Lebar Depan Jumlah 1.00 Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Penentuan konsistensi terdiri atas beberapa langkah, yaitu penentuan n, perhitungan Λ maks, perhitungan CI, penentuan RI dan perhitungan CR. Setelah itu baru dapat ditentukan perbandingan konsisten atau tidak berdasarkan nilai CR. Berikut ini adalah tabel hasil penentuan konsistensi perbandingan kriteria. Tabel 4.7 . Penentuan Konsistensi n 3.00 Λ maksimal 3.00 CI 0.00 RI 0.58 CR 0.00 Konsistensi Konsisten Nilai n merupakan banyak kriteria yang dibandingkan. Nilai Λ maksimal adalah penjumlahan dari perkalian nilai eigen dengan jumlah nilai perbandingan kriteria. Berikut ini adalah perhitungan nilai Λ maksimal. Λ maksimal = Nilai eigen harga m2 x jumlah nilai perbandingan harga m2 + Nilai eigen luas x jumlah nilai perbandingan luas + Nilai eigen lebar depan x jumlah nilai perbandingan lebar depan = 0.20 x 5.00 + 0.40 x 2.50 + 0.40 x 2.50 = 1 + 1 + 1 = 3 Perhitungan Λ Maksimal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perhitungan nilai CI adalah sebagai berikut: CI = Λ maksimal – n : n – 1 = 3 – 3 : 3 – 1 = 0 : 2 = Penentuan CI Nilai RI diambil dari tabel nilai RI berdasarkan banyak kriteria yang dibandingkan. Banyak kriteria yang dibandingkan adalah 4, sehingga nilai RI adalah 0.58. Berikut ini adalah tabel nilai RI yang digunakan. Tabel 4.8 Nilai n dan RI N RI n RI n RI 1 6 1.24 11 1.51 2 7 1.32 12 1.48 3 0.58 8 1.41 13 1.56 4 0.9 9 1.45 14 1.57 5 1.12 10 1.49 15 1.59 Nilai CR adalah pemabagian nilai RI dengan CR. Jika nilai CR kurang dari atau sama dengan 0.1 maka perbandingan konsisten, jika tidak maka perbandingan tidak konsisten. Berikut ini adalah perhitungan nilai CR. CR = RI : CR = 0.58 : 0 = Perhitungan CR Hasil perhitungan CR adalah 0. Hasil perhitungan ini kurang dari atau sama dengan 0.10 sehingga dapat dinyatakan bahwa perbandingan kriteria konsisten. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.5.3 Membandingkan Alternatif

A. Kriteria Harga Per Meter Persegi

Perbandingan alternatif dilakukan terhadap semua alternatif pada semua kriteria yang dipilih. Masing-masing alternatif dibandingkan dan diberi nilai sesuai dengan skala AHP. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan pemberian nilai pada masing-masing pasangan alternatif untuk kriteria harga per meter persegi. Tabel 4.9 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Harga Per Meter Persegi Harga m2 Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 1 1.00 1.00 1.00 Alternatif 2 1.00 1.00 1.00 Alternatif 3 1.00 1.00 1.00 Jumlah 3.00 3.00 3.00 Setiap kolom kriteria dijumlah secara vertikal. Penjumlahan nilai perbandingan alternatif pada kriteria harga per meter persegi adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jumlah nilai perbandingan alternatif 1 = Perbandingan alternatif 1 dengan alternatif 1 + Perbandingan alternatif 1 dengan alternatif 2 + Perbandingan alternatif 1 dengan alternatif 3 = 1.00 + 1.00 + 1.00 = 3.00 Jumlah nilai perbandingan alternatif 2 = 1.00 + 1.00 + 1.00 = 3.00 Jumlah nilai perbandingan alternatif 3 = 1.00 + 1.00 + 1.00 = 3.00 Penjumlahan Vertikal Nilai Perbandingan Alternatif pada Kriteria Harga Per Meter Persegi Tahap selanjutnya adalah normalisasi yang dilakukan dengan membagi setiap perbandingan alternatif dengan masing-masing jumlah kolom alternatif. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil nomalisasi nilai perbandingan alternatif. Tabel 4.10 Normalisasi Perbandingan Alternatif Harga m2 Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 1 0.33 0.33 0.33 Alternatif 2 0.33 0.33 0.33 Alternatif 3 0.33 0.33 0.33 Jumlah 1.00 1.00 1.00 Sebagai contoh perhitungan adalah kolom alternatif 1. Jumlah kolom perbandingan alternatif 1 adalah adalah 5. Setiap baris pada kolom alternatif di bagi dengan 5. Perhitungan normalisasi kolom setuap alternatif adalah sebagai berikut: Kolom alternatif 1 : Normalisasi baris alternatif 1 = 1 : 3 = 0.33 Normalisasi baris alternatif 2 = 1 : 3 = 0.33 Normalisasi baris alterantif 3 = 1 : 3 = 0.33 Kolom alternatif 2 : Normalisasi baris alternatif 1 = 1 : 3 = 0.33 Normalisasi baris alternatif 2 = 1 : 3 = 0.33 Normalisasi baris alterantif 3 = 1 : 3 = 0.33 Kolom alternatif 3 : Normalisasi baris alternatif 1 = 1 : 3 = 0.33 Normalisasi baris alternatif 2 = 1 : 3 = 0.33 Normalisasi baris alterantif 3 = 1 : 3 = 0.33 Perhitungan Normalisasi Perbandingan Alternatif pada Kriteria Harga Per Meter Persegi Langkah selanjutnya adalah menjumlah secara horizontal setiap baris hasil normalisasi. Jumlah setiap baris kemudian dijumlah untuk mendapatkan nilai pembagi perhitungan nilai prioritas. Nilai prioritas merupakan pembagian jumlah horizontal masing-masing baris dengan jumlah dari jumlah setiap baris. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil jumlah setiap baris normalisasi dan perhitungan prioritas. Tabel 4.11 Prioritas Alternatif pada Kriteria Harga Per Meter Persegi Harga m2 Jumlah Baris Alternatif 1 1.00 0.33 Alternatif 2 1.00 0.33 Alternatif 3 1.00 0.33 Jumlah 3.00 1.00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perhitungan penjumlahan horizontal baris hasil normalisasi setiap alternatif adalah sebagai berikut: Jumlah horizontal nilai normalisasi alternatif 1 = Normalisasi alternatif 1 + alternatif 2 + alternatif 2 = 0.33 + 0.33 + 0.33 = 1 Jumlah horizontal nilai normalisasi alternatif 2 = 0.33 + 0.33 + 0.33 = 1 Jumlah horizontal nilai normalisasi alternatif 3 = 0.33 + 0.33 + 0.33 = 1 Perhitungan Jumlah Horizontal Hasil Normalisasi pada Kriteria Harga Per Meter Persegi Perhitungan jumlah vertikal dari jumlah horizontal normalisasi pada kriteria harga per meter persegi adalah sebagai berikut. Jumlah vertikal = Jumlah horizontal alternatif 1 + alternatif 2 + alternatif 3 = 1.00 + 1.00 + 1.00 = 3.00 Perhitungan Jumlah Vertikal dari Jumlah Horizontal pada Kriteria Harga Per Meter Persegi Perhitungan nilai prioritas setiap alternatif adalah sebagai berikut: Nilai prioritas alternatif 1 = Jumlah horizontal alternatif 1 : jumlah vertikal = 1.00 : 3.00 = 0.33 Nilai eigen alternatif 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 1.00 : 3.00 = 0.33 Nilai eigen alternatif 3 = 1.00 : 3.00 = 0.33 Perhitungan Nilai Prioritas Alternatif pada Kriteria Harga Per Meter Persegi

4.5.4 Kriteria Luas

Proses berikutnya adalah perbandingan alternatif pada kriteria luas. Bagian ini tidak menjelaskan perhitungan perbandingan alternatif pada kriteria luas karena angka dan langkah perhitungan sama dengan pada kriteria harga per meter persegi. Tabel-tabel yang menunjukkan hasil perhitungan sistem tetap ditampilkan. Tabel 4.12 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Luas Luas Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 1 1.00 1.00 1.00 Alternatif 2 1.00 1.00 1.00 Alternatif 3 1.00 1.00 1.00 Jumlah 3.00 3.00 3.00 Tabel 4.13 Normalisasi Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Luas Luas Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 1 0.33 0.33 0.33 Alternatif 2 0.33 0.33 0.33 Alternatif 3 0.33 0.33 0.33 Jumlah 1.00 1.00 1.00 Tabel 4.14 Prioritas Alternatif Pada Kriteria Luas Luas Jumlah Baris Alternatif 1 1.00 0.33 Alternatif 2 1.00 0.33 Alternatif 3 1.00 0.33 Jumlah 3.00 1.00

4.5.5 Kriteria Lebar Depan

Perbandingan berikutnya dilakukan terhadap alternatif pada kriteria lebar depan. Perhitungan tidak dibahas karena sama dengan perhitungan kriteria yang lain. Akan tetapi tabel-tabel yang menunjukkan hasil perhitungan sistem tetap ditampilkan. Tabel 5.14. Perbandingan Alternatif Kriteria Pada Lebar Depan Lebar Depan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 1 1.00 2.00 1.00 Alternatif 2 0.50 1.00 0.50 Alternatif 3 1.00 2.00 1.00 Jumlah 2.50 5.00 2.50 Tabel 5.15. Normalisasi Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Lebar Depan Lebar Depan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 1 0.40 0.40 0.40 Alternatif 2 0.20 0.20 0.20 Alternatif 3 0.40 0.40 0.40 Jumlah 1.00 1.00 1.00 Tabel 5.16. Prioritas Alternatif Pada Kriteria Lebar Depan Lebar Depan Jumlah Baris Alternatif 1 1.20 0.40 Alternatif 2 0.60 0.20 Alternatif 3 1.20 0.40 Jumlah 3.00 1.00

4.5.6 Menghitung Peringkat AHP

Peringkat AHP ditentukan berdasarkan nilai total setiap alternatif. Nilai kriteria setiap alternatif adalah perkalian antara prioritas kriteria dengan prioritas alternatif. Berikut ini adalah contoh perhitungan nilai kriteria setiap alternatif. Alternatif 1 Kriteria harga m2 = 20.00 x 0.33 = 6.67 Luas = 40.00 x 0.33 = 13.33 Lebar depan = 40.00 x 0.40 = 16.00 Alternatif 2 Kriteria harga m2 = 20.00 x 0.33 = 6.67 Luas = 40.00 x 0.33 = 13.33 Lebar depan = 40.00 x 0.20 = 8.00 Alternatif 3 Kriteria harga m2 = 20.00 x 0. 33 = 6.67 Luas = 40.00 x 0.33 = 13.33 Lebar depan = 40.00 x 0.40 = 16.00 Perhitungan Nilai Kriteria Setiap Alternatif Hasil perhitungan diatas digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.15 Nilai Kriteria Setiap Alternatif Alternatif Harga m2 Luas Lebar Depan Prioritas Kriteria 20.00 40.00 40.00 Alternatif 1 0.33 0.33 0.40 Nilai 6.67

13.33 16.00

Alternatif 2 0.33 0.33 0.20 Nilai 6.67

13.33 8.00

Alternatif 3 0.33 0.33 0.40 Nilai

6.67 13.33

16.00 Nilai total setiap alternatif merupakan pembagian jumlah nilai setiap kriteria masing-masing alternatif dengan 100. Berikut ini adalah perhitungan nilai total setiap alternatif. Nilai total alternatif 1 = 6.67 + 13.33 + 16.00 : 100 = 0.36 Nilai total alternatif 2 = 6.67 + 13.33 + 8.00 : 100 = 0.28 Nilai total alternatif 3 = 6.67 + 13.33 + 16.00 : 100 = 0.36 Perhitungan Nilai Total Setiap Alternatif Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil perhitungan nilai total Setiap alternatif. Tabel 4.16 Nilai Total Setiap Alternatif Alternatif Nilai Total Alternatif 1 0.36 Alternatif 2 0.28 Alternatif 3 0.36 Langkah terakhir adalah mengurutkan nilai total alternatif. Dari pengurutan ini didapatkan saran urutan 1 adalah Tanah 1 dengan nilai total 0.36, urutan 2 adalah Tanah 3 dengan nilai total 0.36 dan urutan 3 adalah Tanah 2 dengan nilai total 0.28. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil pengurutan nilai total alterantif. Tabel 4.17 Pengurutan Nilai Total Alternatif Peringkat Nilai Total Nama 1 0.36 Tanah 1 2 0.36 Tanah 3 3 0.28 Tanah 2 Langkah dan hasil perhitungan sistem yang telah diuraikan di atas sama dengan langkah dan hasil pada simulasi dan perancangan sistem. Berdasarkan kesamaan tersebut dapat dinyatakan bahwa perhitungan sistem dilakukan dengan benar.

4.5.7 Analisis Hasil

Pemberian kuisioner kepada responden dilakukan untuk mendapatkan pendapat pengguna mengenai sistem yang telah dibuat. Responden merupakan masyarakat umum yang sudah pernah atau ingin membeli tanah. Kusioner diberikan kepada 30 orang. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi jawaban responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pertanyaan I : Sistem Pengambilan Keputusan Pembelian Tanah menggunakan Metode analytical hierarchy process AHP mudah digunakan efektiftepat guna dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Tabel 4.18 Tabel pengguna pertanyaan 1 Jawaban Bobot 0-4 Jumlah Responden Nilai Sangat Setuju 4 1 4 Setuju 3 26 78 Ragu-ragu 2 2 4 Tidak Setuju 1 1 1 Sangat Tidak Setuju Total 30 87 Nilai Akhir Total nilaiTotal responden 2.9 Gambar 4.33 Grafik Pertanyaan 1 untuk pengguna Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process AHP bermanfaattepat guna untuk memberikan informasi yang berupa saran pembelian tanah. 5 10 15 20 25 30 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Pengguna

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51

Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

0 1 183