Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

6 menuntut pembaca agar mereka memahami isi bacaan yang dianggap penting, dengan demikian kita dapat melaksanakan membaca secara efisien. Peneliti akan membatasi permasalahan pada kurangnya minat siswa dalam membaca khususnya membaca ektensif. Masalah timbul disebabkan metode yang digunakan oleh guru masih berjalan satu arah tidak adanya variasi dalam menyampaikan materi sehingga siswa merasa jenuh dan membosankan. Selama ini guru belum menggunakan model critical discourse analysis. Guru harus dapat memilih dan menggunakan teknik atau model yang sesuai dengan kondisi kesulitan siswa. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran membaca ekstensif khususnya membaca berita, penelitian ini membatasi masalah dengan menggunakan pengukuran peningkatan membaca ekstensif khususnya membaca berita dengan menggunakan model critical discourse analysis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara.

1.4 Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti disini dirumuskan sebagai berikut. 1 Bagaimana peningkatan keterampilan membaca ekstensif siswa setelah menggunakan model pembelajaran critical discourse analysis kelas VIII D SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara ? 7 2 Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara setelah menggunakan model pembelajaran critical discourse analysis?

1.5 Tujuan

Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca ekstensif siswa dalam pemebelajaran membaca berita setelah menggunakan model pembelajaran critical discourse analysis kelas VIII D SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara. 2 Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa dalam keterampilan membaca ekstensif khususnya pembelajaran membaca berita kelas VIII D SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara setelah menggunakan model pembelajaran critical discourse analysis.

1.6 Manfaat

Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran. Sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan, meningkatkan interaksi belajar mengajar melalui penggunaan model critical discourse analysis untuk meningkatkan keterampilan membaca ekstensif siswa. Dengan demikian, hasil belajar siswa khususnya pembelajaran bahasa Indonesia dengan pokok 8 bahasan menemukan masalah utama dari beberapa berita yang bertopik sama dapat lebih baik dari sebelumnya. Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah : 1 meningkatkan penalaran dalam memahami wacana, 2 meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca ekstensif, 3 menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama, dan 4 meningkatkan kreatifitas dan keberanian siswa dalam berfikir. Bagi guru, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: 1 memperkaya khazanah metode, teknik, strategi, serta model dalam pembelajaran bahasa indonesia, 2 dapat memperbaiki metode, teknik, strategi maupun model mengajar yang selama ini digunakan, dan 3 dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan dan acuan demi pelaksanaan tindakan pembelajaran membaca pada waktu‐waktu berikutnya. Selain itu, diharapkan pihak sekolah menjadi tahu dan sadar akan pentingnya membaca sehingga sekolah dapat lebih meningkatkan sarana dan prasarana penunjang peningkatan keterampilan membaca siswa. 9 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tindakan kelas tentang membaca merupakan penelitian yang menarik. Banyak penelitian tentang membaca dapat dijadikan salah satu bukti bahwa membaca disekolah sangat menarik untuk diteliti. Sebuah penelitian biasanya tidak terlepas dari penelitian lain, karena penelitian lain dapat digunakan untuk acuan dan perbandingan penelitian selanjutnya. Penelitian mengenai keterampilan membaca memang sudah banyak dilakukan. Berikut ini adalah penelitian‐penelitian yang dilakukan peneliti mengenai keterampilan membaca khususnya yang berkaitan dengan membaca ekstensif. Widyastuti 2006 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Teks Nonsastra dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Inquiri dan Learning Community pada Siswa Kelas X.7 SMA Negeri 2 Ungaran Tahun Ajaran 20052006, mengkaji tentang pendekatan kontekstual komponen inquiri dan learning community. Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan membaca ekstensif nonsastra meningkat dan adanya perubahan perilaku siswa kearah yang positif yaitu siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Susanip 2006 melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Teks Berita yang Bertopik Sama dengan Pendekatan Kontekstual dengan Komponen Inquiri pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Tarup Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 20052006. Penelitian Susanip mengkaji tentang pendekatan kontekstual komponen inquiri untuk 10 meningkatkan keterampilan membaca ekstensif beberapa berita yang bertopik sama dan perubahan perilaku siswa. Pada tes awal rata‐rata skor yang dicapai 57,6. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 10,5 poin atau 18,2 dengan rata‐ rata 68,1, dan siklus II rata‐rata kelas meningkat menjadi 77,8. dengan demikian terjadi peningkatan pada siklus I sebesar 9,7 poin atau 14,2 . Dar hsil penelitian tersebut diperoleh bahwa dngan pendekatan kontestual komponen inquiri ntuk meningkatkan keterampilan membaca ekstensif beberapa berita yang bertopik sama dan perbahan perilaku siswa kearah positif dalam proses pembelajaran. Asih 2007 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Memindai Ensiklopedi dengan Metode Pencarian Informasi pada Siswa Kelas III D SMP 30 Semarang Tahun 2007. Dalam penelitian ini Asih menggunakan metode mencari informasi untuk meningkatkan keterampilan membaca memindai. Hasil tes pra tindakan, siklus I dan siklus II terus meningkat. Hasil rata‐rata membaca memindai ensiklopedi pada pra tindakan sebesar 63. Setelah menggunakan metode pencarian informsi meningkat menjadi 65 atau meningkat 2 dari rata‐rata pra tindakan, kemudian siklus II rata‐rata 82 atau emningkat sebesar 17 dari rata‐rata siklus I. Oleh karena itu, terjadi peningktan yang terjadi dari pratindakan sampai siklus II sebesar 19. Triyati 2007 melakukan penelitin yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Beberapa Topik Berita yang Sama dengan Pemanfaatan Surat Kabar dan Penggunaan Metode GPID pada Siswa Kelas VIII A SMP Islam Al‐Kausar Semarang Tahun Ajaran 20062007. Peneliti meneliti tentang membaca ekstensif beberapa topik berita yang sama dengan pemanfaatan surat kabar dan penggunaan metode GPID diharapkan dapat melengkapi penelitian‐penelitian pembelajaran bahasa dengan menerapkan pembelajaran teaching and learning. Hasil tes pada siklus I menunjukkan nilai rata ‐rata kelas sebesar 68,78. Pada siklus II nilai rata‐rata kelas meningkat 11 sebesar 77,87 artinya terjadi peningkatan sebesar 9,09 dari siklus II dan hasil yang dicapai tersebut sudah memenuhi target yang ditetapkan. Berdasarkan kajian pustaka diatas peningkatan keterampilan membaca ekstensif beberapa berita yang bertopk sama sudah banyak diteliti. Namun kali ini peneliti memberi pembaharuan dalam pernggunaan model pembelajaran yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Peneliti menggunakam model pembelajaran critical discourse analysis CDA dalam pembelajaran membaca ekstenif beberapa berita yang bertopik sama. Model pembelajaran critical discourse analysis CDA diharapkan dapat memberi semangat baru bagi siswa untuk senang membaca khususnya membaca berita. Penelitian ini akan mengkaji tentang penggunaan critical discourse analysis CDA sebagai upaya meningkatkan keterampilan membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Pada penelitian ini, peneliti akan mencoba mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa sehingga siswa dapat mengetahui keterampilan membaca ekstensif dalam pelajaran berita dan pemahaman materi. Dengan demikian, diharapkan adanya peningkatan keterampilan membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara dalam membaca ekstensif khususnya membaca berita dengan menggunakan model critical discourse analysis CDA.

2.2 Landasan Teoritis

Dokumen yang terkait

A critical discourse aalysis on marty Natalegawa's speech of the 5th global forum united nations alliance of civilizations

0 9 92

Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif untuk Menemukan Masalah Utama dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhammadiyah 4 Semarang Tahun Ajaran 2011 2012

2 25 214

Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Artikel Menggunakan Metode Preview, Read, Review dengan Teknik Skipping Siswa Kelas IX D SMP Negeri 1 Sempor Tahun Ajaran 2011 2012

3 27 219

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Model Show Not Tell pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 2 Sragi,Kabupaten Pekalongan.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBAWAKAN ACARA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK DENGAN TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 SLAWI.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Teknik 3M pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Keling Jepara.

0 1 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF UNTUK MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DAN TEKNIK REPETISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH (ABSTRAK) DRAMA MENGGUNAKAN STRATEGI SINEKTIK (MODEL GORDON) DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NALUMSARI KABUPATEN JEPARA.

0 1 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik dengan Media Gambar Komik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Nalumsari Jepara.

0 0 186

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGAPA DALAM MENEMUKAN MASALAH UTAMA DARI BERITA YANG BERTOPIK SAMA MELALUI MEMBACA EKSTENSIF

0 0 73