Prosedur Penanganan Kebersihan Kamar oleh Room Attendant di Grand Swiss-Belhotel Internasional Medan

(1)

PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH

ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL

INTERNASIONAL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

FAKHRANA ZHAFARINA

112204032

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR

OLEH ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL

INTRNATIONAL MEDAN

OLEH

FAKHRANA ZHAFARINA

112204032

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Drs. Naimmudin Deli Putra Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si

NIP. 19600711 198903 2 001


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PROSEDUR PENANGANAN

KEBERSIHAN KAMAR OLEH

ROOM ATTENDANT DI

GRAND SWISS-BELHOTEL

INTERNATIONAL MEDAN

Oleh

: FAKHRANA ZHAFARINA

NIM : 112204032

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

NIP. 19511013 197603 1 001

Arwina Sufika, S.E., M .Si

NIP. 19640821 199802 2 001


(4)

ABSTRAKSI

Perkembangan pariwisata di Indonesia sangat meluas setiap tahunnya, khususnya dunia perhotelan yang semakin menjamur di kota-kota besar dan selalu mengiringi perkembangan kepariwisataan tersebut. Perhotelan yang pada hakekatnya merupakan usaha yang menyediakan akomodasi penginapan, pelayanan makan dan minum, serta jasa lainnya yang dibutuhkan para tamu wisatawan. Kebutuhan tamu yang akan menginap harus ditangani dengan baik untuk meningkatkan pendapatan hotel tersebut. Tamu yang datang ke hotel memerlukan tempat yang nyaman dan bersih untuk beristirahat, serta diiringi oleh

pelayanan yang baik, sopan dan ramah tamah. Kamar (guest room) merupakan

aset terpenting hotel yang paling dicari oleh para wisatawan asing khususnya. Salah satu bagian dari perhotelan yang sangat berperan penting dalam menjaga

kualitas kamar yaitu housekeeping departmen. Petugas housekeeping yang

menangani bagian kamar ialah room attendant. Dimana room attendant memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menciptakan suasana yang dibutuhkan oleh para

tamu dan wisatawan. Untuk itu room attendant harus mampu membersihkan

kamar serta area hotel dengan teliti sesuai dengan prosedur penanganan

kebersihan kamar yang telah ditetapkan. Dalam bekerja room attendant juga dituntut memiliki sikap dan perilaku yang baik.

Keywords : Housekeeping, Room Attendant, Prosedur Penanganan Kebersihan Kamar


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kertas karya ini

yang berjudul PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR

OLEH ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL INTERNASIONAL MEDAN ” sesuai dengan yang ditentukan. Kertas karya ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi D-III Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M,A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D-III

Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Naimuddin Deli Putra., selaku Dosen Pembimbing yang telah

susah payah mendidik dan membimbing serta meluangkan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun,M.Si selaku Dosen Pembaca dalam

penulisan Kertas Karya ini.

5. Bapak Muadi Suratmo, selaku Koordinator Program Studi Pariwisata


(6)

6. Orang tua penulis Bapak Razuan dan Ibu Marliani yang telah memberikan dukungan dan doa.

7. Kepada Endah Siti Wulandari, Luthvia Hafiza, Lili Wanda Silva yang tak

henti-hentinya memberikan semangat dan dukungannya.

8. Kepada Dedek, Elton Sinaga yang selalu membantu dalam penulisan

Kertas Karya ini.

9. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

10.Pimpinan dan seluruh karyawan di Grand Swiss-belhotel Medan yang

telah banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis yang ada kaitannya dengan kertas karya ini.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini jauh dari sempurna yang disebabkan karena keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang menuju kesempurnaan jika kelak penulis menyusun karya ilmiah.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis yang telah berusaha menyelesaikan kertas karya ini dan sumbangan pengetahuan bagi pembaca yang ada di Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan, Oktober 2014

Nim: 112204032 Fakhrana Zhafarina


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PEDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Metode Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II: URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Housekeeping ... 6

2.2 Peranan Housekeeping ... 8

2.3 Ruang Lingkup Housekeeping Department ... 9

2.4 Metode Penanganan Kamar ... 10

BAB III: GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BELHOTEL INTERNASIONAL MEDAN 3.1 Sejarah Berdirinya Hotel ... 31

3.2 Klasifikasi Hotel ... 32

3.3 Fasilitas yang Dimiliki ... 35


(8)

BAB IV: PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH

ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS BELHOTEL INTERNASIONAL

MEDAN

4.1 Prosedur Pembersihan kamar ... 40

4.2 Peralatan dan Bahan pembersih ... 44

4.3 Pelaksanaan pembersihan kamar ... 46

4.4 Pelaksanaan Pengawasan terhadap Kebersihan Kamar ... 51

4.5 Masalah yang Timbul Pada Penanganan Kamar ... 51

4.6 Upaya Mengatasi Masalah ... 52

BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA


(9)

ABSTRAKSI

Perkembangan pariwisata di Indonesia sangat meluas setiap tahunnya, khususnya dunia perhotelan yang semakin menjamur di kota-kota besar dan selalu mengiringi perkembangan kepariwisataan tersebut. Perhotelan yang pada hakekatnya merupakan usaha yang menyediakan akomodasi penginapan, pelayanan makan dan minum, serta jasa lainnya yang dibutuhkan para tamu wisatawan. Kebutuhan tamu yang akan menginap harus ditangani dengan baik untuk meningkatkan pendapatan hotel tersebut. Tamu yang datang ke hotel memerlukan tempat yang nyaman dan bersih untuk beristirahat, serta diiringi oleh

pelayanan yang baik, sopan dan ramah tamah. Kamar (guest room) merupakan

aset terpenting hotel yang paling dicari oleh para wisatawan asing khususnya. Salah satu bagian dari perhotelan yang sangat berperan penting dalam menjaga

kualitas kamar yaitu housekeeping departmen. Petugas housekeeping yang

menangani bagian kamar ialah room attendant. Dimana room attendant memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menciptakan suasana yang dibutuhkan oleh para

tamu dan wisatawan. Untuk itu room attendant harus mampu membersihkan

kamar serta area hotel dengan teliti sesuai dengan prosedur penanganan

kebersihan kamar yang telah ditetapkan. Dalam bekerja room attendant juga dituntut memiliki sikap dan perilaku yang baik.

Keywords : Housekeeping, Room Attendant, Prosedur Penanganan Kebersihan Kamar


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Perkembangan industri perhotelan dewasa ini menunjukkan peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah hotel yang didirikan di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya.

Industri memiliki bagian-bagian operasional yang menunjang berjalannya kegiatan industri perhotelan dengan baik. Bagian operasional tersebut meliputi : Front Office Department, Housekeeping Department, Food & Beverage Department.

Salah satu bagian operasional yang sangat penting diperhatikan yaitu housekeeping department karena bagian ini menangani kerapian, kebersihan, keindahan kamar, sehingga memerlukan tenaga kerja yang terampil, jujur, dan memiliki pengetahuan yang luas agar dapat melakukan pekerjaan nya dengan baik terutama petugas room attendant yang menangani kebersihan kamar tamu, dan juga yang sangat penting dijaga dalam menunjang mutu dan kualitas yang baik, dengan adanya sikap dan perilaku room attendant dalam melaksanakan tugasnya yang sesuai dengan prosedur penanganan kamar, sehingga penulis tertarik untuk menuliskan dan membahas masalah-masalah yang ada pada departemen housekeeping dengan judul :


(11)

“PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH ROOM

ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL INTERNATIONAL

MEDAN”

1.2 Batasan Masalah

Sebelum mengkaji topik ini secara terperinci, terlabih dahulu penulis membuat alasan atau ruang lingkup permasalahan. Batasan masalah ini bertujuan agar pembahasan tidak terlalu sempit dan juga terlalu luas serta tidak menyimpang dari judul, namun tetap membahas aspek-aspek yang relevan dan pokok bahasan, yaitu dengan membahas bagaimana pengertian, peranan, serta

ruang lingkup housekeeping department,dan memahami bagaimana metode

penanganan kamar. Adapun yang menjadi pokok bahasan nanti mengenai

prosedur penanganan pembersihan kamar, peralatan dan bahan pembersih, pelaksanaan pembersihan kamar, pelaksanaan pengawasan terhadap kebersihan kamar, masalah yang timbul pada penanganan kamar, dan upaya mengatasi masalah.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

a. Untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program

Studi Pariwisata, Bidang Keahlian Perhotelan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

b. Menguraikan dan menjelaskan hasil pengamatan penulisan selama Praktek

Kerja Lapangan di Grand Swiss Belhotel Internasional Medan mengurai tentang prosedur penanganan kamar oleh room attendant pada hotel.


(12)

c. Menjelaskan tentang cara penanganan kebersihan kamar di Housekeeping Department.

d. Membandingkan teori dan praktek yang penulis dapat selama di bangku

perkuliahan dengan yang diperoleh selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan.

1.4 Metode Penelitian

Penulisan kertas karya ini menggunakan data-data dan informasi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini merupakan salah satu yang penting untuk mendapatkan hasil secara objektif yang dapat dipercaya.

Pengumpulan data untuk pembuatan karya ilmiah ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Library research ( Penelitian Perpustakaan )

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan memalui data-data dari perpustakaan atau buku-buku serta sumber lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Field Research ( Penelitian Lapangan )

Penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung sewaktu mengikuti Praktek Kerja Lapangan di Grand Swiss Belhotel Internasional Medan untuk mendapatkan data atau informasi. Pengumpulan data diperoleh berdasarkan pengamatan dan analisa selama praktek, terutama dalam penanganan kebersihan kamar serta penanganan housekeeping di hotel tersebut. Untuk mendukung data yang diperoleh, maka penulis melakukan interview secara langsung


(13)

terhadap pimpinan housekeeping supervisior dan beberapa orang karyawan.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan masalah dalam kertas karya ini dibuat dengan sistematika penulisan yang teratur dan terperinci. Pembahasan masalah dibagi ke dalam lima bab. Masing-masing bab menjelaskan topik sesuai dengan judul yang tercantum.

Adapun sistematika penulisan yang dibuat dengan urutan sebagai berikut:

BAB I : Menjelaskan tentang : alasan pemilihan judul, batasan

masalah, tujuan penulisan, metode Penelitian,sistematika penulisan

BAB II : Menjelaskan tentang : pengertian housekeeping, peranan

housekeeping pada suatu hotel, ruang lingkup housekeeping, metode penanganan kamar.

BAB III : Menjelaskan tentang : sejarah berdirinya Grand Swiss

Belhotel internasional Medan, klasifikasi Grand Swiss Belhotel Internasional Medan, fasilitas yang dimiliki Grand Swiss Belhotel Internasional Medan, struktur organisasi Grand Swiss Belhotel Internasional Medan.

BAB IV : Menjelaskan tentang : prosedur pembersihan kamar ,

peralatan dan bahan pembersih, pelaksanaan pembersihan kamar, pelaksanaan pengawasan terhadap kebersihan


(14)

kamar, masalah yang timbul pada penanganan kamar, upaya mengatasi masalah.

BAB V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan


(15)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Housekeeping

Menurut Rumekso (2001), menyatakan : “Housekeeping ( tata graha )

merupakan perpaduan dari dua buah kata, yaitu house dan keeping (to keep). House artinya rumah dan keeping (to keep) yang artinya memelihara, merawat,

menjaga,. Housekeeping dapat diartikan secara lengkap sebagai salah satu

departemen yang terdapat pada hotel yang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, kebersihan, kerapian, dan seluruh kamar beserta area-area lainnya yang di dalam maupun berada di dalam hotel.”

Darsono (1994), menyatakan : “housekeeping atau tata graha berarti

rumah tangga. Housekeeping department adalah bagian dari hotel yang

bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kenyamanan kamar ( guest

room), ruangan umum, restorant, bar dan outlet lainnya yang terdapat di hotel.”

Berdasarkan kedua pendapat di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa housekeeping merupakan salah satu department yang ada di hotel yang mempunyai peranan yang penting dalam melakukan pengaturan dan rumah tangga hotel, sehingga dapat memberikan suasana yang nyaman dan aman bagi penghuni hotel.

Atmosfir, suasana dan kondisi yang harus diciptakan oleh bagian housekeeping dapat memberikan kepuasan bagi penghuninya meliputi :


(16)

1. Comfortable (menyenangkan)

Hotel harus senantiasa dalam suasana yang menyenangkan, meliputi semua area publik, dan juga kamar tamu. Suasana yang menyenangkan itu ialah keadaan yang tenang, santai, sejuk, asri dan bersih. Bagian housekeeping harus mampu memelihara kondisi ini selama 24 jam. 2. Attractif (daya tarik)

Keseluruhan area ditata sedemikian rupa sehingga teratur dan indah, memiliki warna serasi, pengaturan dekorasi dan ornamen diberbagai lokasi strategis sehingga secara keseluruhan hotel memiliki daya tarik yang kuat.

3. Safe (rasa aman)

Housekeeping juga bertanggung jawab atas terciptanya rasa aman di dalam perasaan tamu selama menginap. Adanya petunjuk-petunjuk mengenai keamanan seperti petunjuk penyelamatan diri dari kebakaran, pemadam kebakaran, tangga darurat, dan lain-lain dapat menimbulkan rasa aman dan tentram di dalam perasaan tamu. Di dalam kamar tidak terlihat kabel listrik oleh tamu yang dapat menimbulkan rasa takut.

4. Make a good and friendly atmosphare

Keindahan tidak secara langsung melayani tamu-tamunya, tetapi dari hasil pekerjaan seluruh personil housekeeping tercipta suasana yang


(17)

home away from home” sehingga para tamu tidak merasa asing selama berada di hotel.

5. Hospitality (ramah tamah, aman dan nyaman)

Personil housekeeping mulai dari bawah sampai ke jenjang atas

memiliki sikap hospitality yang tinggi. Senantiasa bersikap ramah dan sopan bila berpapasan dengan tamu dan terlalu siap untuk memberikan bantuan pelayanan.

6. Responsibility ( bertanggung jawab)

Karyawan housekeeping adalah orang-orang yang dengan rasa

tanggung jawab yang tinggi serta tidak pernah mengelak dari tanggung jawab. Setiap personil terdiri dari individu yang berkemauan keras dan tidak cepat merasa puas menyerah terhadap kesulitan yang dihadapi. 7. Cooperation (kerja sama)

Semua personil housekeeping sangat menyadari bahwa tanpa adanya

team work koordinasi kerja yang baik, maka apapun kerja yang dilakukan akan sulit mencapai hasil yang diharapkan.

2.2 Peranan Housekeeping

Tujuan utama pengelolaan housekeeping department di suatu hotel adalah untuk mencapai pengelolaan yang efektif dan efesien, yaitu pemberdayaan semua

sumber dan unsur yang tersedia untuk mendukung visi dan misi hotel dalam

menyajikan produk dan pelayanan kepada tamu.

Hasil pengelolaan department housekeeping yang baik, berupa kebersihan penampilan fasilitas produk hotel tentu akan dapat menarik tamu kembali


(18)

menginap di hotel, bukan sebaliknya membuat tamu jera untuk datang.

Tugas-tugas department housekeeping sangat beragam sehingga membutuhkan jalinan

kerja sama dan interaksi saling menguntungkan (mutual interaction) dengan

department lain yang ada di hotel seperti front office, F&B, engineering, human resources, dan lain sebagainya. Oleh karena itu team work yang solid dapat membantu mewujudkan kelancaran operasional.

Maju mundurnya suatu hotel dipengaruhi oleh banyak sedikitnya tamu yang menginap dihotel tersebut. Apabila tamu yang menginap tidak menerima pelayanan yang memuaskan atau bahkan kecewa/marah maka tidak menutup kemungkinan bahwa tamu tersebut akan menceritakan kekecewaannya kepada orang lain sehingga akan memperkecil pemasukan hotel tersebut. Padahal untuk menghidupi seluruh karyawan yang ada, serta pemeliharaan, perawatan, baik gedung maupun fasilitas-fasilitas lain memerlukan banyak biaya. Dengan dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada hotel tersebut.

Tujuan dari perusahaan perhotelan adalah meningkatkan tingkat hunian

kamar (Room Occupancy) lamanya tamu menginap misalnya dua atau tiga malam,

serta meningkatkan tingkat penjualan kamar.

2.3 Ruang Lingkup Housekeeping Department

Housekeeping department merupakan salah satu departemen yang ada di hotel yang mempunyai tugas dan yanggung jawab yang besar terhadap seluruh area hotel. Membersihkan, merawat segala fasilitas yang ada di dalam gedung serta di luar hotel serta mempersiapkan kamar sehingga kamar-kamar siap untuk dijual (ready for sale) oleh bagian front office. Housekeeping didalam sistem


(19)

operasionalnya harus didukung seksi-seksi yang membantu dalam kelancaran tugas sehari-hari agar dapat menjangkau seluruh tugas yang dikerjakan.

Adapun yang menjadi ruang lingkup operasional di bagian housekeeping

dibagi dalam 6 seksi yaitu :

1. Room Section (seksi kamar)

Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar-kamar tamu. Tugas tersebut dikerjakan oleh seorang room attendant. Petugas dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik agar tamu merasa tenang dan nyaman tinggal di kamar. Pimpinan ini adalah room Floor Supervisior.

2. Public Area Section (seksi area umum)

Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada di luar gedung maupun yang di dalam gedung kecuali kamar tamu.

3. Linen Section (seksi linen)

Seksi linen mempunyai tugas tanggung jawab atas semua pergantian linen yang ada di hotel. Seksi ini dipimpin oleh Linen Supervisior. Petugas pada seksi ini disebut dengan Linen Attendant.

4. Laundry and Dry Cleaning Section

Seksi ini bertanggung jawab atas semua cucian yang dikirimkan kepadanya. Pelaksanaan operasional seksi ini dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu House laundry dan Guest laundry.


(20)

Tugas seorang room attendant sangat rumit dan luas. Waktu yang tersedia cukup terbatas. Oleh karena itu, berusahalah menepati waktu dan menggunakannya dengan efektif dan efesien. Dengan memanfaatkan waktu yang efektif dan efesien maka hasil yang dicapai akan maksimal.

2.4.1 Preparation Perlengkapan Kamar

Menurut (Rumekso,2002:8) Sebelum memulai pekerjaan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang room attendant :

1. 15 menit sebelum bertugas, room attendant harus sudah siap di

Housekeeping Office untuk tanda tangan di Present List di kolom In.

2. Mengikuti briefing yang diberikan oleh atasannya (Floor

Supervisior/Chief Floor) yang berisi :

a. Pembagian tugas.

b. Kamar Expected Arrival yang harus segera disiapkan.

c. VIP In the house, tamu penting yang menginap di hotel dan harus

mendapatkan perhatian dan pelayanan khusus.

d. Teknik kerja untuk mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi

saat bertugas.

e. Extra job dari atasan, misalnya melakukan general cleaning saat tamu sepi.

f. Instruksi dan pengumuman dari manajemen.

3. Setelah briefing selesai, room attendant harus memeriksa pembagian tugas yang sudah ditentukan oleh Floor Supervisior.


(21)

4. Mengambil master key dan kertas kerja sesuai dengan floor yang menjadi

tugasnya. Kertas karja itu antara lain Room Attendant Report, Room

Attendant Control Sheet, Room Attendant Guest Supplies Control Sheet, Inventory of Room, Guest Supplies Request, Linen Exchange Report, Guest in the House List.

5. Mengambil linen supplies dari linen room sesuai dengan floor yang telah ditentukan.

6. Melakukan preparation di room attendant counter, yaitu menata semua

perlengkapan kerja di dalam room attendant trolley : a. Linen supplies terdiri dari

1. Single sheet dan double sheet 2. Pillow case

3. Towels (bath towel, hand towel, face towel, dan bath mat). 4. Glass towel dan dust cloth.

b. Guest supplies terdiri dari : 1. Soap

2. Bath soap 3. Shampoo 4. Shower cap 5. Denta set 6. Tissue 7. Toilet paper 8. Candle 9. Glass bag


(22)

10.Disposal bag 11.Laundry bag 12.Dan lain-lain

c. Cleaning equipment terdiri dari : 1. Water scoop

2. Scot bright 3. Hand brush 4. Toilet bowl brush 5. Bottle sprayer 6. Damp sweeper 7. Dan lain-lain

d. Cleaning suppliest terdiri dari : 1. Bolt mpc

2. Go getter 3. Glass cleaner 4. Furniture polish 5. Metal polish 6. Fast go 7. Demonpine

8. Air freshner dan lainnya

Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memperlancar room

attendant di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam hal ini kalau linen supplies tidak dapat dimuat semua, room attendant dapat meminta bantuan


(23)

petugas linen room untuk membawakan kekurangannya pada saat ia mengambil linen kotor yang dikeluarkan dari dalam kamar oleh room attendant.

7. Memeriksa kamar-kamar yang menjadi tanggung jawabnya dengan cara yang sopan (behavior during checking)

8. Mulai bekerja membersihkan kamar tamu sesuai standart yang telah ditentukan.

2.4.2 Akses Ke Kamar Untuk Pelayanan (First Checking Acces to the Room) 1. Status Kamar

Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol, yang umumnya hampir sama untuk semua hotel.

Kode-kode kamar tersebut adaalah sebagai berikut :

a. O: Occupied, berarti kamar ditempati oleh tamu, karena sudah terdaftar resmi di hotel.

b. V: Vacant, yang berarti kamar dalam keadaan kosong, tidak ditempati oleh tamu, tetapi ready for sold ( siap untuk disewakan).

c. DD: Don’t Distrub, berarti kamar disewa tamu dan tamu memasang Don’t Distrub Sign di pegangan pintu luar. Tamu tidak mau kamarnya diganggu.

d. DL: Double Locked, berarti kamar sedang disewa tamu dan pintunya dikunci dua kali dari dalam. Dengan demikian petugas kamar tidak dapat membuka dan masuk ke dalam kamar tersebut.


(24)

e. CI: Check In, berarti kamar baru saja ditempati atau tamu baru saja masuk dan menempati kamar tersebut.

f. CO: Check Out, berarti kamar tersebut baru saja ditinggalkan oleh tamu yang menyewanya.

g. SO: Sleep Out, berarti menandakan kamar sudah disewa tamu, tetapi tamu tidaj menempati kamar tersebut. Barang-barang milik tamu tetap berada di dalam kamar, dan sewa kamar diperhitungkan.

h. HU: House Used, adalah kamar yang ditempati staf hotel karena sedang bertugas.

i. OO: Out of Order, kamar tidak dapat digunakan(tidak boleh dijual).kamar yang mempunyai kode OO biasanya mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dalam waktu singkat, atau sedang dalam proses perbaikan yang memerlukan waktu lama.

j. NB: Occupied No Baggage, adalah kamar yang disewa tamu yang tidak membawa barang/kopor ke dalam kamar.

k. EA: Expected Arrival, kamar yang sudah dipesan oleh tamu dan tamu itu akan segera datang. Tamu ini dapat berupa EA, VIP (yang akan ditempati oleh tamu-tamu penting)

l. ED: Expected Departure, kamar yang akan segera ditinggalkan oleh tamu yang menempatinya, setelah menyelesaikan pembayaran atas semua biaya selama tinggal di hotel.

2. First Checking

Tujuan dari first checking adalah untuk memeriksa keadaan status kamar secara nyata (rill) dengan status kamar berdasarkan dari data Print Out Computer,


(25)

pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh Floor Supervisior atau room attendant dipagi hari sambil mengecek cucian tamu (guest laundry).

Prosedur first checking :

1. Sebelum mengetuk pintu/bel diperhatikan ada tanda don’t distrub sign

atau tidak. Karena kamar-kamar dengan tanda tersebut boleh diganggu/diketuk/dibel.

2. Setiap mau masuk kamar harus mengetuk/mengebel dengan menyebut

room attendant, checking minimal tiga kali walaupun kita yakin kamar tersebut tidak ada penghuninya.

3. Kalau tidak ada jawaban, buka pintu pelan-pelan dengan mengucapkan

excuse me periksa keadaan kamar dengan seksama, beberapa tempat tidur yang dipakai oleh tamu apakah ada kerusakan-kerusakan yang ditemukan, kalau ada cepat laporkan kepada Floor Supervisior untuk dibuatkan Work Order dan segera dikirim ke Engineering.

4. Kamar kosong (vacant) periksa apakah segala sesuatunya dalam keadaan

baik dan komplit.

5. Kamar Check Out , periksa apakah ada barang-barang hotel yang terbawa oleh tamu atau apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal, kalau ada cepat laporkan kepada Floor Supervisior untuk di cepat di follow-up, juga diinformasikan ke housekeeping office.

6. Kamar yang tamunya ada di dalam kamar, supaya tamunya tidak

tersinggung, tanyakan apakah ada laundry/cucian yang akan dikirim ke Laundry ?


(26)

7. Kamar yang tamunya Sleep Out, laporkan kepada Floor Supervisior agar di Double Lock oleh Duty Manager

8. Kamar yang ON/Occupied No Luggage, andaikan tidak bertemu tamunya

laporkan saja sebagai check out room.

9. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, catat hasilnya pada room

attendant sheet, dan segera laporkan kepada Floor Supervisior. Diwaktu menyalin ke dalam room attendant sheet, dicatat juga hal yang perlu dari kamar-kamar tersebut.

2.2.3 Pelaksanaan Pembersihan Kamar

Menurut (Rumekso, 2002: 79) Adapun tata urutan untuk pembersihan kamar adalah sebagai berikut :

1. Yang pertama-tama harus dikerjakan ialah kamar direct order, di mana

tamu memintalansung kepada room attendant untuk membersihkan

kamarnya.

2. Giliran yang kedua adalah kamar-kamar Check Out tetapi Expected

Arrival (CO-EA), yaitu kamar-kamar yang sudah ditinggalkan oleh tamu yang menempati dan akan segera ditempati oleh tamu lain.

3. Prioritas ketiga adalah kamar-kamar yang memasang tanda Please Make

Up Room Now. Kamar-kamar ini harus sudah dibersihkan sebelum tamu yang menguninya datang

4. Kamar VIP, atau kamar yang ditempati oleh tamu-tamu penting (VIP in

the House).

5. Kamar-kamar yang dihuni oleh tamu (occupied/guest in the house).


(27)

menjadi tugas dan tanggung jawab room attendat untuk membersihkannya.

6. Kamar-kamar yang check out pada siang hari,

7. Yang berikutnya adalah kamar-kamar vacant, meskipun kosong

kamar-kamar ini tetap harus dibersihkan, dilap semua perlengkapannya sambil memeriksa barangkali ada kekurangan.

8. Terakhir adalah kamar-kamar Out of Order, kamar yang mengalami

kerusakan. Walaupun ada kerusakan peralatan di dalam kamar, atau sedang dalam proses perbaikan oleh bagian Engineering, kondisi kamar harus tetap terpelihara bersih, rapi, dan nyaman.

Jika tamu sudah check out, kamar harus segera dipersiapkan kembali agar dapat dijual. Pada bagian ini akan dibahas hal yang harus dikerjakan oleh Floor section atau Room section ketika mempersiapkan kamar yang baru saja ditinggalkan oleh tamu. Hal ini dikenal dengan istilah “Cleaning a check out room”

1. Setelah room attendant selesai melakukan preparation semua alat kerja

yang ada di dalam room attendant trolley, room attendant menuju

kamar yang akan dibersihkan, menepatkan trolley di tepi corridor dekat pintu kamar yang akan dibersihkan, dengan pintu trolley

menghadap ke kamar tamu agar room attendant dapat dengan mudah

mengambil barang-barang yang diperlukannya. Perlu diperhatikan bahwa penempatan trolley tidak boleh mengganggu lalu lintas tamu maupun karyawan yang lain lewat corridor.


(28)

2. Mengetuk pintu tiga kali atau menekan door bell tiga kali sambil menyebut jati diri : “Housekeeping” atau “room attendant, please.” Tunggu beberapa saat untuk memastikan apakah tamu sudah betul-betul meninggalkan kamar.

3. Buka pintu kamar pelan-pelan dengan menggunakan master key.

Begitu pintu terbuka, ucapkan “permisi”, atau “excuse me”.

4. Menyalakan semua lampu dalam kamar sambil memeriksa kalau-kalau

ada yang mati. Jika ada lampu yang mati, segera melapor kepada Floor Supervisior agar dibuatkan work order kepada Engineering, agar diperbaiki atau diganti.

5. Membuka black out curtain atau night curtain agar suasana dalam

kamar menjadi lebih terang.

6. Memeriksa minibar consume. Jika ada minuman dalam almari es yang

diminumtamu, segera tanyakan kepada Front Office Cashier (FOC)

apakah minuman tersebut sudah dibayar oleh tamu.

7. Memeriksa perlengkapan lain di dalam kamar, seperti asbak, remote

control, atau handuk yang terbawa oleh tamu saat check out. Bila ada,

segera melapor kepada Front Office Cashier untuk menanyakannya

kepada tamu atau memohon kepada tamu untuk membayarnya.

8. Memeriksa almari, laci meja, dan lainnya, barangkali barang-barang

milik tamu yang tertinggaldi dalam kamar, segera tanyakan kepada Front Office , apakah tamu kamar tersebut masih berada di area lobby.

Apabila tamu masih berada di lobby, room attendant dapat


(29)

tamu sudah meninggalkan hotel, barang temuan harus dibawa ke

kantor Housekeeping, melaporkan kepada Floor Supervisior, serta

memberikannya kepada Office Clerk agar ditulis di dalam buku lost and found dan disimpan dalam almari khusus.

9. Mengeluarkan alat-alat bekas makan-minum tamu yang ada di dalam

kamar, seperti piring, sendok, garpu, gelas, dan lain-lain (bila ada), serta menyimpanya di dalam room attendant counter atau pantry, atau

memberitahukannya kepada waiter/waitress room service untuk

mengambilnya.

10.Langkah berikutnya adalah melakukan making bed (menata tempat

tidur).

1. Susunan dan Pemasangan Tempat Tidur dengan Dua Sheet Susunan tempat tidur dengan dua sheet adalah sebagai berikut :

- Pertama (paling bawah) : striping bed, tempat tidur yang memakai roda,

untuk memudahkan room attendant bekerja, serta berpegas (per) agar tamu nyaman saat tidur.

- Kedua, bed skirt : penutup spring bed, yang warnanya disesuaikan dengan

interior kamar.

- Ketiga, matress yang bahannya bisa bermacam-macam, seperti kapuk,

busa, dan sebagainya.

- Keempat, bed pad atau bed protector yang berfungsi sebagai peredam

panas pada kasur busa serta untuk menahan keringat dan kotoran lain agar tidak membasahi matress.


(30)

- Kelima, sheet pertama untuk membungkus matress secara keseluruhan dan sebagai alas tidur, di atas bed pad.

- Keenam, sheet kedua, untuk melapisi blanket dari bawah, agar bulu-bulu

selimut tidak langsung mengenai kulit tubuh tamu, yang mungkin dapat menimbulkan alergi, gatal-gatal, dan sebagainya. Di samping itu juga supaya blanket tidak cepat kotor.

- Ketujuh, blanket untuk menahan udara dingin.

- Kedelapan, pillow dan pillow case, yaitu bantal dan sarung bantalnya

sebagai alas kepala saat tidur.

- Kesembilan, (paling atas) : bed cover atau bed spread sebagai penutup bed agar tetap bersih, rapi dan indah. Oleh sebab itu biasanya warna dan ornamen bed cover disesuaikan dengan interior kamar.

a) Adapun prosedur making bed dengan dua sheet adalah sebagai berikut :

- Tariklah bed terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaannya

- Ambilah kertas-kertas berkas atau hanger yang bekas dipakai tamu dan

taruh di tempat masing-masing agar tidak mengganggu.

- Lepaskan lena yang kotor, mulai dari pillow case, top sheet, blanket, sheet kedua dan sheet pertama, satu per satu sambil memeriksa kalau-kalau ada barang milik tamu yang tertinggal di antara sheet tersebut, serta meletakkannya secara terpisah.

- Periksalah lena. Apabila ada yang rusak atau terkena noda, lena itu harus dipisahkan dan langsung diserahkan kepada Linen atenndant agar segera ditindaklanjuti.


(31)

- Mengangkat lena-lena kotor dan memasukkannya ke dalam Linen container pada room attendan car yang ada di luar kamar.

- Masuk ke dalam kamar sambil membawa lena-lena bersih sesuai

kebutuhan kamar tersebut, meletakkannya di atas night table atau tempat yang berdekatan dengan Room attendant saat making bed.

- Memeriksa roda bed, apakah ada yang rusak. Balikkan matress untuk

melihat kondisi, rapikan posisinya, rapikan bed skirt serta bed pad, sambil melihat kalau ada barang-barang milik tamu yang jatuh dan tertinggal di bawah bed.

- Membuka sheet pertama (bottom sheet) dan mengibaskannya dengan

keras, memasang sheet dengan posisi lipatan tengah tepat pada bagian tengah bed, sehingga simetris, sisa sheet di kiri-kanan bed sama atau

hampir sama, dan lipatan jahitan menghadap ke bawah. Room attendan

berdiri di bagian atas bed, dekat dengan head board.

Sisakan sheet bagian atas lebih kurang 20 cm agar dapat menutup matress bagian atas.

Melipat sheet bagian atas ke bawah matress dengan rapi. Sisa sheet di kiri-kanan bed dilipat ke bawah matress membentuk sudut segitiga 45 derajat. Menghaluskan dan merapikan sheet yang sudah terpasang di atas bed.

- Membenarkan sheet kedua di atas sheet pertama dengan lipatan jahitan

menghadap ke atas, atau bagian sheet yang harus menghadap ke bawah. Sisa sheet di kiri-kanan bed harus diusahakan agar sama atau hampir sama, tapi sheet bagian atas berada tepat di atas tepi mattress bagian kepala, posisi lipatan berada di tengah-tengah bed.


(32)

- Memasang blanket di atas second sheet dengan ujung blanket bagian kepala lebih ke bawah dari tepi mattress bagian atas lebih kurang 40 cm selebar pillow.

- Melipat sheet kedua ke atas blanket, dihaluskan dan dirapikan.

- Memasang pillow case.

- Sisa sheet maupun blanket di kiri-kanan bed dilipat dimasukkan ke bawah

mattress, mulai dari bagian bawahnya. Caranya:

- Haluskan sheet dan blanket yang sudah terpasang di atas bed dari atas

sampai ke bawah.

- Tangan kiri dimasukkan ke bawah mattress, sedang tangan kanan

merapikan sheet dan blanket, di bagian bawah (kaki), kemudian memasukkannya ke dalam mattress, sejauh tangan bisa menjangkaunya.

- Tangan kiri ditarik keluar, sambil merapikan sheet dan blanket yang

berada di sisi kiri bed, kemudian dinaikkan. Sisa sheet dan blanket di samping bed dimasukkan ke bawah mattress, disusul sheet dan blanket yang tadi dinaikkan, sekarang diturunkan dan dilipat masuk ke bawah mattress embentuk sudut segitiga 45 derajat atau 90 derajat.

- Selanjutnya semua sheet dan blanket di samping kiri bed dilipat masuk ke bawah mattress dengan rapi.

- Berikutnya dari sisi kanan, tangan kanan masuk ke bawah mattress, tanagn kiri menghaluskan sheet dan blanket yang ada di atas bed, kemudian melipat serta memasukkan sisa sheet dan blanket yang ada di bagian bawah ke bawah mattress. Tangan kanan menarik dan merapikan sheetdan blanket yang ada di bawah mattress, dan tangan ditarik keluar,


(33)

mengangkat sheet dan blanket yang ada di sisi kanan bed. Sisa sheet dan blanket dilipat, masuk ke bawah mattress dengan membentik sudut segitiga 45 atau 95 derajat.

- Tahap berikutnya adalah memasang bed cover. Bed cover dipasang dari

bagian bawah (kaki), bukan dari bagian atas dekat head board seperti saat memasang sheet. Biasanya lebar bed cover selebar bed, baik single bed maupun double bed, sedang untuk sisi kiri-kanan maupun bagian bawah menjuntai ke lantai, ditambah sambungan bed cover yang dijahit menjadi satu. Sambunag ini dipakai sebagai patokan saat memasang bed cover sehingga bentuknya serasi dan rapi. Namun ada kalanya bed cover merupakan satu kesatuan tanpa sambungan.

Cara memasang bed cover agar rapi adalah sebagai berikut :

- Buka lipatannya dan pasang bed cover itu dari bagian bawah. Jika pada

bed cover ada jahitan sambungan, pancangkan jahitan tersebut tepat di tepi mattress. Perhatikan bahwa sisa bed cover yang menutup samping kiri-kanan bed harus sama.

- Setelah lurus dan rapi, tarik ujung bed cover ke atas dan luruskan serta kencang. Perhatikan, sisa bed cover kiri-kanan harus sama dari bawah ke atas.

- Sisa bed cover bagian atas dilipat masuk ke bawah pillow dekat head

board, lebih kurang 15 cm, sedang sisa bed cover yang lain dilipat masuk ke bawah pillow bagian depan. Rapikan bed cover di samping kiri-kanan dan kencangkan sehingga pillow terbungkus bed cover di bagian atasdan bawah dengan rapi.


(34)

- Setelah making bed selesai, dorong bed kembali ke posisi semula. Atur bed sedemikian rupa agar serasi dengan benda-benda di sekitarnya (Yayuk Sri Pewarni,1993:34; Agustinus Darsono,1995: 55; dan Rumekso,2002:63).

b) Making Bed dengan Tiga Sheet

Making bed menggunakan tiga sheet memiliki prosedur yang sama dengan making bed dua sheet. Yang selebihnya adalah :

- Pada making tiga sheet, setelah blanket ditebarkan di atas sheet kedua,

dengan tepi blanket bagian atas (dekat head board) turun 40 cm dari tepi mattress, sheet ketiga atau top sheet dipasang di atasnya.

- Top sheet ditebarkan dengan posisi lipatan jahitan menghadap ke bawah

atau bagian yang halus berada di atas.

- Tepi jahitan top sheet bagian atas ditarik lebih kurang 15 cmdi atas tepi blanket sehinggan dapat dilipat masuk ke kebawah blanket.

- Ujung sheet kedua bagian kepala dilipat ke atas dan top sheet dihaluskan dan dirapikan.

- Pillow case dipasang, kemudiaan pillow diletakkan ke atas bed dekat head board.

- Semua sheet dan blanket pada bagian kaki dilipat, dimasukkan ke bawah

mattress.

- Sheet dan blanket yang ada di kiri-kanan bed dilipat, dimasukkan ke

bawah mattress, membentuk sudut segitiga 45 atau 90 derajat pada kedua sudut mattress.


(35)

- Bed yang telah ditata ditutup bed cover dari bagian bawah (kaki), ditarik ke bagian kepala.

- Kedua sisi dirapikan, sementara sisa bed cover bagian atas dilipat

dimasukkan ke bwah pillow, serta dibagian depan sehingga seluruh pillow tertutup bed cover dengan rapi.

- Rapikan lipatan-lipatan bed cover kedua sisi kiri-kanan bed.

- Mengembalikan bed pada posisi semua (Agustinus Darsono, 1995: 56;

Agusanwar, 2002: 92; Rumekso, 2002: 63). 2. Pembersihan Kamar Mandi

Setelah making bed selesai, Room attendant melanjutkan dengan

cleaning bath room. Di kamar mandi ini yang harus dibersihkan adalah sebagai berikut :

a) Wash Basin, wastafel dengan bagian-bagiannya, seperti Bath room

mirror, wash basin table, wash basin bowl, wash basin drain, wash basin stoppper, faucet/water tap.

b) Membersihkan wall tile

Dinding kamar mandi biasanya terbuat dari keramik. Walaupun ada juga yang terbuat dari marmer agar tidak menyerap air.

c) Membersihkan shower curtain

Shower curtain biasanya dipasang di atas bath tub dengan rail curtain untuk menggantungnya. Ujung bawah shower curtain menjuntai masuk ke dalam buth tub. Fungsinya adalah sebaai penutup tamu saat mandi menggunakan shower (pancuran) sehingga airnya tidak mucrat kemana-mana dan menggenang lantai kamar mandi.


(36)

d) Membersihkan buth tub

Bak mandi harus selalu diperhatikan kebersihannya, terutama bila habis dipakai untuk berendam saat mandi.

Bagian yang harus dibersihkan :

- Dinding di sekitar bak mandi, termasuk soap dish (tempat sabun)

dan safety handle (pegangan saat tamu mau berdiri dari berendam.

- Dinding dalam bak mandi.

- Bagian pinggir bath tub.

- Bagian dasar dalam bath tub.

- Dinding luar bath tub bagian atas sampai ke bawah.

- Faucet

- Shower, yang terdiri dari shower pipe dan head shower.

e) Membersihkan toilet bowl. Tiolet bowl setiap hari harus dibersihkan oleh Room attendan

Bagian toilet bowl yang dibersihkan :

- Bagian dalam jamban.

- Bagian samping dalam.

- Bagian luar dan bagian bawah.

- Toilet bowl seat, bagian yang diduduki

- Toilet bowl ring, alas duduk untuk anak-anak di toilet bowl, agar pantat tidak masuk ke dalam jamban.

- Toilet bowl cover, tutup jamban.


(37)

3. Dusting a Room

Setelah cleaning room selesai Room attendat melanjutkan dengan dusting

a room. Dusting dimaksudkan untuk membersihkan debu maupun kotoran lain

yang menempel pada perlengkapan yang ada di dalam kamar tamu. Agar pekerjaan daoat berjalan efektif dan tidak ada yang terlewatkan, dusting dimulai dari pintu masuk kamar, berputar searah dengan jarum jam, dan berakhir pada pintu masuk kamar lagi. Alat yang digunakan untuk dusting adalah :

- Dust cloth khusus untuk membersihkan kaca dan cermin.

- Dust cloth untuk membersihkan meja, kursi yang terbuat dari kayu serta yang terbuat dari logam.

4. Vacuumming a Room

Setelah semua selesai Room attendat melanjutkan dengan vacuumming a

room. Vacuumming adalah membersihkan lantai kamar berkarpet agar bebas dari

debu, benda-benda tajam seperti isi stapler, potongan cutter, jarum pines, dan lain-lain agar kamar menjadi bersih, aman dan nyaman.

Bagian-bagian yang perlu di-vacum meliputi bagian bewah bed, di bawah head board, di bawah black out curtain, di bawah coffee table and chair, di bawah dressing table, di belakang pintu, di dalam almari, di living room, veranda, lantai

kamar mandi, di bagian depan dan luar kamar tamu. Vacuumming dilakukan

mulai dari bagian yang paling jauh (pojok ruangan), berjalan mundur, dan

berakhir di pintu masuk kamar. Vacuumming lantai kamar mandi dilakukan

setelah lantai dipel dan dikeringkan, untuk membersihkan serpihan tissue, kain pel, ataupun rambut yang rontok.


(38)

Sebelum dan sesudah bekerja, vacuum cleaner harus selalu dicek motornya, dibersihkan, kemudian disimpan di tempat yang telah ditentukan agar tidak rusak.

2.2.4 Pemeriksaan Terakhir (Final Check)

Cara memeriksa kamar yang efektif adalah sesuai dengan arah jarum jam dari sebelah kiri ke kanan, mulai dari pintu masuk kamar, berputar sampai pintu masuk lagi. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang terlewatkan.

Bagian-bagian dan tempat yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan terakhir adalah :

- Jendela tertutp, night curtain dan glass curtain dalam posisi yang benar.

- Pemanas terpasang kembali.

- Sprei kasur terpasang dengan rapi.

- Lampu nyala dan gambar telah bersih.

- Penerangan berfungsi.

- Tv, radio, dan alat elektronik lain bekerja. - Bar kecil terisi penuh.

- Tidak ada noda di cerminatau permukaan benda.

- Pintu tertutup.

- Pintu bebas dari tanda jari.

- Di bawah karpet dan sekitar perabot telah bersih. - Perabotan dalam posisi yang tepat.


(39)

- Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar.

- Tempat sampah dan asbak dalam keadaan kosong dan bersih.

- Alat-alat yang harus diperbaiki atau yang dibersihkan secara


(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BELHOTEL

INTERNATIONAL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel

Hotel berbintang lima ini terletak di Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan sekaligus merupakan ibukota Sumatera Utara. Selain karena fasilitasnya yang modern seperti kamar tamu yang nyaman, restoran, kolam renang, pelayanan spa, lokasinya yang dekat dengan Cambridge Condominiums dan pusat perbelajaan menjadikan hotel ini pilihan mudah bagi para tamu untuk mengunjungi pusat kota. Tempet-tempat menarik sekitar hotel ini diantaranya Mesjid Raya Medan, Istana Maimun, Rahmad Galery dan area resort Brastagi. Para pebisnis juga dapat menikmati fasilitas dan layanan baik di hotel ini karena hotel ini juga memiliki bussiness center dan ruang pertemuan.

Grand Swiss-Belhotel International Medan letaknya sangat strategis. Berdiri dan mulai beroperasi September 2008 dibawah pimpinan Crhistoper Maclean, dengan jumlah yang relatif masih sedikit dan hanya dilantai 8 dan 9 yang siap dijual (vacant ready). Memasuki tahun pertama, Grand Swiss-belhotel Internasional Medan menambah lagi beberapa kamar yang saat itu pengerjaannya belum selesai dan akan diselesaikan diawal tahun 2010.

Kemudian diawal tahun 2010 pimpinan perusahaan (General Manager) ini dipegang oleh seorang dengan kebangsaan Malaysia yang bernama David Tai.


(41)

selalu mengutamakan prosedur dan peraturan-peraturan yang sebelumnya masih terdapat toleransi yang cukup tinggi kepada para pegawai bahkan owner dari hotel ini.

Tahun 2010, kepemimpinan Grand Swiss-belhotel International Medan diserahkan kepada David Richard O’Hanlon yang juga merupakan seorang yang berkebangsaan barat, yaitu irlandia. Dengan kepemimpinan baru ini, Grand Swiss-belhotel International Medan sudah beroperasi sepenuhnya, karena sebelumnya kamar yang sudah selesai ketika perusahhan dipimpin oleh David Tai yang sekarang sudah berjumlah 242 kamar.

3.2 Klasifikasi Hotel

Suatu hotel dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis berdasarkan tinjauan terhadap hal-hal tertentu seperti lokasi, jumlah kamar, perencanaan penjualan, dan lai-lain. Berikut ini diuraikan dasar pengklasifikasian tersebut.

1. Berdasarkan Plan (Perencanaan Penjualan Kamar)

Pembagian berdasarkan plan adalah :

a. B & B Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk sarapan pagi. b. Full American Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk makan

pagi, makan siang, makan malam. Plan jenis ini disebut juga Full Board karena harga sewa kamar sudah termasuk 3 kali makan. Bisa juga digunakan untuk event/banquet.

c. Modified American Plan, yaitu harga sewa kamar sudah termasuk 2 kali makan. Breakfast dan Lunch atau Dinner. Dan biasa digunakan untuk meeting package.


(42)

d. Continental Plan, yaitu harga sewa kamar sudah termasuk makan pagi saja ala Continental.

e. Europan Plan, yaitu harga sewa kamar tidak termasuk makan (room only).

Berdasarkan plan, Grand Swiss-belhotel International Medan menerapkan sistem Continental Plan. Tapi dilihat dari beberapa situasi dan kondisi terkadang menerapkan sistem Full American Plan untuk paket

meeting di banquet/Convention. Sistem ini diterapkan biasanya dalam

rangka promosi atau ketika low season.

2. Berdasarkan Size Number of Room (jumlah kamar)

Pembagian yang umum berdasakan jumlah kamar adalah sebagai berikut:

a. Small Hotel : Maksimum 25 kamar b. Average Hotel : Maksimum 26-100 kamar c. Above Average Hotel : Mempunyai 101-299 kamar d. Large Hotel : Minimum 300 kamar

Grand Swiss-belhotel Internasional Medan mempunyai 242 kamar. Dengan demikian berdasarkan jumlah kamar hotel, maka hotel ini digolongkan sebagai hotel menengah ke atas ( above average hotel ).

3. Berdasarkan Length of Guest Stay (Lama Tamu Menginap)

Penggolongan berdasarkan lama tamu menginap, terdiri dari : a. Transit Hotel : Tamu yang menginap umumnya


(43)

b. Semi Residential Hotel : Tamu yang menginap lebih dari satu hari, tapi masih dalam periode yang pendek.

c. Resident Hotel : Tamu yang menginap di hotel untuk jangka waktu yang cukup lama (long stay).

Tamu yang menginap di Grand Swiss-belhotel Internasioanal Medan umumnya hanya sebentar, atau berkisar antara 1-3 hari saja.

4. Berdasarkan Location (Lokasi Berdirinya)

Hotel bedasarkan lokasinya banyak macamnya, ada City Hotel,

Resort Hotel, Beach Hotel, dan lain sebagainya. Grand Swiss-belhotel International Medan yang berada di jalan S. Parman No 217 Medan adalah sebuah City Hotel. Lokasinya yang sangat strategis karena berada di pusat kota Medan.

5. Berdasarkan Type of Patronage (Tipe Tamu yang Menginap)

Umunya tamu yang menginap di Grand Swiss-belhotel International

Medan adalah para pengusaha dan bussiness man. Karena itu hotel disebut

Bussiness Hotel. Dan hotel ini juga mendukung untuk kegiatan bisnis.

6. Berdasarkan Under Goverment Regulation (Peraturan Pemerintah)

Pengelolaan menurut peraturan pemerintah terbagi menjadi dua sistem yaitu:

a. Grade System Hotel,terdiri dari: - Economy Class


(44)

- Deluxe Class

b. Star System Hotel,terdiri dari: - Berbintang I, II, III, IV, V

- Non bintang, disebut sebagai Hotel Melati

Saat ini Grand Swiss-belhotel International Medan didukung oleh fasilitas-fasilitas yang lengkap dan merupakan sebuah hotel berbintang lima (five star) dan bertaraf internasional.

Klasifikasi hotel di Indonesia dinyatakan dengan predikat bintang. Mulai dari bintang satu sampai bintang lima. Penetapan bintang dinyatakan dengan piagam yang dikeluarkan oleh Dirjen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No: 14/U/88 tanggal 24 Oktober 1994.

3.3 Fasilitas yang dimiliki

Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Grand Swiss-belhotel Internasional Medan antara lain:

1. Kamar

Saat ini Grand Swiss-belhotel International Medan mempunyai 242 kamar berlanatai karpet dengan fasilitas-fasilitas antara lain: Tempat Tidur, Meja & Kursi, Lemari Pakaian, Televisi, Air Conditioning (AC),Televisi Berlangganan, Kamar Mandi Dalam, Water Heater, Wastafel, Kulkas, Sofa, Telepon Kamar.

Jenis-jenis kamar ada 5 macam, dengan perincian sebagai berikut:


(45)

b. Superior Deluxe Room sebanyak 103 kamar c. Grand Deluxe Room sebanyak 14 kamar d. Suite Room sebanyak 6 kamar e. President Suite Room sebanyak 1 kamar 2. Food & Beverage

a. The Rendez-Vous Lobby Lounge

Terletak di area lobi. Disediakan untuk pebisnis atau bersatai sambil

minum dengan teman-teman atau rekan di lounge. Beberapa menu

makanan ringan yang ditawarkan sepanjang hari, yang menampilkan baik hidangan barat da lokal.

b. Swiss cafe

Terletak di lantai pertama. Ini adalah sebuah kafe gaya kotemporer yang menampilkan suasana yang modern dengan konsep dapur terbuka, melayani pilihan favourite Asia, Barat, dan Prasmanan setiap hari. Restoran ini terlihat keluar bangunan tetangga dan dengan lokasi pusat, menjadikannya tempat yang ideal untuk mengambil makanan

cepat atau makanan lengkap. Swiss cafe juga membawahi bagian

pemesanan makan dan minum ke kamar tamu (Room Service).

c. The View Music Lounge & Bar

Terletak di lantai 26, ini adalah lounge trendi, penuh warna dan

nyaman dengan ruangan yang menarik. Terlihat pemandangan panorama kota, ini adalah tempat yang tepat untuk bersantai di malam hari sambil mendengarkan live music.


(46)

Ini adalah gaya hidup terkini atap restoran di lantai 27 dengan kedua tempat duduk didalam dan di luar ruangan. Merupakan tempat makanbergaya dan romantis. Kita dapat menikmati panorama ialah dari atas dengan baik disertai makanan ringan atau makanan penuh dari menu kreativitas barat, atau hanya bersantai dengan cocktail menyegarkan setelah hari yang sibuk.

e. Banquet Facilities

Pemilihan restoran ruang petemuan dan ballroom untuk memenuhi

kebutuhan anda. Terletak di lantai 2 dan 25 dan 3 swata ruang pertemuan di lanatai 26, ruangan ini menawarkan pilihan pemandangan dan didukung oleh berbagai peralatan audio visual.

3. Sporting and Recreation a. My Life Gym & Spa Covers

Terletak di lantai bawah tanah Cambridge City Square, dilengkapi dengan berbagai peralatan pelatihan kordiovaskular dan perawatan yang sesuai dengan setiap anggota dan tamu kebutuhan individu. Spa terletak di lantai 7 Grand Swiss-belhotel Internasional Medan. Menikmati istirahat spa, atau menikmati pijat santai dan keluar perasaan diremajakan atau berenang di kolam renang dinding kaca yang pertama di Medan.

4. Meeting facilities

Untuk keperluan pesta, rapat, pertemuan, konferensi, dan bermacam-macam kegiatan sejenis lainnya. Grand Swiss-belhotel Internasional Medan


(47)

di lantai 2 (dua), yang dilengkapi dengan sistem suara dan karpet dari dinding ke dinding, beserta dinding pemisah yang memungkinkan ruangan dibagi menjadi beberapa bagian ruangan mampu menampung lebih dari 250 orang yang terdapat dilantai 25 (dua puluh lima) terdiri dari ruangan dengan nama Jade, Emerald, Ruby, dan Saphire.

5. Communication Network

Penyediaan telepon umum yang berada di lobby, penyediaan area wi-fi. Semua telepon di kamar tamu dapat diputar langsung. Sambungkan telepon jarak jauh dapat dilayani memalui operator hotel atau diputar langsung.


(48)

3.4 Struktur Organisasi Housekeeping Department Exc. Housekeeper Asst. Exc. Housekeeper Floor Supervisor Roo m Atten dant PA Supervisor Pool ATT D Gard ener ATT D PA ATTD Office Coordinator Order Taker Laundry Supervisor Linen ATTD Laund ry ATTD Outside LDR ATTD


(49)

BAB IV

PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH

ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL

INTERNASIONAL MEDAN

4.1 Prosedur Pembersihan Kamar

Sesuai yang dialami penulis selama Praktik Kerja Lapangan di Grand Swiss-belhotel Internasional Medan bagaimana pelaksanaan prosedur pembersihan kamar pada room section bagian-bagian nya ialah sebagai berikut :

a. Prosedur memasuki kamar tamu

Sudah kebijakan perusahaan bahwa semua petugas harus mengikuti prosedur bagaimana memasuki kamar tamu dengan benar setiap saat. Ketuk pintu dengan menyebutkan nama department, nyatakan tujuan kunjungan dan minta izin.

Prosedur memasuki kamar tamu :

1. Berdiri di depan pintu dengan jarak yang cukup.

2. Ketuk pintu tiga kali, dengan jarak antar ketukan 7 detik untuk memberi waktu kepada tamu membuka pintu.

3. Perkenalkan diri anda ( department anda dengan mengatakan dari

Housekeeping).

4. Beri salam kepada tamu sambil tersenyum dan dua tangan di depan dada.

5. Beritahu tujuan kedatangan misalnya : bolehkah saya membersihkan


(50)

6. Akhiri pertemuan dan selalu ucapkan terima kasih. b. Prosedur merapikan tempat tidur

Petugas harus selalu membersihkan atau merapikan tempat tidur dengan benar. Apakah itu dalam keadaan kosong ataupun sedang dihuni. Untuk melakukan pengecekan guna mengantisipasi barang-barang yang tertinggal di tempat tidur.

Prosedur merapikan tempat tidur

1. Semua linen dalam kamar yang sedang dihuni harus diganti setiap hari.

2. Ketika melakukan pembersihan tempat tidur, maka lakukanlah dengan

benar.

3. Lepaskan pillow case dari pillow dan letakkan pillow di sofa. 4. Periksa pillow untuk melihat noda atau bintik, ganti bila perlu.

5. Lepaskan duveet dan letakkan inner di sofa, periksa adanya noda dan

bintik.

6. Tarik sheet dan kibaskan di atas tempat tidur sehingga barang yang

terttinggal tidak akan pecah atau hilang.

7. Untuk kamar check out, jika menemukan sesuatu harus di laporkan kepada

supervisior.

8. Periksa tempat tidur untuk melihat bintik atau noda.

9. Periksa tempat tidur apakah sudah di letakkan sedemikian rapi.

c. Prosedur menyusun dan mengatur tempat tidur

Petugas harus selalu menyusun dan memepersiapkan tempat tidur serta mengganti linen setiap hari khususnya pada kamar yang di huni sekaligus memberikan rasa nyaman kepada tamu dan mempertahankan properti yng baik.


(51)

Prosedur menyusun dan mengatur tempat tidur :

1. Sheet, pillow case, duveet yang kotor dikeluarkan dan dibawa ke pantry. Yang ditinggal di dalam kamar adalah bantal, inner duveet, dan bed pad. 2. Rapikan letak bed juga bed skirting, bed pad dirapikan letakkan

ditengah-tengah bed, gunanya untuk mencegah merembesnya air dan udara yang panas dari bed.

3. Sheet pertama yang bersih dipasang, bagian yang halus di atas. Bagian

kepala lipatannya lebih besar daripada bagian kaki. Kemudian kelebihan panjang dan lebar dari sheet ini diselipkan ke bawah kasur, sedangkan sudut-sudutnya dilipat segitiga daluhu sebelum dimasukkan ke bawah kasur.

4. Lalu passang inner duveet ke duveet, pegang ujung inner satu sama lain

lalu masukkan pada ujung duveet setelah itu kibaskan duveet dan letakkan di atas bed lalu rapikan lipat bagian atas duveet kemudian bagian bawah kelebihan panjang dari duveet dimasukkan ke bawah kasur, bagian susdut bawah duveet dibentuk segitiga.

5. Terakhir pasang pillow case dan tempatkan di atas bed. Bed sudah rapi

dan siap digunakan.

d. Prosedur membersihkan kamar mandi

Membersihkan kamar mandi harus selalu dibersihkan secara teratur agar bebas dari debu, noda, dan rambut untuk mempertahankan kebersihannya.


(52)

1. Cucilah gelas lebih dahulu dengan bahan pembersih dan alat penggosok sponge setelah bersih ditelungkupkan gelas tersebut di atas tempat bersih yang sudah dialasi dengan kain lap untuk alas gelas.

2. Mulailah membersihkan bagian atas, antara lain kata atas wash basin table dengan chemicals khusus yang sudah disiapkan.

3. Setelah itu washtafel, kran air, wash basin table.

4. Bersihkan buth tub, kran air, tempat sabut, head shower mulai dari kaca dengan cara membilas dengan air panas supaya kotoran yang menempel turun kemudian semprotkan chemicals Multi Purpose Cleaner dan digosok dengan sponge kemudian dibilas dengan air hangat.

5. Bersihkan toilet bowl dengan menggunakan sikat khusus dimulai dari

bagian dalam kemudian bagian luar sampai dengan kaki.

6. Bersihkan lantai dengan cara menyikat kemudian di pel dan keringkan.

e. Prosedur membersihkan debu (dusting)

Petugas harus selalu menjaga kebersihan kamar tamu dengan tidak membiarkan ada debu sedikitpun di kamar tamu.

Prosedur membersihkan debu (dusting)

1. Proses dusting sebaiknya dilakukan secara terarah (se-arah jarum jam)

untuk memastikan semua furniture tidak ada yang terlewatkan termasuk pintu masuk, skirting, desk table, chairs, window frame, coffee table, bed side table, wadrobe, dan lain-lain.

2. Lengkapi semua guest amanities yang dipakai oleh tamu sebagai syarat


(53)

f. Prosedur vacuuming the room

Vacuum lantai dari area yang paling jauh dari pintu dengan cara berjalan mundur. Pastikan semua permukaan lantai tidak ada yang terlewatkan.

4.2 Peralatan dan Bahan Pembersih

Adapun peralatan dan bahan pembersih yang digunakan penulis ketika Praktik Kerja Lapangan ialah sebagai berikut :

a. Peralatan

1. Carry Bucket/Carry Cady adalah Kotak perlengkapan pembersih. Alat untuk menyimpan perlengkapan dan bahan-bahan pembersih untuk keperluan Room/public area attendant yang sifatnya kecil-kecil.

2. Cleaning Cloth adalah Sejenis kain yang dapat digunakan untuk mengelap, mengeringkan, furniture, keramik dan porselin dan benda-benda lain yang perlu didusting.

3. Jumbo – Pad/Scruber pad adalah Sejenis sponge yang permukaannya kasaryang digunakan untuk membersihkan dinding kamar mandi yang dapat dijangkau dengan tangan

4. Pad Scourer adalah Sejenis sponge yang terdiri dari dua bagian pada pegangan bertekstur halus dan se-baliknya lapisan kasar yang dapat digunakan untuk membersihkan dinding kamar mandidan wastafel/ wash-basin

5. Danger Notice/wet coution adalah Suatu alat yang digunakan untuk member tanda peringatan supaya tamu atau siapa pun yang lewat


(54)

berhati-hati ”Lantai licin!” alat ini dipasang pada saat dilakukan pembesihan lantai, perawatan lantai ataupada saat moping.

6. Window-wipper adalah Alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan kaca dari air, debu, maupun kotoran lain yang menempel pada kaca.

7. Gun Sprayer /bottle sprayer adalah Alat untuk menyemprotkan cairan/bahan pembersih pada objek yang dibersihkan

8. Blower adalah Alat pengering yang dipergunakan untuk mengeringkan karpet pada saat disampo.

9. Floor Maintenance Machine adalah Mesin untuk perawatan lantai, mesin ini dapat berubah berfungsi sebagai brushing machine, buffing, machine , scrubing machine, maupun sebagai polishing machine.

10.Wet & Dry Vacuum adalah Mesin untuk membersihkan lantai karpet khususnya & alat untuk membersihkan : a.debu pada lantai/karpet, b.air yang menggenang pada lantai/karpet

11.Hand brush adalah Alat untuk menggosok kotoran dan noda-noda pada lantai dan tembok

12.Lobby duster adalah Alat yang dipakai untuk menjebak debu pada lantai atau area yang luas (lobby, supermarketdan lain lain.

13.Dust pan and broom adalah Alat untuk mengangkat/mengumpulkan debu dan sampah dan untuk membersihkan lantai dari sampah atau kotoran basah maupun kering yang sifatnya lepas/tidak menempel pada permukaan lantai


(55)

14.Glass Sgueezee adalah Alat ini digunakan untuk membersihkan/menarik air pada saat membersihkan kaca.

15.Toillet brush adalah alat yang digunakan untuk membersihkan bagian dalam toilet.

b. Bahan Pembersih

Adapun bahan pembersih yang digunakan di hotel adalah sebagai berikut :

1. Galss Cleaner: untuk membersihkan permukaan kaca.

2. Furniture Polish: untuk membersihkan perabotan yang berupa kayu, dan kulit.

3. Air Freshener: untuk memberikan kesegaran pada ruangan dan menghilang bau tidak sedap

4. Multi Purpose Cleaner: untuk membersihkan lantai dan toilet.

5. Metal Polish Lemon Ice: untuk memberaihkan benda logam, stainles stell, dan aluminium.

4.3Pelaksanaan Pembersihan Kamar

Pelaksanaan pembersihan kamar harus selalu sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh hotel. Adapun urutan pelaksanaan pembersihan kamar ialah sebagai berikut.

a. Persiapan sebelum memulai pekerjaan

1. Menyiapkan solinen bag dan membawa plastik sampah, menyiapkan aqua

yang akan dibawa, jumlah aqua sesuai dengan jumlah kamar yang dibersihkan.


(56)

2. Setelah itu room attendant menerima work sheet yang sudah dibagi oleh supervisior dan mengambil master key yang sudah di siapkan order taker. Setiap masing-masing room attendant mendapat 14 kamar (staff) 12 kamar (casual) 8 kamar (trainee).

3. Lalu room attendant mengikuti briefing 20 sampai 30 menit untuk

me-review kembali masalah-masalah yang terjadi pada hari kemarin.

4. Setelah briefing usai, para room attendant menuju ke pantry

masing-masing untuk melakukan preparing sebelum bekerja membersihkan kamar tamu.

5. Setelah preparing selesai room attendant menuju ke kamar tamu yang

hendak dibersihkan.

b. Make up room

Setelah preparing selesai dilakukan room attendant langsung menuju ke kamar yang hendak dibersihkan sesuai dengan sistem komputer. Baisanya kamar yang harus dibersihkan terlebih dahulu adalah kamar vacant dirty (VD). Setelah di depan pintu kamar tamu room attendat diwajibkan untuk mengecek D n D light sebelum membersihkan kamar.

Urutan pekerjaan make up room

1. Setelah mengetahui D n D light dinonaktifkan, barulah membunyikan bel

tiga kali jeda 10 detik dan mengucapkan greeting “ good morning housekeeping” sebelum masuk ke kamar tamu.

2. Setelah mendapat izin dari tamu atau setelah tamu sudah check out barulah room attendant mulai membersihkan kamar tamu.


(57)

3. Lalu masukan master key ke holder supaya terang.

4. Sebelum bekerja room attendant harus mengisi time in pada kamar di

worksheet dan memasang tandA “ clean in progress” pada pintu kamar.

5. Selanjutnya room attendant melaporkan posisi ke order taker, tujuannya

untuk membantu order taker bila ada yang diminta oleh tamu. Setelah itu room attendant membuka curtain dan mulai men-striping sampah dan linen kotor beserta gelas-gelas kotor yang dipakai tamu dan mengecek yang kelengkapan kamar yang kurang, setelah itu room attendant membawa linen kotor ke pantry dengan menggunakan keranjang linen.

6. Selanjutnya room attendant mengambil linen yang di perlukan dan

mengambil kelengkapan kamar yang kurang dan membawa ice bucket. • Linen supplies :

- Bed sheet twin - Bed sheet queen - Duvet twin - Duvet queen - Pillow case small - Pillow case large - Bath towel - Bath mat - Hand towel - Bathrobe - Face towel


(58)

- Body Lotion - Shampoo - Bath Gel - Conditioner - Soap

- Tissue Roll - Dental - Shaving - Sanitary Bag - Shower Cap - Vanity - Sewing kit - Glass Coaster

• Stationary

- Note Pad - Pencil - Letter head - Envelope - Guest Comment - Compendium - TV Magazine - Slipper

- The Spa and Gym Brosur - What’s on


(59)

• Complimentary - Indocafe - Max Creamer - Teh Heriatage - Die Sweet - White Sugar - Brown Sugar - Drinking Water

7. Setelah semua kelengkapan sudah selesai barulah room attendant mulai

untuk making bed, setelah itu membersihkan bathroom.

8. Setelah semua selesai dikerjakan lalu Room Attendant melengkapi

perlengkapan yang ada dikamar. Setelah itu mengecek kembali kondisi kamar.

9. Setelah yakin bahwa semua perlengkapan kamar telah lengkap barulah

room attendant melakukan kegiatan dusting sambil memeriksa fungsi fasilitas di kamar seperti lampu, TV LCD, AC, dan lain-lain. Dan kembali mengisi time out pada worksheet.

10.Setelah itu melakukan kegiatan pembersihan kamar lantai (vacuuming

carpet).

11.Melekukan pengecekan terakhir.

12.Mematikan lampu dan melepas kembali tanda “ clean in progges”.

13.Menutup kembali pintu kamar.


(60)

15.Setelah itu room attendant kembali ke pantry untuk meluangkan waktunya untuk membersihkan pantry.

16.Setelah selesai membersihkan pantry room attendant mem-vacuum seluruh

koridor dan mendusting lift landing.

17.Selanjutnya room attendant kemabli ke housekeeping office untuk

mengumpilkan worksheet dan master key.

4.4Pelaksanaan Pengawasan terhadap Kebersihan Kamar

Pada proses pembersihan di tiap-tiap kamar di Grand Swiss-Belhotel Medan yang di kerjaan oleh petugas room attendant, seorang supervisor yang in charge pada floor tersebut bertugas mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegitan yang di lakukan dalam pembersihan kamar-kamar yang ada di hotel. Khususnya pada pembersihan kamar check out atau kamar yang rush harus di lakukan pengawasan secara detail. Di karenakan pada pembersihan kamar tersebut harus benar-benar di lakukan deep cleaning sehingga pada saat tamu check in di kamar tersebut tidak menimbulkan complaint pada tamu.

4.5Masalah yang Timbul Pada Penanganan Kamar

Adapun masalah yang timbul pada saat penanganan kamar ialah sebagai berikut :

1. Bed sheet bernoda, permasalahan yang sering terjadi adalah petugas HK

yang merapikan kamar tidak terlalu peduli terhadap kondisi tersebut. Yang pasti sangat tidak nyaman buat tamu yang menghuninya.

2. Kurangnya stok linen di pantry sehingga membuat room attendant harus


(61)

3. Masuk ke kamar tamu tidak mengetuk pintu kurangnya konsentrasi dan kecerobohan petugas yang hendak membersihkan kamar sehingga menimbulkan complaint pada tamu.

4. Kesalahan pada saat pemrosesan laundry tamu, pada ssat pembersihan

kamar sering ditemukan pakaian tamu yang mau di laundry, namun sering sering sekali tamu tidak mengisi laundry list yang tersedia di dalam lemari. 4.6Upaya Mengatasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di grand Swiss-belhotel, maka penulis juga menuliskan upaya yang dilakukan manajemen housekeeping ialah sebagai berikut :

1. Bila persediaan bed sheet untuk jenis tempat tidur tertententu tidak

tersedia maka gunakan bed sheet untuk tempat tidur yang lebih besar.

2. Supervisior selalu mengingatkan agar men-striping semua kamar check

out sebelum melakukan pekerjaan pembersihan kamar.

3. Sebagai petugas room attendant solusi yang palin utama yang harus

dilakukan adalah memohon maaf kepada tamu yang ada di kamar tersebut jika tamu tersebut tidak merespon laporkan pada supervisior yang incharge di floor tersebut. Selanjutnya supervisior yang menangani langsung keluhan tamu tersebut.

4. Petugas room attendant sebelum memasukkan pakain tamu ke dalam

laundry bag, petugas room attendant harus benar-benar memastikan berapa jumlah pakaian, jenis pakaian dan juga perhatikan apakah pakaian tamu tersebut ada kerusakan atau tidak seingga pada saat pengembalian laundry


(62)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari data analisis yang dilakukan penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Grand Swiss-belhotel dengan kapasitas 242 kamar merupakan hotel

bertaraf internasional berbintang lima (*****)

2. Kamar hotel merupakan salah satu hal yang diharapkan bisa memberikan

kenyamanan bagi tamu-tamu yang ingin menginap.

3. Housekeeping merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga kualitas kebersihan area hotel dan kamar-kamar tamu khusunya. 4. Di dalam pelaksanaan kebersihan kamar hotel room attendant wajib

mengikuti prosedur penanganan kamar yang sudah di tentukan oleh hotel

5. Setiap room attendant wajib memiliki pengetahuan serta mampu

memenuhi kebutuhan tamu sehingga tamu-tamu yang datang ke hotel merasa puas melebihi harapannya.

5.2Saran

Dari kesimpulan di atas, disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Setiap room attendant harus lebih ditekankan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di Grand Swiss-belhotel.

2. Room attendant harus mampu menjalankan prosedur penanganan kamar


(63)

3. Setiap room attendant harusnya lebih teliti dalam pembersihan kamar tamu untuk mengurangi resiko complain dari tamu akibat ketidakpuasan pelayanan yang diberikan.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Sri Pewarni, Yayuk, 1993. Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping untuk Akademi Perhotelan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bagyono, Lutfi Orbani, 2003. Dasar-dasar Housekeeping dan Laundry Hotel.

Yogyakarta. Adicta Karya Nusa.

Darsono, Agustinus, 1995. Tata Graha Hotel ( Housekeeping ), Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Agusanwar, 2000. Operasional Tata Graha Hotel (Hotel Housekeeping Operation), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rumekso, 2005. Housekeeping Hotel (floor section). Penerbit Andi Yogyakarta.

Arief, Abd, Rachman, 2005. Housekeeping Operating Manual. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulastiyono, Agus, 1999. Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan

Akomodasi, Manajemen Penyelenggara Hotel, Bandung: ALFABETA


(1)

• Complimentary - Indocafe - Max Creamer - Teh Heriatage - Die Sweet - White Sugar - Brown Sugar - Drinking Water

7. Setelah semua kelengkapan sudah selesai barulah room attendant mulai untuk making bed, setelah itu membersihkan bathroom.

8. Setelah semua selesai dikerjakan lalu Room Attendant melengkapi perlengkapan yang ada dikamar. Setelah itu mengecek kembali kondisi kamar.

9. Setelah yakin bahwa semua perlengkapan kamar telah lengkap barulah room attendant melakukan kegiatan dusting sambil memeriksa fungsi fasilitas di kamar seperti lampu, TV LCD, AC, dan lain-lain. Dan kembali mengisi time out pada worksheet.

10.Setelah itu melakukan kegiatan pembersihan kamar lantai (vacuuming carpet).

11.Melekukan pengecekan terakhir.

12.Mematikan lampu dan melepas kembali tanda “ clean in progges”. 13.Menutup kembali pintu kamar.


(2)

15.Setelah itu room attendant kembali ke pantry untuk meluangkan waktunya untuk membersihkan pantry.

16.Setelah selesai membersihkan pantry room attendant mem-vacuum seluruh koridor dan mendusting lift landing.

17.Selanjutnya room attendant kemabli ke housekeeping office untuk mengumpilkan worksheet dan master key.

4.4Pelaksanaan Pengawasan terhadap Kebersihan Kamar

Pada proses pembersihan di tiap-tiap kamar di Grand Swiss-Belhotel Medan yang di kerjaan oleh petugas room attendant, seorang supervisor yang in charge pada floor tersebut bertugas mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegitan yang di lakukan dalam pembersihan kamar-kamar yang ada di hotel. Khususnya pada pembersihan kamar check out atau kamar yang rush harus di lakukan pengawasan secara detail. Di karenakan pada pembersihan kamar tersebut harus benar-benar di lakukan deep cleaning sehingga pada saat tamu check in di kamar tersebut tidak menimbulkan complaint pada tamu.

4.5Masalah yang Timbul Pada Penanganan Kamar

Adapun masalah yang timbul pada saat penanganan kamar ialah sebagai berikut :

1. Bed sheet bernoda, permasalahan yang sering terjadi adalah petugas HK yang merapikan kamar tidak terlalu peduli terhadap kondisi tersebut. Yang pasti sangat tidak nyaman buat tamu yang menghuninya.

2. Kurangnya stok linen di pantry sehingga membuat room attendant harus menunggu lama untuk mendapatkan linen.


(3)

3. Masuk ke kamar tamu tidak mengetuk pintu kurangnya konsentrasi dan kecerobohan petugas yang hendak membersihkan kamar sehingga menimbulkan complaint pada tamu.

4. Kesalahan pada saat pemrosesan laundry tamu, pada ssat pembersihan kamar sering ditemukan pakaian tamu yang mau di laundry, namun sering sering sekali tamu tidak mengisi laundry list yang tersedia di dalam lemari. 4.6Upaya Mengatasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di grand Swiss-belhotel, maka penulis juga menuliskan upaya yang dilakukan manajemen housekeeping ialah sebagai berikut :

1. Bila persediaan bed sheet untuk jenis tempat tidur tertententu tidak tersedia maka gunakan bed sheet untuk tempat tidur yang lebih besar. 2. Supervisior selalu mengingatkan agar men-striping semua kamar check

out sebelum melakukan pekerjaan pembersihan kamar.

3. Sebagai petugas room attendant solusi yang palin utama yang harus dilakukan adalah memohon maaf kepada tamu yang ada di kamar tersebut jika tamu tersebut tidak merespon laporkan pada supervisior yang incharge di floor tersebut. Selanjutnya supervisior yang menangani langsung keluhan tamu tersebut.

4. Petugas room attendant sebelum memasukkan pakain tamu ke dalam laundry bag, petugas room attendant harus benar-benar memastikan berapa jumlah pakaian, jenis pakaian dan juga perhatikan apakah pakaian tamu tersebut ada kerusakan atau tidak seingga pada saat pengembalian laundry tamu tidak terjadi complaint pada tamu.


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari data analisis yang dilakukan penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Grand Swiss-belhotel dengan kapasitas 242 kamar merupakan hotel bertaraf internasional berbintang lima (*****)

2. Kamar hotel merupakan salah satu hal yang diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi tamu-tamu yang ingin menginap.

3. Housekeeping merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga kualitas kebersihan area hotel dan kamar-kamar tamu khusunya. 4. Di dalam pelaksanaan kebersihan kamar hotel room attendant wajib

mengikuti prosedur penanganan kamar yang sudah di tentukan oleh hotel 5. Setiap room attendant wajib memiliki pengetahuan serta mampu

memenuhi kebutuhan tamu sehingga tamu-tamu yang datang ke hotel merasa puas melebihi harapannya.

5.2Saran

Dari kesimpulan di atas, disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Setiap room attendant harus lebih ditekankan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di Grand Swiss-belhotel.

2. Room attendant harus mampu menjalankan prosedur penanganan kamar dalam bekerja dengan sebaik-baiknya.


(5)

3. Setiap room attendant harusnya lebih teliti dalam pembersihan kamar tamu untuk mengurangi resiko complain dari tamu akibat ketidakpuasan pelayanan yang diberikan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sri Pewarni, Yayuk, 1993. Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping untuk Akademi Perhotelan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bagyono, Lutfi Orbani, 2003. Dasar-dasar Housekeeping dan Laundry Hotel. Yogyakarta. Adicta Karya Nusa.

Darsono, Agustinus, 1995. Tata Graha Hotel ( Housekeeping ), Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Agusanwar, 2000. Operasional Tata Graha Hotel (Hotel Housekeeping Operation), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rumekso, 2005. Housekeeping Hotel (floor section). Penerbit Andi Yogyakarta.

Arief, Abd, Rachman, 2005. Housekeeping Operating Manual. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulastiyono, Agus, 1999. Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi, Manajemen Penyelenggara Hotel, Bandung: ALFABETA