Perbaikan Bola Bersuara Berdasarkan Masukan dari Guru

62 Tabel 13. Spesifikasi Bola Bersuara Ukuran Besar Gambar Spesifikasi Keterangan  Massa bola 500 gram  Lingkar bola 66 cm  Ketahanan Aki 2 jam  Biaya produksi Rp.20.500,- Tabel 14. Spesifikasi Bola Bersuara Ukuran Kecil Gambar Spesifikasi Keterangan  Massa bola 300 gram  Lingkar bola 49 cm  Ketahanan Aki 2 jam  Biaya produksi Rp.16.500,-

h. Rincian Biaya Pembuatan Bola bersuara

Tabel 15. Rincian Biaya Pembuatan Bola Berusuara Rincian Biaya Harga Total Bola besar Bola kecil 1. Bola Plastik Besar 2. Bola Plastik Kecil 3. Spons Ati 4. Kabel 5. Saklar onoff Rp. 7.000,-bola Rp. 5.000,-bola Rp. 21.000,-lembar Rp. 1.000,-meter Rp. 2.000,-buah 7.000 - 3.000 1.000 2.000 - 5.000 2.000 1.000 2.000 63 6. Socket male+female 7. Dakron 8. Lem fox 9. Tenol 10. Isolasi dobel spons Rp. 3.000,-pasang Rp. 30.000,-kilogram Rp. 6.500,-kaleng Rp. 2.000,-meter Rp. 6.000,-buah 3.000 3.000 500 500 500 3.000 2.000 500 500 500 JUMLAH 20.500 16.500

B. Pembahasan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan bola bersuara sebagai sarana pembelajaran motorik bagi siswa tunanetra di Yaketunis Yogyakarta. Penelitian pengembangan bola bersuara ini melalui beberapa tahapan antara lain, indentifikasi kebutuhan di lapangan, proses awal perancangan bola bersuara, proses pembuatan prototip bola bersuara, validasi ahli materi penjas adaptif dan ahli sarana pembelajaran, perbaikan bola bersuara berdasarkan saran para ahli, uji coba sekala kecil, perbaikan bola bersuara berdasarkan hasil uji coba skala kecil, uji coba sekala besar, perbaikan bola bersuara berdasarkn hasil ujicoba skala besar, dan pembuatan produk akhir. Pada saat uji coba skala kecil siswa tunanetra masih perlu dikenalkan terlebih dahulu pada bola bersuara. Mengenalkan bola bersuara pada siswa dilakukan dengan cara menyentuhkan bola agar siswa menghafalkan suara yang ditimbulkan pada bola. Pada awal menggunakan bola bersuara siswa masih banyak yang kebigungan untuk mencarin bola. Namun setelah terbiasa