dapat menambah vitamin D dari paparan sinar matahari pagi. Sehingga pemberian ASI ekslusif ditambah dengan bayi terpapar oleh
sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang. Vitamin E dalam ASI memiliki fungsi penting yakni untuk kekebalan
dinding sel darah merah. Apabila kekurangan vitamin E akan menyebabkan anemia pada bayi. Sedangkan vitamin K dalam ASI
dibutuhkan sebagai salah satu gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah. Kadar vitamin K dalam ASI sedikit kandungannya,
sehingga berisiko terjadi perdarahan, oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk
suntikan. f.
Zat Besi Zat besi penting untuk mencegah anemia pada bayi. Zat besi
dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi pun esensial
untuk tumbuh-kembang otak bayi. Kandungan zat besi pada ASI
sedikit yaitu 0,5 – 1,0 mgliter sehingga mudah diserap oleh bayi
g. Taurin
Taurin merupakan
asam amino
yang berfungsi
sebagai neurotransmitter serta berperan penting dalam maturasi otak bayi.
h. Lactobacillus
Lactobacillus berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan seperti bakteri E. Coli yang sering menyebabkan
diare pada bayi. i.
Laktoferin Laktoferin yang diproduksi makrofag, neutrofil dan epitel kelenjar
payudara bersifat bakteriostatik, dapat menghambat pertumbuhan bakteri, karena merupakan glikoprotein yang dapat mengikat besi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri aerobik seperti stafilokokus dan E. coli. Laktoferin dapat mengikat dua
molekul besi ferri yang bersaing dengan enterokelin kuman yang juga mengikat besi. Kuman yang kekurangan besi ini pembelahannya akan
terhambat sehingga berhenti memperbanyak diri. Efek inhibisi ini lebih efektif terhadap kuman patogen, sedangkan terhadap kuman
komensal kurang efektif. Laktoferin bersama SIgA secara sinergistik akan menghambat pertumbuhan E. coli patogen.
j. Lisozim
Lisozim adalah enzim yang mempunyai sifat bakteriolitik dan berada dalam konsentrasi tinggi di dalam ASI
.
Lisozim dapat memecah dinding bakteri serta mengurangi kejadian carries dentis dan maloklusi
atau kebiasaan lidah mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol atau dot.
2.1.3. Jenis – Jenis ASI
ASI diproduksi secara alami oleh ibu sebagai nutrisi dasar untuk bayi selama beberapa bulan pertama hidup bayi. Menurut pendapat Proverawati 2010, ASI
dibedakan menjadi 3 tiga kelompok dan tahap secara terpisah, yaitu : a.
Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan 2-4 hari dengan volume 150
– 300 mlhari. Kolostrum lebih kental dibandingkan dengan cairan susu berikutnya.
Kandungan yang terdapat dalam kolostrum yaitu protein, vitamin, yang larut dalam lemak, mineral
– mineral, serta imunoglobulin yang berfungsi sebagai imunitas pasif untuk bayi.
b. Transitional Milk ASI peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum yaitu 8 – 20
hari. ASI ini memiliki kadar lemak, laktosa dan vitamin larut air lebih tinggi dari kadar protein, serta mineral yang lebih dibandingkan dengan
kolostrum. c.
Mature Milk ASI matang ASI matang adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah melahirkan dengan
volume bervariasi yaitu 300 – 850 mlhari tergantung pada besarnya
stimulasi pada saat laktasi. Kandungan yang terdapat pada ASI ini yaitu
90 air dan 10 karbohidrat, protein, dan lemak. Terdapat dua tipe ASI mature yaitu :
a. Foremik
Foremik dihasilkan selama awal menyusui dan mengandung air, vitamin, serta protein.
b. Hind-milk
Hind-milk dihasilkan setelah pemberian awal saat menyusui dan mengandung lemak tinggi yang sangat diperlukan untuk
penambahan berat badan bayi.
2.1.4. Manfaat ASI Eksklusif
Menurut Proverawati 2010, pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi, akan tetapi bermanfaat juga bagi ibu. Manfaat ASI bagi bayi yaitu :
a. Menurunkan kumpulan patogen penyebab diare.
b. Berdasarkan penelitian di negara maju, ASI dapat menurunkan
angka infeksi saluran pernapasan bawah, otitis media, meningitis bakteri, infeksi saluran kemih, diare dan necrotizing enterocolitis.
c. Merangsang lima indera bayi.
d. Meningkatkan berat badan bayi.
e. Meningkatkan IQ dan perkembangan otak.
Selain bermanfaat bagi bayi, menyusui juga bermanfaat bagi ibu, yaitu : a.
Dengan menyusui, ibu tidak mengalami menstruasi dalam beberapa bulan dan merupakan KB alami.
b. Uterus akan berkontraksi lebih cepat sehingga akan mempercepat
proses pemulihan rahim untuk persiapan kehamilan kembali. c.
Mempercepat pemulihan tubuh ke posisi semula. d.
Mengurangi kemungkinan terjadi kanker payudara, kanker ovarium, urinary tract infection dan osteoporosis pada ibu.
e. Meningkatkan hubungan kasih sayang ibu dengan anak.
2.1.5. Cara Menyimpan ASI
Menurut Suradi 2008 dalam IDAI 2008, cara menyimpan ASI yang diperah adalah sebagai berikut:
a. ASI yang telah diperah dan belum diberikan dalam waktu 30 menit,
sebaiknya disimpan dalam lemari es. b.
ASI dapat disimpan selama 24-48 jam dalam lemari es dengan menggunakan kontainer yang bersih, misalnya plastik.
c. ASI yang diperah harus tetap dingin terutama selama dibawa
transportasi. d.
ASI yang tidak digunakan selama 48 jam, sebaiknya didinginkan di freezer dan dapat disimpan selama 3 bulan.