c. SPK Berorientasi
Spreadsheet Spreadsheet
Oriented DSS
, menggunakan SPK untuk pemodelan dan analisis SPK.
d. SPK Berorientasi Pemecahan
Solver Oriented DSS
, menggunakan program komputer dengan algoritma perhitungan untuk memecahkan
masalah. e.
SPK Berorientasi Aturan
Rule Oriented DSS
, menggunakan komponen pengetahuan berupa aturan prosedural dan inferensial seperti
pada sistem pakar. f.
SPK Gabungan
Compound DSS
, gabungan dari dua jenis atau lebih SPK.
g. SPK Cerdas
Intelligent DSS
, merupakan SPK yang teknik dan alat pada kecerdasan buatan, terutama sistem pakar.
h. SPK Institusional
Institutional DSS
, untuk menangani keputusan yang bersifat berulang pada sebuah lembaga.
i. SPK
Ad Hoc Ad Hoc DSS
, untuk menangani masalah yang tidak berulang pada sebuah lembaga.
j. SPK Pribadi
Personal DSS
, fokus pada pengambilan keputusan aktivitas perseorangan.
k. SPK Kelompok
Group DSS
, fokus pada tugas kelompok. l.
SPK Organisasi
Organizational DSS
, fokus pada tugas atau aktivitas organisasi.
2.3 AHP
Analytic Hierarchy Process
Shimizu dkk. 2006, AHP adalah metode untuk memilih keputusan alternatif terbaik yang mempertimbangkan beberapa kriteria dan tujuan
yang diungkapkan dengan nilai-nilai kualitatif atau kuantitatif. AHP tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian. AHP dibuat oleh Saaty pada
tahun 1980. Metode ini telah digunakan pada masalah keputusan untuk pendefinisian prioritas, penilaian biaya dan keuntungan, penyebaran sumber
daya,
benchmarking
, survei pasar, keputusan strategis, negosiasi dan resolusi konflik, keputusan sosial atau politik, serta perkiraan. AHP sering
digunakan untuk membuat keputusan dengan beberapa kriteria yang melibatkan kompleksitas dan subjektivitas.
Perhitungan AHP didasarkan pada matriks prioritas untuk mengekspresikan nilai-nilai penilaian subjektif yang dikaitkan dengan
pasangan variabel masing-masing kriteria yang terlibat dalam masalah. Kelemahan AHP adalah banyaknya jumlah perbandingan yang meningkat
secara cepat bersamaan dengan meningkatnya jumlah kriteria. Kesulitan dalam perhitungan manual pada masalah dengan faktor atau alternatif yang
banyak mengharuskan pengambil keputusan menggunakan perangkat lunak AHP.
AHP terdiri dari 4 langkah dasar, yaitu: 1.
Membuat hirarki keputusan. 2.
Mengumpulkan data pilihan dengan melakukan perbandingan berpasangan.
3. Menentukan prioritas relatif atau bobot menggunakan metode
eigenvalue
. 4.
Menggabungkan prioritas dari alternatif ke tujuan keseluruhan. Hirarki keputusan disusun berdasarkan tujuan, kriteria yang digunakan
dan alternatif yang ada. Berikut ini adalah contoh hirarki keputusan.
Gambar 2.5 Hirarki Keputusan Munier, 2011. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI