Hasil Penelitian Sebelumnya KAJIAN PUSTAKA

sehingga mereka mentaati segala peraturan yang ditetapkan. Dengan demikian disiplin merupakan bantuan kepada peserta didik agar mampu berdiri sendiri. Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran. Berdasarkan beberapa kajian di atas, dapat dinyatakan bahwa keberhasilan program pendidikan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya ditentukan oleh mutu atau kualitas pembelajaran. Melalui kualitas pembelajaran itu, visi, misi atau tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal. Dengan demikian diperlukan manajemen peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga tercipta kualitas pembelajaran terus meningkat dari waktu ke waktu.

2.8 Hasil Penelitian Sebelumnya

Ada tiga penelitian sebelumnya yang dicantumkan dalam tesis ini. Pertama penelitian yang dilakukan oleh Sri Widayati tahun 2006. Penelitian relevan khususnya yang berkait dengan manajemen pembelajaran secara umum. Kedua penelitian yang dilakukan oleh Amril Muhammad dan Imam Siregar tahun 2003. Relevansi penelitian ini utamanya yang berkait dengan manajemen berbasis sekolah dari banyak MI dan MTs, termasuk di dalamnya menyangkut akuntabilitas mutu pendidikan. Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti MIPA UIN Jakarta tahun 2004. Relevansi penelitian ini karena sangat berkait dengan pengembangan strategi pembelajaran matematika dan IPA di madrasah. Papasan secara singkat ketiga penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan oleh Sri Widayati tahun 2006 dengan judul: Manajemen Pembelajaran Berbasis Kompetensi Studi Kasus Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Semarang ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan manajemen pembelajaran ekonomi dan untuk mengungkapakan faktor pendukung dan kendalanya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan manajemen pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Untuk menganalisis dan pengolahan, data digunakan model analisis interaktif, yang memiliki empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran ekonomi yang berbasis kompetensi telah merubah paradigma pembelajaran dari yang semula “apa yang harus diajarkan kurikulum ke apa yang harus dikuasai oleh siswa”. Pembelajaran ekonomi direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi sesuai dengan prosedur dan kaidah-kaidah yang harus dipenuhi dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi. Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran ekonomiberbasis kompetensi adalah kepemimpinan Kepala Sekolah, Kesiapan guru dan siswa, serta dukungan masyarakat. Faktor kendalanya adalah belum sepenuhnya warga sekolah memahami kurikulum berbasis komapetensi dan belum optimalnya kualitas pembelajaran. Saran atau rekomendasi yang diajukan adalah perlu pemahaman yang lebih intens terhadap kaidah-kaidah pembelajaran berbasis kompetensi utamanya bagi para guru. Rekomendasi yang lain adalah untuk memenuhi tuntutan standar kompetensi pelajaran ekonomi maka sekolah perlu meningkatkan kemitraan dengan lembaga-lembaga ekonomi baik yang dikelola oleh masyarakat maupun oleh pemerintah. Penelitian lain dilakukan oleh Amril Muhammad dan Imam Siregar tahun 2003. Penelitian ini berjudul Implementasi School – Based Management SBM di Madrasah. Penelitian ini dilaksanakan di 40 MI dan 70 MTs yang berada di 11 Kabupaten pada 8 propinsi, yang menjadi mitra rintisan uji coba SBM di madrasah. Kedelapan propinsi itu adalah Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penggunaan metode ini memberi keleluasaan kepada peneliti untuk memperoleh temuan-temuan studi berupa data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Dengan metode ini pula peneliti dapat mentabulasi obyek-obyek nyata atau mengukur hal-hal yang tidak nyata seperti pendapat atau pencapaian prestasi tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep School – Based Management SBM yang diimplementasikan di madrasah menyangkut beberapa aspek, yaitu : kemandirian, keterbukaan, kerja sama, dan keberlanjutan. Penilaian terhadap aspek kemandirian mencakup lima belas butir yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang dilakukan warga madrasah, penyediaan fasilitas penunjang pendidikan termasuk penyediaan dana. Penilaian terhadap aspek keterbukaan mencakup empat butir yang berkaitan dengan ketersediaan wadahsarang komunikasi dan sosialisasi kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan hasil. Penilaian terhadap aspek kerjasama mencakup empat butir yang berkaitan dengan dukungan baik fisik maupun dana serta keterlibatan masyarakat dalam pengembangan madrasah. Penilaian terhadap aspek akuntabilitas mencakup lima butir yang berkaitan dengan pembukuan, pertanggungjawaban keuangan, dan pertanggungjawaban terhadap mutu pendidikan. Penilaian terhadap aspek keberlanjutan program mencakup lima butir yang berkaitan dengan proses yang dilakukan dalam menyusun perencanaan dan penyusunan rencana lanjutan. Penelitian yang juga relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti MIPA, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta, tahun 2004. Judul penelitian adalah Analisis Pengembangan Strategi Pembelajaran Matematika dan IPA di Madrasah Ibtidaiyah : Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Parung Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Fokus penelitian adalah kegiatan proses pembelajaran matematika dan IPA. Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data, yaitu dengan melakukan observasi, partisipasi, dan wawancara serta kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada pegelola madrasah, guru matematika dan siswa. Sebagai pelengkap digunakan dokumentasi dengan VCD. Kesimpulan menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan metode ekspositori dengan memberikan ceramahinformasi, tanya jawab, latihan, siswa diminta untuk mengerjakan soal di muka kelas. Guru menerangkan sambil menggunakan alat peraga seperti kertas karton lingkaran yang dibagi empat. Pada pengajaran IPA guru menggunakan alat peraga IPA. Tanggapan siswa bahwa mereka serius mendengarkan, kelihatan menyenangi kegiatan pembelajaran MIPA, karena merupakan pembelajaran yang bervariasi. 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk dan StrategiPendekatan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen peningkatan kualitas pembelajaran matematika di Madrasah Tsanawiyah Negeri Winong Pati, dan untuk mengungkapkan faktor- faktor pendukung dan kendalanya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Sifat khas dari studi kasus adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan wholeness dari obyek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus, dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi. Tujuannya adalah untuk memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai obyek yang bersangkutan, yang berarti bahwa studi kasus harus disifatkan sebagai suatu penelitin yang eksploratif J. Vredenbregt, 1980. Studi kasus umumnya dipakai dalam rangka studi yang eksploratif. Jadi bukan menguji suatu hipotesa melainkan studi kasus justru berguna untuk memperkembangkan hipotesa, walaupun dasarnya adalah sempit. Studi kasus justru karena pendekatannya yang berhasil untuk mengumpulkan data observasi yang luas dan terperinci dengan