Kalangan organisasi non-pemerintah maupun berbagai kelompok dan individu yang peduli dengan kepentingan lingkungan hidup dan sumber – sumber kehidupan rakyat
Syahrul Isman Manik
II.3 Statuta WALHI MUKADIMAH
Perjuangan untuk merebut dan mempertahankan kedaulatan rakyat atas lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat sebagai bagian dari upaya
mewujudkan kehidupan yang adil, harus dilakukan secara arif dan berkelanjutan oleh berbagai kelompok masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Disadari bahwa perjuangan tersebut dari hari ke hari semakin dihadapkan dengan tantangan yang berat, terutama yang bersumber pada: Pertama, semakin kukuhnya
dominasi dan penetrasi rezim kapitalisme global melalui agenda-agenda pasar bebas dan hegemoni paham liberalisme baru neo-liberalism. Kedua, semakin menguatnya
dukungan dan pemihakan kekuatan politik dominan di dalam negeri terhadap kepentingan negara-negara industri atau rejim ekonomi global. Rezim kapitalisme global menempatkan
rakyat, lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat, bahkan bumi, sebagai tumbal akumulasi kapital.
Dominasi dan penetrasi tersebut telah memposisikan negara menjadi perpanjangan tangan kapitalisme global. Akibatnya kebijakan sosial, ekonomi, politik pun diwarnai oleh
semangat liberalisasi dan privatisasi yang memudahkan ekspansi modal dan globalisasi pasar. Watak kebijakan negara pada akhirnya membuka jalan bagi perampasan secara
sistematis hak-hak sosial, ekonomi, politik, dan budaya rakyat.
Universitas Sumatera Utara
sudah sejak awal mempersoalkan berbagai kebijakan negara yang menghancurkan dan merampas hak-hak rakyat atas lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat.
Untuk merespon berbagai persoalan lokal, nasional maupun global, pada 1980 beberapa organisasi non-pemerintah Ornop dan beberapa individu yang memiliki
kepedulian terhadap masalah lingkungan mendirikan WALHI. Sejak saat itu, WALHI berkembang menjadi forum organisasi non-pemerintah yang memposisikan diri sebagai
wahana yang mensinergikan semua potensi gerakan advokasi lingkungan dan penguatan posisi dan akses rakyat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber – sumber
kehidupan rakyat.
Bahkan pada perjalanan selanjutnya, WALHI memposisikan diri sebagai bagian dari gerakan rakyat dan gerakan sosial untuk melawan dominasi kekuatan kapitalisme
global dan kebijakan negara yang bertanggungjawab atas perampasan hak sosial, ekonomi, politik, dan budaya rakyat yang terjadi di tingkat lokal, nasional maupun
internasional.
Dengan pilihan posisi seperti itu, WALHI sesungguhnya hendak menegaskan kepada para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan baik negara, PBB, organisasi
internasional, lembaga keuangan internasional, perusahaan multinasional maupun kelompok lain yang potensial merusak lingkungan hidup dan sumber – sumber kehidupan
rakyat, bahwa rakyatlah pemilik kedaulatan atas lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat.
Menghadapi realitas di atas, WALHI mengemban misi sebagai wahana perjuangan penegakan kedaulatan rakyat dan demokrasi untuk pemenuhan keadilan, pemerataan
sosial, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber-
Universitas Sumatera Utara
sumber kehidupan rakyat, serta penyelenggaraan kepemerintahan yang adil dan demokratis.
Untuk mewujudkan misi tersebut WALHI memainkan peran: pertama, menggalang sinergi kekuatan antar organisasi non-pemerintah dan organisasi rakyat yang
berorientasi pada nilai-nilai : 1 demokrasi, 2 keadilan antargenerasi, 3 keadilan gender, 4 Penghormatan terhadap makhluk hidup 5 persamaan hak masyarakat adat,
6 solidaritas, 7 anti kekerasan, 8 keterbukaan, 9 keswadayaan dan 10 profesionalisme. Kedua, mendorong proses transformasi sosial dengan cara: 1
mengembangkan potensi kekuatan dan ketahanan rakyat, 2 mengembalikan mandat negara untuk menegakkan dan melindungi kedaulatan rakyat, 3 mendekonstrusikan
tatanan ekonomi kapitalistik global yang menindas dan eksploitatif, 4 membangun alternatif tata ekonomi dunia baru, serta 5 mendesakkan kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat yang adil dan berkelanjutan. Ketiga, memfasilitasi komunikasi dan informasi antarorganisasi non-pemerintah dan antar
sesama kelompok masyarakat dan individu dalam melakukan advokasi lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat.
II.4. Struktur Organisasi WALHI-Sumut