Rincian Biaya Pembuatan Bola bersuara
65
sekala besar hanya terdapat satu item pertanyaan yang dijawab “tidak” yaitu
item nomor 6 enam oleh Ibu Sofia, hal tersebut sesuai dengan keadaan bola bersuara yang memang jenis suaranya belum dapat diperbaiki oleh peneliti
sejak uji coba sekala kecil. Pada saat uji coba skala kecil siswa tunanetra masih perlu dikenalkan
terlebih dahulu pada bola bersuara. Mengenalkan bola bersuara pada siswa dilakukan dengan cara menyentuhkan bola agar siswa menghafalkan suara
yang ditimbulkan pada bola. Pada awal menggunakan bola bersuara siswa masih banyak yang kebigungan untuk mencarin bola. Namun setelah terbiasa
menggunakan bola bersuara siswa menjadi semangat dan cekatan kalau mencari bola.
Pada dasarnya berdasarkan penilaian 2 guru penjas di Yaketunis Yogyakarta, pengembangan bola bersuara sebagai sarana pembelajaran
motorik bagi siswa tunanetra di Yaketunis Yogyakarta dinilai “sangat baik”
digunakan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1.
Bola bersuara dapat konstan mengeluarakan suara, sehingga memudahkan siswa mencari letak bola meskipun bola telah berhenti bergerak.
2. Bola bersuara merupakan sarana pembelajaran yang baru dan inovatif
karna menggunakan audio elektorinik, sehingga menarik perhatian siswa tunanetra untuk memggunakanya bermain
3. Bola bersuara mengeluarkan suara berupa lagu, sehingga anak-anak lebih
menyukainya daripada suara kerikil.
66