sebesar 4,5 kg. Penelitian menunjukkan pula bahwa tinggi badan memiliki asosiasi positif terhadap usia menarche dini.
Sebuah penelitian analitik di Yogyakarta menunjukkan hasil bahwa status gizi serta tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan yang bermakna dengan usia
menarche yang terjadi lebih dini. Dalam hal ini, tingkat pendidikan ibu memberikan
pengaruh tidak langsung terhadap status nutrisi, yakni dihubungkan dengan ragam makanan harian yang disiapkan. Sementara itu, variabel independen lainnya seperti
tingkat pendidikan ayah, usia menarche ibu, dan tingkat pendapatan tidak memiliki hubungan yang bermakna Widada, 2002.
2.3. Hubungan Status Nutrisi dengan Usia Menarche
Nutrisi memiliki peran penting dalam proses menarche Goldman, 2000. Menarche
terjadi lebih dini pada remaja dengan status nutrisi yang baik Acharya dkk., 2006. Menurut Buyken dkk. 2009, nutrisi yang baik tidak menginisiasi proses
pubertas. Proses pubertas terjadi akibat rangsang hormonal dan dimulai tanpa pengaruh dari nutrisi. Nutrisi yang baik hanya akan mempercepat proses tersebut.
Sebuah hipotesis mengungkapkan bahwa seorang remaja putri harus mencapai berat badan sekurang-kurangnya 47,8 kg untuk bisa mengalami menarche.
Selain itu, lemak tubuh harus meningkat hingga 23,5 dari lemak saat prepubertas. Kedua hal ini dikaitkan dengan status nutrisi. Namun, pada wanita obesitas dengan
penyakit seperti diabetes, menarche akan terjadi lebih lambat. Hal ini dikarenakan penggunaan nutrien yang tidak sempurna Rebar, 2002.
Pada remaja dengan kelebihan nutrisi kelebihan berat badan, menarche juga terjadi lebih dini. Hal ini diasosiasikan dengan kadar leptin yang disekresikan oleh
kelenjar adiposa. Peningkatan kronik dari konsentrasi leptin di perifer turut memacu peningkatan serum Luteinizing Hormone LH, baik pada siang maupun malam hari.
Menurut Wilson dkk. 2003 dalam Uche-Nwachi dkk. 2007, LH merupakan hormon yang dihasilkan di hipofisis anterior dan dapat dijadikan parameter menilai
pubertas pada wanita. Serum LH yang meningkat lebih dini dari seharusnya
Universitas Sumatera Utara
berimbas kepada peningkatan serum estradiol yang kemudian berakhir dengan menarche
dini Uche-Nwachi dkk., 2007. Menurut Matkovic dkk. 1997, leptin sebagai produk dari gen ob pada penderita obesitas mempengaruhi maturasi ovarium.
Hasil tersebut didapatkan dari penelitian in vivo terhadap tikus, sementara penelitian pada manusia belum dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini, kerangka konsep yang dibuat yaitu mengenai hubungan antara status nutrisi dengan usia menarche.
Variabel independen
Variabel dependen
Gambar 3.1. Kerangka konsep hubungan antara status nutrisi dengan usia menarche
3.2. Definisi Operasional
Status nutrisi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi dua tahun sebelum menarche. Sementara itu, berat badan
merupakan katagori indeks massa tubuh perkiraan dua tahun sebelum mengalami menarche
. Pengukuran status nutrisi siswi SMP dan SMA Ahmad Yani Binjai dinilai berdasarkan jawaban yang diberikan responden terhadap instrumen berupa kuesioner
riwayat makan. Penggunaan kuesioner adalah untuk menilai status nutrisi dua tahun sebelum menarche secara kualitatif. Riwayat makan yang dimaksudkan adalah
riwayat makan secara umum dalam dua tahun terakhir sebelum menarche dan tidak dititikberatkan pada keadaan tertentu.
Kuesioner terdiri dari 22 butir pertanyaan tertutup, dengan 3 pilihan jawaban. Jawaban yang mengarah ke status gizi kurang diberi nilai 0, jawaban yang mengarah
ke status gizi baik diberi nilai 1, dan jawaban yang mengarah ke status gizi lebih diberi nilai 2.
Penarikan kesimpulan terhadap kuesioner riwayat makan harus dianalisis oleh pengaplikasi Supariasa dkk., 2002. Oleh karena itu, penilaian dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan sistem skoring dengan skala sebagai berikut: Status Nutrisi
Usia Menarche
Universitas Sumatera Utara