Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

(1)

cetak dan situs jual beli online. Iklan ini tidak memiliki keseragaman data karena tidak memiliki aturan baku mengenai data yang dimasukkan ke dalam iklan. Penjual tidak memasukkan semua kriteria yang dapat menjadi pertimbangan pemilihan oleh calon pembeli. Ketidaklengkapan data mengakibatkan calon pembeli harus datang ke lokasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tanah yang akan dibeli. Pemilihan tanah yang melibatkan banyak kriteria sulit untuk dilakukan. Pemilihan tanah akan bertambah sulit jika ada beberapa kriteria memiliki nilai yang sama atau hampir sama. Kesalahan perbandingan kriteria pemilihan tanah yang dilakukan secara manual dapat mengakibatkan kekecewaan setelah proses pembelian tanah selesai. Sampai saat ini, surat kabar cetak belum memiliki kolom khusus mengenai konsultasi pembelian tanah dan situs jual beli online belum mengintegrasikan SPK pemilihan tanah.

Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk proses pengambilan keputusan. Metode ini menentukan perbandingan antar kriteria dan antar alternatif sesuai dengan pilihan pembuat keputusan. Keunggulan utama AHP adalah sederhana. Menurut Shimizu dkk. (2006), perhitungan AHP didasarkan pada penilaian subjektif terhadap pasangan variabel masing-masing kriteria yang terlibat dalam masalah, sehingga sesuai untuk sistem pendukung keputusan yang melibatkan penilaian subyektif pengguna.

Berdasarkan hasil implementasi, pengujian dan analisis sistem yang telah dilakukan pada penelitian ini, sistem pendukung keputusan pembelian tanah yang telah dibuat cukup handal karena mudah untuk digunakan, dapat menampilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menampilkan informasi dengan cepat.


(2)

sites selling online. This ad does not have uniform data because it has no fixed rule about the data entered into the ad. The seller did not enter all the criteria can be a consideration of the elections by the prospective buyer. Incompleteness of data lead to prospective buyers to come to your location to get more information on the ground that will be purchased. The selection of land which involves many criteria are difficult to do. The selection of the land will be difficult if there are certain criteria have the same value or almost the same. Error comparison criteria the selection of land done manually could result in disappointment after the purchase process is complete. Until recently, the newspapers print does not yet have a special column on land purchase and site consultation buy sell online have yet to integrate the SPK electoral ground.

This research method using Analytical Hierarchy Process (AHP) to the decision-making process. This method specifies the comparison between the criteria and alternatives in accordance with the choice of decision makers. The main advantage AHP is simple. According to Shimizu et al. (2006), the calculation is based on the subjective assessment of AHP against variable pairs each of the criteria involved in the problem, so that according to decision support systems that involve subjective judgment of the user.

Based on the results of the implementation, testing and system analysis has been done on this research, decision support system for land purchase has been made quite reliable because it is easy to use, can display the information according to your needs and can display information quickly.


(3)

i

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TANAH MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(AHP)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Valentinus Fetha Eka Saputra 115314047

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ii

LAND PURCHASE DECISION MAKING SYSTEM USING THE METHOD OF ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

TITLE PAGE

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of Requirements to Obtain Sarjana

Komputer Degree in Informatics Engineering Department

By:

Valentinus Fetha Eka Saputra 115314047

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2017


(5)

(6)

(7)

v MOTTO

“The greatest secret of success is there is no big secret, whoever you are, you will be successful if you endeavor in earnest”

Rahasia terbesar mencapai kesuksesan adalah tidak ada rahasia besar, siapapun anda akan menjadi sukses jika anda berusaha dengan sungguh-sungguh.


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Febuari 2017 Penulis


(9)

vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Valentinus Fetha Eka Saputra

NIM : 115314047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TANAH MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(AHP)

Berserta perangkat yang diperlukan(bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 21 Febuari 2017 Penulis


(10)

viii ABSTRAK

Sistem informasi mengenai tanah yang dijual biasanya dilihat pada iklan surat kabar cetak dan situs jual beli online. Iklan ini tidak memiliki keseragaman data karena tidak memiliki aturan baku mengenai data yang dimasukkan ke dalam iklan. Penjual tidak memasukkan semua kriteria yang dapat menjadi pertimbangan pemilihan oleh calon pembeli. Ketidaklengkapan data mengakibatkan calon pembeli harus datang ke lokasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tanah yang akan dibeli. Pemilihan tanah yang melibatkan banyak kriteria sulit untuk dilakukan. Pemilihan tanah akan bertambah sulit jika ada beberapa kriteria memiliki nilai yang sama atau hampir sama. Kesalahan perbandingan kriteria pemilihan tanah yang dilakukan secara manual dapat mengakibatkan kekecewaan setelah proses pembelian tanah selesai. Sampai saat ini, surat kabar cetak belum memiliki kolom khusus mengenai konsultasi pembelian tanah dan situs jual beli online belum mengintegrasikan SPK pemilihan tanah.

Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk proses pengambilan keputusan. Metode ini menentukan perbandingan antar kriteria dan antar alternatif sesuai dengan pilihan pembuat keputusan. Keunggulan utama AHP adalah sederhana. Menurut Shimizu dkk. (2006), perhitungan AHP didasarkan pada penilaian subjektif terhadap pasangan variabel masing-masing kriteria yang terlibat dalam masalah, sehingga sesuai untuk sistem pendukung keputusan yang melibatkan penilaian subyektif pengguna.

Berdasarkan hasil implementasi, pengujian dan analisis sistem yang telah dilakukan pada penelitian ini, sistem pendukung keputusan pembelian tanah yang telah dibuat cukup handal karena mudah untuk digunakan, dapat menampilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menampilkan informasi dengan cepat.


(11)

ix ABSTRACT

Information system about land for sale are usually seen on the print newspaper ads and sites selling online. This ad does not have uniform data because it has no fixed rule about the data entered into the ad. The seller did not enter all the criteria can be a consideration of the elections by the prospective buyer. Incompleteness of data lead to prospective buyers to come to your location to get more information on the ground that will be purchased. The selection of land which involves many criteria are difficult to do. The selection of the land will be difficult if there are certain criteria have the same value or almost the same. Error comparison criteria the selection of land done manually could result in disappointment after the purchase process is complete. Until recently, the newspapers print does not yet have a special column on land purchase and site consultation buy sell online have yet to integrate the SPK electoral ground.

This research method using Analytical Hierarchy Process (AHP) to the decision-making process. This method specifies the comparison between the criteria and alternatives in accordance with the choice of decision makers. The main advantage AHP is simple. According to Shimizu et al. (2006), the calculation is based on the subjective assessment of AHP against variable pairs each of the criteria involved in the problem, so that according to decision support systems that involve subjective judgment of the user.

Based on the results of the implementation, testing and system analysis has been done on this research, decision support system for land purchase has been made quite reliable because it is easy to use, can display the information according to your needs and can display information quickly.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Sistem Pengambilan Keputusan Pembelian Tanah Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)”. Tugas akhir ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dan sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana komputer program studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun saat mengerjakan tugas akhir ini. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pertolongan dan kekuatan dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

2. Orang tua, Margaretha Puji Astuti dan Tri Atmojo, serta keluarga yang telah memberikan dukungan berupa spiritual dan material.

3. Drs. Haris Sriwindono, M.Kom. selaku dosen pembimbing tugas akhir, atas bimbingan, waktu, dan saran yang diberikan kepada penulis.

4. JB. Budi Darmawan S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik, atas dukungan, bimbingan, kritik, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

5. Dr. Anastasia Rita Widiarti M.Kom selaku ketua program studi Teknik Informatika, atas bimbingan, kritik, motivasi, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

6. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi, atas bimbingan, kritik, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

7. Seluruh dosen Teknik Informatika atas ilmu yang telah diberikan semasa kuliah dan sangat membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir.


(13)

xi

8. Mas Yanuar, Mas Susilo, dan Mas Danang selaku laboran Teknik Informatika, atas bantuannya dalam menyediakan tempat untuk mengerjakan tugas akhir.

9. Erlinda Dwi Yulianti, Saktar Martua, Hanggiri, Bima, Regi, Dio, Komeng, Slamet, Hugo, Alvin, Daniel, Bagus, Rio, Rifki, Beny Kecil, Beny Besar, Wawan, Agung, Anggit, Wiga, Bang Mamat, Bardiman Cafe, Zon Billiard, dan teman-teman lainnya yang telaj berjuang bersama serta saling memberi dukungan semangat, doa dalam menyelesaikan penelitian ini. 10.Teman-teman Teknik Informatika 2011 Sanata Dharma, terimakasih atas

semangat, dukungan, dan pejuangan bersama yang telah teman-teman berikan selama kita berjuang di Universitas Sanata Dharma.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian dan pengerjaan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan tugas akhir ini. Saran dan kritik sangat diharapkan untuk hasil yang lebih baik di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan wawasan pembaca.

Penulis


(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

1 BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

2 BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 8

2.1.1 Karakteristik SPK ... 8

2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 9

2.2 Jenis Sistem Pengambilan Keputusan ... 15

2.3 AHP (Analytic Hierarchy Process) ... 16

2.4 Tanah ... 18


(15)

xiii

3.1 Analisis Sistem ... 21

3.1.1 Gambaran Sistem Lama ... 21

3.1.2 Ruang Lingkup ... 21

3.1.3 Analisis Masalah ... 23

3.1.4 Gambaran Sistem yang Baru ... 23

3.1.5 Analisis Kebutuhan ... 24

3.2 Desain Sistem ... 39

3.2.1 Desain Logikal ... 39

3.2.2 Desain Model ... 46

3.2.3 Desain Antar Muka ... 50

4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL ... 59

4.1 Implementasi Sistem ... 59

4.2 Implementasi Manajemen Data ... 59

4.2.1 Tabel Tanah ... 60

4.2.2 Tabel Penjual ... 61

4.2.3 Tabel Pengguna ... 61

4.2.4 Tabel Kriteria ... 62

4.2.5 Tabel Berita ... 62

4.2.6 Tabel Buku Tamu ... 63

4.2.7 Koneksi Basis Data ... 64

4.3 Implementasi Manajemen Model ... 65

4.3.1 Pemilihan Alternatif... 65

4.3.2 Pemilihan Kriteria ... 68

4.3.3 Perbandingan Kriteria ... 70

4.3.4 Perbandingan Alternatif ... 77

4.3.5 Saran Keputusan ... 86

4.4 Implementasi Manajemen Dialog ... 96

4.4.1 Antarmuka Untuk Tamu ... 98

4.4.2 Antarmuka Untuk Penjal ... 118

4.4.3 Antarmuka Untuk Admin ... 126


(16)

xiv

4.5.1 Pemilihan Alternatif... 137

4.5.2 Membandingkan Kriteria ... 137

4.5.3 Membandingkan Alternatif ... 144

4.5.4 Kriteria Luas ... 148

4.5.5 Kriteria Lebar Depan ... 149

4.5.6 Menghitung Peringkat AHP ... 150

4.5.7 Analisis Hasil ... 152

5 BAB V PENUTUP ... 160

5.1 Kesimpulan ... 160

5.2 Saran ... 160


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala Pilihan (Munier, 2011) ... 18

Tabel 3.1 Hasil Analisis PIECES ... 22

Tabel 3.2 Matrik Permasalahan, Peluang, Sasaran Hasil dan Batasan Sistem ... 23

Tabel 3.3 Aktor Use Case ... 24

Tabel 3.4 Spesifikasi use case login ... 25

Tabel 3.5 Spesifikasi use case ubah admin ... 26

Tabel 3.6 Spesifikasi use case logout ... 26

Tabel 3.7 Spesifikasi use case memilih alternative ... 27

Tabel 3.8 Spesifikasi use case membandingkan kriteria ... 28

Tabel 3.9 Spesifikasi use case membandingkan alternatif ... 28

Tabel 3.10 Spesifikasi use case melihat saran ... 28

Tabel 3.11 Spesifikasi use case cari tanah ... 29

Tabel 3.12 Spesifikasi use case lihat tanah ... 30

Tabel 3.13 Spesifikasi use case tambah tanah ... 30

Tabel 3.14 Spesifikasi use case ubah tanah ... 31

Tabel 3.15 Spesifikasi use case menghapus tanah ... 31

Tabel 3.16 Spesifikasi use case daftar ... 32

Tabel 3.17 Spesifikasi use case ubah data ... 32

Tabel 3.18 Spesifikasi use case cari kriteria... 33

Tabel 3.19 Spesifikasi use case melihat kriteria ... 33

Tabel 3.20 Spesifikasi use case mengubah data kriteria ... 34

Tabel 3.21 Spesifikasi use case cari berita ... 35

Tabel 3.22 Spesifikasi use case lihat berita ... 35

Tabel 3.23 Spesifikasi use case tambah berita ... 35

Tabel 3.24 Spesifikasi use case ubah berita ... 36

Tabel 3.25 Spesifikasi use case menghapus berita ... 37

Tabel 3.26 Spesifikasi use case cari komentar ... 38

Tabel 3.27 Spesifikasi use case tambah komentar ... 38

Tabel 3.28 Spesifikasi use case tolak komentar ... 38

Tabel 3.29 Spesifikasi use case hapus komentar ... 39

Tabel 3.30 Tabel Tanah ... 43

Tabel 3.31 Tabel Penjual ... 45

Tabel 3.32 Tabel Berita ... 45


(18)

xvi

Tabel 3.34 Tabel Kriteria ... 46

Tabel 3.35 Pemilihan Alternatif... 46

Tabel 3.36 Perbandingan Kriteria ... 47

Tabel 3.37 Perhitungan Prioritas Kriteria ... 47

Tabel 3.38 Nilai RI Berdasarkan Banyak Kriteria ... 47

Tabel 3.39 Penentuan Konsistensi Perbandingan Kriteria ... 47

Tabel 3.40 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Harga / M2 ... 48

Tabel 3.41 Perhitungan Prioritas Alternatif Pada Kriteria Harga / M2 ... 48

Tabel 3.42 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Luas ... 48

Tabel 3.43 Perhitungan Prioritas Alternatif Pada Kriteria Luas ... 48

Tabel 3.44 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Lebar Depan ... 49

Tabel 3.45Perhitungan Prioritas Alternatif Pada Kriteria Lebar Depan ... 49

Tabel 3.46 Perhitungan Nilai Total Dengan Metode AHP ... 49

Tabel 3.47 Peringkat Alternatif Dengan Metode AHP ... 50

Tabel 4.1 Tabel Berita ... 62

Tabel 4.2 Tabel Buku Tamu ... 63

Tabel 4.3 Daftar Alternatif Terpilih ... 137

Tabel 4.4 Perbandingan Kriteria ... 138

Tabel 4.5 Normalisasi Perbandingan Kriteria ... 139

Tabel 4.6 Prioritas Kriteria ... 140

Tabel 4.7 . Penentuan Konsistensi ... 142

Tabel 4.8 Nilai n dan RI ... 143

Tabel 4.9 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Harga Per Meter Persegi ... 144

Tabel 4.10 Normalisasi Perbandingan Alternatif ... 145

Tabel 4.11 Prioritas Alternatif pada Kriteria Harga Per Meter Persegi .... 146

Tabel 4.12 Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Luas ... 148

Tabel 4.13 Normalisasi Perbandingan Alternatif Pada Kriteria Luas ... 148

Tabel 4.14 Prioritas Alternatif Pada Kriteria Luas ... 149

Tabel 4.15 Nilai Kriteria Setiap Alternatif ... 151

Tabel 4.16 Nilai Total Setiap Alternatif ... 152

Tabel 4.17 Pengurutan Nilai Total Alternatif ... 152

Tabel 4.18 Tabel pengguna pertanyaan 1 ... 153

Tabel 4.19 Tabel pengguna pertanyaan 2 ... 154

Tabel 4.20 Tabel pengguna pertanyaan 3 ... 155

Tabel 4.21 Tabel pengguna pertanyaan 4 ... 156


(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Turban, 2007). ... 9

Gambar 2.2 Komponen Subsistem Manajemen Data (Turban, 2007). ... 10

Gambar 2.3 Komponen Subsistem Manajemen Model (Turban, 2007). ... 12

Gambar 2.4 Komponen Subsistem Antarmuka Pengguna (Turban, 2007). . 15

Gambar 2.5 Hirarki Keputusan (Munier, 2011). ... 17

Gambar 3.1 Diagram use case SPK Pembelian Tanah ... 25

Gambar 3.2 Diagram use case paket SPK ... 27

Gambar 3.3 Diagram use case paket Tanah ... 29

Gambar 3.4 Diagram use case paket penjual ... 32

Gambar 3.5 Diagram use case paket kriteria ... 33

Gambar 3.6 Diagram use case paket berita ... 34

Gambar 3.7 Diagram use case paket komentar ... 37

Gambar 3.8 Diagram Berjenjang ... 40

Gambar 3.9 Diagram Konteks ... 41

Gambar 3.10 DAD Level 1 Subsistem Admin ... 41

Gambar 3.11 DAD Level 1 Subsistem Penjual ... 41

Gambar 3.12 DAD Level 1 Subsistem Tamu ... 42

Gambar 3.13 Diagram Konseptual ... 42

Gambar 3.14 Desain Logikal ... 43

Gambar 3.15 Desain Layout Halaman ... 50

Gambar 3.16 Desain Tampilan Bagian Header ... 50

Gambar 3.17 Desain Tampilan Bagian Footer ... 51

Gambar 3.18 Desain Tampilan Form Login ... 51

Gambar 3.19 Desain Tampilan Menu ... 51

Gambar 3.20 Desain Tampilan Hasil Seleksi SPPK ... 52

Gambar 3.21 Desain Pemilihan Kriteria ... 52

Gambar 3.22 Desain Perbandingan Kriteria ... 52

Gambar 3.23 Desain Perbandingan Alternatif ... 53

Gambar 3.24 Desain Perbandingan Kriteria ... 54

Gambar 3.25 Desain Tampilan Daftar Tanah ... 54

Gambar 3.26 Desain Tampilan Formulir Tanah ... 55

Gambar 3.27 Desain Tampilan Daftar Penjual ... 55

Gambar 3.28 Desain Tampilan Formulir Penjual ... 55

Gambar 3.29 Desain Tampilan Daftar Admin ... 56


(20)

xviii

Gambar 3.31 Desain Tampilan Menu ... 56

Gambar 3.32 Desain Tampilan Daftar Tanah ... 57

Gambar 3.33 Desain Tampilan Formulir Tanah ... 57

Gambar 3.34 Desain Tampilan Formulir Perubahan Data Penjual ... 58

Gambar 3.35 Desain Tampilan Menu ... 58

Gambar 3.36 Desain Tampilan Formulir Pendaftaran Penjual ... 58

Gambar 4.1 Screenshot Langkah 1 : Pemilihan Alternatif ... 68

Gambar 4.2 Screenshot Langkah 2: Pemilihan Kriteria ... 70

Gambar 4.3 Screenshot Langkah 3: Perbandingan Kriteria ... 72

Gambar 4.4 Screenshot Langkah 4: Perbandingan Alternatif ... 81

Gambar 4.5 Screenshot Langkah 5: Saran Keputusan ... 92

Gambar 4.6 Screenshot Halaman Informasi Rinci Tanah ... 96

Gambar 4.7 Screenshot Bagian Header ... 97

Gambar 4.8 Screenshot Bagian Footer ... 98

Gambar 4.9 Screenshot Bagian Menu Untuk Tamu ... 100

Gambar 4.10 Screenshot Halaman Daftar Tanah ... 106

Gambar 4.11 Screenshot Halaman Daftar Kriteria ... 111

Gambar 4.12 Screenshot Halaman Detail Kriteria ... 112

Gambar 4.13 Screenshot Halaman Daftar Berita ... 113

Gambar 4.14 Screenshot Halaman Berita Lengkap ... 114

Gambar 4.15 Screenshot Halaman Pendaftaran. ... 115

Gambar 4.16 Screenshot Halaman Login Penjual. ... 119

Gambar 4.17 Screenshot Bagian Menu Untuk Penjual ... 121

Gambar 4.18 Screenshot Halaman Daftar Tanah ... 122

Gambar 4.19 Screenshot Halaman Formulir Tanah ... 123

Gambar 4.20 Screenshot Halaman Pengubahan Data Penjual ... 125

Gambar 4.21 Screenshot Halaman Login Untuk Admin ... 126

Gambar 4.22 Screenshot Bagian Menu Untuk Admin ... 127

Gambar 4.23 Screenshot Halaman Daftar Tanah Untuk Admin... 128

Gambar 4.24 Screenshot Halaman Formulir Tanah Untuk Admin ... 129

Gambar 4.25 Screenshot Halaman Daftar Penjual ... 129

Gambar 4.26 Screenshot Halaman Formulir Penjual ... 130

Gambar 4.27 Screenshot Halaman Daftar Kriteria ... 131

Gambar 4.28 Screenshot Halaman Formulir Kriteria ... 131

Gambar 4.29 Screenshot Halaman Daftar Berita ... 133

Gambar 4.30 Halaman Formulir Berita ... 135

Gambar 4.31 Screenshot Halaman Pengelolaan Buku Tamu ... 135


(21)

xix

Gambar 4.33 Grafik Pertanyaan 1 untuk pengguna ... 153

Gambar 4.34 Grafik Pertanyaan 2 untuk pengguna ... 154

Gambar 4.35 Grafik Pertanyaan 3 untuk pengguna ... 155

Gambar 4.36 Grafik Pertanyaan 4 untuk pengguna ... 156

Gambar 4.37 Grafik Pertanyaan 5 untuk pengguna ... 157


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang berbatas (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 1997).Hanya warganegara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik atas tanah di Indonesia. Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Pemindahan hak milik dapat disebabkan oleh jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, pemberian menurut adat danperbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk memindahkan hak milik (Undang-Undang Republik Indonesia, 1960).

Proses pembelian tanah biasanya didahului dengan pemilihan tanah yang akan dibeli. Kriteria yang dipertimbangkan dalam pemilihan tanah dapat berupa harga per meter persegi, luas tanah, lebar depan, alamat, jenis lahan, jenis jalan, kelas jalan dan permukaan jalan. Informasi mengenai tanah yang dijual biasanya dilihat pada iklan surat kabar cetak dan situs jual beli online. Iklan ini tidak memiliki keseragaman data karena tidak memiliki aturan baku mengenai data yang dimasukkan ke dalam iklan. Penjual tidak memasukkan semua kriteria yang dapat menjadi pertimbangan pemilihan oleh calon pembeli. Ketidak lengkapan data mengakibatkan calon pembeli harus datang ke lokasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tanah yang akan dibeli.

Pemilihan tanah yang melibatkan banyak kriteria sulit untuk dilakukan. Pemilihan tanah akan bertambah sulit jika ada beberapa kriteria memiliki nilai yang sama atau hampir sama. Kesalahan perbandingan kriteria pemilihan tanah yang dilakukan secara manual dapat mengakibatkan kekecewaan setelah proses pembelian tanah selesai. Sampai saat ini, surat kabar cetak belum memiliki kolom khusus mengenai konsultasi pembelian tanah dan situs jual beli online belum mengintegrasikan SPK pemilihan tanah. Kesulitan dalam pemilihan tanah biasanya didiskusikan dengan orang


(23)

yang dianggap memahami proses pemilihan tanah, seperti saudara, orang tua dan konsultan properti. Orang-orang tersebut hanya dapat ditemui pada hari dan jam tertentu.

Kesulitan dalam pengambilan keputusan dapat dibantu menggunakan sistem pendukung keputusan (SPK). Menurut O‟Brien dan Marakas (2007), SPK adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif saat proses pengambilan keputusan. SPK menghasilkan deretan saran sebagai jawaban dari pilihan yang dimasukkan pengguna. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Retnoningsih (2012), SPK dapat mempermudah proses pengambilan keputusan. SPK dapat digunakan untuk pemilihan program studi (Retnoningsih, 2012), pemilihan penerima bantuan langsung tunai (Monita, 2013), pemilihan mahasiswa penerima beasiswa (Umami dkk., 2013), penentuan perusahaan supplier perangkat listrik (Tardi, 2013), serta penentuan kompetensi mahasiswa (Sugiyanto dkk., 2009).

Banyaknya kriteria dalam pemilihan tanah dapat dihitung menggunakan metode AHP. Menurut Munier (2011),Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan dengan kriteria majemuk.Metode ini menentukan perbandingan antar kriteria dan antar alternatif sesuai dengan pilihan pembuat keputusan. Keunggulan utama AHP adalah sederhana. Menurut Shimizu dkk. (2006), perhitungan AHP didasarkan pada penilaian subjektif terhadap pasangan variabel masing-masing kriteria yang terlibat dalam masalah, sehingga sesuai untuk sistem pendukung keputusan yang melibatkan penilaian subyektif pengguna.

SPK dapat dikembangkan sebagai aplikasi desktop ataupun aplikasi berbasis web. SPK berbasis web menggunakan satu server untuk melayani banyak klien. Server dan klien SPK berbasis web dapat dijalankan pada berbagai jenis sistem operasi, seperti Windows, Linux dan Apple. Sistem ini hanya memerlukan instalasi server satu kali. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi aplikasi pada komputer klien. Aplikasi yang digunakan untuk membuka SPK berbasis web adalah web browser yang biasanya


(24)

sudah ada pada sistem operasi. SPK berbasis web dapat dikembangkan dengan menggunakan bahasa PHP sebagai preprosesor skrip sisi server, MySQL sebagai aplikasi manajemen basis data dan Javascript sebagai skrip sisi klien. PHP dan MySQL bersifat gratis sehingga dapat mengurangi biaya implementasi. Javascript merupakan skrip sisi klien yang kompatibel dengan berbagai web browser, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Google Chrome.

Aplikasi dibuat untuk tiga jenis pengguna, yaitu tamu, penjual tanah, dan administrator. Tamu merupakan masyarakat umum yang ingin membeli tanah. Tamu dapat melihat tanah yang dijual dan menggunakan SPK. Kriteria kualitatif dan kuantitatif yang digunakan dalam SPK didapat dari kriteria yang ditampilkan pada iklan penjualan tanah di surat kabar cetak dan situs jual beli online. Tamu dapat membandingkan kriteria kualitatif dan kuantitatif secara subyektif berdasarkan skala AHP. Penjual adalah masyarakat umum yang ingin menjual tanah. Untuk menjadi penjual masyarakat umum harus mendaftar dahulu. Penjual dapat mengisi data tanah yang akan dijual. Administrator merupakan admin sistem. Pengguna harus melakukan login untuk mengakses halaman penjual dan admin.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan melakukan penelitian “Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Tanah Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah cara membuat SPK pembelian tanah?

b. Apakah Sistem Pengambilan Keputusan Pembelian Tanah yang dibangun dapat memberikan hasil berupa saran keputusan untuk pengguna?

c. Bagaimana pendapat pengguna mengenai kemudahan dalam menggunakan sistem, kebergunaan sistem, dan ketertarikan pengguna pada tampilan sistem pengambilan keputusan pemilihan tanah yang


(25)

telah dibuat dan dapat memberikan hasil yang berupa saran keputusan untuk pengguna?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang berbasis website yang dapat memberikan saran dan informasi tentang pengambilan keputusan untuk pembelian tanah yang seminimal mungkin, dan seefektif mungkin.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak meluas maka ditentukan batasan masalah sebagai berikut:

a. Sistem yang dikembangkan adalah SPK berbasis web. b. Skrip sisi server yang digunakan PHP

c. Sistem manajemen basis data yang digunakan adalah MySQL. d. Skrip sisi klien yang digunakan adalah Javascript

e. Sistem operasi yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi adalah Windows.

f. Paket server web dan basisdata yang digunakan adalah XAMPP.

g. Aplikasi yang digunakan untuk membuat skrip adalah Macromedia Dreaweaver

h. Aplikasi untuk mengolah citra yang digunakan adalah Adobe Photoshop.

i. SPK di uji dengan menggunakan peramban Internet Explorer dan Mozilla Firefox.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini yaitu : 1. Survei Awal

Dengan melihat atau mewawancarai beberapa masyarakat yang sedang mencari tanah yang akan dibeli. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis dalam memperoleh data yang diharapkan, selain itu juga diharapkan agar penulis mendapat gambaran yang lebih mendalam


(26)

mengenai permasalahan apa saja yang dihadapi dalam memutuskan tanah mana yang akan dibeli. Permasalahan yang selama ini dihadapi para calon pembeli tanah adalah sulit menentukan kriteria yang dia inginkan sehingga banyak kesalahan saat menentukannya.

Dari masalah tersebut penulis membangun sebuah sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) yang diharapkan dapat membantu menangani permasalahan tersebut yang juga mudah digunakan oleh penggunanya. Perencanaan dalam membangun sistem ini dibuat dengan berbasis web PHP yang memberikan tampilan cukup menarik dimata penggunanya. 2. Studi Pustaka

Studi literatur yang dilakukan yaitu dengan mempelajari teori mengenai bahasa pemograman PHP, MYSQL, dan juga mencari informasi yang mendukung dan berkaitan dengan pembuatan aplikasi sistem pengambilan keputusan pemebelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP).

3. Pembangunan Sistem Informasi

Dalam pembangunan sistem ini yang menggunakan metode FAST (Framework for Application of System Technique) yang di dalamnya meliputi :

a. Analisa sistem

- Scope Definition (Definisi Lingkup)

Yang dilakukan pada tahap ini yaitu, mendefinisikan ruang lingkup sistem yang akan dibangun, dengan melakukan observasi dan wawancara terhadap masyarakat.

- Problem Alaysis (Analisa Permasalahan)

Pada tahap ini, menganalisa masalah apa yang dihadapi dalam menangani pembelian tanah yang melibatkan banyak kriteria.

- Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)

Analisa sistem berguna untuk mengidentifikasi pemasalahan yang dihadapi dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan, sehingga


(27)

diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Untuk menganalisa permasalahan yang terjadi, penulis secara langsung melakukan wawancara untuk mengetahui masalah apa saja yang dihadapi ketika membeli tanah dengan melibatkan banyak kriteria.

b. Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahap merancang sistem yang nantinya akan dibangun, hal ini berupa konfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam membangun aplikasi sistem ini. Pada tahap ini dibuat perancangan basis data yang meliputi:

- Logical Design

- Tahap Logical Design meliputi ER diagram

- Physical Design and Intergration

- Tahap Physical Design and Intergration meliputi implementasi secara teknik dengan membuat Physical database Design selain perancangan database, juga dilakukan perancangan proses yang meliputi DFD diagram dan user interface.

c. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan tahap mengimplementasikan desain sistem yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman (coding). Dalam implementasi sistem ini program dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MYSQL.

d. Uji Coba Perangkat Lunak

Tahap uji coba dilakukan setiap kali menyelesaikan modul, dengan melakukan testing untuk mengetahui jawabannya program apakah sudah sesuai atau belum. Uji coba ini dilakukan ketika runing program, jika saat program di jalankan masih terjadi error/kesalahan maka akan dilakukan perbaikan terhadap sistem yang dibuat. Saat di jalankan program tidak mengalami error/kesalahan dan berhsil mengeluarkan output yang diharapkan maka program tersebut telah memenuhi uji coba perangakat lunak.


(28)

4. Uji Coba Terhadap User

Pada tahap ini, sistem akan diuji coba kepada user yaitu kepada masyarakat untuk mengetahui apakah ada kekurangan dalam program sehingga dapat segera dilakukan perbaikkan atau penambahan. User mencoba menggunakan sistem yang telah dibuat. Kemudian user diberikan kuesioner yang didalamnya berisi pernyataan yang berkaitan dengan sistem tersebut dan harus diisi oleh user. Sehingga dengan hasil kuesioner tersebut dapat diketahui apakah sistem tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada, serta memerlukan perbaikan atau tidak.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang dilakukannya penilitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian yang akan digunakan dan sistematika penulisan laporan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka yang terkait dengan penelitian ini dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III. ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisis yang dilakukan dan perancangan sistem yang akan dibuat.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL

Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dibuat.

BAB V. PENUTUP


(29)

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut O‟Brien dan Marakas (2007), sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif kepada para manajer dan para profesional bisnis pada saat proses pengambilan keputusan. SPK menghasilkan deretan tampilan saran sebagai jawaban dari pilihan yang dimasukkan pengguna. Sistem ini tidak secara khusus menampilkan informasi mentah yang digunakan untuk mengambil keputusan karena para manajer lebih membutuhkan alternatif keputusan yang akan diambil.

2.1.1 Karakteristik SPK

Menurut Turban dkk. (2007), SPK memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Mendukung pembuat keputusan, baik masalah semi terstruktur ataupun tidak terstruktur.

2. Mendukung semua level manajemen, dari eksekutif sampai manajer.

3. Dapat digunakan oleh perorangan maupun kelompok.

4. Mendukung keputusan yang saling terkait maupun sekuensial. 5. Mendukung semua tahap pembuatan keputusan, dari

perancangan, pemilihan dan penerapan.

6. Mendukung berbagai variasi proses dan gaya pengambilan keputusan.

7. Dapat beradaptasi dari waktu ke waktu. 8. Mudah digunakan.

9. Meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan.

10. Semua tahap dalam proses pengambilan keputusan dapat dikendalikan.


(30)

11. Dapat dikembangkan dan dimodifikasi.

12. Menggunakan model untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan.

13. Dapat mengakses berbagai sumber data.

14. Dapat digunakan secara mandiri (standalone) maupun dan didistribusikan pada organisasi.

2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban dkk. (2007), sistem pendukung keputusan terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut sering disebut sebagai subsistem. Subsitem tersebut adalah subsistem manajemen basis data, subsistem manajemen model, subsistem manajemen basis pengetahuan dan antarmuka pengguna. Berikut ini adalah skema yang menggambarkan kompenen sistem pendukung keputusan.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Turban, 2007).


(31)

a. Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data terdiri atas fasilitas basis data, sistem manajemen basis data, query dan direktori. Berikut ini adalah struktur subsistem manajemen data.

Gambar 2.2 Komponen Subsistem Manajemen Data (Turban, 2007).

1) Basis Data

Elemen basis data merupakan koleksi dari data yang saling berelasi. Basis data disusun agar sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga dapat digunakan oleh beberapa orang ataupun aplikasi. Basis data biasanya diakses melalui server basisdata web. Data pada sistem pendukung keputusan dapat berasal dari pihak internal, eksternal maupun personal. Data internal merupakan data yang berasal dari


(32)

sistem pemrosesan transaksi di dalam organisasi. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi. Data personal dapat berupa buku pedoman dan yang digunakan pengambil keputusan atau penilaian terhadap data atau situasi.

2) Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data berfungsi untuk membuat, mengakses dan memperbaharui basis data. Sistem ini memiliki kemampuan untuk memperbaharui data, mengambil data dan mendukung keamanan data. Pembaharuan data dapat berupa penambahan, penghapusan dan perubahan data.

3) Query

Query berfungsi untuk mengakses dan memanipulasi data. Fasilitas ini menerima permintaan data dari komponen lain SPK kemudian menentukan bagaimana permintaan bisa dipenuhi. Proses selanjutnya adalah merumuskan rincian permintaan dan kemudian memberikan hasil ke komponen pengirim permintaan. Query menggunakan Structured Query Language untuk memenuhi tugasnya.

4) Direktori

Direktori merupakan daftar data dalam basis data yang mengandung definisi data. Direktori berfungsi memberikan informasi mengenai ketersediaan, sumber dan arti data. Direktori dapat digunakan untuk memindai data, mengidentifikasi masalah dan peluang. Direktori mendukung pengambilan, penambahan dan penghapusan data tentang objek tertentu.

b. Subsistem Manajemen Model

Subsistem manajemen model meliputi fasilitas basis model, sistem manajemen basis model, bahasa model, direktori model,


(33)

eksekutor, integrator dan prosesor model. Berikut ini adalah struktur subsistem manajemen model.

Gambar 2.3 Komponen Subsistem Manajemen Model (Turban, 2007).

1) Basis Model

Basis model berisi model statistik, keuangan, peramalan, manajemen dan kuantitatif rutin yang menyediakan kemampuan analisis. Basis model mampu untuk memanggil, menjalankan, perubahan, menggabungkan, dan memeriksa model. Model dapat dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu strategis, taktis, operasional dan analitis.

a) Model Strategis

Model strategis digunakan untuk mendukung perencanaan strategis manajemen tertinggi. Model ini dapat diterapkan untuk merancang perusahaan


(34)

e-commerce, mengembangkan tujuan perusahaan, perencanaan merger dan akuisisi, pemilihan lokasi pabrik, analisis dampak lingkungan dan penganggaran modal tidak rutin.

b) Model Taktis

Model taktis digunakan oleh manajemen menengah untuk membantu dalam alokasi dan kontrol sumber daya organisasi. Model ini dapat diterapkan untuk pemilihan server web, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan promosi penjualan dan penganggaran modal rutin. model taktis biasanya hanya berlaku untuk subsistem organisasi, seperti departemen akuntansi. c) Model Operasional

Model operasional digunakan oleh manajemen lini pertama untuk mendukung kegiatan kerja organisasi sehari-hari. Model ini dapat diterapkan dalam penerimaan transaksi e-commerce, persetujuan pinjaman pribadi oleh bank, penjadwalan produksi, pengendalian persediaan, perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan serta kontrol kualitas.

d) Model Analisis

Model analisis digunakan untuk melakukan analisis data yang berupa statistik, manajemen, keuangan dan data mining. Model analisis dapat terintegrasi dengan model lain, seperti model perencanaan strategis. 2) Sistem Manajemen Basis Model

Fungsi software sistem manajemen basis model adalah pembuatan model, rutin, laporan serta pembaharuan dan perubahan model. Sistem manajemen basis model dapat membuat relasi antar model melalui basis data.


(35)

3) Bahasa Model

Bahasa model adalah bahasa yang digunakan untuk membuat dan mengubah model. Bahasa model menggunakan piranti dan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman dapat berupa bahasa C++ dan Java.

4) Direktori Model

Direktori model adalah katalog semua model yang ada pada basis model. Direktori model berisi definisi model. Fungsi utama direktori model adalah untuk menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kemampuan model. 5) Eksekusi, Integrasi dan Perintah Model

Eksekusi, integrasi dan perintah model dikendalikan oleh manajemen model. Eksekusi model merupakan proses pengendalian model yang sedang dijalankan. Integrasi model adalah penggabungan beberapa model saat diperlukan. Perintah model adalah instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna. Perintah ini diproses oleh prosesor perintah model dan dilanjutkan ke tahap eksekusi atau integrasi model.

c. Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna adalah bagian SPK yang dapat dilihat oleh pengguna. Antarmuka ini digunakan untuk interaksi antara manusia dengan SPK. Antarmuka pengguna berkaitan dengan semua aspek komunikasi antara pengguna dengan sistem pendukung keputusan. Aspek komunikasi meliputi perangkat keras, perangkat lunak, kemudahan penggunaan, kemudahan akses dan interkasi manusi dengan mesin.


(36)

Gambar 2.4 Komponen Subsistem Antarmuka Pengguna (Turban, 2007).

d. Sistem Manajemen Basis Pengetahuan

SPK yang canggih memiliki komponen sistem manajemen basis pengetahuan seperti pada sistem cerdas. Komponen ini dapat memberikan pengetahuan dan menyediakan keahlian yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek masalah.

2.2 Jenis Sistem Pengambilan Keputusan SPK dapat diklasifikasikan menjadi:

a. SPK Berorientasi Teks (Text Oriented DSS), menyimpan informasi (data dan pengetahuan) dalam bentuk teks.

b. SPK Berorientasi Basisdata (Database Oriented DSS), menggunakan basis data untuk menangani informasi.


(37)

c. SPK Berorientasi Spreadsheet (Spreadsheet Oriented DSS), menggunakan SPK untuk pemodelan dan analisis SPK.

d. SPK Berorientasi Pemecahan (Solver Oriented DSS), menggunakan program komputer dengan algoritma perhitungan untuk memecahkan masalah.

e. SPK Berorientasi Aturan (Rule Oriented DSS), menggunakan komponen pengetahuan berupa aturan prosedural dan inferensial seperti pada sistem pakar.

f. SPK Gabungan (Compound DSS), gabungan dari dua jenis atau lebih SPK.

g. SPK Cerdas (Intelligent DSS), merupakan SPK yang teknik dan alat pada kecerdasan buatan, terutama sistem pakar.

h. SPK Institusional (Institutional DSS), untuk menangani keputusan yang bersifat berulang pada sebuah lembaga.

i. SPKAd Hoc (Ad Hoc DSS), untuk menangani masalah yang tidak berulang pada sebuah lembaga.

j. SPK Pribadi (Personal DSS), fokus pada pengambilan keputusan aktivitas perseorangan.

k. SPK Kelompok (Group DSS), fokus pada tugas kelompok.

l. SPK Organisasi (Organizational DSS), fokus pada tugas atau aktivitas organisasi.

2.3 AHP (Analytic Hierarchy Process)

Shimizu dkk. (2006), AHP adalah metode untuk memilih keputusan alternatif terbaik yang mempertimbangkan beberapa kriteria dan tujuan yang diungkapkan dengan nilai-nilai kualitatif atau kuantitatif. AHP tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian. AHP dibuat oleh Saaty pada tahun 1980. Metode ini telah digunakan pada masalah keputusan untuk pendefinisian prioritas, penilaian biaya dan keuntungan, penyebaran sumber daya, benchmarking, survei pasar, keputusan strategis, negosiasi dan resolusi konflik, keputusan sosial atau politik, serta perkiraan. AHP sering


(38)

digunakan untuk membuat keputusan dengan beberapa kriteria yang melibatkan kompleksitas dan subjektivitas.

Perhitungan AHP didasarkan pada matriks prioritas untuk mengekspresikan nilai-nilai penilaian subjektif yang dikaitkan dengan pasangan variabel masing-masing kriteria yang terlibat dalam masalah. Kelemahan AHP adalah banyaknya jumlah perbandingan yang meningkat secara cepat bersamaan dengan meningkatnya jumlah kriteria. Kesulitan dalam perhitungan manual pada masalah dengan faktor atau alternatif yang banyak mengharuskan pengambil keputusan menggunakan perangkat lunak AHP.

AHP terdiri dari 4 langkah dasar, yaitu: 1. Membuat hirarki keputusan.

2. Mengumpulkan data pilihan dengan melakukan perbandingan berpasangan.

3. Menentukan prioritas relatif atau bobot menggunakan metode eigenvalue.

4. Menggabungkan prioritas dari alternatif ke tujuan keseluruhan.

Hirarki keputusan disusun berdasarkan tujuan, kriteria yang digunakan dan alternatif yang ada. Berikut ini adalah contoh hirarki keputusan.


(39)

Menurut Munier (2011), langkah perhitungan metode AHP adalah sebagai berikut:

1. Membuat matriks persegi menggunakan kriteria yang sama pada kolom dan baris.

2. Membandingkan pasangan kriteria pada kolom dan baris dengan skala pilihan.

3. Menghitung eigenvektor kriteria.

4. Menghitung bobot alternatif dengan cara yang sama dengan langkah 1-3.

5. Mengalikan masing-masing nilai pada alternatif dengan bobot kriteria yang sesuai.

6. Menjumlah nilai pada masing-masing alternatif.

Skala pilihan yang digunakan metode AHP ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Skala Pilihan (Munier, 2011)

No Nama Peringkat

1 Kedua kriteria sama penting 1

2 Satu kriteria lebih penting secara moderat dari lainnya 3 3 Satu kriteria lebih penting secara kuat dari lainnya 5 4 Satu kriteria sangat lebih penting dari lainnya 7 5 Satu kriteria lebih penting secara ekstrim dari lainnya 9 6 Nilai-nilai di antara dua nilai yang berdekatan 2, 4,6, 8

2.4 Tanah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, tanah adalah permukaan bumi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah menyebutkan bahwa bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang berbatas.


(40)

1. Hak Atas Tanah

Hak atas tanah dapat berupa hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak sewa, hak membuka tanah dan hak memungut hasil hutan. Pendaftaran tanah dilakukan untuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah. Pendaftaran tanah meliputi pengukuran tanah, pemetaan tanah, pembukuan tanah, pendaftaran hak atas tanah, peralihan hak atas tanah, pemberian surat tanda bukti hak (Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960).

2. Hak Milik Tanah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960, hak milik tanah adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Hanya warganegara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik. Setiap warganegara Indonesia, baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dan hasilnya baik bagi diri sendiri maupun keluarganya. Warganegara asing tidak dapat mempunyai tanah dengan hak milik. Badan hukum yang dapat mempunyai hak milik ditentukan oleh pemerintah. Pemilikan dan penguasaan tanah yang melampaui batas tidak diperkenankan agar tidak merugikan kepentingan umum.

Hak milik dapat terjadi karena penetapan pemerintah dan ketentuan undang-undang. Hak milik beserta peralihan, penghapusan dan pembebanan dengan hak-hak lain harus didaftarkan. Pendaftaran ini merupakan alat pembuktian yang sah mengenai penghapusan hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan hak tersebut. Pemindahan hak milik dapat disebabkan oleh jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, pemberian menurut adat dan perbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk memindahkan hak milik. Hak milik pada tanah akan hilang jika tanahnya jatuh kepada negara atau


(41)

tanahnya musnah. Tanah dapat jatuh kepada negara karena pencabutan hak milik tanah, penyerahan secara sukarela oleh pemiliknya dan ditelantarkan.


(42)

3

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

3.1.1Gambaran Sistem Lama

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada surat kabar cetak (Kompas, Kedaultan Rakyat, Berita Nasional) dan situs jual beli online (www.tokopedia.com, www.bukalapak.co.id, www.olx.co.id), iklan penjualan tanah berisi kata-kata sesuai keinginan penjual. Kriteria yang dibutuhkan sebagai pertimbangan pembelian tanah terkadang tidak terdapat dalam iklan. Surat kabar cetak dan situs jual beli online belum memiliki fasilitas sistem pendukung keputusan yang terintegrasi.

Masyarakat sering mengalami kesulitan dalam mencari, membandingkan dan menentukan keputusan tanah yang akan dibeli. Kesalahan dalam mengambil keputusan pembelian tanah dapat mengakibatkan kekecewaan dan kerugian dikemudian hari. Kesalahan dapat diakibatkan karena tidak lengkapnya kriteria yang terdapat dalam iklan.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan pembangunan suatu SPK pembelian tanahyang terintegrasi dengan website penjualan tanah. Sistem ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

3.1.2 Ruang Lingkup

Kesulitan utama yang dialami masyarakat adalah kebingungan menentukan tanah yang akan dibeli ketika beberapa alternatif tanah memiliki kemiripan beberapa kriteria. Kesulitan ini disebabkan belum adanya fasilitas pendukung keputusan pembelian tanah yang terintegrasi dengan surat kabar dan situs jual beli online. Pertimbangan pembelian tanah biasanya diberikan oleh orang yang


(43)

dianggap berpengalaman dan konsultan properti. Masalah dirumuskan dengan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Efficiency dan Service). Berikut ini adalah hasil analisis PIECES.

Tabel 3.1 Hasil Analisis PIECES

No Jenis

Analisis Kelemahan Sistem Lama

Keunggulan Sistem Baru yang Diajukan

1 Performance Performa konsultan properti

dalam memberikan saran akan menurun jika sakit atau mengalami kelelahan.

Sistem yang dapat

digunakan oleh pengguna tanpa mengalami penuruan performa.

2 Information Informasi yang kurang

seragam mengenai kriteria tanah yang akan dijual.

Sistem yang dapat

menyeragamkan informasi kriteria tanah yang akan dijual.

3 Economic Konsultasi pembelian tanah

memerlukan biaya konsultasi tambahan.

Sistemyang dapat digunakan secara gratis.

4 Control Informasi yang ada di surat

kabar tidak dapat disaring sesuai keinginan pengguna.

Sistemyang dapat menyaring informasi sesuai keinginan pengguna.

5 Efficiency Konsultan properti terpisah

dari informasi yang ada pada surat kabar dan situs penjualan tanah.

Sistem memiliki informasi penjualan tanah yang terintegrasi dengan SPK pembelian tanah.

6 Services Konsultan properti hanya

dapat ditemui pada jam kerja dan hari kerja.

Sistem yang dapat

digunakan setiap saat, 7 hari x 24 jam.


(44)

3.1.3 Analisis Masalah

Metode analisis masalah yang digunakan adalah analisis sebab akibat. Berikut ini adalah tabel hasil analisis sebab akibat:

Tabel 3.2 Matrik Permasalahan, Peluang, Sasaran Hasil dan Batasan Sistem Analisis Sebab dan Akibat Sasaran Peningkatan Sistem

Permasalahan Sebab dan

Akibat Sasaran Sistem Batasan Sistem Kebingungan

masyarakat dalam memilih tanah yang akan dibeli ketika kriteria pada alternatif mirip atau tidak ada.

Sebab: Surat kabar dan situs penjualan tanah tidak memiliki fasilitas sistem pendukung keputusan untuk membeli tanah. Akibat: Masyarakat salah menentukan tanah yang akan dibeli.

Memberikan saran keputusan tanah yang akan dibeli kepada masyarakat. Sistemmenggunakan metode Analytical Hierarcy Process(AHP). Alternatif yang dipilih minimal 3 dan maksimal 10. Kriteria yang dipilih minimal 3 dan maksimal 10.

3.1.4 Gambaran Sistem yang Baru

Sistem yang akan dibuat adalah SPK untuk pembelian tanah. Sistem dibuat untuk memberikan saran tanah yang akan dibeli. Data tanah yang dapat dimasukkan ke dalam sistem adalah harga per meter persegi, luas, lebar depan, alamat, jenis lahan, jenis jalan, kelas jalan, permukaan jalan dan keterangan.

SPK pembelian tanah akan dibuat dengan menggunakan paket server XAMPP. Paket ini berisi server web Apache, skrip sisi klien PHP dan sistem manajemen basisdata MySQL. Skrip sisi klien


(45)

yang digunakan adalah Javascript dan Jquery.

Metode SPK yang digunakan adalah metode Analytical Hierarcy Process (AHP). Kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan pembelian tanah dapat berupa harga per meter persegi, luas, lebar depan, alamat, jenis lahan, jenis jalan, kelas jalan dan permukaan jalan. Hasil sistem berupa urutan saran tanah yang akan dibeli berdasarkan nilai total tanah.

Pengguna sistem adalah admin, penjual dan tamu. Admin dapat menggunakan sistem untuk mengelola data tanah, penjual, admin dan menggunakan SPK. Penjual dapat menggunakan sistem untuk mengelola data tanah penjual, mengubah data penjual dan menggunakan SPK. Tamu dapat menggunakan sistem untuk melihat data tanah, menggunakan SPK dan mendaftar sebagai penjual.

3.1.5 Analisis Kebutuhan a. Aktor Use Case

Aktor use caseadalah pelaku yang terlibat di dalam sistem. Tabel berikut ini menerangkan aktor use case.

Tabel 3.3 Aktor Use Case

No Aktor Keterangan

1 Admin Admin merupakan administrator sistem. Admin memiliki hak akses penuh terhadap sistem. Admin dapat mengelola data tanah, kriteria, komentar dan berita.

2 Penjual Penjual merupakan masyarakat yang ingin menjual tanah. Pengguna harus mendaftar dahulu untuk menjadi penjual. Penjual dapat mengelola data tanah yang dijual, menggunakan fasilitas SPK dan mengubah data penjual.

3 Tamu Tamu merupakan masyarakat yang ingin menggunakan sistem. Tamu tidak memerlukan login untuk mengakses sistem. Tamu dapat melihat data tanah dan menggunakan fasilitas SPK.


(46)

b. Diagram Use Case

1. Diagram Use Case SPK Pembelian Tanah

Tabel 3.4 Spesifikasi use case login Brief Description Digunakan oleh user untuk login Primary Actor Penjual, Admin

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman login. 2. Sistem menampilkan formulir login

3. User mengisi formulir login 4. User mengklik tombol login Alternative Flow -

Error Flow E1: Username atau password salah: kembali ke basic flow langkah 2

Pre Conditions User berada pada halaman login

Post Conditions User berada pada halaman daftar beranda

Gambar 3.1 Diagram use case SPK Pembelian Tanah SPK Pembelian Tanah

Admin

Login

Pengelolaan Tanah

Pengelolaan Kriteria

Pengelolaan Berita

Pengelolaan Komentar << depends on >>

Logout

Penjual

Pengambilan Keputusan

Pengelolaan Penjual

Tamu

Ubah Admin


(47)

Tabel 3.5 Spesifikasi use case ubah admin

Brief Description Digunakan oleh user untuk mengubah data administrator

Primary Actor Admin Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman administrator.

2. Sistem menampilkan formulir administrator 3. User mengisi formulir administrator

4. User mengklik tombol Simpan Alternative Flow -

Error Flow -

Pre Conditions User berada pada halaman administrator Post Conditions User berada pada halaman administrator

Tabel 3.6 Spesifikasi use case logout Brief Description Digunakan oleh user untuk logout Primary Actor Penjual, Admin

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user mengklik menu logout. 2. Sistem melakukan logout user

3. Sistem menampilkan halaman login Alternative Flow -

Error Flow -

Pre Conditions User sudah login


(48)

2. Diagram Use Case paket SPK

Tabel 3.7 Spesifikasi use case memilih alternative Brief Description Digunakan oleh user untuk memilih alternatif Primary Actor Penjual, Tamu

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman beranda. 2. Sistem menampilkan daftar alternatif

3. User mengklik tombol Pilih pada salah satu alternatif 4. Sistem menampilkan daftar alternatif

5. Sistem menampilkan tombol Batal pada alternatif terpilih

Alternative Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman beranda. 2. Sistem menampilkan daftar alternatif

3. User mengklik tombol Detail pada salah satu alternatif 4. Sistem menmpilkan detail alternatif

5. User mengklik tombol Pilih

6. Sistem menampilkan detail alternatif 7. Sistem menampilkan tombol Batal

Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman daftar beranda. Post Conditions User berada pada halaman daftar beranda. Gambar 3.2 Diagram use case paket SPK

Penjual

Tamu

SPK

Memilih Alternatif

Memilih Kriteria

Membandingkan Kriteria

Membandingkan Alternatif

Melihat Saran


(49)

Tabel 3.8 Spesifikasi use case membandingkan kriteria Brief Description Digunakan oleh user untuk membandingkan kriteria Primary Actor Penjual, Tamu

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman perbandingan kriteria 2. Sistem menampilkan daftar perbandingan kriteria

3. User menentukan nilai perbandingan kriteria 4. User mengklik tombol Berikutnya

Alternative Flow -

Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman perbandingan kriteria. Post Conditions User berada pada halaman perbandingan alternatif.

Tabel 3.9 Spesifikasi use case membandingkan alternatif Brief

Description

Digunakan oleh user untuk membandingkan alternatif Primary Actor Penjual, Tamu

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman perbandingan alternatif 2. Sistem menampilkan daftar perbandingan alternatif

3. User menentukan nilai perbandingan alternatif 4. User mengklik tombol Berikutnya

Alternative Flow

- Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman perbandingan alternatif. Post Conditions User berada pada halaman saran.

Tabel 3.10 Spesifikasi use case melihat saran Brief

Description

Digunakan oleh user untuk melihat saran Primary Actor Penjual, Tamu

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman saran 2. Sistem menampilkan daftar saran

Alternative Flow

- Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman saran. Post Conditions User berada pada halaman saran.


(50)

Tabel 3.11 Spesifikasi use case cari tanah Brief

Description

Digunakan oleh user untuk mencari tanah Primary Actor Admin, Penjual, Tamu

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman beranda 2. Sistem menampilkan halaman beranda

3. User memasukkan kata kunci pencarian tanah 4. User mengklik tombol Cari

5. Sistem menampilkan hasil pencarian tanah Alternative

Flow

1. Dimulai ketika user membuka halaman tanah 2. Sistem menampilkan halaman tanah

3. User memasukkan kata kunci pencarian tanah 4. User mengklik tombol Cari

5. Sistem menampilkan hasil pencarian tanah Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman beranda / tanah Post Conditions User berada pada halaman yang sama

Gambar 3.3 Diagram use case paket Tanah

Admin Penjual

Pengelolaan Tanah

Cari Tanah

Lihat Tanah

Tambah Tanah

Ubah Tanah

Tamu


(51)

Tabel 3.12 Spesifikasi use case lihat tanah Brief

Description

Digunakan oleh user untuk melihat tanah Primary Actor Admin, Penjual, Tamu

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman beranda 2. Sistem menampilkan halaman beranda

3. Sistem menampilkan daftar tanah

4. User mengklik tombol Detail pada salah satu tanah 5. Sistem menampilkan detail tanah

Alternative Flow

1. Dimulai ketika user membuka halaman tanah 2. Sistem menampilkan halaman tanah

3. Sistem menampilkan daftar tanah

4. User mengklik tombol Lihat pada salah satu tanah 5. Sistem menampilkan detail tanah

Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman beranda / tanah Post Conditions User berada pada halaman detail tanah

Tabel 3.13 Spesifikasi use case tambah tanah Brief

Description

Digunakan oleh user untuk menambah tanah Primary Actor Penjual

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman tanah 2. Sistem menampilkan halaman tanah

3. User mengklik tombol Tambah 4. Sistem menampilkan formulir tanah 5. User mengisi formulir tanah

6. User mengklik tombol simpan 7. Sistem menyimpan data tanah Alternative

Flow

1. Dimulai ketika user membuka formulir tanah 2. Sistem menampilkan formulir tanah

3. User mengklik tombol Tambah 4. User mengisi formulir tanah 5. User mengklik tombol simpan 6. Sistem menyimpan data tanah

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 5 Pre Conditions User berada pada halaman tanah / formulir tanah


(52)

Tabel 3.14 Spesifikasi use case ubah tanah Brief

Description

Digunakan oleh user untuk mengubah data tanah Primary Actor Penjual

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman tanah 2. Sistem menampilkan daftar tanah

3. User mengklik tombol Edit pada salah satu tanah 4. Sistem menampilkan formulir tanah

5. User mengubah data pada formulir tanah 6. User mengklik tombol simpan

7. Sistem menyimpan data tanah Alternative

Flow

1. Dimulai ketika user membuka formulir tanah 2. Sistem menampilkan formulir tanah

3. User memilih tanah dengan tombol navigasi 5. User mengubah data pada formulir tanah 6. User mengklik tombol simpan

7. Sistem menyimpan data tanah

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 5 Pre Conditions User berada pada halaman tanah / formulir tanah

Post Conditions User berada pada halaman formulir tanah

Tabel 3.15 Spesifikasi use case menghapus tanah Brief

Description

Digunakan oleh user untuk menghapus tanah Primary Actor Penjual

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman tanah 2. Sistem menampilkan daftar tanah

3. User mengklik tombol Hapus pada salah satu tanah 4. Sistem menghapus tanah

Alternative Flow

1. Dimulai ketika user membuka formulir tanah 2. Sistem menampilkan formulir tanah

3. User memilih tanah dengan tombol navigasi 4. User mengklik tombol Hapus

5. Sistem menghapus tanah Error Flow -

Pre Conditions User berada pada halaman tanah / formulir tanah Post Conditions User berada pada halaman formulir tanah


(53)

4. Diagram Use Case Paket Penjual

Tabel 3.16 Spesifikasi use case daftar Brief

Description

Digunakan oleh user untuk mendaftar sebagai penjual Primary Actor Tamu

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman daftar 2. Sistem menampilkan formulir daftar

3. User mengisi data pada formulir pendaftaran 4. User mengklik tombol Daftar

5. Sistem menyimpan data penjual Alternative

Flow

-

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 3 Pre Conditions User berada pada halaman daftar

Post Conditions User berada pada halaman daftar

Tabel 3.17 Spesifikasi use case ubah data Brief

Description

Digunakan oleh user untuk mengubah data penjual Primary Actor Penjual

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman penjual 2. Sistem menampilkan formulir penjual

3. User mengubah data pada formulir penjual 4. User mengklik tombol Simpan

5. Sistem menyimpan data penjual Alternative

Flow

-

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 3 Pre Conditions User berada pada halaman penjual

Post Conditions User berada pada halaman penjual

Penjual Tamu

Pengelolaan Penjual

Daftar

Ubah Data


(54)

5. Diagram Use Case Paket Kriteria

Tabel 3.18 Spesifikasi use case cari kriteria Brief

Description

Digunakan oleh user untuk mencari kriteria Primary Actor Tamu, Penjual, Admin

Supporting Actor

None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman kriteria 2. Sistem menampilkan daftar kriteria

3. User mengisi kata kunci pencarian 4. User mengklik tombol Cari

5. Sistem menampilkan hasil pencarian Alternative

Flow

- Error Flow -

Pre Conditions User berada pada halaman kriteria Post Conditions User berada pada halaman kriteria

Tabel 3.19 Spesifikasi use case melihat kriteria Brief Description Digunakan oleh user untuk melihat kriteria

Primary Actor Tamu, Penjual, Admin Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman kriteria 2. Sistem menampilkan daftar kriteria

3. User mengklik salah satu kriteria 4. Sistem menampilkan detail kriteria Alternative Flow -

Error Flow -

Pre Conditions User berada pada halaman kriteria Post Conditions User berada pada halaman kriteria

Admin Penjual

Pengelolaan Kriteria

Cari Kriteria

Lihat Kriteria

Ubah Kriteria

Tamu


(55)

Tabel 3.20 Spesifikasi use case mengubah data kriteria Brief Description Digunakan oleh user untuk mengubah data kriteria Primary Actor Admin

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman kriteria 2. Sistem menampilkan daftar kriteria

3. User mengklik salah satu kriteria 4. Sistem menampilkan formulir kriteria 5. User mengubah data kriteria

6. User mengklik tombol Simpan 7. Sistem menyimpan data kriteria

Alternative Flow 1. Dimulai ketika user membuka formulir kriteria 2. Sistem menampilkan formulir kriteria

3. User memilih kriteria menggunakan tombol navigasi 4. User mengubah data kriteria

5. User mengklik tombol Simpan 6. Sistem menyimpan data kriteria

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 5

Pre Conditions User berada pada halaman kriteria Post Conditions User berada pada halaman yang sama

6. Diagram Use Case Paket Berita

Admin Penjual

Pengelolaan Berita

Cari Berita

Lihat Berita

Tambah Berita

Ubah Berita

Tamu

Hapus Berita


(56)

Tabel 3.21 Spesifikasi use case cari berita Brief Description Digunakan oleh user untuk mencari berita Primary Actor Admin, Penjual, Tamu

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman berita 2. Sistem menampilkan halaman berita

3. User memasukkan kata kunci pencarian berita 4. User mengklik tombol Cari

5. Sistem menampilkan hasil pencarian berita Alternative Flow -

Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman berita Post Conditions User berada pada halaman berita

Tabel 3.22 Spesifikasi use case lihat berita Brief Description Digunakan oleh user untuk melihat berita Primary Actor Admin, Penjual, Tamu

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman berita 2. Sistem menampilkan halaman berita

3. Sistem menampilkan daftar berita 4. User mengklik salah satu judul berita 5. Sistem menampilkan detail berita

Alternative Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman berita 2. Sistem menampilkan halaman berita

3. Sistem menampilkan daftar berita

4. User mengklik tombol Edit pada salah satu berita 5. Sistem menampilkan detail berita

Error Flow None

Pre Conditions User berada pada halaman berita Post Conditions User berada pada halaman detail berita

Tabel 3.23 Spesifikasi use case tambah berita Brief Description Digunakan oleh user untuk menambah berita Primary Actor Admin

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman berita 2. Sistem menampilkan halaman berita

3. User mengklik tombol Tambah 4. Sistem menampilkan formulir berita 5. User mengisi formulir berita


(57)

6. User mengklik tombol Simpan 7. Sistem menyimpan data berita

Alternative Flow 1. Dimulai ketika user membuka formulir berita 2. Sistem menampilkan formulir berita

3. User mengklik tombol Tambah 4. User mengisi formulir berita 5. User mengklik tombol Simpan 6. Sistem menyimpan data berita

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 5

Pre Conditions User berada pada halaman berita / formulir berita Post Conditions User berada pada halaman formulir berita

Tabel 3.24 Spesifikasi use case ubah berita Brief Description Digunakan oleh user untuk mengubah data berita Primary Actor Admin

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman berita 2. Sistem menampilkan daftar berita

3. User mengklik tombol Edit pada salah satu berita 4. Sistem menampilkan formulir berita

5. User mengubah data pada formulir berita 6. User mengklik tombol Simpan

7. Sistem menyimpan data berita

Alternative Flow 1. Dimulai ketika user membuka formulir berita 2. Sistem menampilkan formulir berita

3. User memilih berita dengan tombol navigasi 5. User mengubah data pada formulir berita 6. User mengklik tombol Simpan

7. Sistem menyimpan data berita

Error Flow E1: User belum mengisi formulir: kembali ke basic flow langkah 5

Pre Conditions User berada pada halaman berita / formulir berita Post Conditions User berada pada halaman formulir berita


(58)

Tabel 3.25 Spesifikasi use case menghapus berita Brief Description Digunakan oleh user untuk menghapus berita Primary Actor Admin

Supporting Actor None

Basic Flow 1. Dimulai ketika user membuka halaman berita 2. Sistem menampilkan daftar berita

3. User mengklik tombol Hapus pada salah satu berita 4. Sistem menghapus berita

Alternative Flow 1. Dimulai ketika user membuka formulir berita 2. Sistem menampilkan formulir berita

3. User memilih berita dengan tombol navigasi 4. User mengklik tombol Hapus

5. Sistem menghapus berita

Error Flow -

Pre Conditions User berada pada halaman berita / formulir berita Post Conditions User berada pada halaman formulir berita

7. Diagram Use Case Paket Komentar

Gambar 3.7 Diagram use case paket komentar

Admin Penjual

Pengelolaan Komentar

Cari Komentar

Tambah Komentar

Terima Komentar

Tamu

Tolak Komentar


(1)

Pertanyaan V :

Sistem Pengambilan Keputusan Pembelian Tanah menggunakan Metode analytical hierarchy process (AHP) dapat menghemat (efisien) waktu dalam memilih tanah yang akan dibeli.

Tabel 4.22 Tabel pengguna pertanyaan 5

Jawaban Bobot (0-4) Jumlah Responden Nilai

Sangat Setuju 4 2 8

Setuju 3 24 72

Ragu-ragu 2 3 6

Tidak Setuju 1 1 1

Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Total 30 87

Nilai Akhir Total nilai/Total responden 2.9

Gambar 4.37 Grafik Pertanyaan 5 untuk pengguna

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) sangat menghemat waktu sehingga pengguna tidak perlu datang dilokasi.

0 5 10 15 20 25 30

Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju


(2)

A. Rangkuman hasil uji coba terhadap pengguna

Berdasarkan ujicoba terhadap pengguna, didapatkan analisa sebagai berikut:

1. Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) dapat membantu (efektif/tepat guna) dalam memberikan informasi yang berupa saran pembelian tanah. Ini dibuktikan dari 30 pengguna yang menggunakan sistem ini 1 pengguna memberikan respon sangat setuju, 26 pengguna memberikan respon setuju, 2 pengguna memberikan respon ragu-ragu, dan 1 pengguna memberikan respon tidak setuju. (skala0-4)

2. Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) dapat menampilkan informasi yang sesuai berupa saran pembelian tanah. Ini dibuktikan dari 30 pengguna yang menggunakan sistem ini 2 pengguna memberikan respon sangat setuju, 24 pengguna memberikan respon setuju, 3 pengguna memberikan respon ragu-ragu, dan 1 pengguna memberikan respon tidak setuju. (skala0-4)

3. Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) memiliki tampilan yang menarik sehingga pengguna tidak bosan menggunakannya. Ini dibuktikan dari 30 pengguna yang menggunakan sistem ini 3 pengguna memberikan respon sangat setuju, 20 pengguna memberikan respon setuju, 7 pengguna memberikan respon ragu-ragu. (skala0-4)

4. Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) sangat efektif/atraktif dalam memberikan informasi yang berupa saran pembelian tanah. Ini dibuktikan dari 30 pengguna yang menggunakan sistem ini 1 pengguna memberikan respon sangat setuju, 25 pengguna


(3)

memberikan respon setuju, 3 pengguna memberikan respon ragu-ragu, dan 1 pengguna memberikan respon tidak setuju. (skala0-4) 5. Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan

metode analytical hierarchy process (AHP) dapat menghemat waktu (efisien) dalam menggunakan dan mengakses sistem. Ini dibuktikan dari 30 pengguna yang menggunakan sistem ini 1 pengguna memberikan respon sangat setuju, 23 pengguna memberikan respon setuju, 5 pengguna memberikan respon ragu-ragu, dan 1 pengguna memberikan respon tidak setuju. (skala0-4)

Gambar 4.38 Grafik nilai setiap pertanyaan 2.2

2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9

Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 pertanyaan 5

NILAI


(4)

5

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi, pengujian dan analisis sistem yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat diterapkan pada sistem pendukung keputusan pembelian tanah.

2. Sistem pendukung keputusan pembelian tanah yang telah dibuat sangat mudah untuk digunakan, dapat menampilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menampilkan informasi dengan cepat.

3. Sistem yang dibangun sudah sesuai dengan rancangan dan dapat memberikan hasil berupa saran keputusan untuk pengguna.

5.2 Saran

Saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan sistem pendukung keputusan dengan sistem informasi geografis agar pengguna dapat mengetahui letak tanah secara pasti sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan.

2. Merancang antarmuka yang sesuai dengan berbagai ukuran layar pada


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bratvold, R.B. dan Beg, S.H. 2010. Making Good Decisions. Texas. Society of Petroleum Engineers.

Monita, D. 2013. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma Volume III Nomor 2. Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Langsung Tunai Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process. Medan. Pelita Informatika Budi Darma.

Munier, N. 2011. A Strategy for Using Multicriteria Analysis in Decision-Making : A Guide for Simple and Complex Environmental Projects. Dordrecht. Springer.

O‟Brien, J.A. dan Marakas, G.M. 2007. Introduction to Information Systems. New York. McGraw Hill.

Pemerintah Republik Indonesia. 1960. Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Jakarta. Kepresidenan Republik Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia. 1997. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Jakarta. Kepresidenan Republik Indonesia.

Retnoningsih, D. 2012. Pemanfaatan Aplikasi Expert Choice Sebagai Alat Bantu Dalam Pengambilan Keputusan (Studi Kasus: Pemilihan Program Studi Di Universitas Sahid Surakarta). Surakarta. Program Studi Teknik Informatika. Universitas Sahid Surakarta.

Sauter, V.L. 2010. Decision Support Systems For Business Intelligence. 2nd edition. New Jersey. A John Wiley & Sons.

Shimizu, T., Carvalho, M.M. dan Laurindo, F.J.B. 2006. Strategic AlignmentProcess and Decision Support Systems: Theory and Case Studies. Hershey. IRM Press.

Sugiyanto, Suprapedi dan Himawan, H. 2009. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2. Penentuan Kompetensi Mahasiswa Berdasarkan Prestasi Akademik, Sertifikasi Kompetensi, Minat Dan Kegiatan Pendukung. Jakarta. Pusat Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat(P4M) STMIK Eresh.

Kusuma, Stephanus Wijaya Nata (2016). Sistem informasi geografis penataan sekolah dasar dan pemindahan guru: studi kasus Dinas Pendidikan Pemuda


(6)

dan Olahraga Kabupaten Magelang. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, Skripsi.


Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51

Sistem pengambilan keputusan pembelian tanah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

1 1 181