34 alam. Dimana kondisi alam di bumi ini yang sangat menghawatirkan sebagai
gambaran realitas kebudayaan yang ada di masyarakat.
2.1.8 Definisi Air
Pengertian Air atau Definisi Air adalah zat atau materi atau unsur
yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71 permukaan bumi.
Terdapat 1,4 triliun kubik 330 juta mil³ tersedia di bumi. Jenis-jenis air sendiri di bagi menjadi 2 macam.
Penempatan Air sebagian besar terdapat di laut air asin dan pada lapisan-lapisan es di kutub dan puncak-puncak gunung, akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es, Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah
runoff, meliputi mata air, muara, sungai menuju laut. Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam
sekitar, Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan
selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan es, cairan air dan gas uap air. Air merupakan satu-
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
35 Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air. 2.2
Kerangka Berfikir
Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam mempresentasikan suatu peristiwa atau objek. Hal ini dikarenakan latar
belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda-beda dalam setiap individu tersebut. Begitu juga
individu dalam menciptakan sebuah pesan komunikasi, dalam hal ini pesan yang di sampaikan dalam sebuah lirik lagu atau bentuk sebuah lagu, maka
pencipta lagu tidak terlepas dari dua hal tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan representasi terhadap tanda
dan lambang berbentuk tulisan, lirik lagu ”Krisis Air” akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiologi dari Roland Barthes.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan metode semiotik peirce. Karena dalam lirik lagu ”Krisis Air” kata-kata yang digunakan adalah
kata-kata lugas atau kalimat langsung sehingga peneliti tidak banyak menemukan adanya simbol-simbol yang bisa digunakan untuk memenuhi
analisis. Tetapi tidak berarti bahasa tidak langsung tidak ada sama sekali disini. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode semiologi Roland
Barthes dengan menitikberatkan pada tanda denotatif-konotatif dan kelima
36 kode. Roland Barthes menunjukkan aspek-aspek denotatif tanda-tanda dalam
menyikapkan konotasi yang pada dasarnya adalah mitos-mitos yang dibangkitkan oleh sistem tanda yang lebih luas yang membentuk masyarakat.
Dalam pendekatan Roland Barthes terdapat signifikasi dua tahap yaitu tahap terdapat komponen penanda dan petanda dan makna denotasi. Tanda itu
akan dikaitkan dengan reality eksternal kenyataan yang ada diluar. Tahap kedua adalah penanda dan petanda itu mempunyai bentuk makna konotasi
yang isinya mengandung mitos dan berkaitan dengan budaya sekitar. Secara sistematis dapat ditujukan bagan kerangka berfikir sebagai
berikut : Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Lirik lagu “Krisis Air” dari band
Slank Analisis
menggunakan metode semiologi
Roland Barthes Hasil dari
representasi krisis air dalam
lirik lagu
37
BAB III METODE PENELITIAN