20
e. Resep Masakan
Beberapa resep masakan seperti susu kedelai cair, susu kedelai instan, roti kukus, kue kacang, gado-gado, manisan buah dan bolu zebra disajikan secara
lengkap pada lampiran.
f. Kewirausahaan
Richard Cantilon dalam Agus, Wijaya dkk 2010: 71 menjelaskan bahwa terdapat tiga karakter utama wirausahawan sejati yaitu mampu mengubah
kemiskinan menjadi kelimpahan, memulai usaha tanpa modal dan menciptakan uang tanpa uang. Wirausaha adalah seseorang yang sanggup menghadapi resiko
dan ketidakpastian karena mereka memproduksi barang dengan biaya tertentu dan menjual kembali barang tersebut dengan harga tertentu.
Biaya produksi merupakan kunci atau dasar untuk menentukan harga jual. Mengingat penentuan harga jual itu sebagai tumpuan hidup perusahaan, maka
harus dilakukan dengan hati-hati. Satu-satunya dasar yang baik dalam menentukan harga jual adalah biaya produksi Harga Pokok Produksi HPP.
Ari Fadiati 1988:176 menjelaskan biaya produksi berdasarkan harga beli yaitu besarnya biaya bahan dasar dan bahan pembantu ditetapkan sebesar biaya
yang telah dikeluarkan untuk memperoleh bahan dasar dan bahan pembantu tersebut. Apabila harga bahan makanan dan bahan pembantu dibeli dengan harga
Rp 100.000,00 maka makanan hasil produksi yang menggunakan bahan makanan tersebut dibebani biaya produksi sebesar Rp 100.000,00. Adapun rumus
perhitungan HPP yaitu sebagai berikut: HPP = Harga bahan dasar + Harga bahan pembantu
21
g. Keterampilan Mengolah Makanan
Dalam dunia industri, keterampilan merupakan syarat yang tidak dapat dipungkiri oleh semua orang yang terjun di dalamnya, baik keterampilan jasa,
administrasi, keuangan, pemasaran, teknik maupun manajerial. Tenaga kerja terampil merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap industri. Setiap industri akan
berkembang dengan pesat jika didukung oleh para tenaga kerja yang terampil, di samping modal finansial. Keterampilan juga menjadi salah satu tolak ukur Sumber
Daya Manusia SDM yang berkualitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disebutkan bahwa
keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan menurut Muhibbin Syah 2011:121, keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan
dengan urat-urat syaraf dan otot-otot neuromuscular yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah sepeti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Meskipun
sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Dengan demikian, siswa yang melakukan gerakan
motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil.
Di samping itu, menurut Reber yang dikutip oleh Muhibbin Syah 2011:121, keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks
dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik, melainkan juga
pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif. Dari beberapa pendapat di atas, secara sederhana keterampilan dapat diartikan sebagai kemampuan dalam
melakukan pekerjaan yang tidak hanya menggunakan otot dan aktivitas indera, tetapi lebih dari itu juga melakukan pola tingkah laku untuk menciptakan hasil
tertentu.
22 Memasak menurut KBBI yaitu membuat atau mengolah makanan. Memasak
dapat juga diartikan memanaskan sesuatu di atas api hingga selesai. Dari pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa memasak yaitu membuat dan
mengolah bahan makanan atau makanan di atas api hingga menjadi makanan yang siap untuk dimakan.
Berdasarkan uraian mengenai keterampilan dan memasak di atas, secara keseluruhan keterampilan pengolahan makanan dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan dalam melaksanakan pengolahan makanan dengan menggunakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan dan indera secara cermat,
cekatan dan serasi yang didasarkan pengetahuan, tuntunan kerja dan perasaan
untuk mencapai hasil masakan yang baik. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Mengolah Makanan
a. Pengetahuan Mengolah Makanan