(15)

15

berfungsi utama hiburan. Di dalamnya terdapat aspek-aspek pengelolaan yang juga dikaji oleh ilmu manajemen.

Seperti yang dikatakan oleh Terry dan Rue (2000:1) pengelolaan atau manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok atau orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Oleh sebab itu, keberhasilan suatu organisasi dapat ditentukan oleh pengelolaan yang baik.

Panggung Indie Medan atau yang sering disingkat PIM adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang seni musik, yang menjadi wadah buat band-band lokal agar dapat mengapresiasikan bakat-bakat mereka. Panggung Indie Medan terbentuk pada tanggal 7 September 2012 dan sekretariat beralamat di Jl.H.M Yamin No. 43D. Latar belakang terbentukanya Panggung Indie Medan adalah banyaknya potensi-potensi musisi Medan yang tidak tahu kemana mereka dapat mengapresiasikan bakat mereka. Melihat dari kegelisahan-kegelisahan itu maka muncullah suatu ide Jhon dan Ian untuk membentuk suatu organisasi yang dapat mewadahi band-band di Kota Medan dan sekitarnya.

Panggung Indie Medan sudah melakukan pertunjukan musik secara reguler di Amaliun Food Court dab Merdeka Walk. Wawancara yang penulis lakukan dengan manajemen Merdeka Walk yaitu bapak Subur selaku operasional manajer. Beliau mengatakan bahwa Merdeka Walk dan Panggung Indie Medan menjalin kerjasama. Adapun kerjasama yang dilakukan adalah Panggung Indie Medan mengadakan acara musik yang bersifat menghibur pengunjung, sedangkan Merdeka Walk menyediakan tempat, panggung, dan listrik sesuai waktu yang sudah disepakati. Selain itu Panggung Indie Medan juga pernah berpartisipasi


(16)

16

pada acara yang diadakan oleh Merdeka Walk. Seperti acara rutin yang diadakan setiap tahunnya yaitu Imlek, Lebaran (hari Raya Idul Fitri), Natal, dan Tahun Baru.

Agar lebih menguatkan tulisan ini terhadap keberadaan Panggung Indie Medan, penulis juga melakukan wawancara dengan salah seorang pengunjung Merdeka Walk yaitu Firmanto (38). Beliau mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan Panggung Indie Medan terhadap band-band Medan cukup baik. Karena ini bisa menjadi titik awal berkembangnya dunia permusikan di Sumatera Utara khususnya di Medan.

Dalam hal gaya musik, di dalam Panggung Indie Medan terdapat banyak

band dengan genre yang berbeda serta komunitas yang berbeda juga. Hasil dari pengamatan penulis, pada setiap acara yang dilakukan pada hari Rabu malam, pengisi acara bisa terdiri dari 4 sampai 5 kelompok. Namun band-band yang mengisi acara tersebut didominasi oleh band yang beraliran hard seperti rock, punk, dan metal. Hal ini disebabkan karena banyaknya fans dari band-band rock, punk,metal yang selalu meramaikan acara tersebut. Jenis lirikrock, punk, metal

yang dibawa baik dalam Bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Menurut Darmawan selaku security di Merdeka Walk, setiap band berjenis rock, punk, metal yang akan tampil maka tempat di center piece menjadi ramai.

Melihat eksistensi Panggung Indie Medan dan keprofesionalan pengelolaan serta gaya musik yang ditampilkan didominasi band beraliran metal, maka penulis tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah yang nantinya akan dikembangkan dalam bentuk skripsi sarjana Etnomusikologi, dengan judul:“Panggung Indie Medan: Kajian Pengelolaan dan Gaya Musik.”


(17)

17 1.2 Pokok Permasalahan

Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas yang dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang diteliti, yaitu:

1. Bagaimana pengelolaan yang diterapkan oleh Panggung Indie Medan?

2. Bagaimana gaya musik oleh kelompok-kelompok band yang ditampilkan oleh Panggung Indie Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan yang diterapkan di Panggung Indie Medan.

2. Untuk mengetahui gaya musik oleh kelompok-kelompok band yang ditampilkan oleh Panggung Indie Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan kepada Panggung Indie Medan dalam penerapan manajemen.

2. Sebagai bahan pengetahuan tentang keberadaan dan eksistensi Panggung Indie Medan yang mewadahi band-band Medan dalam menyalurkan ekspresi.


(18)

18

3. Sebagai salah satu bahan refrensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian.

1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep

Konsep merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2005, hal 588). Dalam proposal ini, konsep yang akan penulis uraikan antara lain: (1) Panggung (2) Indie, (3) Panggung Indie Medan (4) kajian, (5) pengelolaan, (6) musik, dan (7) gaya musik.

Berikut penulis akan memaparkan pengertian-pengertian di atas: (1) Panggung adalah bangunan yang lebih tinggi dari lantai biasa, yang dipergunakan untuk melakukan pertunjukan musik, drama dan lain sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online).

(2)Indie adalahIstilah indie berasal dari kata dalam bahasa Inggris,

Independent, yang artinya merdeka, bebas, dan mandiri. Istilah ini cenderung dipelesetkan menjadi indie. Indie lebih merujuk pada sistem produksi yang dilakukan oleh musisi indie, yaitu membuat sendiri musiknya, merekam, kemudian mendistribusikan atau memasarkan hasil karya musiknya tersebut. Dalam hal ini musisi indie harus melalui proses kreatif, dari mulai membuat karya lagu sampai pada pendistribusian album secara mandiri di luar jalur ‘mainstream’ seperti halnya yang dilakukan oleh major label (Fauzi Abdullah, 2011: 32).

(3)Panggung Indie Medan atau yang sering disingkat PIM adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang kesenian musik, yang menjadi


(19)

19

wadah buat band-band lokal agar dapat mengapresiasikan bakat-bakat mereka. Dimana Panggung Indie Medan menyediakan panggung pertunjukan musik kepada band-band yang sudah memenuhi syarat untuk tampil.

(4) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1995:37), kajian atau analisis adalah penguraian suatu pokok permasalahan atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Kajian yang dimaksud penulis pada tulisan ini adalah penguraian atau deskripsi tentang bagaimana manajemen Panggung Indie Medan.

(5) Pengelolaan atau manajemen artinya mengatur, mengurus, mengelola. Menurut Teryy dan Reu (2000:1) manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen yang dimaksud dalam tulisan ini adalah bagaimana cara yang digunakan agar tercapainya visi dan misi Panggung Indie Medan.

(6) Musik adalah kejadian bunyi atau suara dapat dipandang dan dipelajari jika mempunyai kombinasi nada, ritem, dan dinamika sebagai komunikasi secara emosi estetika atau fungsional dalam suatu kebiasaan atau tidak berhubungan dengan bahasa (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 8).

(7) Gaya musik adalah jenis/ragam, atau aliran musik yang di usung oleh satu permainan musik. Dengan kata lain gaya musik sering disebut genre musik atau aliran musik. Gaya musik yang dimaksud dalam tulisan ini adalah penyajian musik yang dominan di Panggung Indie Medan (Amran Hutahaean, 2011: 8).


(20)

20 1.4.2 Teori

Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005:1177). Sesuai dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini, maka penulis menggunakan teori-teori yang relevan.

Untuk meneliti manajemen Panngung Indie Medan ini, penulis menggunakan teori Pendekatan Operasional yang dikemukakan oleh George R. Terry (2000) yang ditulis kembali oleh Muhammad Takari dalam bukunya yang berjudul Manajemen Seni, yang mengkaji titik pandang apa yang diperbuat oleh seorang manajer yang memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi dasar manajemen. Fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, penentuan SDM, pengarahan, dan pengawasan. Panggung Indie Medan mempunyai banyak kegiatan. Baik saat event saat reguler maupun event diluar reguler. Semua kegiatan itu dilakukan atas dasar kesepekatan bersama.

Gaya musik yang disajikan di Panggung Indie Medan didukung oleh banyak band dengan genre yang berbeda antara satu komunitas dengan komunitas lainnya. Hasil dari pengamatan penulis, pada setiap acara yang dilakukan pada hari Rabu malam, pengisi acara bisa terdiri dari 4 sampai 5 kelompok. Namun

band-band yang mengisi acara tersebut didominasi oleh band yang beraliran: hard sepertipunk, rock, danmetal. Hal ini disebabkan karena banyaknya fans dari band-bandpunk, rock, metal yang selalu meramaikan acara tersebut. Jenis lirik yang dibawa baik dalam Bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Dalam menganalisis aspek etnomusikologisnya, terutama struktur pertunjukan musikband, maka penulis akan menggunakan teori weighted


(21)

21

scaleyang dinyatakan oleh Malm (1977:8) bahwa dalam menganalisis karakter atau struktur suatu musik, maka harus dikaji tangga nada, wilayah nada, nada dasar, jumlah masing-masing nada, interval, pola kadensa, formula melodi, dan kontur. Namun untuk lebih mewakili analisis terhadap gaya-gaya musik yang disajikan oleh band-band yang dikelola oleh Panggung Indie Medan, penulis juga akan mengkaji aspek-aspek musik lainnya seperti garapan akord; hubungan antara melodi, harmoni, bass dalam konteks pertunjukan, instrumentasi, teks dan makna-maknanya jika yang disajikan berupa nyanyian, serta gaya penampilan panggung, aliran musik, dan hal-hal sejenis. Dalam halini, penulis akan mengambil tiga sampel musik yang sering ditampilkan di Panggung Indie Medan.

1.5 Metode Penelitian

Metode ilmiah adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan (Koentjaraningrat 1980:41). Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu (menurut kamus Webster’s New International dalam Moh. Nazir 1988:13). Jadi, metode penelitian adalah cara kerja yang dipakai untuk menyelidiki fakta atau kenyataan yang ada dalam rangka memahami objek penelitian yang bersangkutan.

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang mengutamakan kualitas data. Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat dan datanya adalah data sekunder seperti terlibat atau


(22)

22

penelitian-penelitian yang menggunakan metode pengamatan metode ini diharapkan data yang didapat di lapangan adalah data ril, nyata, dan lebih objektif. Adapun pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini antara lain sebagai berikut.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Hal pertama yang penulis lakukan adalah melakukan studi kepustakaan dengan cara mempelajari tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek pembahasan. Penulis mencari dan mengumpulkan informasi dan referensi dari jurnal, majalah, surat kabar. Selain mempelajari bahan-bahan yang diperoleh dari skripsi yang telah ada, antara lain:

(1) Amran Hutahaean, 2011. Penggunaan Dan Fungsi Serta Gaya Musik Keyboard di Jalan Setia Budi Medan, Studi Kasus Dias Food Court Jalan Setia Budi No.272-G Medan. Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Pada skripsi ini penulis memedomani dalam hal gaya musik. Walaupun pengertian gaya musik yang didapat masih sangat minim, namun dapat membantu penulis.

(2) Jefry Hutagalung, 2011. Sumatera Incidental Music Di Taman Budaya Sumatera Utara: Deskripsi Pengelolaan, Pertunjukan, dan Struktur Musik. Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Pada skripsi ini penulis memedomani tentang pengelolaan.


(23)

23

(3) Fauzi Abdullah, 2011. Komunitas Musik Indie (Deskriptif Mengenai Perilaku Kolektif Komunitas Musik Indie di Kota Medan). Skripsi Sarjana Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Universitas Sumatera Utara. Pada skripsi ini penulis memedomani tentang terminologiindie.

1.5.2 Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah semua kegiatan yang dilakukan penulis berkaitan dengan pengumpulan data di lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara, dan perekaman. Dalam penelitian lapangan ini, penulis melakukan observasi berulang-ulang kali, agar hasil yang didapatkan maksimal, dan wawancara langsung kepada orang-orang yang menurut penulis berkaitan dengan tulisan ini.

1.5.2.1 Observasi

Pengumpulan data dengan cara observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Metode observasi menggunakan kerja pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Burhan Bungin 2007:115).

Observasi yang dilakukan penulis langsung ke lokasi pertunjukan PIM di lapangan merdeka, pendopo USU, kampus UMSU. Disamping mengamati jalannya pertunjukan, penulis juga menjalin komunikasi dengan orang-orang yang terlibat dengan acara tersebut.


(24)

24 1.5.2.2 Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode yang dipakai untuk memperoleh data yang tidak didapat melalui observasi.

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan wawancara (Moh. Nazir, 1988: 234).

Dalam hal wawancara, penulis langsung mewawancarai informan kunci yaitu Jhon dan Ian yang merupakan ketua dan sekretaris dari PIM. Sebelum memulai wawancara, penulis sudah terlebih dahulu mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan. Namun pada saat wawancara, banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkembang tetapi tetap berkaitan dengan objek penelitian. Disamping merekam pembicaraan, penulis juga menggunakan alat tulis untuk mencatat data-data yang penting. Kemudian catatan tersebut menjadi acuan untuk penulisan ini.

1.5.2.3 Perekaman atau Dokumentasi

Untuk mendumentasikan data yang berhungan dengan Panggung Indie Medan, penulis menggunakan kamera digital merek canon ixus 135 untuk rekaman wawancara, foto, dan juga video.


(25)

25 1.5.3 Kerja Laboratorium

Keseluruhan informasi dan bahan yang dikumpulkan dan diperoleh dari studi kepustakaan dan hasil penelitian lapangan kemudian diolah, diseleksi, dan disaring dalam kerja laboratorium untuk dijadikan data sesuai dengan objek penelitian untuk penulisan skripsi. Data yang dipergunakan untuk penulisan skripsi ini adalah data-data yang sesuai dengan kriteria disiplin ilmu Etnomusikologi.

1.6 Menentukan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di terletak di Lapangan Merdeka Medan. Alasan penulis memilih lokasi ini karena pada saat ini setiap pertunjukan PIM dilaksanakan di tempat tersebut. Panggung utama yang terletak di center piece lapangan merdeka diantara banyaknya tempat makan, menjadi suatu hiburan juga bagi pengunjung-pengunjung yang datang. Selain itu penulis juga melakukan penelitian ke sekretariat Panggung Indie Medan di Jl. H.M. Yamin no 43D.

Kemudian penulis melakukan penelitian ke beberapa kampus, dimana kampus tersebut Panggung Indie Medan pernah membuat acara.


(26)

26 BAB II

SEJARAH DAN KEBERADAAN PANGGUNG INDIE MEDAN

2.1 Sejarah Terbentuknya Panggung Indie Medan

Sebelum terlalu jauh membahas tentang sejarah Panggung Indie Medan, ada baiknya terlebih dahulu membahas indie atau musik indie secara istilah agar nanti tidak salah kaprah. Istilah indie berasal dari kata dalam bahasa Inggris,

Independent, yang artinya merdeka, bebas, dan mandiri. Istilah ini cenderung dipelesetkan menjadi indie. Indie lebih merujuk pada sistem produksi yang dilakukan oleh musisi indie, yaitu membuat sendiri musiknya, merekam, kemudian mendistribusikan atau memasarkan hasil karya musiknya tersebut. Dalam hal ini musisi indie harus melalui proses kreatif, dari mulai membuat karya lagu sampai pada pendistribusian album secara mandiri di luar jalur ‘mainstream’ seperti halnya yang dilakukan oleh major label. Semangat kemandirian ini juga banyak menyebutnya dengan istilah D.I.Y. (Do It Yourself).

Asal mula musik indie dunia berawal dari industri musik indie muncul di Amerika, sejak tahun 1920an. Di masa itu ada beberapa label-label rekaman kecil, mencoba menandingi label-label besar. Sejarah musik selalu diwarnai oleh terobosan-terobosan baru, pada setiap jamannya. Terobosan-terobosan ini senantiasa berporos pada prinsip menghadirkan tawaran alternative/tandingan (musik dan budaya baru), terhadap budaya mainstream di setiap masanya.


(27)

27

Awal tahun 60an, Elvis Preasley berhasil menggemparkan dunia musik. Elvis sukses merubah paradigma bermusik di Amerika dengan musik rock ‘ rollnya (adaptasi musik blues dan jazz kulit hitam). Pada jaman itu juga, lorong-lorong bawah tanah stasiun kereta (subway) disulap menjadi panggung-panggung pertunjukan oleh para seniman-seniman di Paris, Perancis. (Ady Gembel,

Underground Kita Berbeda, Apokalip Web Zine). Para seniman itu mencoba mendekatkan diri langsung dengan massa, menentang pola berkesenian elitis ala seniman mainstream. Bahkan puisi, teater, musik dan produk kesenian lainnya pada massa itu, sarat dengan nuansa kritis. Karena tempat pertunjukannya yang berada di bawah tanah, lahirlah istilah underground (https: //batumerah79. wordpress.com/2008/12/13/musik-indie-sejarah-singkat-dan-tantangannya/)

Semangat Do It Yourself yang termanifestasi ke dalam musik indie

tersebut menyebar ke negara-negara lain di luar negara lahirnya istilah D.I.Y (Do It Yourself). Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat pengaruh budaya yang berasal dari negara-negara barat. Hal ini tercermin dalam di setiap kegiatan-kegiatan manusia hidup Indonesia yang banyak mendapat pengaruh tersebut, demikian juga halnya dalam selera musik. Pada tahun 1970-an, adalah masa lahirnya band-band yang dapat disebut sebagai peletak pondasi musik Indonesia di masa kontemporer. Sederet nama band tanah air yang ikut mempopulerkan semangat indie di Indonesia adalah “The Rollies,” “Guruh Gipsy,” “Gang Pegangsaan,” “God Bless,” dan lain-lain( http:// sumpiuhmp3. Blogspot .com / 2012 /06/ sejarah-musik- indie- di-indonesia.html).

Masuknya indie ke Indonesia menyebabkan persebarannya ke kota-kota yang ada, salah satunya ialah Kota Medan. Kota Medan merupakan salah satu


(28)

28

kota besar di Indonesia. Sebagai kota metropolitan, Kota Medan pun tak luput dari pengaruh globalisasi. Pengaruh globalisasi dalam perkembangan musik indie

sejalan dengan masuknya ke tengah-tengah kehidupan masyarakat kota Medan. Hal ini dapat kita lihat dengan lahirnya band-bandindie Kota Medan yang berhasil dengan menempuh jalur indie, salah satunya adalah “Street Punk Rock” (biasa dikenal dengan SPR). Band yang bergenre Punk Rock ini berhasil memproduksi ketiga albumnya secara indie.Hasil wawancara yang penulis lakukan dengan bassis SPR yaitu Ridwan Syah atau yang akrab di panggil Fae (24), beliau mengatakan SPR sudah menciptakan lagu sampai album ketiga melalui jalur indie. SPR yang terbentuk pada tahun 1998 telah banyak mengalami pergeseran-pergeseran personil. Mereka berhasil melauncing albung ketiga yang bertajuk “Sabotase” pada tahun 2006 melalui jalur indie.

Berhasilnya suatu band indie menembus dunia permusikan dikanca nasional bahkan internasional, tidak luput dari pengaruh komunitas atau organisasi indie pula. Di kota Medan terdapat beberapa komunitas musik yang terbentuk berdasarkan genre atau aliran musik yang melatarbelakangi anggota-anggotanya. Contohnya komunitas metal, komunitas punk, komunitas musik rock. Namun, dalam penelitian ini, penulis tidak memfokuskan pada komunitas musik yang berdasarkan aliran musik. Penulis lebih luas lagi kepada komunitas musik yang menampung anggotanya dari segala jenis genre yang ada.

Beranjak dari penjelasan diatas, di kota Medan ada beberapa komunitas all genre yang dibentuk dengan tujuan untuk mengangkat band-band indie. Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas salah satu komunitas musik indie yang ada di kota Medan yaitu Panggung Indie Medan.


(29)

29

Panggung Indie Medan atau yang sering disingkat PIM adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang seni musik, yang menjadi wadah buat band-band lokal agar dapat mengapresiasikan bakat-bakat mereka. Latar belakang terbentukanya Panggung Indie Medan adalah banyaknya potensi-potensi musisi Medan yang tidak tahu kemana mereka dapat mengapresiasikan bakat mereka. Melihat dari kegelisahan-kegelisahan itu maka munculah suatu ide Jhon dan Ian untuk membentuk suatu organisasi yang dapat mewadahi band-band

Medan.

Loko Tri Jhony Ivanda atau yang sering disapa Jhon (47 tahun) serta kerabatnya Adelian Harahap atau yang sering disapa Ian (47 tahun) merupakan musisi dari band yang sama yaitu MMG. Mereka melihat kegelisahan band-band Medan dalam hal mengapresiasikan bakat. Maka pada tanggal 3 September 2012 beserta para musisi Medan membuat musyawarah besar dengan agenda pembentukan Panggung Indie Medan dengan visi dan misi yang disepakati. Hasil dari musyawarah tersebut, pada tanggal 7 September 2012 Panggung Indie Medan terbentuk. Panggung Indie Medan terbentuk pada tanggal 7 September 2012 dan sekretariat beralamat di Jln.H.M Yamin nomor 43D.

Pertunjukan pertamanya pada tanggal 14 September 2012 berlokasi di Amaliun Food Court Jl. Amaliun Medan. Pada pertunjukan yang pertama Panggung Indie Medan mempunyai dana yang sangat minim, karena mereka tidak mempunyai sumber dana yang jelas. Adapun dana yang ada adalah dari mereka sendiri. Namun mereka menjalin kerjasama yang saling menguntungkan kepada beberapa pihak. Seperti kepada pihak Food Court agar memberikan ijin pemakaian tempat dan listrik, kepada pihak Brother Music untuk meminjamkan


(30)

30

alat musik beserta sound system dan soundman, kepada media massa radio Star FM untuk mempublikasikan acara tersebut dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Adapun band-band yang tampil diacara perdana Panggung Indie Medan adalah Finger Print (metalcore), Beautiful Monday (rock ‘n roll), Relix (rock), Coconut Head (reggae), Sunset Bluesbite (blues), Sinar (pop). Kemudian Panggung Indie Medan mengadakan acara tersebut secara reguler setiap hari Jumat mulai dari pukul 20.00 WIB - 23.00 WIB.

Setelah menjalani 4 bulan reguler di Amaliun Food Court, dan semakin banyaknya band-band yang tergabung di dalamnya serta semakin banyaknya fans yang datang untuk menyaksikan band idola mereka, maka tidak memungkinkan untuk tetap bertahan di lokasi tersebut. Maka mereka kembali menjalin kerjasama dengan pihak Merdeka Walk untuk pemakaian tempat di center piece, panggung dan listrik, kepada Brother Musik memperbesar watt sound system dan kepada Star FM dan i-Radio untuk mempublikasikan acara tersebut.

Di samping kegiatan yang dilakukan secara reguler, Panggung Indie Medan juga pernah mengadakan kegiatan-kegiatan di luar itu. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Menjadi pengisi acara di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) tahun 2013. (2) Mengadakan event amal peduli Sinabung pada bulan September dan Desember 2013 dengan tema Charity For Sinabung. (3) Pada bulan November 2013 mengadakan event festival band antar pelajar di Merdeka Walk. (4) Melakukan edukasi musik ke sekolah-sekolah. (5) Ikut berpartisipasi dalam acara ulang tahun TVRI Sumut ke-43 dihalaman parkiran TVRI.


(31)

31

Panggung Indie Medan adalah komunitas yang menampung semua band

tidak berdasarkan genre. Ada banyak terdapat genre yang termasuk didalamnya. Berikut penulis akan memaparkan beberapagenre tersebut yang dikutip dari situs internet.

1. Rock

Musik rock adalah umum pada pertengahan tahun 1950-an. Akarnya berasal dari lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), dan dari musik rock sering berkisar sekitar penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan

Di samping gitar atau keyboard, danblues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok dan melodi yang menarik.

Pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, musik rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di Amerika) menjadidan dengan

menjadi

darirock berkembang


(32)

32

metal dan rock yang

mencuat pada tahun 1980-an termasuk Pada tahun 1990-an terdapat

2.Jazz

Berendt mendefinisikan jazz sebagai bentuk seni musik yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa. Beliau berpendapat bahwa jazz berbeda dari musik Eropa dalam jazz yang memiliki hubungan khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai “ayunan,” sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan peran, dan kemerduan dan cara ungkapan yang cermin individualitas dari musisi jazz melakukan.

3. Blues

Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang diciptakan terutama dalam Masyarakat Afroamerika di Deep South Amerika Serikat, pada akhir abad ke-19 dari lagu rohani, lagu kerja, hollers

lapangan, teriakan, dan narasi sederhana berirama balada. The blues di

mana-mana dalam bentuk

tertentu dengan dua belas bar akord miring progresi yang paling umum dengan nada miring (kres dan mol), mencatat bahwa untuk tujuan ekspresif yang dinyanyikan atau dimainkan secara bertahap rata atau menekuk (minor 3 untuk 3 major) sehubungan dengan lapangan dari major scale.Genre blues didasarkan


(33)

33

pada bentuk blues tetapi memiliki karakteristik lain seperti lirik tertentu, garis bass dan instrumen. Blues dapat dibagi menjadi beberapa subgenre mulai dari negara untuk blues perkotaan yang lebih atau kurang populer selama periode yang berbeda dari abad ke-20. Paling dikenal adalah Delta, Piedmont, dan gaya

electric blues dan

pembukaan progresif musik blues ke khalayak yang lebih luas. Pada tahun 1960-an d1960-an 1970-1960-an, terbentuk suatu hibrida y1960-ang disebut revolusi

4. Rhythm and Blues

R&B (ditulis juga RnB, merupakan singkatan dari rhythm and blues) adalah jenis ini pertama kali diperkenalkan oleh pertama kali dipakai sebagai istilah ta RnB menggantikan istilah Parade pada Juni dengan nama Blues and Rhythm. Frase tersebut dibalik oleh Wexler di tahun-tahun awal. Sekarang aliran jenis RnB ini paling digemari diseluruh dunia.

5.Funk

Funk adalah sebuah

terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam,


(34)

34

pengar

gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar funkdapat ditelusuri hingga

jenis

ini terkait dekat dengan musik

6.Hip hop

Hip-Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970-an yang dikembangkan oleh masyarakat Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari Mcing(lebih dikenal

danHip Hop juga diwarnai oleh

fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya. Awalnya pertumbuhan Hip Hop

dimulai dari The Bronx di kota hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang

Hip Hop hanya diisi dengan musik dari

putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang uni hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-patah yang dikenal dengan Hip Hop juga dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual


(35)

35

7. Pop

Istilah pop pertama sekali dicetuskan oleh pengamat senirupa kebangsaan Inggris Lawrence Alloway. Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategorirock, hip hop, country, dan sebagainya

8.Ska

Ska adalah

merupakan pendahulu

musikdan dari

Pada awal 1960-an, ska adalah genre musik yang dominan di Jamaika dan populer di kalangan para

9. Underground

Kata underground itu sendiri didapat karena adanya sekelompok seniman di Prancis sekitar tahun 1920an yang berkutat di bidang seni rupa yg mengadakan pamerannya di dalam subway dan basemen yg terletak di bawah tanah.Dalam dunia musik, underground pertama kali diperkenalkan oleh scene psychedelic pada tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh band-band seperti The Grateful Dead, Velvet Undergound, Acid Test, MC5, dan Frank Zappa.Musik underground


(36)

36

yang kerap mengusung tentang kematian, siksaan, neraka, kehidupan setelah kematian, kritik, protes, dan kecaman.

10. Metal

Heavy metal adalah sebuah

pada

ditandai dengan distorsi baik disemua berkaitan dengan

11.Reggae

Reggae adalah suatu aliran musik yang awalnya dikembangkan di menyebut hampir segala jenis merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan berbasis pada gaya ritmis yang bercirikan aksen pada off-beat atau Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Biasanya dalam reggae terdapat aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada setiaprhythm juga memberi penekanan pada ketukan ketiga; atau menahan Utamanya ketukan ketiga tersebut, selain tempo dan permainan basnya yang kompleks yang membedakan reggae dari rocksteady, meskipun rocksteady


(37)

37

12. Punk Rock

Punk rock adalah salah satu cabang genre dari musik Rock, musik punk rock ini muncul pada era 1970-an dengan munculnya band seperti punk sering meniru struktur musik sederhana seperti

musik

satu atau dua

memiliki satu satu

atau duapunk

rock dikenalkan kembali oleh

menyebut Nirvana dengan istilah album

punk rock untuk dikenal oleh dunia luas.

13.Metalcore

Metalcore bukanlah merupakan fusion atau gabungan dari hardcore dan

metal melainkan hanyalah turunan dari genre hardcore yang terinfluence genre

metal sehingga genre ini sendiri tidak termasuk dalam subgenre metal. Genre ini muncul belakangan pada era 2000-an tapi sudah menunjukkan ciri-cirinya melalui

band-band seperti Deadguy, Earth Crisis, dan Intergrity sejak era 1990-an.

Metalcore sendiri nama yang dibuat oleh media, genre ini dulunya dikenal dengan nama metallic-hardcore. Musik metalcore memiliki ciri khas berupa gitar


(38)

38

dituning drop D sampai C, menggunakan hardcore scream dan death growl (juga didampingi clean vocal pada band-band sekarang), penggunaan breakdown dan biasanya bass mengikuti gitar rhythm. Dilihat dari penggunaan breakdown (ciri khas musik hardcore) ini maka dapat dipahami bahwa metalcore akarnya dari hardcore bukan metal.

14.Hardcore

Hardcorepunk (kadang-kadang disebut hardcore saja) merupakan salah

satu subgenre dari

gitar yang lebih tebal, berat, dan cepat dari musik punk rock awal.Tipikal lagu biasanya sangat pendek, cepat dan keras, selalu membawakan lagu tentang

kebebasan berpendapat,

dan tentang sub-kultur hardcore itu sendiri.

2.2 Keberadaan dan Eksisistensi Panggung Indie Medan di Kota Medan

Keberadaan musik indie di Kota Medan mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar, khususnya bagi para seniman. Pada perkembangannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu pelaku musik indie serta didukung oleh beberapa media massa. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi ialah semakin banyaknya studio musik di Kota Medan yang menjadi sarana tempat latihan dan berkumpul para pelaku musik indie, lalu faktor berikutnya ialah seringnya diadakan acara-acara pertunjukan musik indie sebagai wadah berekspresi sekaligus


(39)

39

mempromosikan karya-karya mereka dan juga sebagai tempat penikmat musik indie menyaksikan penampilan langsung band-band indie Kota Medan.

Panggung Indie Medan adalah sebuah komunitas yang sering mengadakan acara-acara pertunjukan musik indie. Selain mengadakan acara sendiri, Panggung Indie Medan juga sering dilibatkan oleh beberapa pihak untuk mengisi bagian dari acara tersebut.

Tabel 2.1:

Daftar acara yang sudah dilaksanakan oleh Panggung Indie Medan No Tempat Tema Kegiatan Keterangan

Tunggal Pengisi 1 Amaliun Food Court PIM reguler √

2 Center Piece Lapangan Merdeka

PIM reguler

Festival band antar pelajar Charity for Sinabung

√ √ √

3 TVRI Medan HUT TVRI Sumut ke-43 √ 4 PRSU Pekan Raya Sumatera Utara √ 5 Beberapa sekolah di

Medan

Edukasi musik terhadap pelajar √

6 RM. Lubuk Arai HUT PIM ke-2 √ 7 Toko Brother Musik PIM Anniversary ke-1 √

8 Lapangan Zipur Soundsation √ 9 Center Piece MW Ramadhan Cafe √

10 Pendopo USU Brother Pimusikologi √

11 UMSU Gebyar Music √


(40)

40

Acara-acara diatas merupakan acara yang sudah terlaksana. Dari beberapa acara yang diadakan oleh PIM (tunggal) tersebut, dapat terlaksana dikarenakan adanya yang mensponsori, seperti: Telkomsel, PT.Djarum, Suzuki, IM3, Sampoerna, Tissoe Tessa. Adapun pihak-pihak yang pernah mendukung acara tersebut yaitu Brother Musik, manajemen center piece merdeka walk, serigala bisnis, manajemen amaliun food court, star fm, i-radio, krumedan.

Dalam perjalanan musik Panggung Indie Medan, komunitas ini sudah pernah menerbitkan satu album dalam bentuk cd dan album tersebut diberi nama Compilation Satu. Dimana dalam album tersebut terdapat lima belas lagu dengan genre yang berbeda. Lima belas lagu yang terdapat didalamnya merupakan lagu ciptaan sendiri oleh lima belas band yang menjadi anggota dari PIM.

Tabel 2.2:

Daftar lagu yang terdapat dalam album Compilation Satu

No. Nama Band Judul Lagu

1 Pijar Tanda Tanya

2 Aigy Sesal

3 Stupid Mouse Royal Ego 4 Psycopath Insane Agony

5 Pillo Jenuh Letihku

6 Depresi Demon Frontalajur 7 Coconut Head Lagu Panas 8 Ss Cyber Punk Bukan Boneka


(41)

41

9 Mahameru Where Every I May Roam 10 Cranium Emosi Para Bangsat 11 Sunset Blues Bite Medan Punya Barang 12 Sunday Monday Freedom

13 SPR Bencana

14 Lipstick Scarlet

15 Fingerprint Kehidupan

Sumber: Panggung Indie Medan (2014)

Pada proses hingga selesainya album tersebut banyak pihak-pihak yang turut membantu baik dalam berupa moril maupun materil, seperti: Brother Musik, Merdeka Walk, Cora Amplifier, Amaliun Food Court, TVRI Sumut, Deli TV, Kiss FM dan Star FM, I Radio, Visi FM, Sondra FM, Most FM, Prambors, Smart FM, Waspada, Medan Bisnis, Analisa, Medan Blues Society, LK Unimed, Fokus Umsu, 59 Vision, All Photograper Comunity Medan.

Untuk selanjutnya, Panggung Indie Medan sedang mempersiapkan album yang kedua. Perencanaannya dibuat mulai dari pertengahan tahun 2014 dan diperkirakan akan dipasarkan pada pertengahan tahun 2015 yang akan datang.

Keberadaan Panggung Indie Medan sudah diketahui oleh pemerintahan Kota Medan. Dimana mulai dari awal pembentukan PIM sampai setiap kegiatan yang akan dilakukan selalu mengundang kepada pihak pemerintahan. Namun sampai sejauh ini pihak pemerintahan Kota Medan belum memberikan respon apa-apa.


(42)

42 2.2.3 Perekrutan Anggota

Dalam hal perekrutan anggota yang bekerja dibagian manajemen tidak ada suatu aturan khusus ataupun melakukan suatu audisi. Tahap awal biasanya pihak manajemen melihat kesungguhan orang tersebut, lalu membentuk suatu forum diskusi yang menjadi dasar kekuatan manajemen Panggung Indie Medan. Kemudian yang paling penting dari anggota baru adalah bisa bekerjasama dengan baik.

Biasanya anggota baru akan ditempatkan pada posisinya yang paling tepat. Kemudian Jhon dan Ian yang merupakan ketua dan sekretaris akan mengajari anggota tersebut cara-cara bekerja baik pada bagian administrasi maupun pada saat acara dilapangan. Kemudian yang terpenting ditekankan pada anggota baru bahwa jika bekerja jangan memfokuskan pada uang, karena yang terpenting adalah menaikan citra nama Panggung Indie Medan di barometer permusikan di Indonesia bahkan dunia.

Sampai saat ini manajemen struktur organisasi yang ada di Panggung Indie Medan sudah cukup lengkap dan bekerja dengan baik (struktur organisasi tabel 3.1). Berbeda halnya dengan perekrutan anggota band. Bagi setiap band yang ingin bergabung kedalam komunitas ini harus memenuhi syarat yang ada. Adapun syaratnya ialah:

(1) Harus mempunya karya sendiri minimal dua lagu (2) Memberikan karya mereka dalam bentuk cd (3) Memberikan profil band mereka.


(43)

43

Namun setiap band yang sudah memenuhi syarat tersebut akan dikaji terlebih dahulu oleh pengurus Panggung Indie Medan agar dapat ditentukan bahwa band tersebut layak atau belum untuk tampil di Panggung Indie Medan.Berikut adalah band-band yang sudah bergabung kedalam Panggung Indie Medan.

Tabel 2.3:

Daftar band-band yang telah bergabung kedalam Panggung Indie Medan

No Nama Band Genre

1 Relix Rock

2 Beutiful Monday Rock’n roll

3 Sunset Blues Bite Blues

4 Coconut Head Reggae

5 Sinar Pop kreatif

6 Astral Pop kreatif

7 Depresi Demon Rock

8 Infra Pop kreatif

9 D.A.R.A Hip rock

10 Wacacau Ska

11 Zig Zag Pop kreatif

12 The Black Adams Hip rock

13 Wafer Pop

14 SS Cyberpunk Punk rock

15 Aigy Pop


(44)

44

17 Titian Pop

18 Bubble Purple Pop rock

19 Secondary Pop

20 Catalys Hip rock

21 General Hip rock

22 Damnbloody Hip rock

23 Da Freedom Hip rock

24 One Voice & Friends Hip rock

25 Ganjil Band Pop

26 Giorgio Rock

27 Three Four Pop

28 Elvno Pop

29 The Polonia Pop

30 Dof Rock

31 Karikatur Pop

32 Aim The End Pop

33 Stupid Zero Rock

34 Stupid Mouse Rock

35 Medical Pop

36 D’stav Pop

37 Pillo Pop

38 The Fix Pop


(45)

45

40 The Battle Begins Hip rock

41 Adoy The Elektric Band Solo vocal

42 Double Bar Blues Blues

43 Psychopath Insane Hard core

44 Fingerprint Metal core

45 Dosn Metal

46 Kampina Pop reggae

47 Rana Pop Alternatif

48 PGB Pop alternatif

49 SPR Punk rock

50 Muntah Kawat Metal

51 Cranium Dead metal

52 Best Day Ever Pop punk

53 Next Me Zhanalena Metal

54 Leg to Decay Metal

55 Sharoon Pop

56 Masterplan Hip metal

57 No Opposite Day Melodic

58 The Civil Wears Monza Metal

59 Green Electricity Metal

60 No Stain Metal

61 OO PM Rock


(46)

46

63 Bluemint Pop

64 BDG Pop Jazz

65 Laknat Metal core

66 Buntu Otakku Pop punk

67 Mahameru Pop rock

68 Djin Metal

69 Moment in Midnight Pop alternatif

70 Syahid Pop alternatif

71 Spermator Rock

72 Unsticmatic Metal

73 Calss Monster Underground

74 Sweet Cocolate Pop

75 TDTRS Metalcore

76 TMIL Punk rock

77 Ceasy CRW Punk

78 Just Juice Rock alternatif

79 Roworonthek Pop rock

80 Prety Ghost Bride Pop

81 Squadron Metal

82 Best Place For Stay Punk

83 Experiment Bunny Hip rock

84 Sunday Monday Metal Core


(47)

47

86 Dispencer Underground

87 Disobey Metalcore

88 Vacta Pop

89 Pijar pop

90 Lipstick Undergound

Sumber: Panggung Indie Medan 2014

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa band yang sudah bergabung sebanyak 90 band, dengan genre rock sebanyak 10, pop sebanyak 20, metal sebanyak 10, reggae sebanyak 2, punk sebanyak 3, underground sebanyak 3, punk rock sebanyak 3, pop rock sebanyak 4, hip rock sebanyak 1, pop kreatif sebanyak 4, blues sebanyak 2, hardcore sebanyak 1, metalcore sebanyak 6, pop alternatif sebanyak 4, jazz sebanyak 1, solo sebanyak 1, dead metal sebanyak 1, hip rock sebanyak 8, punk rock sebanyak 1, pop punk sebanyak 2, rock alternatif sebanyak 1, melodik sebanyak 1, hip metal sebanyak 1.

Band yang beraliran pop lebih mendominasi di Panggung Indie Medan, di susul oleh rock dan metal. Namun demikian penggemar musik yang hard seperti rock, metal, funk, underground lebih mendominasi pada setiap acara yang dilakukan oleh Panggung Indie Medan.

Selain dalam bentuk band, Panggung Indie Medan juga menampung beberapa komunitas yaitu Bass Community Medan, Medan Guitar Club, Medan Guitar Jamm, Medan Guitar Family, Medan Drummers Foundation.


(48)

48

Panggung Indie Medan adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang seni khususnya seni musik. Organisasi ini merupakan organisasi yang sudah mempunyai dasar hukum yang sah. Latar belakang terbentuknya Panggung Indie Medan adalah banyaknya potensi-potensi anak-anak Medan terhadap musik. Melihat dari itu, maka timbulah suatu ide oleh beberapa musisi yang ada di Medan. Tepatnya pada tanggal 7 September 2012 beberapa musisi tersebut membentuk suatu komunitas yang diberi nama Panggung Indie Medan atau disingkat PIM.

Menurut Goppas Mardakka Aruan yang juga merupakan personil dari

band BDG, yang sudah bergabung kedalam Panggung Indie Medan, beliau mengatakan bahwa adanya komunitas yang menjadi wadah buat band-band

Medan sangatlah baik bagi perkembangan musik Medan. Karena beliau melihat banyak band-band di Medan yang sudah terbentuk namun tidak dapat mempertahankan sampai kejenjang yang lebih tinggi karena tidak tahu kemana mereka mengapresiasikannya.

Di sisi lain, Firmanto yang merupakan pengunjung dari Lapangan Merdeka Resto, beliau merupakan pengunjung yang sering datang karena tertarik melihat pertunjukan yang dilakukan oleh Panggung Indie Medan di Centre Piece. Menurut Firmanto yang merupakan penikmat dari PIM adalah komunitas ini sangat baik bagi perkembangan musik di Kota Medan. Karena melihat dari pertunjukan-pertunjukan yang sudah dilakukan besar harapan bahwa Panggung Indie Medan dapat mengankat permusikan Medan kekancah nasional bahkan internasional.


(49)

49

BAB III

SISTEM PENGELOLAAN PANGGUNG INDIE MEDAN

3.1 Sistem Pengelolaan Panggung Indie Medan

Menurut H.B. Siswanto dalam bukunya Pengantar Manajemen disebutkan bahwa manajemen (pengelolaan) adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan yang spesifikasinya meliputi perencanaan, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang agar mencapai tujuan. Pengelolaan tersebut juga diterapkan dalam manajemen Panggung Indie Medan.

Adapun 5 fungsi utama manajemen yaitu: (1) planning, atau dalam bahasa Indonesia disebut perencanaan, yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada masa yang akan dan apa yang akan diperbuat agar dapat mencapai tujuan itu. (2) organizing, atau dalam bahasa Indonesia disebut pengorganisasian ialah pengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan itu. (3) staffing (penentuan sumber daya manusia) yaitu menentukan keperluan kerja. (4) motivating, yaitu mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan yang hendak dicapai. (5)

controlling, yaitu pengawasan kegiatan dalam bentuk mengukur pelaksanaan sesuai dengan tujuan, menetapkan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan kreatif yang diperlukan (lihat Takari, 2008:43).


(50)

50

Begitu juga dengan Panggung Indie Medan yang menerapkan pengelolaan tersebut. Panggung Indie Medan adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kesenian menerapkan 5 fungsi manajemen di dalamnya, seperti: (1) Perencanaan menjadi pegangan pada setiap pemimpin. Demikian dengan Jhon dan Ian selaku ketua dan sekretaris. Mereka sudah mempunyai perencanaan pendek maupun panjang demi tercapainya visi dan misi. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah mengadakan pesta Indie di bulan Agustus tahun 2014 mendatang. (2) Pengorganisasian yang ada di Panggung Indie Medan memiliki struktur organisasi, yaitu sebagai ketua Loko Tri Jhony Ivanda, wakil ketua Bambang Prio Handoko, sekretaris Adelian Harahap, bendahara Fahrum Nisa Zein, serta kordinator-kordinator yang sudah dipilih sesuai dengan bagian-bagiannya. (3) Penentuan sumber daya manusia dalam hal job description di Panggung Indie Medan sesuai dengan kemampuan sumber daya masing-masing. (4) Motivasi yang selalu menguatkan antara pemimpin dengan anggota serta sebaliknya menjadi penyemangat satu sama lain. Seperti motivasi kepada orang-orang yang bandnya belum bisa tampil di Panggung Indie Medan. (5) Pengawasan yang selalu dilakukan oleh Jhon dan Ian terhadap semua kegiatan yang ada di Panggung Indie Medan. Seperti kepada setiap band yang sudah perfomance untuk tidak langsung pulang, supaya dapat menyaksikan band-band selanjutnya yang akan tampil.

Panggung Indie Medan adalah organisasi musik yang diketuai oleh Jhon. Walaupun Jhon sebagai ketua namun dalam mengambil keputusan selalu melakukan dengan cara musyawarah mufakat. Pengelolaan yang dilakukan didalam Panggung Indie Medan tersusun secara rapi dan terorganisir. Dimana


(51)

51

mulai dari peraturan, kewajiban dan hak setiap anggota. Peraturan yang ada didalam merupakan peraturan yang dibentuk melalui musyawarah bersama. Berikut penulis akan memaparkan struktur organisasi dari Panggung Indie Medan.

Tabel 3.1:

Daftar Struktur Organisasi Panggung Indie Medan

No. Nama Jabatan

1 Loko Tria Johny Ivanda SE Ketua Umum 2 Bambang Prio Handoko Wakil Ketua Umum 3 Adelian Harahap Sekretaris 4 Fharum Nisa Zein Bendahara Umum 5 Diurnanta Kelana Putra Humas dan Media 6 Ary Nizam SH Kuasa Hukum 7 Edi Zam Kabid. Bina Musisi 8 Shandi Siregar Kabid. Multimedia 9 Yudie Ross Manajer Marketing

10 Iwan Dosh Manajer Band

11 Oby Handicka Yusda Otek

Event/Produksi

12 Angga

Ibunk Darel

Kabid. Marchandise

13 Ade Susilo Kabid. IT


(52)

52

3.2 Keadaan Sarana dan Prasarana Panggung Indie Medan

Keadaan sarana dan prasarana dalam sebuah organisasi sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena berjalannya suatu organisasi tidak pernah terlepas dari keadaan sarana dan prasarana dalam organisasi tersebut. Demikian halnya dengan Panggung Indie Medan yang juga membutuhkan sarana dan prasarana demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang sudah dipersiapkan. Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain: sekretariat, venue (tempat pertunjukan), alat musik, soundsystem, panggung, properti kelengkapan dll.

3.2.1 Prasarana Gedung Sebagai Tempat Sekretariat

Dalam sebuah organisasi sangatlah dibutuhkan suatu tempat untuk dijadikan suatu sekretariat. Dengan adanya sekretariat tentunya akan mempermudah organisasi tersebut untuk menjalankan roda organisasi atau pengelolaannya. Didalam sekretariat semua struktur organisasi tersusun secara teratur, baik itu jadwal pertunjukan, jadwal latihan, dan data-data inventaris dapat disimpan dengan baik. Didalam sekretariat juga sering dilakukan diskusi-diskusi antara pengurus dengan pengurus, pengurus dengan anggota. Dimana anggota dapat datang kesekretariat untuk berdiskusi banyak hal. Untuk itulah dalam sebuah organisasi sangatlah diperlukan sebuah sekretariat untuk keberlangsungan organisasi tersebut.


(53)

53

Adapun sekretariat Panggung Indie Medan terletak di Jalan H.M. Yamin No.43D. Gedung yang dijadikan sebagai sekretariat Panggung Indie Medan ini merupakan gedung milik orang tua dari Jhon. Didalam gedung tersebut dibentuk sebuah tempat berukuran empat kali enam meter sebagai kantor sekretariat yang berada di lantai satu dan empat kali lima meter sebagai studio musik yang berada di lantai dua.

Gambar 3.1

Sekretariat Panggung Indie Medan

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

3.2.2 Prasarana Venue Sebagai Tempat Pertunjukan

Dalam melakukan pertunjukan musik yang dilakukan oleh Panggung Indie Medan, membutuhkan tempat yang memenuhi kriteria untuk berlangsungnya acara tersebut. Dimana tempat tersebut dapat didirikan sebuah panggung utama


(54)

54

dan didepan panggung tersebut terdapat lapangan kosong untuk menampung audiens. Adapun venue yang digunakan oleh Panggung Indie Medan sebagai tempat pertunjukan reguler antara lain: (1) Amaliun Food Court jalan Amaliun Medan. Ditempat tersebut terdapat lapangan yang sudah didirikannya panggung berukuran empat kali enam meter dan ada juga tepat bagi audiens. Alasan dipilihnya tempat ini ialah Amaliun Food Court merupakn tempat makan yang ramai dikunjungi.

Gambar 3.2

Venue Amaliun Food Court

Sumber: Dokumentasi penulis, 2013

(2)Center Piece Lapangan Merdeka. Ditempat tersebut dapat didirikan sebuah panggung berukuran empat kali enam meter dan mempunyai lapangan kosong


(55)

55

didepannya sebagai tempat penonton. Alasan dipilihnya tempat ini selain tempat yang memadai juga karena ditempat tersebut banyak tempat makan yang dikunjungi oleh banyak orang. Sehingga setiap orang yang berkunjung ketempat tersebut dapat menonton acara tersebut.

Gambar 3.3

Venue Center Piece Lapangan Merdeka

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Pada acara goes to campus Panggung Indie Medan memilih tempat di Pendopo Universitas Sumatera Utara. Dimana pendopo merupakan tempat yang sengaja di disain untuk melakukan pertunjukan. Panggung berukuran enam kali delapan meter didirikan ditengah. Disisi sebelah kiri merupakan tempat PIM Food Court dan sisi sebelah kanan merupakan IME Food Court.


(56)

56

Gambar 3.4 Venue Pendopo USU

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Selanjutnya, kampus yang dijadikan sebagai tempat untuk acara goes to campus ialah Universitas Muhamadiah Sumatera Utara. Tepatnya lapangan kosong didepan fakultas tehnik mesin. Disitu didirikan panggung enam kali delapan meter. Didepan panggung merupakan tempat kosong untuk penonton. Disebelah kanan panggung dipampangkan hasil karya dari tehnik mesin UMSU, Harapan, dan ITM.


(57)

57

Gambar 3.5 Venue Lapangan UMSU

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Selain kegiatan pertunjukan musik yang dilakukan secara reguler di Amaliun dan Lapangan Merdeka, Panggung Indie Medan juga sering melakukan kegiatan diluar itu. Seperti mengadakan amal untuk sinabung dengan tema “Charity for Sinabung”, pengisi acara di Pekan Raya Sumatra Utara, dan ikut berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun TVRI Sumatera Utara ke-43 di halaman TVRI Sumut, ulang tahun PIM yang ke-2 dilaksanakan di depan R.M. Lubuk Arai Jln.Dr. Mansur.


(58)

58

Gambar 3.6

Venue Charity For Sinabung

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Gambar 3.7 Venue Lubuk Arai


(59)

59

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

3.2.3 Alat Musik dan Sound System

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilka memproduksi disebut sebagai diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut

Berikut ini merupakan klasifikasi alat musik berdasarkan sumber bunyinya (Curt Sach-Hornbostel)

• Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya atau dari badan alat musik itu sendiri. Contoh: drum

• Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh:

yang digetarkan. Contoh:


(60)

60

Selain berdasarkan sumber bunyi, berikut ini merupakan klasifikasi alat musik berdasarkan cara memainkan:

• Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan ole gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangka konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adal

• Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada)

• Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.

• Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai. Adapun alat musik yang digunakan disetiap pertunjukan Panggung Indie Medan, disediakan oleh Brother Musik yang merupakan mitra. Selain alat musik yang dibutuhkan, Brother Musik juga menyediakan soundsystem sesuai dengan kebutuhan.


(61)

61

No Alat Musik Klasifikasi Berdasarkan Sumber Bunyi 1 Drum set Membranofon, Idiofon

2 Keyboard Elektrofon

3 Gitar Kordofon

4 Bass Kordofon

5 Conga Membranofon Sumber: Ozi Brother Music, 2014

3.3 Sumber Keuangan dan Pengeluaran Panggung Indie Medan

Sumber keuangan Panggung Indie Medan berasal dari setiap sponsor yang mendanai kegiatan yang akan dilaksanakan. Tidak ada suatu lembaga atau donatur khusus yang membiayai keberlangsungan Panggung Indie Medan. Namun ada beberapa pihak luar yang mengajak kerjasama dengan Panggung Indie Medan. Dimana acara tersebut disponsori oleh pihak luar dan PIM ikut mempromosikan label dari pihak luar tersebut. Sampai saat ini adapun sponsor yang sudah pernah kerjasama dengan Panggung Indie Medan ialah: Telkomsel, PT. Djarum, Suzuki, IM3 dan PT. Gudang Garam, Sampoerna, Tissoe Tessa.

Adapun dana yang didapat dari sponsor akan diketahui oleh semua anggota. Dana yang didapat akan dibagi secara rata sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Dan honor yang dibagi sesuai dengan dana yang didapat dari


(62)

62

sponsor. Biasanya honor dibagi dengan kalkulasi 30% dibagi kepada pengisi acara, 30% dibagi kepada pihak manajemen, 20% masuk khas, 20% kepada biaya-biaya yang tidak terduga.

Disamping acara tunggal yang dilakukan oleh Panggung Indie Medan, sering juga job dari luar yang mengajak Panggung Indie Medan untuk mengisi diacara tersebut. Adapun acara yang pernah menjadi bagian Panggung Indie Medan sebagai pengisi acara adalah: (1)Mengisi acara pada ulang tahun Pekan Raya Sumatera Utara, (2) Mengisi acara pada ulang tahun TVRI Sumut yang ke-43, (3) Mengisi acara pada Soundsation yang diselenggarakan oleh A-Mild

Adapun honor yang didapat pada saat mengisi acara akan diketahui oleh para anggota. Honor yang didapat akan dibagi dengan kalkulasi 50% kepada band

pengisi acara, 40% kepada manajemen dan 10% untuk biaya operasional.

3.4 ProsesPertunjukan

Dalam setiap pertunjukan, Panggung Indie Medan selalu melakukan persiapan yang matang. Contohnya pada pertunjukan yang dilakukan secara reguler di Centre Piece Lapangan Merdeka. Acara dilakukan pada hari Rabu dan dimulai dari jam 20.00 WIB sampai dengan Jam 23.00 WIB. Jadi sebelum hari Rabu manajemen Panggung Indie Medan sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara itu.

Adapun yang harus dipersiapkan sebelum acara ialah: 1. Menentukan band apa saja yang akan mengisi acara. 2. Menghubungi band atas kesediannya.


(63)

63

3. Membuat informasi kepada penikmat Panggung Indie Medan melalui media massa, seperti radio dan media sosial.

4. Mempersiapkan segala peralatan seperti panggung, alat musik,

soundsystem, lighting dan dekorasi panggung.

5. Menentukan mc (master ceremony) yang berkompeten dalam acara tersebut.

Pada saat acara berlangsung semua personil sudah bersiap dibagiannya masing-masing. Ada dibagian acara, keamanan, alat dan transportasi dan lainnya. Biasanya acara akan dibuka pertama kali oleh mc. Dimana mc akan memberikan salam pembuka. Seteleh itu lalu mulai pertunujukan musik oleh salah satu band. Setiap band biasanya membawakan dua sampai lima lagu. Setiap sehabis penampilan dari band, biasanya akan diadakan kuis interaktif yang dilakukan oleh mc yang melibatkan oleh penonton. Hadiah yang diberikan kepada setiap pemenang kuis bermacam-macam. Dapat berupa kaos, topi atau yang lainya sesuai kesepakatan antara sposor dan manajemen Panggung Indie Medan.

Setiap pertunjukan yang dilakukan pada hari Rabu band yang tampil bisa empat sampai lima band. Dan band tersebut bisa membawaka dua sampai lima lagu. Tingkat keramaikan dari setiap acara tersebut dapat dilihat dari band yang akan tampil. Jika band yang sudah mempunyai fans yang banyak, maka acara tersebutpun akan dipadati oleh fans panatik mereka. Untuk menghindari kepadatan atau sebaliknya, maka manjemen Panggung Indie Medan selalu membagi band yang sudah mempunya fans banyak dan band yang belum mempunyai fans yang banyak.


(64)

64

Setelah acara selesai biasanya Panggung Indie Medan mempunyai agenda, adapun agenda yang dilakukan ialah:

1. Foto bersama antara manajemen dengan setiap band yang sudah tampil.

2. Mengadakan musyawarah sebentar kepada setiap personil, guna membiacarakan segala kelebihan dan kekurangan selama acara berlangsung.

3. Mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh penikmat Panggung Indie Medan melalui media sosial.

4. Membereskan semua peralatan seperti, alat musik, soundsystem, dekorasi panggung dan lainnya.

Gambar 3.8

Foto Bersama Manajemen


(65)

65 BAB IV

PENYAJIAN DAN GAYA MUSIKDALAM KONTEKS PERTUNJUKAN PADA PANGGUNG INDIE MEDAN

4.1 Penyajian Musik Dalam Setiap Pertunjukan

Seni pertunjukan dapat diartikan sebagai salah bentuk artikulasi berkesenian manusia yang disajikan dalam format "pementasan". Kategori ini diperlukan karena seringkali artefak kebudayaan spesifik yang kita kenal dalam bentuk tarian, nyanyian, ornamen, dan sebagainya merupakan bagian utuh dari suatu pentas pertunjukan. Seni pertunjukan (performing art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman, dan hubungan seniman dengan penonton (sumber: www.wikipedia.or.id).

Meskipun seni pertunjukan bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni seperti teater, tari, musik, dan sirkus, tetapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah “seni pertunjukan” (performing arts). Seni pertunjukan adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.

Dalam tulisan ini penulis memfokuskan pertunjukan musik yang dilakukan Panggung Indie Medan pada acara reguler dan goes to campus.


(66)

66 4.1.1 Penyajian Musik Pada Event Reguler

Reguler adalah sebuah kata yang artinya teratur atau tetap. Dalam kegiatan Panggung Indie Medan yang dilakukan secara reguler berada di dua tempat. Yang pertama kegiatan dilakukan di Amaliun Food Court dan yang kedua di Center Piece Lapangan Merdeka.

Yang pertama penulis akan menjelaskan secara spesifik kegiatan reguler yang dilakukan di Amaliun Food Court. Kegiatan ini diadakan setiap hari Jumat Pukul 20.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Pada siang hari biasanya seluruh panitia sudah melakukan persiapan. Persiapan yang dilakukan mulai dari panggung, lighting, properti, soundsystem dan yang lainya.

Pada pukul 19.00 WIB biasanya tempat tersebut dipadati oleh pengunjung yang merupakan penikmat dari Panggung Indie Medan serta pengunjung dari amaliun food court itu sendiri.

Hingga dapat waktunya pukul 20.00 WIB acara mulai dibuka oleh mc (master ceremonial)1

Sehabis kata-kata pembuka, kemudian dimulailah penampilan dari band

yang pertama. Sebelum memulai penampilan, biasanya setiap vokalis akan . Mc akan membuka dengan menyapa seluruh penonton dan pengunjung yang berada dilokasi. Lalu mc akan menjelaskan secara singkat tentang profil Panggung Indie Medan. Kemudian mc kembali memberitahukan

band-band yang akan tampil dan beberapa kuis interaktif yang akan dilakukan selama acara nanti.

1

MC adalah singkatan dari master of ceremony. Secara harafiah mc artinya penguasa acara, pemandu acara, pembawa acara. Mc sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya suatu acara sejak dimulai dan hingga ditutup.


(67)

67

menyapa kembali setiap penonton. Kemudian mengucapkan terima kasih kepada Panggung Indie Medan yang sudah memberikan tempat kreatifitas. Biasanya diakhir kata vocalis selalu memberikan semangat kepada semua band-band Medan dengan semboyan ‘Medan Harus Bisa!!!’. Setiap band yang tampil akan membawakan empat sampai lima lagu dengan durasi 25 sampai 30 menit.

Sehabis dari penampilan band pertama, maka mc kembali naik kepanggung. Kemudian kembali penampilan dari band yang kedua. Setelah penampilan dari band kedua selesai, kembali lagi mc naik kepanggung, dan kali ini mc akan mengadakan kuis. Kuis ini melibatkan penonton yang ada. Pertama mc akan mencari penonton yang akan diberi pertanyaan. Kemudian mc akan memberikan pertanyaan. Biasanya pertanyaan yang diajukan tidak jauh dari tema kegiatan. Setiap penonton yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar maka akan diberikan hadiah berupa kaos, topi atau emblem yang berhubungan dengan Panggung Indie Medan. Dalam kuis biasanya dicari dua hingga tiga orang.

Sehabis kuis dilakukan, maka kembali dilanjutkan dengan penampilan

band selanjutnya. Setelah penampilan band ketiga dan keempat maka kembali dilakukakan kuis interaktif. Setelah kuis selesai, kembali dilanjutkan penampilan

band yang kelima. Setelah penampilan band yang kelima, maka acara akan ditutup oleh mc. Mc akan mengucapkan banyak terima kasih kepada penonton dan seluruh pihak-pihak yang sudah mendukung acara tersebut. Kembali, tidak lupa diakhir kata mc kembali memberikan semangat kepada seluruh band-band Medan dengan semboyan ‘Medan Harus Bisa!!!’.


(68)

68

Gambar 4.1

Reguler di Amaliun Food Court

Sumber: dokumentasi penulis, 2013

Gambar 4.2 Kuis Interaktif


(69)

69

Sumber: dokumentasi penulis, 2013

Kedua adalah reguler yang dilakukan di Center Piece Lapangan Merdeka. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu malam pukul 20.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Biasanya dari Rabu siang Panggung Indie Medan sudah melakukan persiapan untuk acara malam. Persiapan dimulai dari panggung, soundsystem, lighting, properti panggung, dan alat musik. Setelah persiapan selesai dilakukan biasanya dilakukan soundcheck untuk memastikan semua persiapan yang dilakukan sudah berfungsi dengan baik. Lalu biasanya pukul 19.00 WIB penonton sudah ramai di depan panggung. Sebelum acara dimulai, seluruh panitia mengadakan brefing singkat guna memastikan semua kondisi sudah ready.

Tepat pukul 20.00 WIB acara mulai dibuka oleh mc (master ceremonial). Mc akan membuka dengan menyapa seluruh penonton dan pengunjung yang berada dilokasi. Kemudian mc akan menjelaskan dengan singkat tentang profil Panggung Indie Medan. Setelah itu mc kembali memberitahukan band-band yang akan tampil dan beberapa kuis interaktif yang akan dilakukan selama acara nanti.

Setelah kata pembuka dari mc, kemudian dimulailah penampilan dari band

yang pertama. Sebelum memulai penampilan, biasanya setiap vokalis akan menyapa kembali setiap penonton. Kemudian mengucapkan terima kasih kepada Panggung Indie Medan yang sudah memberikan tempat kreatifitas. Tidak lupa diakhirnya selalu memberikan semangat kepada semua band-band Medan dengan semboyan ‘Medan Harus Bisa!!!’. Setiap band yang tampil akan membawakan empat sampai lima lagu dengan durasi 25 sampai 30 menit.


(70)

70

Setelah penampilan dari band yang pertama kemudian kembali lagi mc masuk untuk menyapa penonton dan mengucapkan beberapa kata-kata. Kemudian kembali penampilan dari band yang kedua. Kemudian selesai penampilan

bandyang kedua maka mc melakukan kuis interaktif. Kuis ini melibatkan penonton yang ada. Pertama mc akan mencari penonton yang akan diberi pertanyaan. Kemudian mc akan memberikan pertanyaan. Biasanya pertanyaan yang diajukan tidak jauh dari tema kegiatan. Setiap penonton yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar maka akan diberikan hadiah berupa kaos, topi atau emblem yang berhubungan dengan Panggung Indie Medan. Dalam kuis biasanya dicari dua hingga tiga orang.

Setelah kuis selesai dilakukan maka kembali acara dilanjutkan dengan penampilan band yang ketiga dan keempat. Setelah penampilan band ketiga dan keempat maka kembali dilakukakan kuis interaktif. Setelah kuis selesai, kembali dilanjutkan penampilan band yang kelima. Setelah penampilan band yang kelima, maka acara akan ditutup oleh mc. Mc akan mengucapkan banyak terima kasih kepada penonton dan seluruh pihak-pihak yang sudah mendukung acara tersebut. Tidak lupa diakhir kata mc kembali memberikan semangat kepada seluruh band-band Medan dengan semboyan ‘Medan Harus Bisa!!!’.


(71)

71

Gambar 4.3

Reguler Lapangan Merdeka

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Gambar 4.4


(72)

72

Sumber: dokumentasi penulis, 2013

4.1.2 Penyajian Musik Pada Event Goes To Campus

Goes to campus atau dalam Bahasa Indonesia artinya pergi ke kampus, merupakan kegiatan yang dilakukan Panggung Indie Medan setelah masa reguler selesai. Kegiatan ini disponsori oleh kartu IM3 dari Indosat. Disamping Indosat sebagai sponsor, acara ini juga didukung oleh Kampusi Promo, Cerita Medan, DIGI, Brother Musik, Bukan Gosip Medan dan 59 Vision.

Goes to campus pertama sekali diselenggarakan di Universitas Sumatera Utara tepatnya di Pendopo. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu 26 November 2014. Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari kerjasama antara Panggung Indie Medan dengan Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi (IME) Universitas Sumatera Utara. Kerjasama yang dilakukan oleh Panggung Indie Medan dengan Mahasiswa dan Mahasiswi ini sudah dirancang dua bulan sebelum hari-H. Kegiatan yang bertemakan Brothers Pimusikologi ini bertujuan untuk


(73)

73

mengenalkan kepada mahasiswa USU bahwa adanya komunitas musik indie di Kota Medan.

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dari acara tersebut antara lain: 1. Memberikan wadah kepada musisi lokal untuk mempertontonkan hasil

karya mereka didepan umum khususnya mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara.

2. Memperkenalkan musisi-musisi lokal kepada masyarakat umum.

3. Memberikan wadah kepada mahasiswa USU khususnya Etnomusikologi untuk menampilkan hasil karya mereka.

4. Memberikan semangat kepada mahasiswa/i Etnomusikologi USU untuk berkarya.

Kegiatan yang pertama sekali dilakukan di Universitas Sumatera Utara ini menghadirkan beberapa penampilan band-band lokal Medan dan juga menghadirkan band dan komunitas yang ada di Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi. Adapun band dan komunitas yang ditampilkan terdiri dari beberapa genre musik yang berbeda. Berikut adalah tabel list Brothers Pimusikologi.

Tabel 4:

Daftar List Band Brother Pimusikologi Road To Campus

No Waktu Durasi Aktifitas Genre

1 15.00-16.00

60 menit

Opening: Host and Stage

E-Rock Rock n’roll Over List Metal


(74)

74

Jhaf Pop Alternatif The Blunder Blues Rock 2 16.10-17.10

60 menit

Komunitas Gitar IME

DR IR Hip Rock Clinic by Endors Art

Rock 3 17.10-18.00

50 menit

Komunitas Drum IME

Sharoon Pop

4 Break Maghrib

5 18.30-19.15

45 menit

Komunitas Tradisi IME Sendogarpu

Coconut Head Reggae

6 Break Isya

7 20.00-21.00

60 menit

Komunal Primitif IME

Pillo Pop

Rock N Roll Sweet Heart Pop Rock

Pijar Pop

Stupid Mouse Underground 8 21.00-22.00

60 menit

Black Canal Reggae SS Cyber Punk Punk Rock Produksi Dendam Dead Metal Next Me Zhanalena Metal Core


(75)

75

9 22.00-22.45

45 menit

Sunset Blues Bite Blues Muntah Kawat Metal

SPR Punk Rock

Berbicara tentang penyajian musik diacara Road To Campus ini sedikit berbeda dengan penyajian musik pada saat reguler. Jika pada reguler semua pengisi acara berasal dari anggota Panggung Indie Medan yang sudah memiliki karya sendiri. Namun diacara Road To Campus ini beberapa pengisi acara berasal dari komunitas dan band oleh Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi. Ada empat komunitas dan tiga band IME yang ikut memeriahkan acara tersebut. Kehadiran beberapa komunitas dari IME sangat bermanfaat untuk acara tersebut, itu dikarenakan acara tersebut tidak monoton menyajikan musik saja, namun dapat diselingi oleh instrumen-instrumen dari komunitas.

Penyajian musik yang ditampilkan pada acara tersebut dapat dikatakan meriah. Karena band yang ditampilkan merupakan band-band yang sudah lumayan dikenal oleh masyarakat. Pada acara tersebut pun kegiatan musik yang ditampilkan tidak membosankan. Itu dikarenakan band-band yang ada terdiri dari banyak genre musik. Disamping band ada juga penampilan dari komunitas-komunitas. Genre yang ada seperti pop, rock, metal, reggae, blues dan lain sebagainya sangat bermanfaat untuk memeriahkan suasana. Dimana setiap band

yang terdaftar akan mendatangkan fans mereka masing-masing.

Dapat dikatakan bahwa pada saat acara dimulai sampai akhir lama-kelamaan orang-orang semakin bertambah banyak menonton acara tersebut. Acara tersebut dimulai pada pukul 15.00 dan terdiri dari enam sesi. Untuk lebih jelasnya


(76)

76

dapat dilihat pada tabel 4. Pada tabel tersebut dijelas tentang rundown acara, juga lengkap dengan genre dari setiap band.

Hasil dari pengamatan yang penulis lakukan, bahwa ada beberapa band

dan komunitas yang memiliki fans cukup banyak, anatar lain Komunitas Drum IME, Coconut Head, Pillo, Pijar, Komunal Primitif IME, Black Canal, Stupid Mouse, Next Me Zhanalena, Sunset Blues Bite dan SPR. Banyaknya penonton yang datang dikarenakan musik yang ditampilkan tersebut menarik. Contohnya penampilan Komunal Primitif IME yang merupakan instrumen perkusi dapat menarik simpatik dari penonton yang ada. Instrumen yang dibawakan mereka membuat penonton yang pertama sekali melihat tertarik dan langsung maju kedepan panggung untuk menyaksikan secara dekat. Komunal Primitif yang personilnya merupakan mahasiswa dan mahasiswa Etnomusikologi USU membawakan tiga buah instrumen secara medley. Penampilan mereka mendapat tepuk tangan yang meriah dari penonton.

Gambar 4.5


(77)

77

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Gambar 4.6 Penampilan Band SPR

Sumber: dokumentasi penulis, 2014

Gambar 4.7


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)