27
5.2.Karakteristik Sampel
Data yang dikumpulkan dari rekam medis adalah sebanyak 465 subjek pasien dengan cedera kepala.Kemudian dikeluarkan 311 subjek karena tidak
sesuai inklusi.Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 154 subjek dengan cedera kepala ringan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
5.2.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang berada pada rentang remaja akhir sampai manula 17-80 tahun dengan distribusi terbanyak pada
pasien umur 17-25 sebesar 96 62.3, sedangkan pasien dengan usia ≤50
sebanyak 5 orang 12,5. Rata-rata umur sampel adalah 27,96 dengan sampel termuda berusia 17 tahun dan sampel tertua berusia 79 tahun. Kejadian cedera
kepala pada populasi 17 - 25 tahun menurut Danielle van Pelt et al tertinggi pada kelompok umur 16-22 tahun.Tingginya angka kejadian cedera kepala pada
rentang usiaremaja disebabkan karena kesibukan atau tingkat mobilitas golongan usia tersebut yang tinggi. Selain itu juga cidera kepala ringan paling banyak
ditemukan pada rentang usia produktif 17-55 tahun sebanyak 150 sampel 97,4.
Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur Karakteristik
Frekuensi Persentase
KelompokUsia Tahun
17-25 96
62,3 26-35
26 16,9
36-45 19
12,3 46-55
9 5,8
56-65 1
0,6
28
65 3
1,9
Total 154
100
5.2.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, sebanyak 74 adalah jenis kelamin laki-laki, sedangkan 26 adalah jenis kelamin perempuan. Nilai ratio
perbandingan jenis kelamin laki-laki dengan perempuan adalah 3 : 1. Cedera kepala sebagian besar terjadi pada laki-laki karena laki-laki lebih
aktif secara fisik dibandingkan perempuan, selain itu laki-laki juga memiliki perilaku yang cenderung beresiko mengalami cedera dan memiliki sebagian besar
aktivitas diluar ruangan.
Tabel 5.2. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin JenisKelamin
Frekuensi Persentase
Laki-Laki 114
74 Perempuan
40 26
Total 154
100
5.2.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran CT-Scan Kepala
Kelainan CT-Scan yang paling banyak ditemukan adalah kontusio sebanyak 26 pasien 16,9 , yang dimana penelitian lain mendapatkan angka
yang lebih tinggi yaitu 26,7. EDH didapatkan pada 9,1 pasien, sementara penelitian lain mendapatkan angka 13,8, angka yang lebih tinggi didapatkan
oleh Naseri et al yaitu 27,1. Fraktur dalam penelitian ini ditemukan 12,3 pasien, sedangkan Rambe dan Zuraini mendapatkan 27,5. Oedem Serebri
ditemukan 1,9 dan SDH terdapat 3,2, dan SAH ditemukan 3,9 pasien.
29
Sementara penelitian lain medapatkan 1,8 dan 2,3. ICH didapatkan pada 12 7,8 pasien dan IVH ditemukan pada 4,5 pasien yang tidak jauh beda
dengan penelitian Nurfaise yang mendapatkan 4. IVH biasanya berhubungan dengan kerusakan parenkim dan merupakan tanda dari terjadinya cedera kepala
yang berat. Sedangkan normoscan pada penelitian ini sebanyak 62 sampel
40,3.
30
Tabel 5.3. Gambaran CT-Scan Gambaran CT-Scan
Frekuensi Persentase
Contusio 26
16,9 EDH
14 9,1
Fraktur 19
12,3 ICH
12 7,8
IVH 7
4,5 Normoscan
62 40,3
OedemSerebri 3
1,9 SAH
6 3,9
SDH 5
3,2
Total 154
100
5.2.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Tindakan Operasi